• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI KAJIAN

3.3. Metode Penelitian

3.4.1. Analisis SWOT

3.4.1. Analisis SWOT

SWOT terdiri dari dua faktor strategis yakni internal berisi kekuatan dan kelemahan serta eksternal berisi peluang dan ancaman. Sebagai bagian dari analisis SWOT dan sebagai bagian dari langkah pengembangan strategi maka digunakan teknik Snow Card atau Snow Ball (Nutt dan Backoff, 1987) dimana teknik ini akan digunakan empat kali untuk fokus kepada pertanyaan sebagai berikut :

1. Peluang eksternal terpenting apakah yang dimiliki organisasi ? 2. Ancaman ekstenal terpenting apakah yang dihadapi organisasi ? 3. Apa kekuatan internal terpenting organisasi ?

4. Apa kelemahan internal terpenting organisasi?

Kemudian keempat daftar dibahas, diperbandingkan dan diperhadapkan baik untuk menentukan tindakan yang harus dilakukan segera maupun untuk mempersiapkan identifikasi isu strategis pada langkah selanjutnya (Bryson, 2005).

Internal Strategy Faktor Analysis System (IFAS) merupakan analisis internal. Bobot dari berbagai komponen faktor strength dan weakness memiliki nilai satu. Sedangkan External Strategy Faktor Analysis System (EFAS) merupakan analisis eksternal (Opportunity and Threat) memiliki dua elemen pertama lingkungan sosial memuat PEST (politik, ekonomi, sosial dan teknologi). Kedua lingkungan tugas yang terkait langsung dengan misi organisasi. Bobot dari berbagai komponen faktor opportunity dan faktor threat memiliki nilai satu, bobot suatu faktor akan lebih tinggi jika ia memiliki urgensi (Syaukat, 2005)4.

a. Analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal dan Eksternal (IFE - EFE)

Matriks evaluasi faktor internal dan eksternal (Internal Faktor Evaluation - EFE Matrix dan External Faktor Evaluation - EFE Matrix) merupakan alat bantu dalam merangkum dan mengevaluasi informasi eksternal yang meliputi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan.

Tahapan pencocokan dan pemanduan penting dilakukan untuk melengkapi nilai bobot dan nilai rating kedua faktor strategis. Pembobotan ditempatkan pada kolom kedua matriks IFE dan matriks EFE, sedangkan rating ditempatkan pada kolom ketiga matriks IFE dan matriks EFE. Penentuan bobot setiap variabel dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor internal dan eksternal dengan menggunakan metode Paired Comparison (Tripomo dan Udan, 2005). Metode ini digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot setiap faktor penentu

4

internal dan eksternal. Berikut Tabel 5. adalah bentuk penilaian bobot faktor stategis internal wilayah dengan menggunakan skala 1, 2 dan 3 total dan bobot.

Tabel 5. Bentuk Penilaian Bobot Faktor Strategis Internal Wilayah

Faktor Strategis Internal A B C ... Total Bobot A

B C ...

Total

Sumber : Tripomo dan Udan, 2005

Untuk menentukan bobot setiap variabel digunakan skala 1, 2 dan 3. skala yang digunakan untuk pengisian kolom adalah :

1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal 2 = jika indikator horizontal sama penting dengan indikator vertikal 3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai setiap variabel terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan rumus :

ai = Bobot variable ke-i Xi = Nilai Variabel ke-i i = 1,2,3,…, n

n = jumlah variabel a i = Xi

Berikut Tabel 6. adalah bentuk penilaian bobot faktor stategis internal wilayah dengan menggunakan skala 1, 2 dan 3 total dan bobot.

Tabel 6. Bentuk Penilaian Bobot Faktor Strategis Eksternal Wilayah

Faktor Strategis Eksternal A B C ... Total Bobot A

B C ...

Total

Sumber : Tripomo dan Udan, 2005

Setelah melakukan tahapan pencocokan dan pemanduan yakni dengan menentukan nilai bobot dan nilai rating, maka kolom 2 dan kolom 3 matriks IFE dan EFE telah dapat memasuki tahap IFE Matrix pada Tabel 7. dan EFE Matrix pada Tabel 8.

Tabel 7. Bentuk Matriks IFE Key Internal

Factors

Weight (Bobot) Rating Weight Score

(Nilai Terbobot) Strengths :

Weakness :

Total 1.00 Sumber : Tripomo dan Udan, 2005

Langkah-langkah membentuk matriks IFE pada Tabel 7. adalah sebagai berikut. 1. Menuliskan faktor internal utama yang diidentifikasi dari audit internal,

2. Memberikan bobot untuk setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0 (sangat penting). Bobot ini menunjukkan seberapa penting keberhasilan faktor tersebut dalam pemetaan kebutuhan yang bersangkutan. Jumlah seluruh bobot untuk setiap faktor harus sama dengan 1,0.

3. Memberikan rating untuk setiap faktor. Nilai 4 menunjukkan bahwa kondisi organisasi pada suatu faktor sangat kuat, sedangkan nilai 1 menunjukkan bahwa kondisi organisasi pada suatu faktor sangat lemah.

4. Melakukan perkalian bobot dengan rating setiap faktor untuk menentukan nilai terbobot.

5. Melakukan penjumlahan seluruh nilai terbobot untuk menentukan nilai terbobot bagi organisasi. Jumlah total nilai terbobot dapat bervariasi dari yang terendah (1,0) sampai dengan yang tertinggi (4,0) dengan nilai rata-rata 2,5. Nilai dibawah 2,5 menunjukkan bahwa organisasi lemah secara internal, sedangkan nilai diatas 2,5 menunjukkan bahwa organisasi memiliki posisi yang kuat secara internal.

Tahapan-tahapan untuk membentuk suatu matriks EFE adalah :

1. Membuat daftar faktor eksternal yang diperoleh dari proses identifikasi situasi organisasi, yaitu berupa faktor peluang dan ancaman yang diduga akan muncul dan sangat mempengaruhi keberhasilan organisasi-organisasi tersebut. 2. Memberikan bobot untuk masing-masing faktor dari 0,0 (tidak penting)

sampai dengan 1,0 (sangat penting). Bobot ini menunjukkan tingkat penting relatif dari faktor eksternal tersebut. Peluang sering diberi bobot lebih tinggi dari ancaman, tetapi ancaman juga dapat diberi bobot yang tinggi jika sangat

serius atau sangat mengancam. Penjumlahan dari seluruh bobot yang diberikan kepada semua faktor harus sama dengan 1,0.

3. Memberikan rating setiap faktor untuk menunjukkan seberapa efektif strategi organisasi saat ini untuk merespon faktor tersebut. Nilai 4 menunjukkan bahwa kondisi organisasi saat ini sangat sesuai untuk mengantisipasi peluang/ancaman pada setiap faktor. Nilai 1 menunjukkan bahwa kondisi organisasi saat ini diperkirakan tidak mampu menangani peluang/ancaman pada faktor tersebut. Pemberian rating mengacu pada kondisi organisasi sedangkan pemberian bobot mengacu kepada pentingnya suatu faktor pada pemetaan kebutuhan.

4. Melakukan perkalian bobot dengan rating setiap faktor untuk menentukan nilai terbobot (weighted score).

5. Melakukan penjumlahan seluruh nilai terbobot untuk menentukan nilai terbobot bagi organisasi.

6. Kemungkinan total jumlah nilai terbobot tertinggi adalah 4,0 dan kemungkinan terendah adalah 1,0. Rata-rata total jumlah nilai terbobot adalah 2,5. Total nilai sama dengan 4,0 menunjukkan bahwa organisasi merespon sangat baik untuk setiap peluang dan ancaman, yaitu memaksimalkan peluang dan meminimumkan ancaman yang ada.

Tabel 8. Bentuk Matriks EFE Key External

Factors Weight (Bobot) Rating

Weight Score (Nilai Terbobot) Opportunities :

Threats :

Total 1.00 Sumber : Tripomo dan Udan, 2005

b. Analisis Matriks Kekuatan-Kelemahan-Ancaman-Peluang (SWOT)

Analisis dengan menggunakan matriks SWOT bertujuan untuk mengidentifikasikan alternatif-alternatif strategi yang secara intuitif dirasakan feasible dan sesuai untuk dilaksanakan (Tripomo dan Udan, 2005). Salah satu alasasan perlunya dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor internal dan eksternal dengan menggunakan matriks IFE dan EFE adalah penentuan analisis SWOT dilakukan setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada.

Unsur-unsur SWOT meliputi strength (S) yang berarti mengacu pada keunggulan kompetitif dan kompetisi lainnya; weakness (W) yang merupakan hambatan yang membatasi pilihan-pilihan pada pengembangan strategi, opportunities (O) yang menggambarkan kondisi yang menguntungkan atau peluang yang membatasi penghalang, dan threats (T) yang berhubungan dengan kondisi yang dapat menghalangi atau ancaman dalam mencapai tujuan. Matriks SWOT ini mengembangkan empat tipe strategi yaitu : SO (kekuatan-peluang – strength-opportunities), WO (kelemahan-peluang – weakness-opportunities), ST

(kekuatan-ancaman – strength-threats) dan WT (kelemahan-ancaman – weakness-threats). Berikut adalah Tabel 9. Matriks SWOT.

Tabel 9. Matriks SWOT

Internal

Eksternal (S)trength - Kekuatan (W)eakness - Kelemahan

(O)pportunities - Peluang

STRATEGI S - O Mengatasi Kelemahan dengan

manfaatkan peluang

STRATEGI W - O Menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang (T)hreats - Ancaman

STRATEGI S - T Menggunakan kekuatan untuk

menghindari ancaman

STRATEGI W - T Meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : Tripomo dan Udan, 2005

Dokumen terkait