• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Banjarmasin .1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Dalam dokumen BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN (Halaman 70-130)

1) Analisis Penjualan

4.3 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Banjarmasin .1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

a. Jumlah Permintaan

Jumlah permintaan untuk produk Success Furniture di daerah Kalimantan (Banjarmasin dan sekitarnya), termasuk: Banjarmasin, Balikpapan, Pontianak, dan Samarinda, semakin meningkat dari tahun ke tahun (periode 2004 – 2008). Hal ini terlihat pada Gambar 4.6, permintaan untuk produk Success Furniture seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias, Nakas, Meja Makan, dan juga Kursi Makan, setelah dirata-rata mengalami peningkatan secara signifikan.

Berdasarkan histori permintaan tersebut, membuat perusahaan Success Furniture optimis untuk dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi untuk di daerah Kalimantan (yang mana kantor cabang ditempatkan di daerah Banjarmasin), serta memperluas pasar untuk daerah tersebut.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2004 2005 2006 2007 2008 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

b. Proyeksi Permintaan

Untuk lokasi di Banjarmasin, proyeksi permintaan juga dilakukan pada lebih dari satu jenis barang, yang telah dirata-ratakan berdasarkan kategorinya. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least square method) yang merupakan metode yang tepat untuk mengembangkan garis trend linear (yang merupakan model dari peramalan/forecasting).

Berikut adalah data historis penjualan perusahaan di daerah Banjarmasin dan sekitarnya, yang digunakan untuk memprediksi permintaan untuk produk Success Furniture di daerah tersebut, dalam dua tahun yang akan datang:

Tabel 4.51 Data Permintaan Aktual untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Tahun Produk 2004 2005 2006 2007 2008 Ranjang Pipa 55 75 138 162 226 Ranjang Tempa 0 88 157 218 230 Meja Rias 38 113 158 226 207 Nakas 49 102 136 139 155 Meja Makan 42 56 75 98 115 Kursi Makan 180 250 350 415 490

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Tabel 4.52 Analisis Permintaan Ranjang Pipa untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Ranjang Pipa 2004 55 -2 4 -110 2005 75 -1 1 -75 2006 138 0 0 0 2007 162 1 1 162 2008 226 2 4 452 Total 656 10 429

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Pipa tahun 2009-2010:

= 131.2

b = 429 / 10 = 42.9

Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Pipa adalah: y = na + bX Y = 131.2 + 42.9 X

Tabel 4.53 Analisis Permintaan Ranjang Tempa untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Ranjang Tempa 2004 0 -2 4 0 2005 88 -1 1 -88 2006 157 0 0 0 2007 218 1 1 218 2008 230 2 4 460 Total 693 10 590

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Tempa tahun 2009-2010:

a = 693 / 5 = 138.6

b = 590 / 10 = 59

Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Tempa adalah: y = na + bX Y = 138.6 + 59 X

Tabel 4.54 Analisis Permintaan Meja Rias untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

2005 113 -1 1 -113

2006 158 0 0 0

2007 226 1 1 226

2008 207 2 4 414

Total 742 10 451

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Rias tahun 2009-2010:

a = 742 / 5 = 148.4

b = 451 / 10 = 45.1

Jadi, persamaan regresi untuk Meja Rias adalah: y = na + bX Y = 148.4 + 45.1 X

Tabel 4.55 Analisis Permintaan Nakas untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Nakas 2004 49 -2 4 -98 2005 102 -1 1 -102 2006 136 0 0 0 2007 139 1 1 139 2008 155 2 4 310 Total 581 10 249

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Nakas (Meja Sudut) tahun 2009-2010:

a = 581 / 5 = 116.2

b = 249 / 10 = 24.9

Jadi, persamaan regresi untuk Nakas adalah: y = na + bX Y = 116.2 + 24.9 X

Tabel 4.56 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Meja Makan 2004 42 -2 4 -84 2005 56 -1 1 -56 2006 75 0 0 0 2007 98 1 1 98 2008 115 2 4 230 Total 386 10 188

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Makan tahun 2009-2010:

a = 386 / 5 = 77.2

b = 188 / 10 = 18.8

Jadi, persamaan regresi untuk Meja Makan adalah: y = na + bX Y = 77.2 + 18.8 X

Tabel 4.57 Analisis Permintaan Kursi Makan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Kursi Makan 2004 180 -2 4 -360

2005 250 -1 1 -250

2007 415 1 1 415

2008 490 2 4 980

Total 1685 10 785

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Kursi Makan tahun 2009-2010:

a = 1685 / 5 = 337

b = 785 / 10 = 78.5

Jadi, persamaan regresi untuk Kursi Makan adalah: y = na + bX Y = 337 + 78.5 X

Tabel 4.58 Perkiraan Permintaan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan

2009 Ranjang Pipa 259,9 Ranjang Tempa 315,6 Meja Rias 283,7 Nakas 190,9 Meja Makan 133,6 Kursi Makan 572,5 2010 Ranjang Pipa 302,8 Ranjang Tempa 374,6 Meja Rias 328,8 Nakas 215,8 Meja Makan 152,4 Kursi Makan 651

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.59 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan

2009 Ranjang Pipa 260

Ranjang Tempa 316

Nakas 191 Meja Makan 134 Kursi Makan 573 2010 Ranjang Pipa 303 Ranjang Tempa 375 Meja Rias 329 Nakas 216 Meja Makan 153 Kursi Makan 651

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Keterangan:

Karena peramalan permintaan untuk produk Success Furniture menghasilkan angka desimal, maka angka yang diperoleh mengalami pembulatan. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan permintaan yang berhubungan dengan banyaknya unit produk yang tidak dapat diperhitungkan dengan menggunakan desimal.

c. Proyeksi Penjualan

Proyeksi penjualan produk Success Furniture pada tahun 2009 dan 2010 untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya, disesuaikan dengan banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 6 kategori produk Success Furniture dengan menggunakan satuan unit.

Proyeksi penjualan produk Success Furniture di daerah Banjarmasin dan sekitarnya menggunakan harga rata-rata, karena masing-masing kategori produknya terdiri dari lebih dari 1 jenis produk.

Tabel 4.60 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Banjarmasin dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Rupiah)

Tahun Produk Perkiraan

Permintaan (Unit) Harga Rata-Rata (Rp) Perkiraan Penjualan (Rp) 2009 Ranjang Pipa 260 1.520.595 395.354.700 Ranjang Tempa 316 1.860.062 587.779.592 Meja Rias 284 911.352 258.823.968 Nakas 191 157.872 30.153.552 Meja Makan 134 700.109 93.814.606 Kursi Makan 573 156.868 89.885.364 Total 1.455.811.782 2010 Ranjang Pipa 303 1.672.655 506.814.314

Ranjang Tempa 375 2.046.068 767.275.575 Meja Rias 329 1.002.487 329.818.289 Nakas 216 173.659 37.510.387 Meja Makan 153 770.120 117.828.345 Kursi Makan 651 172.555 112.333.175 Total 1.871.580.084

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

Untuk kantor cabang di Banjarmasin Success Furniture menggunakan harga yang telah ditetapkan dari kantor Pusat. Harga yang berlaku untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya adalah harga produk dari kantor pusat, yang dinaikkan 30% untuk mengimbangi tingginya harga transportasi ke daerah Banjarmasin. Pada tahun 2010, diperkirakan perusahaan akan menaikan harga produknya sebesar 10% dari harga produk di 2009, dalam upaya menyeimbangkan dengan biaya operasional yang dikhawatirkan akan meningkat, dan dengan menyesuaian biaya-biaya produksi, karena kenaikan harga terakhir dilakukan pada April 2008.

d. Analisis Pesaing

Sama halnya dengan kondisi pesaing di Banjarmasin, pesaing utama Success Furniture untuk di daerah Banjarmasin adalah Silent (yang merupakan anak perusahaan dari Olympic Furniture) yang menawarkan varians produk yang lebih beragam dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk Success Furniture. Silent juga memiliki kantor cabang di daerah Banjarmasin yang mana dapat memudahkan Silent dalam mendistribusikan barangnya dan berpengaruh pada harga jual yang ditetapkan.

Berikut adalah posisi perusahaan Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya, berdasarkan harga yang ditawarkan untuk di lokasi Banjarmasin dan sekitarnya:

Tabel 4.61 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Banjarmasin dan sekitarnya berdasarkan harga yang ditawarkan

Peringkat Nama Perusahaan Asal Distribusi Produk

1 Success Furniture Pusat - Jakarta 2 Siantano Furniture Pusat – Jakarta 3 Silent (Olympic Furniture) Kantor cabang - Banjarmasin 4 Era Baru Furniture Pusat - Jakarta 5 Aloha Furniture Pusat – Jakarta 6 Cahaya Abadi Furniture Pusat - Jakarta Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008)

Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara ke beberapa toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Banjarmasin (dapat dilihat pada Lampiran 25), dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Success Furniture menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini disebabkan oleh mutu yang ditawarkan oleh Success Furniture berada diatas pesaingnya (seperti pada kualitas bahan baku, yakni: besi yang memiliki ketebalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaingnya, dengan pengecatan yang menggunakan powder coating system, aksesoris yang baik, dan keramik padat anti pecah yang diimpor. Selain itu, tingginya harga juga disebabkan oleh biaya transportasi yang semakin tinggi dari Jakarta ke daerah Banjarmasin dan sekitarnya.

Untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya, jumlah permintaan untuk produk Success Furniture jauh lebih banyak dibandingkan dengan pesaingnya, disamping pesaing utamanya yakni Silent yang merupakan anak perusahaan dari Olympic Furniture. Banyaknya pesaing yang menawarkan harga yang lebih rendah daripada yang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture tidak berpengaruh pada jumlah permintaan produk Success Furniture, karena pelanggan (toko) di daerah tersebut menginginkan untuk menjual produk yang memiliki kualitas yang baik.

Berdasarkan asumsi dari perusahaan Success Furniture dan hasil wawancara dengan toko/pelanggan Success Furniture yang berada di

Banjarmasin (dapat dilihat pada Lampiran 25), jumlah permintaan untuk produk Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya untuk di daerah Banjarmasin dan sekitarnya dapat digambarkan dengan peringkat, yang terlihat pada tabel 4.62 berikut ini:

Tabel 4.62 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Banjarmasin dan sekitarnya berdasarkan Jumlah Permintaan Produk.

Nama Perusahaan Peringkat

Silent (Olympic Furniture) 1

Success Furniture 2

Aloha Furniture 3

Cahaya Abadi Furniture 4

Siantano Furniture 5

Era Baru Furniture 6

Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008)

e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat. Strategi pemasaran yang digunakan untuk daerah Pekan Baru dan Banjarmasin pada umumnya tidak terlepas dari bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri dari:

1) Product (Produk)

Produk yang di perdagangkan oleh perusahaan ini merupakan produk furnitur, seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias, Nakas (Meja Sudut), Meja Makan, dan juga Kursi Makan. Produk yang sekarang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture ini antara lain adalah:

- Ranjang Pipa terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari tipe: R 809, R 806, R New 909, R 907, dan R 908). Masing-masing jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm.

- Ranjang Tempa terdiri dari: 8 jenis item (yang terdiri dari tipe: RT Merak, RT Kuda, RT Grand, RT New Kuda, RT Panda, RT Tiger, RT

Semi Kayu Venus, dan RT Semi Kayu Jupiter). Masing-masing jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm (khusus untuk ranjang tempa tipe RT Merak, tersedia juga ukuran 120 x 200 cm).

- Meja Rias terdiri dari: 2 jenis item (yakni: MR Tempa 01 dan MR Pipa 702).

- Nakas (Meja Sudut) yang terdiri dari: 1 jenis item (yakni: Nakas 258).

- Meja Makan terdiri dari: 4 jenis item (yang terdiri dari: MM Sakura, MM Anggrek, MM Rose, dan MM Italy). Yang mana terdiri dari 4 pilihan kaca 10 mm, yakni: O 100 cm, O 120 cm, 90 x 120 cm, dan 90 x 150 cm.

- Kursi Makan terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari: KM Savira, KM Estonia, KM Sabatini, KM Atlanta, dan KM Swiss).

Success furniture juga menawarkan berbagai macam pilihan warna, antara lain:

- Untuk produk Ranjang Tempa, Meja Rias, dan Nakas, terdiri dari warna: gold, greenmate, pink, blue, red, dan tembaga.

- Untuk produk Ranjang Pipa, terdiri dari warna: gold, greenmate, pink, blue, dan violet.

- Untuk Meja Makan dan Kursi Makan, tersedia dalam warna greenmate.

Success Furniture menjamin kualitas produk terbaik, dengan desain yang menarik dan jaminan (garansi) untuk produk yang diproduksinya, sehingga apabila terjadi kerusakan/cacat pada produk pada saat berada di toko/konsumen, maka produk akan diganti dengan

yang baru.

Success Furniture juga telah melakukan inovasi produk baru, yang rencananya akan dipasarkan pada awal tahun 2009,yakni:

- Ranjang Susun Pipa (terbuat dari besi), yang terdiri dari tipe: Tulip, Orchid, Edelweiss, Crysant, dan Lavender. Dengan 6 pilihan warna, yakni: Yellow, Blue, Red, Pink, Violet, dan Silver.

- Ranjang Kayu. 2) Price (Harga)

Harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi semua biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat mencapai keuntungan semaksimal mungkin. Perusahaan menetapkan harga diatas pesaingnya, karena mutu yang dimiliki oleh produk Success Furniture sendiri, berada di atas pesaing. Perusahaan disini menetapkan harga berdasarkan harga modal ditambah biaya operasional yang dikeluarkan dan besarnya keuntungan (mark-up) yang diinginkan. Harga yang ditetapkan perusahaan untuk di daerah Pekan Baru nantinya akan berbeda dengan harga di kantor pusat atau kantor cabang lainnya, hal ini disebabkan oleh biaya transportasi yang diperlukan ke setiap daerah berbeda. 3) Place (Tempat)

Perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang (gudang) yang berlokasi dekat dengan pasar dan pelanggan potensialnya. Hal ini memudahkan pendistribusian produk dari perusahaan ke konsumen/toko-toko furniture di daerah Banjarmasin tersebut.

Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Success Furniture untuk kantor cabang di daerah Banjarmasin dan sekitarnya,

yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan secara langsung dapat menawarkan produknya ke toko-toko furniture dan konsumen akhir. Berikut ini adalah gambar saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan:

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.7 Saluran Distribusi Success Furniture di Banjarmasin dan Sekitarnya

4) Promotion (Promosi)

Kegiatan promosi yang akan digunakan oleh Success Furniture di kantor cabang Banjarmasin adalah dengan menggunakan personal selling yakni dengan menggunakan salesman sebagai tenaga penjualnya. Salesman ini sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman akan produk-produk Success Furniture yang akan dijual, pasar yang dituju, serta teknik-teknik penjualan dan penagihan yang akan dilakukan.

Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah menjalin hubungan baik dengan pelanggan (terutama toko-toko furniture) dengan memberikan bonus/hadiah kepada pelanggan/toko-toko furniture yang mampu memenuhi target penjualan untuk produk Success Furniture, dan apabila mengambil dalam jumlah yang besar dengan pembayaran yang lancar.

Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru

Konsumen Akhir

Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru

Pengecer

Kesimpulan:

Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, rencana pendirian kantor cabang (gudang) yang berlokasi di Banjarmasin ini dinyatakan layak. Dapat dilihat dari penjualan di daerah tersebut yang semakin meningkat dan proyeksi permintaan dan penjualan untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, didukung dengan upaya pemasaran yang semakin baik untuk memperluas/mengembangkan potensi pasar di lokasi Banjarmasin dan sekitarnya.

4.3.2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi

a. Penilaian Lokasi Kantor Cabang Banjarmasin

Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi gudang sekaligus menjadi kantor cabang bagi Perusahaan Success Furniture dalam memasarkan produknya di daerah Banjarmasin dan Sekitarnya. Lokasi yang terpilih pada akhirnya akan sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel yang dikeluarkan, serta lokasi yang dipilih oleh perusahaan dapat berpengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan.

Dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor, terdapat tiga pilihan alternatif lokasi untuk pendirian gudang yang sekaligus berfungsi sebagai kantor cabang di Banjarmasin, yakni lokasi yang terletak di Jalan Veteran, Jalan Jenderal Ahmad Yani, dan Jalan Sudi Mampir. Sama halnya dengan di lokasi Pekan Baru, faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam penentuan lokasi gudang yang sekaligus menjadi kantor cabang di lokasi Banjarmasin dan sekitarnya tersebut antara lain:

1) Di kawasan industri, yakni gudang yang akan didirikan sebaiknya terletak di daerah kawasan industri.

2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang mana dekat dengan pasar atau konsumen.

3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan akses dari gudang pusat ke kantor/gudang cabang itu sendiri, maupun dari kantor/gudang cabang ke toko/konsumen di daerah Banjarmasin dan sekitarnya, dan juga terkait dengan biaya transportasi yang dikeluarkan. 4) Biaya sewa, yakni memperhitungkan besarnya biaya sewa bangunan

yang harus dikeluarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Banjarmasin. 5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga

kerja yang dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau.

6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha.

7) Berikut ini adalah tabel evaluasi alternatif lokasi di daerah Banjarmasin, yang mana alternatif yang dipilih antara lain adalah Jalan Veteran, Jalan Sudi Mampir, atau Jalan Jenderal Ahmad Yani (peta lokasi dapat dilihat di Lampiran 26). Hasil skor tertimbang yang paling tinggi merupakan alternatif lokasi yang lebih baik. Untuk itu, tabel evaluasi alternatif lokasi ini diisi oleh 2 orang dari pihak internal perusahaan (yakni, bagian pemasaran/sales dan manajer dari kantor pusat, karena telah mengenal lokasi di Banjarmasin dan sekitarnya, yang mana biasanya secara rutin melakukan penagihan dan kunjungan ke toko/pelangan di daerah Banjarmasin), yang dapat mewakili dalam menentukan pillihan lokasi yang paling baik untuk mendirikan suatu kantor cabang di daerah Banjarmasin.

Tabel 4.63 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin

SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG

Faktor Bobot VeteranJl. Mampir Jl. Sudi Jl. Jend. Ahmad Yani

Jl.

Veteran Mampir Jl. Sudi Jl. Jend. Ahmad Yani Di kawasan industri 0,15 80 75 85 12 11,25 12,75 Dekat dengan pasar 0,23 75 85 70 17,25 19,55 16,1 Kemudahan dalam transportasi 0,20 70 80 90 14 16 18 Biaya sewa yang rendah 0,17 90 80 65 15,3 13,6 11,05 Ketersediaan tenaga kerja 0,10 78 75 80 7,8 7,5 8 Sikap masyarakat 0,15 75 75 75 11,25 11,25 11,25 Total 1 77,6 79,15 77,15

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Tabel 4.64 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin

SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG

Faktor Bobot Jl. Veteran Jl. Sudi Mampir Jl. Jend. Ahmad Yani Jl. Veteran Jl. Sudi Mampir Jl. Jend. Ahmad Yani Di kawasan industri 0,15 70 70 80 10,5 10,5 12 Dekat dengan pasar 0,23 65 85 75 14,95 19,55 17,25 Kemudahan dalam transportasi 0,20 70 80 85 14 16 17 Biaya sewa yang rendah 0,17 85 80 65 14,45 13,6 11,05 Ketersediaan tenaga kerja 0,10 75 80 85 7,5 8 8,5 Sikap masyarakat 0,15 75 75 78 11,25 11,25 11,7 Total 1 72,65 78,9 77,5

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Seperti yang terlihat pada tabel diatas, terdapat 2 tabel evaluasi alternatif lokasi untuk di daerah Banjarmasin, yang mana hasil dari skor tertimbang yang terdapat pada tabel 4.63 dan tabel 4.64 tersebut dijumlahkan dan dirata-rata, yakni masing-masing untuk skor tertimbang di

Jl. Veteran, Jl. Sudi Mampir, dan Jl. Jenderal Ahmad Yani. Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.65 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Banjarmasin Berdasarkan Rata-Rata Skor Tertimbang

Rata-Rata SKOR TERTIMBANG Faktor

Jl. Veteran Jl. Sudi Mampir Jl. Jend. Ahmad Yani

Di kawasan industri 11,25 10,875 12,375

Dekat dengan pasar 16,1 19,55 16,675

Kemudahan dalam

transportasi 14 16 17,5

Biaya sewa lebih

rendah 14,875 13,6 11,05

Ketersediaan tenaga

kerja 7,65 7,75 8,25

Sikap masyarakat 11,25 11,25 11,475

Total 75,125 79,025 77,325

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Berdasarkan hasil pertimbangan diatas, lokasi yang dipilih sebagai alternatif pendirian kantor cabang sekaligus gudang untuk daerah Banjarmasin dan sekitarnya berada di Jl. Sudi Mampir, karena mempunyai rata-rata skor tertimbang yang lebih tinggi daripada di Jl. Veteran dan Jl. Jenderal Ahmad Yani. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor lokasi yang dekat dengan pasar, serta biaya sewa yang tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan di Jl. Jenderal Ahmad Yani.

b. Perencanaan Layout Gudang

Tata letak (layout) gudang dan tempat penyimpanan yang didesain harus dapat memimalkan biaya total dengan mencari panduan terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Dalam rencana desain tata letak gudang dan kantornya, Success Furniture memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan barang yang rendah, yakni biaya-biaya yang berkaitan dengan biaya yang berkaitan dengan transportasi barang masuk (pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang), penyimpanan, dan transportasi barang keluar dari gudang untuk dikirimkan

ke toko/konsumen. Desain tata letak gudang yang efektif juga bertujuan dalam meminimalkan kerusakan barang dalam gudang.

Berikut ini adalah desain tata letak (layout) gudang yang direncanakan oleh perusahaan untuk kantor cabang dan gudangnya yang berlokasi di Banjarmasin.

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.8 Rencana Tata Letak (Layout) Gudang di Banjarmasin

Keterangan:

1. Pintu masuk dan keluar 2. Kantor

3. Pantry 4. WC + tangga

5. Tempat (rak) penyimpanan nakas 6. Tempat (rak) penyimpanan meja rias 7. Tempat (rak) penyimpanan meja makan 8. Tempat (rak) penyimpanan kursi makan 9. Tempat (rak) penyimpanan ranjang pipa 10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa

3 4 1 11 2 10 9 5 6 7 8

10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa

11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke toko/konsumen) sekaligus menjadi tempat parkir mobil.

4.3.3 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Selanjutnya aspek yang dianalisis adalah aspek manajemen dan sumber daya manusia. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.

a. Jenis Pekerjaan dan Persyaratan yang Dibutuhkan

1) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis)

Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi di kantor cabang di Banjarmasin, terdiri dari dua kelompok yakni kelompok manajerial dan kelompok operasional. Kelompok manajerial terdiri dari Kepala Cabang yang memimpin di kantor cabang, yang langsung melaporkan kepada pemilik di kantor pusat. Kelompok operasional terdiri dari salesman, akutansi, admin dan umum, kepala gudang, supir dan staff pekerja (kenek).

2) Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification)

a) Untuk mengisi jabatan kunci, dalam hal ini dimaksudkan adalah kelompok manajerial yakni Kepala Cabang, diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:

- Pria/wanita, dengan pendidikan minimal S1

- Mempunyai pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 3 tahun

b) Untuk mengisi jabatan bagian: salesman, diperlukan persyaratan sebagai berikut:

- Pria, dengan usia maksimal 30 tahun. - Pendidikan minimal SLTA/sederajat.

- Mempunyai kendaraan bermotor + SIM dan menguasai daerah Banjarmasin dan sekitarnya.

- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.

- Mempunyai kegemaran di bidang marketing, bekerja keras dan berdisiplin.

c) Untuk mengisi jabatan akutansi, admin dan umum, diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:

- Wanita, pendidikan minimal SLTA/sederajat. - Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis. - Menguasai bidang keuangan dengan baik.

- Mampu mengoperasikan komputer dengan baik.

d) Untuk mengisi jabatan kepala gudang, supir dan staff pekerja (kenek), diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:

- Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia 20 – 27 tahun.

- Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur.

- Khusus untuk supir, mempunyai SIM dan menguasai daerah Banjarmasin dan sekitarnya.

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.9 Bagan Struktur Organisasi Untuk Lokasi di Banjarmasin

Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut:

a) Pemilik

- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian barangnya ke kantor cabangnya.

- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan pengembangan usaha yang datang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.

b) Kepala Cabang:

- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat untuk diterapkan di kantor cabang Banjarmasin.

- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktivitas Kepala Cabang

Dalam dokumen BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN (Halaman 70-130)

Dokumen terkait