• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

51

4.1 Profil Responden

4.1.1 Sejarah dan Perkembangan PD. Success Furniture

Perusahaan Dagang (PD.) Success Furniture merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang furniture, yang mana memproduksi produk-produk furnitur dengan berbahan baku dominan menggunakan besi. PD. Success Furniture ini didirikan pada tahun 1997 yang berlokasi di Kampung Bugis No.56 RT.009/003, Kelurahan Kembangan, Jakarta Barat. Status badan hukum perusahaan berbentuk Perusahaan Dagang (PD) dan didirikan berdasarkan akta notaris dengan menggunakan Surat Tanda Daftar Perusahaan dengan No. SIUP: 25863/09-03/PK/VII/1997 dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No. 09025619109, dengan Lukito sebagai pemilik dari PD. Success Furniture.

Adapun visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan Success Furniture adalah:

Visi: Menjadi pilihan utama untuk produk furniture dengan memberikan mutu dan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya di seluruh Indonesia.

Misi: - Memastikan kepuasan pelanggan dan menjalin hubungan baik dengan pelanggan untuk meningkat loyalitas pelanggan.

- Mendirikan kantor cabang di kota-kota besar untuk memudahkan pendistribusian produknya ke konsumen di seluruh Indonesia.

(2)

Perusahaan Success Furniture berdiri dengan modal awal Rp. 100.000.000,-, dan jumlah karyawan yang terdiri dari 20 orang dengan mempunyai 1 kendaraan untuk pengiriman barang. Dan sekarang berkembang dengan memiliki 105 karyawan di bagian produksi dan 35 karyawan di bagian operasional dan marketing untuk di kantor pusat (Jakarta). Pada awal berdirinya perusahaan ini, perusahaan ini hanya memproduksi meja makan dan kursi makan, kemudian seiring dengan berkembangnya permintaan akan produknya, perusahaan memberanikan diri untuk menambah produk yang diproduksinya, yakni sofa, kursi dan meja teras, dan meja telepon. Seiring dengan banyaknya pesaing yang menggeluti bidang furniture. Perusahaan Success Furniture mengalami kesulitan dalam bersaing, sehingga mengalami penurunan penjualan yang mengakibatkan perusahan Success Furniture melakukan inovasi terus menerus terhadap produknya sesuai dengan keinginan pasar.

Pada awal tahun 2002 mulai memproduksi ranjang dan dari angka penjualan produk yang baru dikembangkan ini diketahui bahwa produk yang baru dikeluarkan ini mendapat tanggapan positif dari konsumen. Banyaknya permintaan untuk produk ranjang ini membuat perusahaan memfokuskan pada pengembangan produk di ranjang, sehingga pada akhir tahun 2002 produksi sofa, meja dan kursi teras, serta meja telepon diberhentikan. Produk lama ini digantikan dengan pengembangan produk baru, yakni ranjang, meja rias, serta meja sudut (nakas), dengan tetap mempertahankan produk lama sebelumnya, yakni meja makan dan kursi makan.

Pada Oktober 2002 perusahaan Success Furniture sudah mulai memperluas usahanya, dengan mengirimkan produknya keluar kota Jakarta (termasuk untuk di Pulau Jawa, Pulau Sumatera dan Pulau Kalimantan). Pengiriman produk untuk pelanggan di luar Jakarta pada mulanya dengan

(3)

permintaan dalam jumlah yang relatif kecil, namun dengan keuletan dan keseriusan dari bagian pemasaran perusahaan, permintaan terus-menerus meningkat secara signifikan. Hal ini membawa perusahaan ke arah yang lebih baik yakni dengan mempunyai distributor tetap atau toko-toko furniture yang mempunyai data pemesanan yang meningkat dari tahun ke tahun.

Dengan data pemesanan yang terus meningkat untuk produk Ranjang Besi, Meja Rias Besi, Meja Sudut, Meja Makan dan Kursi Makan; perusahaan melakukan pengembangan usaha di luar kota. Pengembangan usaha pertama dilakukan pada bulan Agustus 2004, yakni dengan mendirikan kantor cabang di Surabaya dengan memiliki karyawan sebanyak 14 orang. Hal ini dilakukan karena banyaknya permintaan untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya serta untuk memudahkan dalam pendistribusian produk Success Furniture di wilayah tersebut.

Pada awal tahun 2005, Success Furniture melakukan pengembangan produk, dengan memproduksi ranjang tempa dan meja rias tempa. Pada bulan Juli 2005, Success Furniture mendirikan kantor cabang keduanya di Makassar dengan memiliki karyawan sebanyak 11 orang. Pendirian kantor cabang di Makassar dilakukan atas dasar potensi yang ada di wilayah tersebut, dan bertujuan untuk memperluas pasar yang dimiliki oleh perusahaan untuk daerah Sulawesi.

Pada Februari 2006, perusahaan Success Furniture melakukan inovasi terhadap produk ranjangnya, yang mana semula dengan menggunakan besi dengan aksesorisnya yang terdiri dari kuningan dan keramik padat anti pecah, dengan menggunakan paduan dari kayu, hal ini mengharuskan Success Furniture untuk mencari sumber daya kayu dengan mutu yang berkualitas, sehingga Success Furniture memilih Jepara sebagai sumber pemasok bahan dasar kayunya yang digunakan untuk aksesoris ranjang.

(4)

Seiring dengan itu, pada Maret 2006, Success Furniture mendirikan kantornya di daerah Semarang dengan karyawan sebanyak 9 orang, untuk memudahkan pengecekan dan pengontrolan terhadap pengrajin kayu yang berada di Jepara dan untuk memasarkan produk Success Furniture lebih luas lagi di daerah tersebut.

Pada April 2007, perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang yang berada di Sumatera Selatan (Palembang) dengan jumlah karyawan yang dimiliki sebanyak 10 orang, hal ini dilakukan untuk memudahkan transportasi ke konsumen yang berada di Pulau Sumatera dan bertujuan menggali potensi yang ada di daerah Sumatera.

Tujuan utama pendirian kantor cabang (gudang) yang telah dilakukan oleh Success Furniture adalah untuk memudahkan perusahaan dalam hal pendistribusian produk, dan dengan adanya kantor cabang, pelanggan (toko-toko furniture yang berada di luar kota dapat dengan mudah memperoleh serta memasarkan produk Success Furniture. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan laba perusahaan, serta dengan adanya kantor cabang dapat memperluas pasar yang sebelumnya belum terjangkau oleh bagian pemasaran dari kantor pusat di Jakarta.

4.1.2 Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan PD. Success Furniture

Struktur organisasi yang ada di kantor pusat (Jakarta) adalah sebagai berikut:

(5)

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Kantor Pusat Jakarta

Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut:

a) Pemilik

- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian barangnya ke kantor cabangnya.

- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan pengembangan usaha yang datang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.

b) Manajer

- Bertanggung jawab atas memimpin dan mengawasi seluruh kegiatan Pemilik

Manajer

Kepala Cabang

Keuangan

Pemasaran Operasional Produksi

Staff Pemo-tongan Staff Penge-rolan Staff Pengela-san Akutansi

Salesman Admin dan

Umum GudangKepala Supir dan Staff Pekerja

(6)

operasional perusahaan secara keseluruhan di kantor pusat Jakarta. - Bertanggung jawab langsung kepada pemilik.

- Bertugas sebagai fasilitator strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan bersama dengan Pemilik Perusahaan kepada karyawan keseluruhan. c) Kepala Cabang:

- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat untuk diterapkan di setiap kantor cabang.

- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dari kantor pusat maupun di setiap kantor cabang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan operasional dan mengawasi semua karyawan di kantor cabang yang dipimpinnya. - Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap bulannya

kepada pemilik (kantor pusat). d) Bagian Pemasaran:

- Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya.

- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah Jakarta dan sekitarnya.

- Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.

- Menyampaikan laporan bulanan dan tahunan tentang hasil penjualan dan permintaan kepada Manajer.

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.

(7)

e) Bagian Keuangan:

- Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang berhubungan dengan keuangan kantor pusat dan kantor cabang.

- Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran perusahaan.

- Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor pusat. - Menyampaikan laporan secara periodik kepada Manajer.

- Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan piutang) kantor pusat di Jakarta.

f) Bagian Operasional:

- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari pemasok ke pabrik bagian produksi, selanjutnya untuk dikirim ke toko/pelanggan di Jakarta dan sekitarnya, serta ke kantor-kantor cabang.

- Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja lainnya. - Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang pusat agar tidak

mengalami kekurangan persediaan.

- Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke pemasok. g) Bagian Produksi:

- Merancang produk baru dan pengembangan produk yang dilakukan untuk produk lama.

- Mengawasi kegiatan produksi dari staff pemotongan, staff pengerolan, dan staff pengelasan, sehingga dapat menghasilkan produk akhirnya. h) Salesman:

- Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru. - Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat

(8)

- Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi).

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan kepada bagian pemasaran dan keuangan di kantor pusat.

i) Akutansi:

- Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung komisi yang diterima oleh salesman, serta membuatkan laporannya.

- Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor pusat.

- Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun per tahun untuk dilaporkan kepada manajer dan pemilik di kantor pusat. - Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat. j) Administrasi dan Umum:

- Membantu kepala cabang dalam melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru.

- Melakukan proses pencatatan persedian yang berkoordinasi dengan kepala gudang.

- Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan keluar masuknya surat –menyurat di kantor pusat.

k) Kepala Gudang:

- Mengawasi keluar masuknya barang di gudang pusat.

- Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan bekerja sama dengan bagian administrasi dan umum dalam melakukan pemesanan barang kepada pemasok.

- Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir dan staff pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada manajer.

(9)

l) Supir dan Staff Pekerja (Kenek):

- Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan pesanan. - Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat jalan

pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan. - Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang.

- Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang dikirimkan ke toko/pelanggan.

m) Staff Pemotongan

- Memotong bahan baku (besi) sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan dari bagian produksi.

- Menggunakan bahan baku dengan efisien dan memaksimalkan kapasitas produksi harian yang telah ditentukan.

n) Staff Pengerolan

- Mengerol bahan baku (besi) yang telah dipotong.

- Menimimalkan produk gagal, serta memaksimalkan kapasitas produksi harian yang telah ditentukan.

o) Staff Pengelasan

- Mengelas/menyambung bahan baku yang telah dipotong dan dirol menjadi kesatuan bentuk yang utuh dari produk yang diinginkan.

- Meminimalkan produk gagal, serta memaksimalkan kapasitas produksi harian yang telah ditentukan.

(10)

4.2 Analisis Studi Kelayakan Bisnis Untuk Lokasi di Pekan Baru 4.2.1 Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

a. Jumlah Permintaan

Jumlah permintaan untuk produk Success Furniture di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, yakni: Padang, Bukit Tinggi, dan juga Payah Kumbuh, semakin meningkat dari tahun ke tahun (periode 2004 – 2008). Hal ini terlihat pada Gambar 4.2, permintaan untuk produk Success Furniture seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias, Nakas, Meja Makan, dan juga Kursi Makan, setelah dirata-rata mengalami peningkatan secara signifikan.

Berdasarkan histori permintaan tersebut, perusahaan Success Furniture optimis untuk dapat mengembangkan usahanya lebih baik lagi untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, serta memperluas pasar untuk daerah tersebut.

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

2004 2005 2006 2007 2008 Ranjang Pipa Ranjang Tempa Meja Rias Nakas Meja Makan Kursi Makan

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

(11)

b. Proyeksi Permintaan

Proyeksi permintaan ini dilakukan pada lebih dari satu jenis barang, yang telah dirata-ratakan berdasarkan kategorinya. Metode yang digunakan adalah metode kuadrat terkecil (least square method) yang merupakan metode yang tepat untuk mengembangkan garis trend linear (yang merupakan model dari peramalan/forecasting).

Berikut adalah data historis penjualan perusahaan di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, yang digunakan untuk memprediksi permintaan untuk produk Success Furniture di daerah tersebut, dalam dua tahun yang akan datang:

Tabel 4.1 Data Permintaan Aktual untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Tahun Produk 2004 2005 2006 2007 2008 Ranjang Pipa 48 85 120 158 188 Ranjang Tempa 0 60 115 192 205 Meja Rias 64 105 175 236 208 Nakas 45 85 130 185 170 Meja Makan 50 41 80 105 98 Kursi Makan 280 234 340 430 386

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Tabel 4.2 Analisis Permintaan Ranjang Pipa untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Ranjang Pipa 2004 48 -2 4 -96 2005 85 -1 1 -85 2006 120 0 0 0 2007 158 1 1 158 2008 188 2 4 376 Total 599 10 353

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Pipa tahun 2009-2010:

(12)

a = 599 / 5 = 119.8

b = 353 / 10 = 35.3

Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Pipa adalah: y = na + bX Y = 119.8 + 35.3 X

Tabel 4.3 Analisis Permintaan Ranjang Tempa untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Ranjang Tempa 2004 0 -2 4 0 2005 60 -1 1 -60 2006 115 0 0 0 2007 192 1 1 192 2008 205 2 4 410 Total 572 10 542

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Ranjang Tempa tahun 2009-2010:

a = 572 / 5 = 114.4

b = 542 / 10 = 54.2

Jadi, persamaan regresi untuk Ranjang Tempa adalah: y = na + bX Y = 114.4 + 54.2 X

(13)

Tabel 4.4 Analisis Permintaan Meja Rias untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Meja Rias 2004 64 -2 4 -128 2005 105 -1 1 -105 2006 175 0 0 0 2007 236 1 1 236 2008 208 2 4 416 Total 788 10 419

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Rias tahun 2009-2010:

a = 788 / 5 = 157.6

b = 419 / 10 = 41.9

Jadi, persamaan regresi untuk Meja Rias adalah: y = na + bX Y = 157.6 + 41.9 X

Tabel 4.5 Analisis Permintaan Nakas untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Nakas 2004 45 -2 4 -90 2005 85 -1 1 -85 2006 130 0 0 0 2007 185 1 1 185 2008 170 2 4 340 Total 615 10 350

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Nakas (Meja Sudut) tahun 2009-2010:

(14)

a = 615 / 5 = 123

b = 350 / 10 = 35

Jadi, persamaan regresi untuk Nakas adalah: y = na + bX Y = 123 + 35 X

Tabel 4.6 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Meja Makan 2004 50 -2 4 -100 2005 41 -1 1 -41 2006 80 0 0 0 2007 105 1 1 105 2008 98 2 4 196 Total 374 10 160

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Meja Makan tahun 2009-2010:

a = 374 / 5 = 74.8

b = 160 / 10 = 16

(15)

Y = 74.8 + 16 X

Tabel 4.7 Analisis Permintaan Kursi Makan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)

Produk Tahun Permintaan Aktual (Y) X X2 XY

Kursi Makan 2004 280 -2 4 -560 2005 234 -1 1 -234 2006 340 0 0 0 2007 430 1 1 430 2008 386 2 4 772 Total 1670 10 408

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Perhitungan peramalan kenaikan permintaan untuk Kursi Makan tahun 2009-2010:

a = 1670 / 5 = 334

b = 408 / 10 = 40.8

Jadi, persamaan regresi untuk Kursi Makan adalah: y = na + bX Y = 334 + 40.8 X

Tabel 4.8 Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan

2009 Ranjang Pipa 225.7 Ranjang Tempa 277 Meja Rias 283.3 Nakas 228 Meja Makan 122.8 Kursi Makan 456.4 2010 Ranjang Pipa 261 Ranjang Tempa 331.2 Meja Rias 325.2 Nakas 263 Meja Makan 138.8

(16)

Kursi Makan 497.2 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.9 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan)

Tahun Produk Perkiraan Permintaan

2009 Ranjang Pipa 226 Ranjang Tempa 277 Meja Rias 283 Nakas 228 Meja Makan 123 Kursi Makan 456 2010 Ranjang Pipa 261 Ranjang Tempa 331 Meja Rias 325 Nakas 263 Meja Makan 139 Kursi Makan 497

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

Karena peramalan permintaan untuk produk Success Furniture menghasilkan angka desimal, maka pada angka yang diperoleh dilakukan pembulatan. Hal ini disebabkan oleh pertimbangan permintaan yang berhubungan dengan banyaknya unit produk yang tidak dapat diperhitungkan dengan menggunakan desimal.

c. Proyeksi Penjualan

Proyeksi penjualan produk Success Furniture pada tahun 2009 dan 2010 untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya, disesuaikan dengan banyaknya permintaan yang diperkirakan untuk 6 kategori produk Success Furniture dengan menggunakan satuan unit.

Proyeksi penjualan produk Success Furniture di daerah Pekan Baru dan sekitarnya menggunakan harga rata-rata, karena masing-masing kategori produknya terdiri dari lebih dari 1 jenis produk.

(17)

Tabel 4.10 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Rupiah)

Tahun Produk Perkiraan

Permintaan (Unit) Harga Rata-Rata (Rp) Penjualan (Rp) Perkiraan

2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.389.400 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.218 Meja Rias 283 941.070 266.605.131 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.776.802 Kursi Makan 456 161.983 73.928.859 Total 1.352.906.970 2010 Ranjang Pipa 261 1.727.197 450.798.391 Ranjang Tempa 331 2.112.787 699.755.103 Meja Rias 325 1.035.177 336.639.560 Nakas 263 179.322 47.161.686 Meja Makan 139 795.232 110.378.193 Kursi Makan 497 178.181 88.591.524 Total 1.733.324.457

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

Untuk kantor cabang di Pekan Baru Success Furniture menggunakan harga yang telah ditetapkan dari kantor Pusat. Harga yang berlaku untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya adalah harga produk dari kantor pusat, yang dinaikkan 30% untuk mengimbangi tingginya harga transportasi ke daerah Pekan Baru. Pada tahun 2010, diperkirakan perusahaan akan menaikkan harga produknya sebesar 10% dari harga produk di 2009, dalam upaya menyeimbangkan dengan biaya operasional yang dikhawatirkan akan meningkat, dan dengan menyesuaian biaya-biaya produksi, karena kenaikan harga terakhir dilakukan pada April 2008.

d. Analisis Pesaing

Pesaing utama Success Furniture untuk di daerah Pekan Baru adalah Aloha Furniture dan Silent (yang merupakan anak perusahaan dari Olympic Furniture) yang menawarkan varians produk yang lebih beragam dengan harga yang lebih rendah dibandingkan dengan produk Success Furniture, selain itu Silent juga telah mempunyai kantor cabang di daerah Pekan Baru.

(18)

Adanya kantor cabang yang dimiliki pesaing utama Success Furniture ini (yakni Silent), memudahkan Silent dalam pendistribusian barangnya untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya, berbeda dengan Success Furniture, dimana pelanggan (toko) harus memesan produk dalam jumlah yang banyak untuk dapat dikirimkan sekaligus, demi menekan biaya transportasi.

Berikut adalah posisi perusahaan Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya, berdasarkan harga yang ditawarkan untuk di lokasi Pekan Baru dan sekitarnya:

Tabel 4.11 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Pekan Baru dan sekitarnya Berdasarkan Harga yang Ditawarkan

Peringkat Nama Perusahaan Asal Distribusi Produk

1 Success Furniture Pusat - Jakarta 2 Silent (Olympic Furniture) Kantor cabang - Pekan Baru 3 Era Baru Furniture Pusat - Jakarta 4 Aloha Furniture Medan – Agen Pekan Baru 5 Trend Furniture Medan – Agen Pekan Baru 6 Furniture Lokal Pusat - Medan Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008)

Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara ke beberapa toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Pekan Baru (dapat dilihat pada Lampiran 23), dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Success Furniture menawarkan harga lebih tinggi dibandingkan dengan pesaingnya, hal ini disebabkan oleh mutu yang ditawarkan oleh Success Furniture berada diatas pesaingnya (seperti pada kualitas bahan baku, yakni: besi yang memiliki ketebalan yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaingnya, dengan pengecatan yang menggunakan powder coating system, aksesoris yang baik, dan keramik padat anti pecah yang diimpor.

Tingginya biaya transportasi dari Jakarta ke daerah Pekan Baru dan sekitarnya, menyebabkan harga jual produk Success furniture untuk daerah tersebut lebih tinggi, yang berdampak pada tingginya harga beli di tangan konsumen akhir dan berdampak pula pada banyaknya permintaan produk

(19)

Success di daerah tersebut. Hal ini juga yang menyebabkan perusahaan Success Furniture mengalami kesulitan untuk bersaing dengan Silent, Aloha Furniture, dan Trend Furniture; yang mana ketiganya mempunyai jaringan distribusi yang lebih luas daripada Success Furniture di daerah Pekan Baru dan sekitarnya karena telah mempunyai kantor cabang di daerah Pekan Baru (untuk Silent) dan Medan (untuk Trend Furniture dan Aloha Furniture).

Berdasarkan asumsi dari perusahaan Success Furniture dan hasil wawancara dengan toko/pelanggan Success Furniture yang berada di Pekan Baru (dapat dilihat pada Lampiran 23), jumlah permintaan untuk produk Success Furniture dibandingkan dengan pesaingnya untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya dapat digambarkan dengan peringkat, yang terlihat pada tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12 Posisi Success Furniture dibandingkan dengan Pesaingnya di daerah Pekan Baru dan sekitarnya berdasarkan Jumlah Permintaan Produk.

Nama Perusahaan Peringkat

Aloha Furniture 1

Silent (Olympic Furniture) 2

Trend Furniture 3

Success Furniture 4

Era Baru Furniture 5

Furniture Lokal 6

Sumber Tabel: Hasil Observasi di Lapangan (2008)

e. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Dalam aspek pasar dan pemasaran ini, perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran yang akan digunakannya dengan tepat. Strategi pemasaran yang digunakan tidak terlepas dari bauran pemasaran (marketing mix), yang terdiri dari:

1) Product (Produk)

Produk yang di perdagangkan oleh perusahaan ini merupakan produk furnitur, seperti: Ranjang Besi, Ranjang Tempa, Meja Rias,

(20)

Nakas (Meja Sudut), Meja Makan, dan juga Kursi Makan. Produk yang sekarang ditawarkan oleh perusahaan Success Furniture ini antara lain adalah:

- Ranjang Pipa terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari tipe: R 809, R 806, R New 909, R 907, dan R 908). Masing-masing jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm.

- Ranjang Tempa terdiri dari: 8 jenis item (yang terdiri dari tipe: RT Merak, RT Kuda, RT Grand, RT New Kuda, RT Panda, RT Tiger, RT Semi Kayu Venus, dan RT Semi Kayu Jupiter). Masing-masing jenisnya terdiri dari 2 jenis ukuran, yakni: 160 x 200 cm, dan 180 x 200 cm (khusus untuk ranjang tempa tipe RT Merak, tersedia juga ukuran 120 x 200 cm).

- Meja Rias terdiri dari: 2 jenis item (yakni: MR Tempa 01 dan MR Pipa 702).

- Nakas (Meja Sudut) yang terdiri dari: 1 jenis item (yakni: Nakas 258).

- Meja Makan terdiri dari: 4 jenis item (yang terdiri dari: MM Sakura, MM Anggrek, MM Rose, dan MM Italy). Yang mana terdiri dari 4 pilihan kaca 10 mm, yakni: O 100 cm, O 120 cm, 90 x 120 cm, dan 90 x 150 cm.

- Kursi Makan terdiri dari: 5 jenis item (yang terdiri dari: KM Savira, KM Estonia, KM Sabatini, KM Atlanta, dan KM Swiss).

Success furniture juga menawarkan berbagai macam pilihan warna, antara lain:

- Untuk produk Ranjang Tempa, Meja Rias, dan Nakas, terdiri dari warna: gold, greenmate, pink, blue, red, dan tembaga.

(21)

- Untuk produk Ranjang Pipa, terdiri dari warna: gold, greenmate, pink, blue, dan violet.

- Untuk Meja Makan dan Kursi Makan, tersedia dalam warna greenmate.

Success Furniture menjamin kualitas produk terbaik, dengan desain yang menarik dan jaminan (garansi) untuk produk yang diproduksinya, sehingga apabila terjadi kerusakan/cacat pada produk pada saat berada di toko/konsumen, maka produk akan diganti dengan yang baru.

Success Furniture juga telah melakukan inovasi produk baru, yang rencananya akan dipasarkan pada awal tahun 2009,yakni:

- Ranjang Susun Pipa (terbuat dari besi), yang terdiri dari tipe: Tulip, Orchid, Edelweiss, Crysant, dan Lavender. Dengan 6 pilihan warna, yakni: Yellow, Blue, Red, Pink, Violet, dan Silver.

- Ranjang Kayu. 2) Price (Harga)

Harga yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat memenuhi semua biaya yang dikeluarkan, sehingga dapat mencapai keuntungan semaksimal mungkin. Perusahaan menetapkan harga diatas pesaingnya, karena mutu yang dimiliki oleh produk Success Furniture sendiri, berada di atas pesaing. Perusahaan disini menetapkan harga berdasarkan harga modal ditambah biaya operasional yang dikeluarkan dan besarnya keuntungan (mark-up) yang diinginkan. Harga yang ditetapkan perusahaan untuk di daerah Pekan Baru nantinya akan berbeda dengan harga di kantor pusat atau kantor cabang lainnya, hal ini disebabkan oleh biaya transportasi yang diperlukan ke setiap daerah berbeda.

(22)

3) Place (Tempat)

Perusahaan Success Furniture mendirikan kantor cabang (gudang) yang berlokasi dekat dengan pasar dan pelanggan potensialnya. Hal ini memudahkan pendistribusian produk dari perusahaan ke konsumen/toko-toko furniture di daerah Pekan Baru tersebut.

Saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan Success Furniture untuk kantor cabang di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, yaitu saluran distribusi langsung dimana perusahaan secara langsung dapat menawarkan produknya ke toko-toko furniture dan konsumen akhir. Berikut ini adalah gambar saluran distribusi yang digunakan oleh perusahaan:

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.3 Saluran Distribusi Success Furniture di Pekan Baru dan Sekitarnya

4) Promotion (Promosi)

Kegiatan promosi yang akan digunakan oleh Success Furniture di kantor cabang Pekan Baru adalah dengan menggunakan personal selling yakni dengan menggunakan salesman sebagai tenaga penjualnya. Salesman ini sebelumnya telah dibekali dengan pemahaman akan produk-produk Success Furniture yang akan dijual, pasar yang dituju, serta teknik-teknik penjualan dan penagihan yang akan dilakukan.

Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru

Konsumen Akhir

Kantor Pusat Kantor Cabang Pekan Baru

Pengecer

(23)

Selain itu, stategi promosi yang akan digunakan lainnya adalah menjalin hubungan baik dengan pelanggan (terutama toko-toko furniture) dengan memberikan bonus/hadiah kepada pelanggan/toko-toko furniture yang mampu memenuhi target penjualan untuk produk Success Furniture, dan apabila mengambil dalam jumlah yang besar dengan pembayaran yang lancar.

Kesimpulan:

Berdasarkan aspek pasar dan pemasaran, rencana pendirian kantor cabang (gudang) yang berlokasi di Pekan Baru ini dinyatakan layak. Dapat dilihat dari penjualan di daerah tersebut yang semakin meningkat dan proyeksi permintaan dan penjualan untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya juga semakin meningkat dari tahun ke tahun, didukung dengan upaya pemasaran yang semakin baik untuk memperluas/mengembangkan potensi pasar di lokasi Pekan Baru dan sekitarnya.

4.2.2 Analisis Aspek Teknis atau Operasi

a. Penilaian Lokasi Kantor Cabang Pekan Baru

Penilaian penentuan lokasi sangat penting dilakukan dalam memaksimalkan keuntungan pemilihan lokasi gudang sekaligus menjadi kantor cabang bagi Perusahaan Success Furniture untuk memasarkan produknya di daerah Pekan Baru dan Sekitarnya. Lokasi yang terpilih sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variabel, serta lokasi yang dipilih oleh perusahaan dapat berpengaruh besar pada laba keseluruhan perusahaan.

Dengan menggunakan metode pemeringkatan faktor, terdapat dua pilihan alternatif lokasi untuk pendirian gudang yang sekaligus berfungsi

(24)

sebagai kantor cabang di Pekan Baru, yakni lokasi yang terletak di Jalan Nangka dan Jalan Arengka. Faktor-faktor yang akan dipertimbangkan dalam penentuan lokasi gudang yang sekaligus menjadi kantor cabang di lokasi Pekan Baru dan sekitarnya tersebut antara lain:

1) Di kawasan industri, yakni gudang yang akan didirikan sebaiknya terletak di daerah kawasan industri.

2) Dekat dengan pasar, yakni memperhitungkan lokasi yang strategis, yang mana dekat dengan pasar atau konsumen.

3) Kemudahan dalam transportasi, yakni memperhitungkan akses dari gudang pusat ke kantor/gudang cabang itu sendiri, maupun dari kantor/gudang cabang ke toko/konsumen di daerah Pekan Baru dan sekitarnya, dan juga terkait dengan biaya transportasi yang dikeluarkan. 4) Biaya sewa, yakni memperhitungkan besarnya biaya sewa yang harus

dikeluarkan untuk menjalankan bisnis di daerah Pekan Baru.

5) Ketersediaan tenaga kerja, yakni memperhitungkan tersedianya tenaga kerja yang dibutuhkan dengan biaya yang terjangkau.

6) Sikap masyarakat, yakni memperhitungkan sikap masyarakat yang berada di sekitar lokasi usaha.

Berikut ini adalah tabel evaluasi alternatif lokasi di daerah Pekan Baru, yang mana alternatif yang dipilih antara lain adalah Jalan Nangka atau Jalan Arengka (peta lokasi dapat dilihat di Lampiran 24). Hasil skor tertimbang yang paling tinggi merupakan alternatif lokasi yang lebih baik. Untuk itu, tabel evaluasi alternatif lokasi ini diisi oleh 2 orang dari pihak internal perusahaan (bagian pemasaran/sales dan manajer dari kantor pusat, karena telah mengenal lokasi di Pekan Baru, yang mana biasanya secara rutin melakukan penagihan dan kunjungan ke toko/pelangan di daerah

(25)

Pekan Baru), yang dapat mewakili dalam menentukan pillihan lokasi yang paling baik untuk mendirikan suatu kantor cabang di daerah Pekan Baru.

Tabel 4.13 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru

SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG

Faktor Bobot

Jl. Nangka Jl. Arengka Jl. Nangka Jl. Arengka

Di kawasan industri 0,15 65 80 9,75 12

Dekat dengan pasar 0,23 85 70 19,55 16,1

Kemudahan dalam

transportasi 0,20 85 85 17 17

Biaya sewa lebih

rendah 0,17 70 90 11,9 15,3

Ketersediaan tenaga

kerja 0,10 75 75 7,5 7,5

Sikap masyarakat 0,15 80 80 12 12

Total 1 77,7 79,9

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Tabel 4.14 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru

SKOR (Skor Penuh: 100) SKOR TERTIMBANG

Faktor Bobot Jl. Nangka Jl. Arengka Jl. Nangka Jl. Arengka

Di kawasan industri 0,15 70 85 10,5 12,75

Dekat dengan pasar 0,23 90 80 20,7 18,4

Kemudahan dalam

transportasi 0,20 85 90 17 18

Biaya sewa lebih

rendah 0,17 80 95 13,6 16,15

Ketersediaan tenaga

kerja 0,10 75 80 7,5 8

Sikap masyarakat 0,15 85 80 12,75 12

Total 1 82,05 85,3

Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Seperti yang terlihat pada tabel diatas, terdapat 2 tabel evaluasi alternatif lokasi untuk di daerah Pekan Baru, yang mana hasil dari skor tertimbang yang terdapat pada tabel 4.13 dan tabel 4.14 tersebut dijumlahkan dan dirata-rata, yakni masing-masing untuk skor tertimbang di Jl. Nangka dan Jl. Arengka. Seperti yang terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15 Evaluasi Alternatif Lokasi di Daerah Pekan Baru Berdasarkan Rata-Rata Skor Tertimbang

Rata-Rata SKOR TERTIMBANG Faktor

Jl. Nangka Jl. Arengka

Di kawasan industri 10,125 12,375

Dekat dengan pasar 20,125 17,25

Kemudahan dalam transportasi 17 17,5 Biaya sewa lebih rendah 12,75 15,725

(26)

Ketersediaan tenaga kerja 7,5 7,75

Sikap masyarakat 12,375 12

Total 79,875 82,6

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Berdasarkan hasil pertimbangan diatas, lokasi yang dipilih sebagai alternatif pendirian kantor cabang sekaligus gudang untuk daerah Pekan Baru dan sekitarnya berada di Jl. Arengka, karena mempunyai rata-rata skor tertimbang yang lebih tinggi daripada di Jl. Nangka. Hal ini juga disebabkan oleh faktor kemudahan transportasi dan letak yang berada di kawasan industri, serta biaya sewa yang lebih rendah untuk di Jl. Arengka jika dibandingkan dengan di Jl. Nangka.

b. Perencanaan Layout Gudang

Tata letak (layout) gudang dan tempat penyimpanan yang didesain harus dapat memimalkan biaya total dengan mencari panduan terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Dalam rencana desain tata letak gudang dan kantornya, Success Furniture memanfaatkan volume penuhnya sambil mempertahankan biaya penanganan barang yang rendah, yakni biaya-biaya yang berkaitan dengan biaya yang berkaitan dengan transportasi barang masuk (pengiriman barang dari kantor pusat ke kantor cabang), penyimpanan, dan transportasi barang keluar dari gudang untuk dikirimkan ke toko/konsumen. Desain tata letak gudang yang efektif juga bertujuan dalam meminimalkan kerusakan barang dalam gudang.

Berikut ini adalah desain tata letak (layout) gudang yang direncanakan oleh perusahaan untuk kantor cabang dan gudangnya yang berlokasi di Pekan Baru.

(27)

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.4 Rencana Tata Letak (Layout) Gudang di Pekan Baru

Keterangan:

1. Pintu Masuk dan Pintu Keluar 2. Kantor

3. Pantry 4. WC + Tangga

5. Tempat (rak) penyimpanan nakas 6. Tempat (rak) penyimpanan meja rias 7. Tempat (rak) penyimpanan meja makan 8. Tempat (rak) penyimpanan kursi makan 9. Tempat (rak) penyimpanan ranjang pipa 10. Tempat (rak) penyimpanan ranjang tempa

11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke toko/konsumen sekaligus menjadi tempat parkir mobil.

1

2

11

5

7

6

9

8

4

3

10

(28)

11. Tempat pengecekan dan pemasangan barang (baik untuk barang yang diterima maupun yang akan dikirimkan kembali ke toko/konsumen sekaligus menjadi tempat parkir mobil.

4.2.3 Analisis Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia

Selanjutnya aspek yang dianalisis adalah aspek manajemen dan sumber daya manusia. Dalam aspek ini, yang dinilai adalah pengelola usaha dan struktur organisasi yang ada.

a. Jenis Pekerjaan dan Persyaratan yang Dibutuhkan

1) Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan (Job Analysis)

Jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi di kantor cabang di Pekan Baru, terdiri dari dua kelompok yakni kelompok manajerial dan kelompok operasional. Kelompok manajerial terdiri dari Kepala Cabang yang memimpin di kantor cabang, yang langsung melaporkan kepada pemilik di kantor pusat. Kelompok operasional terdiri dari salesman, akutansi, admin dan umum, kepala gudang, supir dan staff pekerja (kenek).

2) Persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan (Job Specification)

a) Untuk mengisi jabatan kunci, dalam hal ini dimaksudkan adalah kelompok manajerial yakni Kepala Cabang, diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:

- Pria/wanita, dengan pendidikan minimal S1

- Mempunyai pengalaman kerja di bidang yang sama minimal 3 tahun

(29)

b) Untuk mengisi jabatan bagian: salesman, diperlukan persyaratan sebagai berikut:

- Pria, dengan usia maksimal 30 tahun. - Pendidikan minimal SLTA/sederajat.

- Mempunyai kendaraan bermotor + SIM dan menguasai daerah Pekan Baru dan sekitarnya.

- Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis.

- Mempunyai kegemaran di bidang marketing, bekerja keras dan berdisiplin.

c) Untuk mengisi jabatan akutansi, admin dan umum, diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:

- Wanita, pendidikan minimal SLTA/sederajat. - Mempunyai pengalaman 2 tahun di bidang sejenis. - Menguasai bidang keuangan dengan baik.

- Mampu mengoperasikan komputer dengan baik.

d) Untuk mengisi jabatan kepala gudang, supir dan staff pekerja (kenek), diperlukan persyaratan dasar sebagai berikut:

- Pria, Pendidikan minimal SLTA/sederajat dengan usia 20 – 27 tahun.

- Pekerja keras, disiplin, dan bersedia untuk lembur.

- Khusus untuk supir, mempunyai SIM dan menguasai daerah Pekan Baru dan sekitarnya.

(30)

Sumber Gambar: Data dari Perusahaan (2008)

Gambar 4.5 Bagan Struktur Organisasi Untuk Lokasi di Pekan Baru

Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah sebagai berikut:

a) Pemilik

- Mengawasi seluruh kegiatan produksi dan pendistribusian barangnya ke kantor cabangnya.

- Memeriksa laporan keuangan dan membuat keputusan taktis dan strategis untuk meningkatkan laba perusahaan dan pengembangan usaha yang datang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya atas jalannya operasional perusahaan, keuangan perusahaan, serta SDM perusahaan.

b) Kepala Cabang:

- Merumuskan rencana tujuan, sasaran, dan kebijakan umum perusahaan secara keseluruhan yang berasal dari kantor pusat untuk diterapkan di kantor cabang Pekan Baru.

- Mengawasi, mengkoordinasi dan memimpin jalannya aktifitas Kepala Cabang

Pemasaran Keuangan Operasional

Pemilik

Akutansi Admin dan Umum Kepala Gudang Supir dan Staff Pekerja Salesman

(31)

perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan baik dari kantor pusat maupun kantor cabang.

- Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya kegiatan operasional dan mengawasi semua karyawan di Pekan Baru. - Bertanggung jawab dan memberi laporan secara periodik setiap

bulannya kepada pemilik (kantor pusat). c) Bagian Pemasaran:

- Menetapkan kebijaksanaan di bidang pemasaran serta membawahi salesman dan mengawasi pelaksanaannya.

- Melakukan promosi untuk meningkatkan volume penjualan di daerah Pekan Baru dan sekitarnya.

- Memperluas pemasaran dengan menggarap pasar/daerah baru untuk wilayah Pekan Baru dan sekitarnya.

- Menyampaikan laporan bulanan atau tahunan tentang hasil penjualan dan permintaan kepada Kepala Cabang.

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang telah ditetapkan oleh perusahaan untuk daerah Pekan Baru.

d) Bagian Keuangan:

- Melakukan pencatatan atas seluruh kegiatan/transaksi yang berhubungan dengan keuangan kantor cabang Pekan Baru.

- Merencanakan, melakukan implementasi dan menyiapkan anggaran perusahaan.

- Melakukan pembayaran gaji terhadap seluruh karyawan di kantor cabang.

- Menyampaikan laporan secara periodik kepada kepala cabang. - Bertanggung jawab atas seluruh keuangan (kas dan penagihan

(32)

piutang) kantor cabang Pekan Baru. e) Bagian Operasional:

- Mengatur dan mengawasi pengiriman barang dari gudang ke toko/pelanggan di Pekan Baru dan sekitarnya.

- Mengawasi kinerja karyawan, baik supir maupun staff pekerja lainnya.

- Memastikan barang yang tersedia (stock) di gudang Pekan Baru agar tidak mengalami kekurangan persediaan.

- Bertanggung jawab melakukan pemesanan barang ke kantor pusat dan atas ketepatan waktu pengiriman barang dan kondisi barang agar tetap terjaga dengan baik, selama di gudang dan sampai ke tangan konsumen.

f) Salesman:

- Memasarkan produk kepada pelanggan dan mencari pelanggan baru.

- Memberikan laporan kepada bagian pemasaran mengenai tingkat penjualan yang dicapai.

- Menyetorkan penagihan yang dilakukan oleh salesman terhadap toko/pelanggan kepada bagian keuangan (akutansi).

- Bertanggung jawab atas target penjualan yang diberikan oleh perusahaan kepada bagian pemasaran dan keuangan kantor cabang Pekan Baru.

g) Akutansi:

- Menerima penyetoran penagihan dari salesman dan menghitung komisi yang diterima oleh salesman, serta membuatkan laporannya.

(33)

- Melakukan pembayaran gaji pegawai di kantor cabang Pekan Baru.

- Membuat laporan keuangan secara periodik baik per bulan maupun per tahun untuk dilaporkan kepada kepala cabang Pekan Baru dan pemilik di kantor pusat.

- Bertanggung jawab atas laporan keuangan yang telah dibuat. h) Administrasi dan Umum:

- Membantu kepala cabang dalam melakukan perekrutan dan seleksi karyawan baru.

- Melakukan proses pencatatan persediaan yang berkoordinasi dengan kepada gudang.

- Membantu dalam proses pencatatan, yang berhubungan dengan keluar masuknya surat –menyurat di kantor cabang.

i) Kepala Gudang:

- Mengawasi keluar masuknya barang di gudang cabang Pekan Baru.

- Melakukan pengecekan persediaan barang secara rutin dan bekerja sama dengan bagian administrasi dan umum dalam melakukan pemesanan barang kepada kantor pusat.

- Mengawasi dan mengatur pekerjaan staff lainnya, seperti supir dan staff pekerja (kenek), dan melaporkannya kepada Kepala Cabang

- Bertanggung jawab atas seluruh persediaan barang di gudang. j) Supir dan Staff Pekerja (Kenek):

- Supir dan staff pekerja (kenek), bersama-sama dalam melakukan pemasangan barang pesanan toko/pelanggan, sesuai dengan

(34)

pesanan.

- Memeriksa barang dan memeriksa kesesuaiannya dengan surat jalan pengiriman barang/pemesanan barang dari toko/pelanggan. - Bersama-sama dalam menjaga kebersihan gudang.

- Supir bertanggung jawab atas kelengkapan barang yang dikirimkan ke toko/pelanggan.

b. Jumlah Karyawan dan Gaji yang Direncanakan

Jumlah karyawan yang direncakan untuk kantor cabang di Pekan Baru adalah 11 orang, yang mana telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh perusahaan Success Furniture untuk mengisi posisi pekerjaan yang ada di kantor cabang Pekan Baru, melalui proses seleksi dan rekrutmen untuk karyawan baru. Posisi karyawan kelompok manajerial, yakni kepala cabang diisi oleh karyawan dari kantor pusat, yang telah berpengalaman untuk memimpin karyawan di luar kota, dan benar-benar mengerti seluk-beluk di perusahaan Success Furniture.

Kelompok manajerial, yakni Kepala cabang ini dibantu oleh kelompok operasional yang mana posisi tersebut diisi oleh orang lokal, yang benar-benar mengerti tentang kondisi di Pekan Baru dan sekitarnya, terutama untuk salesman, supir dan staff pekerjanya (kenek). Untuk bagian akutansi, admin dan umum, dan kepala gudang, sebelumnya telah ditraining di kantor pusat, dan juga di kantor cabang lainnya, sehingga dapat lebih mengerti akan tugas dan tanggung jawab dari pekerjaan masing-masing.

Berikut adalah tabel 4.16 yang menggambarkan proyeksi dari jumlah karyawan yang diperlukan untuk di kantor cabang Pekan Baru dan disertai dengan rencana gaji yang diberikan untuk karyawan di daerah Pekan Baru.

(35)

Tabel 4.16 Proyeksi Jumlah Karyawan dan Rincian Gaji untuk Kantor Cabang Pekan Baru

Uang Makan (Rp) Luar Kota Jabatan Jumlah Gaji Pokok (Rp) Dalam

Kota 1 2 3 Kepala Cabang 1 2.750.000,00 30.000,00 30.000,00 40.000,00 50.000,00 Salesman 2 400.000,00 27.500,00 27.500,00 37.500,00 47.500,00 Akutansi 1 600.000,00 25.000,00 - - - Admin dan Umum 1 500.000,00 23.000,00 - - - Kepala Gudang 1 500.000,00 22.500,00 - - - Supir 2 450.000,00 20.000,00 20.000,00 25.000,00 30.000,00 Staff Pekerja (Kenek) 3 350.000,00 18.000,00 18.000,00 23.000,00 28.000,00 Sumber: Data dari Perusahaan (2008)

Keterangan:

- Untuk uang makan (terbagi menjadi 2 bagian, yakni uang makan untuk dalam kota dan uang makan untuk luar kota).

- Untuk uang makan dalam kota, menjadi patokan uang makan yang diberikan oleh perusahaan apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah Pekan Baru.

- Untuk uang makan luar kota, terbagi lagi menjadi luar kota region 1, region 2, dan region 3.

- Untuk region 1 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti: Dumai, Kerinci, dan sekitarnya.

- Untuk region 2 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti: Payah Kumbu, Bukit Tinggi, dan sekitarnya.

- Untuk region 3 berlaku apabila karyawan tersebut (salesman, supir dan kenek) menjalankan tugasnya untuk daerah di luar Pekan Baru, seperti: Padang, Batam, Medan, dan sekitarnya.

(36)

Rencana gaji untuk karyawan di kantor cabang Pekan Baru ini, mengacuh pada Upah Minimum Regional (UMR) yang mana merupakan suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan, atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. Saat ini UMR juga dikenal dengan istilah Upah Minimum Propinsi (UMP) karena ruang cakupnya biasanya hanya meliputi suatu propinsi.

Tabel 4.17 Proyeksi Total Gaji Karyawan / Bulan untuk Kantor Cabang Pekan Baru (Berdasarkan Asumsi)

Jabatan Jumlah Gaji Pokok (Rp) Uang Makan (Rp) Total Gaji / Bulan (Rp)

Kepala Cabang 1 1.500.000,00 30.000,00 x 26 = 780.000,00 2.280.000,00 Salesman 2 400.000,00 27.500,00 x 26 = 715.000,00 2.230.000,00 Akutansi 1 600.000,00 25.000,00 x 26 = 650.000,00 1.250.000,00 Admin dan Umum 1 500.000,00 23.000,00 x 26 = 598.000,00 1.098.000,00 Kepala Gudang 1 500.000,00 22.500,00 x 26 = 585.000,00 1.085.000,00 Supir 2 450.000,00 20.000,00 x 26 = 520.000,00 1.940.000,00 Staff Pekerja

(Kenek) 3 350.000,00 18.000,00 x 26 = 468.000,00 2.454.000,00

TOTAL 11 12.337.000,00

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Pada tabel 4.17 diatas, proyeksi total gaji karyawan / bulan telah disesuaikan dengan UMP yang berlaku untuk di daerah Pekan Baru (yakni termasuk ke dalam Propinsi Riau), dengan UMP pada tahun 2008 sebesar Rp. 800.000,00 (delapan ratus ribu rupiah). (http://id.wikipedia.org/wiki/Upah_Minimum_Regional)

Total gaji karyawan per bulan telah diperhitungkan oleh perusahaan dengan asumsi:

- Total hari kerja dalam 1 bulan adalah sebanyak 24 hari. (6 hari dalam seminggu, Senin – Sabtu).

(37)

4.2.4 Analisis Aspek Hukum

Perusahaan Success Furniture yang sebelumnya telah berbentuk badan usaha, sehingga tidak perlu mengurusi izin untuk pendirian badan usaha baru, karena menggunakan nama badan usaha yang sama. Pendaftaran gudang Success Furniture di daerah Pekan Baru dapat dilakukan melalui Dinas Perizinan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. (Goenawan, p60, 2008)

Dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk mendirikan gudang adalah: a. KTP (Kartu Tanda Penduduk) Pemilik atau Pengurus

b. Fotokopi Izin Gangguan (HO)

c. Fotokopi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) d. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) e. Fotokopi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) f. Fotokopi Kartu NPWP/NPWPO;

g. Fotokopi Akta Notaris Perusahaan; h. Pas foto 3X4 sebanyak 3 lembar;

Untuk Izin Gangguan atau yang sering dikenal dengan istilah HO (Hinder Ordonantie) karena izin ini pertama kali telah diatur dalam Hinder Ordonantie Staatblad Tahun 1926 No. 226 yang akhirnya diubah dan ditambah dengan Staatblad Tahun 1940 No. 450. Dalam pengajuan Surat Izin Gangguan dapat selesai selambat-lambatnya 32 hari kerja setelah diterimanya permohonan secara lengkap. Tempat pengajuan permohonannya dapat melalui: Gubernur Propinsi setempat (Pekan Baru) Cq. Kepala Kantor Ketentraman dan Ketertiban, Petugas Mobil Pelayanan Keliling Undang-Undang Gangguan, dan Walikotamadya setempat (Pekan Baru), dan diwajibkan untuk mendaftar ulang setiap 5 tahun sekali. Yang mana terdapat persyaratan yang harus dilampirkan dalam permohonan izin gangguan, antara lain untuk pendirian gudang adalah:

(38)

1) Formulir diisi lengkap (Lampiran 1) 2) Fotokopi KTP pemohon

3) Nomor Pokok Wajib Pajak Perusahaan

4) Fotokopi Akta Pendirian bagi perusahaan yang berstatus badan hukum. 5) Fotokopi Pajak Bumi dan Bangunan Terakhir

6) Surat persetujuan tetangga/masyarakat yang berdekatan, diketahui RT/RW. Untuk Izin Mendirikan Bangunan (IMB) bagi lokasi gudang perusahaan, dapat diperoleh dari pemilik gedung/bangunan yang disewa oleh pihak perusahaan Success Furniture dalam menjalankan usahanya di daerah Pekan Baru.

Untuk Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) bagi perusahaan Success Furniture yang termasuk usaha perorangan ini, terdapat persyaratan antara lain: 1) Mengisi formulir SIUP

2) Fotokopi KTP penanggung jawab

3) Domisili perusahaan/SIT/UUG (Izin Gangguan) 4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

5) Nomor telepon dan stempel perusahaan

Untuk NPWP dan pas foto yang dilampirkan merupakan NPWP dan pas foto milik perorangan yang menjadi penanggung jawab (pemilik) usaha yang berada di lokasi Pekan Baru.

4.2.5 Analisis Aspek Keuangan

a. Jumlah Dana dan Biaya Modal

1) Kebutuhan Dana untuk Aktiva Tetap

Aktiva tetap berwujud yang dianggarkan sebesar Rp. 175.825.000,-. Aktiva tetap berwujud itu meliputi:

(39)

- Sewa Ruko (di Jl. Arengka untuk 2 tahun) termasuk biaya renovasi dan perizinan sebesar Rp. 40.000.000,-

- Aktiva tetap lainnya yang dianggarkan sebesar Rp. 135.825.000,- a) 2 unit Kendaraan Isuzu (second) @ Rp. 60.000.000,- = Rp.

120.000.000,-

b) 1 unit Air Conditioner (AC) Rp. 2.000.000,- c) 1 unit Mesin Fax Panasonic Rp. 1.050.000,- d) 2 unit Telepon @ Rp. 125.000,- = Rp. 250.000,- e) 1 unit Komputer Rp. 3.000.000,-

f) 1 unit Printer Lx 300+ Rp. 1.800.000,- g) 1 unit Deposit Box Rp. 1.500.000,-

h) 3 unit Meja Kantor @ Rp. 500.000,- = Rp. 1.500.000,- i) 3 unit Kursi Kantor @ Rp. 300.000,- = Rp. 900.000,-

j) 5 unit Kursi Kantor (tamu) @ Rp. 200.000,- = Rp. 1.000.000,- k) 1 unit Dispenser @ Rp. 375.000,-

l) 2 buah Gallon Air Mineral @ Rp. 50.000,- = Rp. 100.000,- m) 1 unit Kompor Gas @ Rp. 250.000,-

n) 1 buah Tabung Gas Elpiji @ Rp. 600.000,-

o) Alat Tulis Kantor (kertas, pulpen, spidol, gunting, karter, dll) Rp. 1.000.000,-

p) Alat-Alat Kebersihan (tong sampah, kain pel, sapu, kain Lap, dll) Rp. 500.000,-

2) Kebutuhan Dana Modal Kerja

(40)

Tabel 4.18 Modal Kerja untuk Kantor Cabang Pekan Baru

Keterangan Modal Kerja

Biaya Persediaan Awal Produk Rp. 98.626.740,- Biaya gaji karyawan tetap Rp. 12.337.000,- Biaya umum dan administrasi Rp. 1.000.000,- Cadangan kas minimum Rp. 3.000.000,-

Total Rp. 114.963.740,-

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) 3) Jumlah Dana Investasi

Dengan demikian jumlah keseluruhan dana investasi untuk rencana pendirian Gudang dan Kantor di daerah Pekan Baru adalah:

Jumlah dana investasi = dana modal aktiva tetap + dana modal kerja Jumlah dana investasi = Rp. 175.825.000,- + Rp. 114.963.740,-

= Rp. 290.788.740,-

b. Sumber Dana

Dana yang digunakan dalam mendirikan usaha ini berasal dari modal sendiri, yang dihitung berdasarkan penilaian internal dari perusahaan.

Menurut pihak internal perusahaan, biaya modal yang dibebankan berdasarkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Dimana perusahaan dalam menentukan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan berdasarkan tingkat pengembalian resiko, dalam hal ini adalah suku bunga deposito sebesar 7,5% untuk deposito dalam bentuk rupiah (IDR) < 1 millyar rupiah selama periode 1 tahun (12 bulan) (http://www.klikbca.com/individual/silver/ind/rates.html?s=2), dan apabila ditambah dengan resiko atas jenis proyek ini dianggarkan sebesar 5%, maka biaya modal atas modal sendiri yang diperhitungkan dalam rencana usaha ini adalah sebesar 12,5%.

(41)

c. Biaya Pajak yang Dikenakan

Biaya pajak yang dikenakan pada perusahaan dalam setiap tahunnya ditentukan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam Undang-Undang perpajakan. Berdasarkan Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan pasal 17 (1)a:

Tabel 4.19 Tarif Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri – Pekan Baru Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp. 25.000.000,- 5% Rp. 25.000.000,- s/d Rp. 50.000.000,- 10% Rp. 50.000.000,- s/d Rp. 100.000.000,- 15% Rp. 100.000.000,- s/d Rp. 200.000.000,- 25% Diatas Rp. 200.000.000,- 35% Sumber: Undang-Undang No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan

d. Skenario Moderat 1) Analisis Penjualan

Tabel 4.20 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada Periode 2009 - 2010 (Moderat)

Tahun Produk Permintaan (Unit) Perkiraan Harga Rata-Rata (Rp) Penjualan (Rp) Perkiraan

2009 Ranjang Pipa 226 1.570.179 354.860.454 Ranjang Tempa 277 1.920.716 532.038.332 Meja Rias 283 941.070 266.322.810 Nakas 228 163.020 37.168.560 Meja Makan 123 722.938 88.921.389 Kursi Makan 456 161.983 73.864.066 Total 1.353.175.611 2010 Ranjang Pipa 261 1.727.197 450.798.391 Ranjang Tempa 331 2.112.788 699.332.696 Meja Rias 325 1.035.177 336.432.525 Nakas 263 179.322 47.161.686 Meja Makan 139 795.232 110.537.239 Kursi Makan 497 178.181 88.555.887 Total 1.732.818.424

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

Success Furniture merencanakan akan menaikan harga produknya di tahun 2010, karena kenaikan harga di kantor pusat setelah dilakukan pada bulan Juni 2008. Riset Danareksa memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009 hanya sekitar 5,9% dan tingkat inflasi sekitar 7,5%.

(42)

(http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).

Diperkirakan perusahaan tidak menaikan harga di tahun 2009, melainkan harga akan dinaikan di tahun berikutnya dengan pertimbangan, akan kondisi ekonomi global yang belum menentu dan daya beli masyarakat yang terus melemah, sehingga asumsi perusahaan atas kenaikan produknya di tahun 2010 sebesar 10% dari harga jual di tahun 2009. Hal ini juga didasarkan oleh histori perusahaan, di tahun sebelumnya yang menaikan harga sekitar 10% dari harga jual produk sebelumnya.

2) Analisis Persediaan Awal dan Pembelian Produk

Tabel 4.21 Perkiraan Persediaan Awal Barang Dagangan di Kantor Cabang Pekan Baru pada Tahun 2009 (Moderat)

Tahun Produk Permintaan (Unit)Perkiraan Harga Rata-Rata (Rp) Penjualan (Rp) Perkiraan

2009 Ranjang Pipa 20 1.098.027 21.960.545 Ranjang Tempa 25 1.477.474 36.936.838 Meja Rias 15 723.900 10.858.500 Nakas 20 125.400 2.508.000 Meja Makan 25 556.106 13.902.656 Kursi Makan 100 124.602 12.460.200 Total 98.626.740

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

Tabel 4.22 Perkiraan Pembelian Produk untuk Kantor Cabang Pekan Baru dari Kantor Pusat pada Tahun 2009 (Moderat)

Tahun Produk Permintaan (Unit) Perkiraan Harga Rata-Rata (Rp) Penjualan (Rp) Perkiraan

2009 Ranjang Pipa 226 1.098.027 248.154.163 Ranjang Tempa 277 1.477.474 409.260.168 Meja Rias 283 723.900 204.863.700 Nakas 228 125.400 28.591.200 Meja Makan 123 556.106 68.401.069 Kursi Makan 456 124.602 56.818.512 Total 1.016.088.812 2010 Ranjang Pipa 261 1.185.869 309.511.927 Ranjang Tempa 331 1.595.671 528.167.238 Meja Rias 325 781.812 254.088.900 Nakas 263 135.432 35.618.616 Meja Makan 139 600.595 83.482.670 Kursi Makan 497 134.570 66.881.370 Total 1.277.750.720

(43)

Keterangan:

Perusahaan menggunakan sistem keuangan yang terpisah antara kantor pusat dengan kantor cabangnya, hal ini mengharuskan untuk kantor cabang di daerah Pekan Baru harus melakukan pemesanan barang dan pembayaran atas barang dagangan tersebut (yakni Produk Success Furniture) dengan menggunakan harga khusus (dengan potongan harga sebesar 40% + 5% dari daftar harga) yang telah diperhitungkan dari kantor pusat Success Furniture selaku pusat penyaluran barang, yang mana telah memperhitungkan komponen biaya sebagai berikut: biaya produksi barang, biaya penanganan barang, biaya pemasangan barang, termasuk biaya transportasi, serta semua biaya yang dikeluarkan sampai produk tersebut tiba di kantor cabang Pekan Baru. Kantor cabang berkewajiban menerapkan harga jual untuk di daerah Pekan Baru dan sekitarnya sesuai dengan harga yang telah ditentukan dari kantor pusat Success Furniture. Harga jual tersebut telah di mark-up dengan memperhitungkan biaya transportasi dan biaya operasional di daerah Pekan Baru.

3) Analisis Biaya Operasional

Biaya yang termasuk biaya operasional disini adalah biaya administrasi dan biaya operasional, yang mana dianggarkan untuk menunjang berjalannya kegiatan operasional perusahaan yang berlokasi di Pekan Baru. Biaya operasional tersebut diasumsikan dengan menggunakan data asumsi tingkat inflasi berdasarkan Riset Danareksa yang mana memperkirakan, pertumbuhan ekonomi 2009 hanya sekitar 5,9% dan

tingkat inflasi sekitar 7,5%. (http://els.bappenas.go.id/upload/kliping/Inflasi%202009.pdf).

(44)

a) Proyeksi Biaya Administrasi

Biaya administrasi meliputi: Gaji kepala cabang, gaji karyawan bagian akutansi, gaji karyawan bagian administrasi dan umum, gaji kepala gudang, pembelian Alat Tulis Kantor, biaya listrik dan air, pembelian air minum gallon dan pembelian gas elpiji untuk keperluan pantry, serta biaya penyusutan peralatan dan perlengkapan kantor.

Tabel 4.23 Proyeksi Biaya Administrasi untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Moderat)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp)

Gaji Kepala Cabang 22.800.000 32.011.200 Gaji Akuntan 12.500.000 17.550.000 Gaji Admin dan Umum 10.980.000 15.415.920 Gaji Kepala Gudang 10.850.000 15.233.400 Biaya Pembelian Alat Tulis Kantor 1.350.000 1.944.000 Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan 2.272.000 2.272.000 Biaya Listrik dan Air 4.500.000 6.480.000 Pembelian Air Gallon 350.000 453.600 Pembelian Gas Elpiji 900.000 1.296.000

Total 66.502.000 92.656.120

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

- Untuk gaji Kepala Cabang, Akuntan, Admin dan Umum, dan Kepala Gudang dalam 1 tahun (2009) dihitung mulai bulan April 2009, karena rencana usaha ini akan diimplementasikan pada bulan Maret 2009. Dalam 1 tahun diberikan Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 1 bulan gaji.

Gaji Kepala Cabang = Rp. 2.280.000,- x 10 bulan = Rp. 22.800.000,- Gaji Akuntan = Rp. 1.250.000,- x 10 bulan = Rp. 12.500.000,- Gaji Admin dan Umum = Rp. 1.098.000,- x 10 bulan = Rp. 10.980.000,- Gaji Kepala Gudang = Rp. 1.085.000,- x 10 bulan = Rp. 10.850.000,-

- Untuk Pembelian Alat Tulis Kantor (ATK) yang dianggarkan per bulannya sebesar Rp. 150.000,- dan untuk tahun pertama dihitung

(45)

sejak Maret 2009-Desember 2009, yakni: Rp. 150.000,- x 9 bulan = Rp. 1.350.000,-

- Untuk Biaya Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan kantor dalam setahunnya sebesar Rp. 2.272.000,- , yang mana disusutkan dengan umur ekonomis selama 5 tahun. Berikut adalah perinciannya yang disajikan dalam bentuk tabel:

Tabel 4.24 Rincian Penyusutan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Pekan Baru (Moderat)

Keterangan Harga (Rp) Nilai Residu/ Sisa (Rp) Ekonomis Umur Nilai Penyusutan (Rp)

Air Conditioner (AC) 2.000.000 250.000 5 Tahun 350.000 Mesin Fax Panasonic 1.050.000 125.000 5 Tahun 185.000 Komputer 2.000.000 750.000 5 Tahun 450.000 Telepon 250.000 30.000 5 Tahun 44.000 Printer Lx 300+ 1.050.000 350.000 5 Tahun 290.000 Deposit Box 3.000.000 250.000 5 Tahun 250.000 Meja Kantor 1.800.000 200.000 5 Tahun 260.000 Kursi Kantor 1.500.000 100.000 5 Tahun 160.000 Kursi Kantor (tamu) 1.500.000 125.000 5 Tahun 175.000 Dispenser 900.000 50.000 5 Tahun 65.000 Kompor Gas 1.000.000 35.000 5 Tahun 43.000

Total Penyusutan (Rp) 2.272.000

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

Dengan menggunakan rumus:

Nilai Penyusutan : Harga (Aktiva Tetap) – Nilai Sisa (Residu)

Umur Ekonomis

- Untuk Biaya Listrik dan Air yang dianggarkan setiap bulannya sebesar Rp. 500.000,- x 9 bulan = Rp. 4.500.00,- (untuk tahun 2009 terhitung sejak Maret 2009 – Desember 2009)

- Untuk biaya Air Gallon yang dianggarkan setiap bulannya sebesar Rp. 5.000,- x 7 gallon = Rp. 35.000,-. Untuk tahun pertama (Maret 2009 – Desember 2009) sebesar Rp. 35.000,- x 10 bulan = Rp. 350.000,-

(46)

- Pembelian Gas Elpiji yang dianggarkan setiap bulannya adalah 1 tabung = Rp. 100.000,-, Jadi di tahun 2009 sebesar Rp. 100.000,- x 9 = Rp. 900.000,-.

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).

b) Proyeksi Biaya Penjualan

Biaya Penjualan meliputi: Gaji bagian Penjualan (salesman), Supir dan staff pekerja (kenek), biaya transportasi, komisi penjualan untuk salesman dan biaya penyusutan kendaraan.

Tabel 4.25 Proyeksi Biaya Penjualan untuk Kantor Cabang di Daerah Pekan Baru (Moderat)

Keterangan 2009 (Rp) 2010 (Rp)

Gaji Salesman 22.300.000 31.309.200 Gaji Supir 19.400.000 27.237.600 Gaji Staff Pekerja (Kenek) 24.540.000 34.454.160 Biaya Transportasi 35.000.000 37.800.000 Komisi Penjualan untuk Salesman 13.531.756 17.328.184 Biaya Penyusutan Kendaraan 10.000.000 10.000.000

Total 124.771.756 158.129.144

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008) Keterangan:

- Untuk gaji salesman yang terdiri dari 2 orang, gaji pokok per bulannya sebesar Rp. 1.115.000,- . Perusahaan menggangarkan gaji untuk salesman sebesar Rp. 2.230.000,- x 10 bulan = Rp. 22.300.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)

- Untuk gaji Supir yang terdiri dari 2 orang @ Rp. 970.000,- x 2 = Rp 1.940.000,-. Gaji supir yang dianggarkan oleh perusahaan dalam 1 tahunnya sebesar Rp. 1.940.000,- x 10 bulan = Rp. 19.400.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)

(47)

- Untuk gaji staff pekerja (kenek) yang terdiri dari 3 orang @ Rp. 818.000,-, sehingga 1 bulannya diperlukan Rp. 2.454.000,-. Dalam 1 tahun diperlukan Rp. 2.454.000,- x 10 bulan = Rp. 24.540.000,-. (termasuk THR dan 9 bulan gaji)

- Untuk biaya transportasi setiap bulannya, perusahaan mengganggarkan sebesar Rp. 3.500.000,- untuk 2 mobil kantor yang difungsikan untuk mengirimkan barang. Dalam tahun pertama Rp. 3.500.000,- x 10 bulan = Rp. 35.000.000,-. (terhitung mulai Maret 2009 – Desember 2009).

- Komisi penjualan untuk salesman sebesar 1% dari total penjualan tahun 2009, yakni: Rp. 13.531.756,-

Diperoleh dari = Penjualan x Komisi penjualan untuk salesman = Rp. 1.353.175.611,- x 1%

= Rp. 13.531.756,-

- Biaya penyusutan 2 unit kendaraan sebesar: Rp. 5.000.000,- x 2 = Rp. 10.000.000,-

Nilai kendaraan = @ Rp. 60.000.000,- Nilai Sisa (residu) = Rp. 35.000.000,- Nilai Ekonomis = 5 tahun

Nilai Penyusutan = Nilai Kendaraan – Nilai Sisa (Residu)

Umur Ekonomis

= Rp. 60.000.000,- – Rp. 35.000.000,-

5 tahun

= Rp. 25.000.000,-

5 tahun

(48)

- Untuk tahun 2010 diasumsikan terjadi kenaikan sebesar 8%, dengan gaji karyawan yang dihitung sebanyak 13 bulan (12 bulan kerja + 1 bulan Tunjangan Hari Raya).

4) Proyeksi Laporan Laba/Rugi

Untuk proyeksi laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama. Sehingga dalam laporan ini dapat terlihat kondisi keuangan perusahaan, apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam suatu periode atau beberapa periode.

Adapun uraian proyeksi laporan laba/rugi skenario moderat dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 2.

5) Proyeksi Arus Kas (Cash Flow)

Cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada di perusahaan dalam suatu periode tertentu. Proyeksi arus kas (cash flow) skenario moderat, terlampir pada Lampiran 3.

Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Terdapat tiga jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha, yakni: Initial cash flow, operasional cash flow, dan terminal cash flow.

a) Aliran Kas Awal (Initial Cash Flow)

Merupakan dana yang dikeluarkan oleh perusahaan pada awal periode untuk investasi. Jumlah investasi awal dalam pembiayaan rencana usaha ini adalah sebesar Rp. 290.788.740,-; yang terdiri dari:

(49)

- Dana pembiayaan aktiva tetap sebesar Rp. 175.825.000,- dan - Dana pembiayaan modal kerja sebesar Rp. 114.963.740,- b) Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow)

Merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha. Aliran operasional diperoleh dengan rumus:

OCF = EAT + Penyusutan

Dimana: OCF = Aliran Kas Operasional (Operasional Cash Flow) EAT = Laba setelah pajak (Earning After Tax)

Dengan demikian maka besarnya aliran kas operasional bersih adalah sebagai berikut:

Tabel 4.26 Proyeksi Operasional Cash Flow (Moderat)

Periode EAT (Rp) Penyusutan (Rp) OCF (Rp)

2009 94.359.782 12.272.000 106.631.782 2010 132.294.225 12.272.000 144.566.225 2011 186.894.408 12.272.000 199.166.408 2012 280.761.440 12.272.000 293.033.440 2013 394.501.991 12.272.000 406.773.991 Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

c) Aliran Kas Akhir (Terminal Cash Flow)

Merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir (aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek), biasanya berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva tetap yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah Terminal Cash Flow ini dapat dihitung berdasarkan rumus:

TCF = Modal Kerja + Nilai Sisa (Residu) = Rp. 114.963.740,- + Rp. 72.265.000,- = Rp. 187.228.740,-

(50)

Tabel 4.27 Proyeksi Aliran Kas Perusahaan (Moderat)

Periode ICF (Rp) OCF (Rp) TCF (Rp)

2009 (290.788.740) 106.631.782

2010 - 144.566.225 2011 - 199.166.408 2012 - 293.033.440

2013 - 406.773.991 187.228.740

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2008)

6) Proyeksi Neraca

Setelah melakukan penyusunan cash flow, perusahaan juga harus membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode ke depan. Dari proyeksi neraca yang dibuat, perusahaan akan dapat mengetahui besarnya harta perusahaan, baik harta lancar, harta tetap, atau harta lainnya. Kemudian juga akan tergambar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode ke periode.

Adapun uraian proyeksi neraca dalam usaha yang akan didirikan ini akan terlampir pada Lampiran 4.

7) Metode Penilaian Investasi

Pada penilaian investasi ini akan dinilai dengan metode Payback Period (PP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Profitability Index (PI). Berikut ini adalah perincian perhitungan penilaian investasi untuk kantor cabang di Pekan Baru:

a) Payback Period (PP)

Untuk menilai jangka waktu (tahun) pemulihan seluruh modal yang diinvestasikan dalam suatu proyek, dengan menggunakan aliran kas sebagai dasar perhitungan.

Perhitungan Payback Period (PP) untuk rencana usaha ini adalah: Investasi (Rp. 290.788.740,-)

Gambar

Tabel 4.6 Analisis Permintaan Meja Makan untuk Daerah Pekan Baru dan  Sekitarnya pada Periode 2004-2008 (Dalam Unit)
Tabel 4.9 Data Perkiraan Permintaan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya  pada Periode 2009 - 2010 (Dalam Unit) (Setelah Dibulatkan)
Tabel 4.10 Perkiraan Penjualan untuk Daerah Pekan Baru dan Sekitarnya pada  Periode 2009 - 2010 (Dalam Rupiah)
Gambar 4.5 Bagan Struktur Organisasi Untuk Lokasi di Pekan Baru  Tugas dan tanggung jawab dari struktur organisasi adalah  sebagai berikut:
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pemodelan aktivitas perjalanan wisata penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan menggunakan Zero Inflated Binomial Negative (ZINB) karena mayoritas penduduk banyak yang

Pada variabel hasil, varietas Dering menunjukkan hasil paling tinggi, hal ini sejalan dengan kemampuannya dalam meningkatkan serapan hara N yung jrgu iinggi.b&#34;.rgan

Sebagai catatan akhir paper ini, perlu ditegaskan bahwa bila menyimak kebebasan media massa, khususnya media penyiaran televisi di Indonesia , maka para

Namun tidak semua suspense yang muncul pada cerita “Sasmita Narendra” akan divisualisasikan dengan angle kamera subjektif namun terdapat strategi-strategi

Alat bantu yang lain yaitu berupa alat perekam audio visual digunakan untuk mendapatkan data aktivitas di tempat kerajinan gamelan milik Sudono, pada proses perakitan

Rani Eprilia, Maria Kurnia, dan Theofilus Teguh selaku sahabat penulis yang selalu mendukung penulis dalam segala hal, membantu penulis dalam pengerjaan skripsi ini dan

Hub sebagai pusat transmisi data semua host terhubung dengan hubs (star topologi): menerima dari satu port dan broadcast ke port yang lain. • Collision (Ethernet): hubs memberikan

Terbantah II di Pengadilan Negeri Bekasi dan oleh Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili telah diputus dengan menyatakan bantahan tidak dapat diterima dan Putusan