• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.3. Analisis Statistik Deskriptif

4.1.3.1. Penjelasan Responden Atas Variabel Lokasi

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel Lokasi (X1) adalah seperti pada Tabel 4.6 dibawah ini yang disajikan ke

dalam distribusi frekuensi.

Tabel 4.6. Penjelasan Responden Atas Variabel Lokasi

Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Item Pertanyaan F % F % F % F % F % 1. Lokasi sekolah mudah dijangkau. 9 12.5 46 64 11 15.3 6 8.3 0 0 2. Lokasi sekolah dekat

dengan fasilitas umum (mesjid, supermarket, rumah makan, dst).

9 12.5 37 51 21 29.2 5 6.9 0 0

3. Sekolah memiliki lahan parkir yang luas.

8 11.1 24 33 29 40.3 9 13 2 2.8 4. Lokasi sekolah yang

nyaman. 39 54.2 32 44 0 0 0 0 1 1.4 Total 65 90. 3 139  19 3  61 84. 8 20  28  3 4.2 Rata-rata 16. 3 22. 6 35 48 15 21. 2 5  7  0.8 1.0 5 Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Untuk daftar pertanyaan tentang lokasi sekolah yang mudah dijangkau, sebagian besar responden menjawab setuju sebanyak 46 orang (63.9%) dan sangat setuju sebanyak 9 orang (12.5%). Hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar responden bertempat tinggal tidak jauh dari sekolah SD. High/Scope Indonesia Medan. Kemudian kurang setuju sebanyak 11 orang (15.3%), berikutnya dan jawaban tidak setuju sebanyak 6 orang (8.3%).

Beberapa responden lainnya bertempat tinggal jauh dari sekolah sehingga sering mengalami kesulitan untuk tiba tepat waktu ke sekolah.

Untuk pertanyaan tentang lokasi sekolah yang dekat dengan fasilitas umum, 37 orang (51.4%) responden menjawab setuju, hal ini disebabkan karena sekolah SD. High/Scope Indonesia Medan berada dekat dengan bangunan Mesjid dimana ini memudahkan bagi sebagian anak laki-laki yang beragama Islam dapat berdoa di Mesjid pada hari Jumat, dan juga sekolah ini berada dekat dengan tempat perbelanjaan modern (Carrefour). Namun ada juga yang menjawab kurang setuju dan tidak setuju karena menurut mereka hal tersebut bukanlah sesuatu yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sekolah.

Untuk pertanyaan tentang lahan parkir sekolah yang luas, 29 orang (40.3%) responden menjawab kurang setuju, hal ini disebabkan karena sebagian besar responden merasa kesulitan mencari tempat parkir ketika mereka harus mengantar dan menjemput anak, terutama ketika sekolah mengadakan acara-acara besar dan mengundang semua orang tua. Namun beberapa responden menganggap hal tersebut tidak menjadi masalah karena secara rutin mereka tidak perlu memarkirkan kendaraannya, hanya mengantar dan menjemput anaknya.

Untuk pertanyaan tentang lokasi sekolah yang nyaman, 39 orang (54.2%) menjawab sangat setuju dan 32 orang (44.4%) responden menjawab setuju, hal ini disebabkan karena sekolah ini berada di dalam komplek Perumahan Citra Garden dimana lingkungannya aman, tenang, asri (banyak pepohonan) dan jauh dari keramaian. Namun ada juga yang menyatakan sangat

tidak setuju, hal ini menunjukkan bahwa ternyata ada orang tua merasakan tidak nyaman dengan lokasi sekolah.

4.1.3.2. Penjelasan Responden Atas Variabel Harga

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel Harga (X2) adalah seperti pada Tabel 4.7 dibawah ini yang disajikan ke

dalam distribusi frekuensi.

Tabel 4.7. Penjelasan Responden Atas Variabel Harga

Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Item Pertanyaan F % F % F % F % F %

1. Uang sekolah yang terjangkau.

14 19.4 38 52.8 15 20.8 4 5.6 1 1.4 2. Enroll payment yang

terjangkau. 14 19.4 30 41.7 20 27.8 4 5.6 4 5.6 3. Mudah melakukan transaksi pembayaran. 30 41.7 37 51.4 0 0 5 6.9 0 0 Total 58 81 105 146 35 49 13 18 5 7 Rata-rata 19.33 27 35 49 12 16 4.33 6 2 2

Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Untuk pertanyaan tentang uang sekolah yang terjangkau, 38 orang (52.8%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena sebagian besar responden merasa sesuai dengan jenis sekolah berbasis internasional (SBI) dan sistem pendidikan yang ditawarkan. Namun ada juga responden yang merasa kurang setuju, tidak setuju bahkan sangat tidak setuju, hal ini dikarenakan uang sekolah tersebut dianggap cukup mahal bila dibandingkan dengan sekolah dasar yang sejenis dan disamping itu alasan fasilitas yang tidak lengkap juga menjadi pertimbangan bagi responden.

Untuk pertanyaan tentang uang pendaftaran (enroll payment) yang terjangkau, 20 orang (27.8%) responden menjawab setuju dan 30 orang (41.7%) menjawab sangat setuju, hal ini disebabkan karena sebagian besar responden merasa walaupun mahal pembayarannya bisa dicicil dan juga uang ini dipergunakan untuk kebutuhan pendidikan anak selama berada disekolah tersebut yaitu selama 6 tahun dari TK-B sampai kelas 5 (K-5). Namun ada juga responden yang merasa kurang setuju, tidak setuju bahkan sangat tidak setuju, hal ini dikarenakan uang pendaftaran tersebut dianggap cukup mahal bila dibandingkan dengan sekolah dasar yang sejenis dan disamping itu alasan fasilitas yang tidak lengkap juga menjadi pertimbangan bagi responden.

Untuk pertanyaan tentang mudah melakukan transaksi, 37 orang (51.4%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena bisa melakukan pembayaran secara online (melalui ATM dan debit) dari mana saja dan kapan pun (sesuai dengan batas waktu yang ditentukan). Namun ada juga yang menjawab tidak setuju, hal ini disebabkan karena batas waktu pembayaran uang sekolah dianggap terlalu singkat yaitu tanggal 4 setiap bulannya.

4.1.3.3. Penjelasan Responden Atas Variabel Kualitas Pendidikan

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel Kualitas Pendidikan (X3) adalah seperti pada Tabel 4.8 dibawah ini

yang disajikan ke dalam distribusi frekuensi.

Tabel 4.8. Penjelasan Responden Atas Variabel Kualitas Pendidikan

Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Item Pertanyaan F % F % F % F % F % 1. Sekolah High/Scope telah menerapkan konsep yang sesuai dengan harapan saya sebagai orang tua terhadap

perkembangan anak saya.

29 40.3 39 54 4 5.6 0 0 0 0

2. Tenaga pengajar memiliki kualitas yang baik dalam

memberikan pendidikan dan penerapan kurikulum sesuai dengan konsep High/Scope.

24 33.3 48 67 0 0 0 0 0 0

3. Tenaga pengajar sebagai panutan.

34 47.2 38 53 0 0 0 0 0 0 4. Pegawai yang selalu

bersedia membantu dalam hal informasi.

30 41.7 39 54 3 4.2 0 0 0 0

Total 117 163 164 228 7 9.8 0 0 0 0 Rata-rata 29 40.6 41 57 1.8 2.5 0 0 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Untuk pertanyaan tentang penerapan konsep yang sesuai dengan harapan orang tua untuk perkembangan anak, 39 orang (54.2%) menjawab setuju dan 29 orang (40.3%) responden menjawab sangat setuju hal ini disebabkan karena

sebagian besar orang tua merasa bahwa penerapan konsep belajar aktif (active learning) sangat membantu perkembangan anak untuk menyukai pendidikan sejak dini dan belajar merupakan hal yang menyenangkan bagi anak-anak. Namun bagi beberapa responden menganggap penerapan konsep terutama tidak adanya hukuman dan ’hadiah’ (punishment dan reward) melainkan logical consequences dirasakan kurang efisien dalam mendidik anak. Alasan lainnya adalah dalam pelaksanaannya dibutuhkan tenaga-tenaga pengajar yang kompeten dalam segala hal seperti kemampuan berbahasa terutama bahasa Inggris dan juga penguasaan materi yang tentu saja bisa diperoleh dengan memberikan pelatihan dan pengembangan secara rutin kepada para tenaga pengajar.

Untuk pertanyaan tentang tenaga pengajar memiliki kualitas yang baik dalam memberikan pendidikan dan penerapan kurikulum sesuai dengan konsep High/Scope, 48 orang (66.7%) menjawab setuju dan 24 orang (33.3%) responden menjawab sangat setuju hal ini disebabkan karena sebelum mengajar, para tenaga pengajar telah dibekali pemahaman tentang konsep High/Scope dengan mengikuti training selama kurang lebih 1,5 bulan di Jakarta (High/Scope Indonesia pusat), mengikuti seminar-seminar yang berhubungan dengan pendidikan dan pada saat tertentu kepala sekolah/wakil kepala sekolah akan mengobservasi kelas termasuk cara mengajar para guru dan setelahnya memberikan feedback (saran dan penilaian).

Untuk pertanyaan tentang tenaga pengajar yang menjadi panutan, 38 orang (52.8%) menjawab setuju dan 34 orang (47.2%) responden menjawab

sangat setuju hal ini disebabkan karena konsep High/Scope yang mendidik anak tanpa hukuman dan ’hadiah’ (punishment dan reward) melainkan logical consequences maka para tenaga pengajar harus bisa mengajar dengan baik dan penuh kesabaran serta menjadi teladan (modelling) bagi murid-murid.

Untuk pertanyaan tentang pegawai yang selalu bersedia membantu dalam hal informasi, 39 orang (54.2%) menjawab setuju dan 30 orang (41.7%) responden menjawab sangat setuju hal ini disebabkan karena para pegawai ramah dan selalu bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan orang tua berhubungan dengan sekolah secara jelas. Namun beberapa responden menjawab kurang setuju karena terkadang cara penyampaian informasi yang masih kurang tepat serta kurang sigap dalam menindaklanjuti komplain yang disampaikan oleh responden.

4.1.3.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Fasilitas

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel Fasilitas (X4) adalah seperti pada Tabel 4.9 dibawah ini yang disajikan

Tabel 4.9. Penjelasan Responden Atas Variabel Fasilitas Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Item Pertanyaan F % F % F % F % F % 1. Keadaan perpustakaan yang

nyaman.

21 29.2 39 54 12 17 0 0 0 0 2. Perpustakaan memiliki koleksi buku

yang lengkap.

1 1.4 45 63 18 25 8 11 0 0 3. Keadaan ruangan kelas nyaman. 17 23.6 55 76 0 0 0 0 0 0 4. Keadaan fasilitas pendukung belajar

mengajar memadai.

17 23.6 24 33 26 36 5 6.9 0 0 5. Sarana kesehatan yang memadai. 16 22.2 2 2.8 42 58 12 17 0 0 6. Sarana olahraga yang memadai. 9 12.5 28 39 25 35 4 5.6 6 8.3 7. Sarana musik yang memadai. 17 23.6 35 49 14 19 6 8.3 0 0 8. Sarana bermain yang memadai. 9 12.5 25 35 34 47 4 5.6 0 0 9. Kegiatan tambahan di luar jam

sekolah (enrichment) yang sangat mendukung.

5 6.9 47 65 12 17 8 11 0 0

10. Keadaan toilet di sekolah yang terawat baik.

20 27.8 38 53 6 8.3 0 0 8 11.1 11. Lingkungan sekolah yang bersih. 32 44.4 27 38 5 6.9 8 11 0 0 Total 164  228  365  507  194  269  55  76  14  19  Rata-rata 15  20.7  33  46  18  24  5  7  1.3  1.8 

Untuk pertanyaan tentang keadaan perpustakaan yang nyaman, 39 orang (54.2%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena penataan buku-buku, kursi dan meja di ruangan secara tepat dan suasana yang tenang sehingga terasa nyaman baik bagi anak-anak maupun orang dewasa, namun dengan semakin bertambahnya jumlah siswa perpustakaan tersebut dianggap terlalu kecil.

Untuk pertanyaan tentang kelengkapan koleksi buku di perpustakaan, 45 orang (62.5%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena banyaknya koleksi buku yang ditujukan pada anak-anak, tenaga pengajar dan orang tua. Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Namun masih perlu dilengkapi khususnya untuk koleksi buku bacaan tertentu bagi orang tua dan juga sebagai buku pedoman untuk mengajar bagi para tenaga pengajar.

Untuk pertanyaan tentang ruangan kelas yang nyaman, 55 orang (76.4%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena ruangan kelas ditata (set-up) sesuai dengan kebutuhan dalam proses belajar mengajar.

Untuk pertanyaan tentang keadaan fasilitas pendukung belajar mengajar yang memadai, 26 orang (36.1%) responden menjawab kurang setuju hal ini disebabkan karena masih banyak yang perlu dilengkapi seperti alat peraga, dan jikalau murid bertambah maka ruangan kelas akan tidak mencukupi.

Untuk pertanyaan tentang sarana kesehatan yang memadai, 42 orang (58.3%) responden menjawab kurang setuju hal ini disebabkan karena belum ada UKS (Unit Kesehatan Sekolah) atau klinik sekolah serta tenaga medis yang siap untuk menangani jikalau terjadi kecelakaan serius (major accident) juga tidak ada mobil sekolah yang siap berjaga terus jikalau sewaktu-waktu dibutuhkan untuk mengantar anak ke rumah sakit, begitu juga para tenaga pengajar dan pegawai belum dibekali pengetahuan tentang P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan). Demikian juga dengan belum adanya sarana penanganan konseling untuk anak-anak terutama anak yang berkebutuhan khusus (special needs).

Untuk pertanyaan tentang sarana olahraga yang memadai, 28 orang (38.9%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena peralatan olahraga dianggap cukup lengkap namun masih perlu dilengkapi dan

diperbaharui, serta sekolah diharapkan memiliki sebuah ruangan yang sesuai fungsinya sebagai tempat olahraga indoor.

Untuk pertanyaan tentang sarana musik yang memadai, 35 orang (48.6%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena instrumen musik dianggap cukup lengkap. Namun beberapa respoden menjawab kurang setuju bahkan tidak setuju karena alat musik yang disediakan kurang variatif, belum terbentuknya wadah untuk menyalurkan bakat bermusik seperti paduan suara, group band anak, dan pentas drama serta tidak adanya aula tempat melaksanakan acara-acara di sekolah.

Untuk pertanyaan tentang sarana bermain yang memadai, 34 orang (47.2%) responden menjawab kurang setuju hal ini disebabkan karena tempat bermain (playground) yang kurang luas dan sarana bermainnya kurang varatif.

Untuk pertanyaan tentang kegiatan tambahan di luar jam sekolah (enrichment) yang sangat mendukung, 47 orang (65.3%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena terdapat berbagai macam kegiatan di luar jam sekolah yang bisa dipilih anak-anak sesuai dengan minat mereka seperti berenang, sepak bola, menggambar, bermain alat musik (piano dan biola), iqroq, dan taekwando. Namun beberapa responden menjawab kurang setuju bahkan tidak setuju karena harus membayar lagi untuk kegiatan tambahan tersebut karena tidak termasuk dalam perhitungan uang sekolah maupun enroll payment yang sudah cukup mahal.

Untuk pertanyaan tentang keadaan toilet yang terawat baik, 38 orang (52.8%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena toilet yang tersedia cukup terawat bersih dan tidak berbau namun masih perlu ditingkatkan kebersihannya dan pengadaan tisu toilet.

Untuk pertanyaan tentang lingkungan sekolah yang bersih, 32 orang (44.4%) responden menjawab sangat setuju hal ini disebabkan karena lingkungan sekolah selalu bersih secara keseluruhan dan diharapkan untuk memperhatikan kebersihan daerah lemari penyimpanan barang (cubby) anak-anak.

4.1.3.5. Penjelasan Responden Atas Variabel Minat

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel Minat (Y1) adalah seperti pada Tabel 4.10 dibawah ini yang disajikan ke

Tabel 4.10. Penjelasan Responden Atas Variabel Minat Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Item Pertanyaan F % F % F % F % F %

1. Saya senantiasa tertarik mendapatkan informasi

mengenai jasa pendidikan di SD. High/Scope Indonesia Medan.

19 26.4 53 73.6 0 0 0 0 0 0

2. Saya senantiasa tertarik untuk memperoleh edukasi bagi orang tua dalam bentuk Parent

Workshop yang diselenggarakan SD. High/Scope Indonesia Medan.

20 27.8 52 72.2 0 0 0 0 0 0

3. Saya senantiasa tertarik untuk memperoleh informasi tentang perkembangan anak saya dalam bentuk NTP (Notes to Parents) yang saya terima sekali seminggu.

32 44.4 40 55.6 0 0 0 0 0 0

4. Saya senantiasa tertarik untuk menghadiri PSTC (Parent Student Teacher Confrence) yang diselenggarakan SD. High/Scope Indonesia Medan setiap tiga bulan sekali.

25 34.7 44 61.1 3 4.2 0 0 0 0

Total 96 133 189 263 3 4.2  0 0 Rata-rata 24 33 47.25 66 1 1.1  0 0

Untuk pertanyaan tentang ketertarikan untuk memperoleh informasi mengenai jasa pendidikan di SD. High/Scope Indonesia Medan, 53 orang (73.6%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena para responden menyekolahkan anaknya di SD. High/Scope Indonesia Medan sehingga memerlukan informasi yang lengkap dan jelas tentang perkembangan sekolah tersebut.

Untuk pertanyaan tentang ketertarikan untuk memperoleh edukasi bagi orang tua dalam bentuk Parent Workshop yang diselenggarakan SD. High/Scope Indonesia Medan, 52 orang (72.2%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena para responden merasa memperoleh pengetahuan tentang pendidikan dan cara mendidik anak sehingga diharapkan kegiatan ini diadakan secara rutin dan membahas topik-topik yang menarik tentang anak dan perkembangan anak.

Untuk pertanyaan tentang ketertarikan untuk memperoleh informasi perkembangan anak dalam bentuk NTP (Notes to Parents) secara mingguan, 40 orang (55.6%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena NTP membantu para responden untuk mengetahui perkembangan anak di dalam kelas, topik-topik yang telah dipelajari selama seminggu dan hal-hal apa yang dilakukan anak pada saat di sekolah.

Untuk pertanyaan tentang ketertarikan untuk menghadiri PSTC (Parents Student Teachers Confrence) setiap 3 bulan sekali (term), 44 orang (61.1%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena pada saat PSTC siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan apa saja yang telah dipelajari dan dipahami selama kurang lebih 3 bulan untuk semua mata pelajaran, di hadapan guru dan orang tua. PSTC juga merupakan saat evaluasi bagi siswa, guru dan orang tua untuk meningkatkan kemampuan belajar di term berikutnya. Namun ada juga yang menjawab kurang setuju karena waktu yang diberikan yaitu 20

menit (per anak) dirasa kurang cukup untuk membahas perkembangan anak secara menyeluruh dan mendetail.

4.1.3.6. Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Pembelian

Tanggapan responden terhadap daftar pertanyaan yang diberikan untuk variabel Keputusan Pembelian (Y2) adalah seperti pada Tabel 4.11 dibawah ini

yang disajikan ke dalam distribusi frekuensi.

Tabel 4.11. Penjelasan Responden Atas Variabel Keputusan Pembelian

Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju Item Pertanyaan F % F % F % F % F %

1. Saya lebih memilih

menyekolahkan anak saya di SD. High/Scope Indonesia Medan daripada sekolah dasar yang lain.

28 39 44 61 0 0 0 0 0 0

2. Saya aktif mencari informasi tentang keberadaan sekolah dasar yang lain sebelum saya menyekolahkan anak saya di SD. High/Scope Indonesia Medan.

26 36 36 50 10 14 0 0 0 0

3. Saya teliti dengan penawaran sistem pendidikan yang ditawarkan di SD High/Scope Indonesia Medan.

19 26 53 74 0 0 0 0 0 0

4. Saya merasakan bahwa keputusan memilih SD High/Scope Indonesia Medan adalah pilihan yang tepat.

20 28 35 49 17 24 0 0 0 0

Total 93 129 168 233 27 38 0 0 0 0 Rata-rata 23.25 32 42 58 7 9.4 0 0 0 0

Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Untuk pertanyaan tentang apakah responden lebih memilih menyekolahkan anaknya di SD. High/Scope Indonesia Medan dari pada sekolah dasar yang lain, 44 orang (61.1%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan

karena para responden merasa bahwa mereka lebih memilih anaknya bersekolah di SD. High/Scope Indonesia Medan karena konsep pendidikan yang sesuai dengan perkembangan anaknya.

Untuk pertanyaan tentang apakah responden aktif mencari informasi tentang keberadaan sekolah dasar yang lain sebelum menyekolahkan anak saya di SD. High/Scope Indonesia Medan, 36 orang (50.0%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena sebagian besar responden terlebih dahulu mencari informasi tentang jasa pendidikan di beberapa sekolah baik itu secara langsung mendatangi sekolah tersebut, mencari dari internet maupun bertanya kepada teman dan keluarga. Namun ada 10 responden yang menjawab kurang setuju karena mereka hanya memperoleh informasi tentang SD. High/Scope Indonesia Medan dari kerabat atau pun teman saja dan tidak terlalu aktif mencari informasi tentang sekolah lainnya.

Untuk pertanyaan tentang apakah responden teliti dengan penawaran sistem pendidikan yang ditawarkan di SD High/Scope Indonesia Medan, 53 orang (73.6%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena sebelum memutuskan untuk menyekolahkan anaknya di SD High/Scope Indonesia Medan, para responden secara teliti mencari informasi mengenai konsep pendidikan, kualitas tenaga pengajar, dan fasilitas yang didapatkan oleh responden (konsumen).

Untuk pertanyaan tentang apakah responden merasakan bahwa keputusan memilih SD High/Scope Indonesia Medan adalah pilihan yang tepat, 35 orang

(48.6%) responden menjawab setuju hal ini disebabkan karena sebagian besar respoden merasa sekolah tersebut yang terbaik untuk anak mereka dan berharap untuk ke depannya lebih baik lagi didukung oleh sarana dan prasarana yang lengkap dan kualitas tenaga pengajar yang terus meningkat. Namun beberapa responden menjawab kurang setuju karena sekolah belum merealisasikan niat untuk melengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan sekolah, serta belum adanya kejelasan tentang informasi apakah akan dibuka jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu Middle School.

4.1.4. Uji Asumsi Klasik 4.1.4.1. Uji Normalitas

Tabel 4.12. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 72

Mean .0000000

Normal Parametersa,,b

Std. Deviation 1.50088019

Absolute .122

Positive .122

Most Extreme Differences

Negative -.072

Kolmogorov-Smirnov Z 1.034

Asymp. Sig. (2-tailed) .235

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov pada Tabel 4.12, menunjukkan besarnya nilai Kolmogorov adalah 0,235 dan tidak signifikan pada 0,05. Hal ini berarti H0 diterima yang mengindikasikan data residual terdistribusi

normal, dimana hasil uji ini konsisten dengan analisis grafik histogram dan normal probability plot sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Uji normalitas dapat juga ditampilkan dengan grafik histogram seperti yang terdapat pada Gambar 4.2 memberikan pola distribusi normal karena menyebar secara merata ke kiri dan ke kanan.

Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Sumber: Hasil Penelitian 2011 (data diolah)

Pada Gambar 4.3 Grafik Normal Plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Dari grafik ini dapat disimpulkan bahwa model garis regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.1.4.2. Uji Multikolinieritas

Pengujian multikolinieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat Collienarity Statistics dan nilai koefisien korelasi diantara variabel bebas. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas. Multikolinieritas terjadi apabila (1) nilai Tolerance (Tolerance < 0.10 dan (2) Variance Inflation Faktor (VIF>10). Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat nilai VIF untuk variabel lokasi, harga, kualitas pendidikan, dan fasilitas lebih kecil dari 10. Sedangkan nilai tolerance-nya lebih besar dari 0.10, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkolerasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas.

Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama

Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

(Constant) LOKASI .781 1.281 HARGA .788 1.269 KUALITAS PENDIDIKAN .869 1.150 1 FASILITAS .860 1.163

a. Dependent Variable: MINAT

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

4.1.4.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji homoskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas.

Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji glejser (glejser test), yaitu dengan menguji hubungan antara absolut residual model (selisih Y* Observasi dengan Y* Prediksi) dengan setiap

variabel independennya. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14. Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .504 1.286 .392 .696 LOKASI -.024 .041 -.078 -.596 .553 HARGA .001 .040 .003 .023 .981 KUALITAS PENDIDIKAN .138 .073 .236 1.893 .063 1 FASILITAS -.030 .014 -.274 -2.192 .332

a. Dependent Variable: Absut

Sumber : Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.14 jelas menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

Cara lain untuk mendeteksi apakah ada tidak ada gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menganalisis penyebaran titik-titik yang terdapat pada

Scaterplot yang dihasilkan program SPSS dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya).

Sumber: Hasil Penelitian, 2011 (data diolah)

Gambar 4.4. Scatterplot

Dari hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

       

4.1.5. Analisis Regresi Linier Berganda

Dokumen terkait