• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.3 Analisis Tabel Tunggal

Analisis deskriptif dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam rangka menganalisis data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi, dan persentase untuk kategori (Singarimbun, 1995: 226). Berikut penyajian data yang diperoleh melalui penelitian di lapangan.

IV.3.1 Karakteristik Responden 1) Usia Responden

Pada saat penyebaran kuesioner, peneliti lebih banyak menjumpai masyarakat yang usianya berkisar antara 20-29 tahun. Oleh karenanya, mayoritas responden dalam penelitian ini adalah mereka yang berusia 20-29 tahun, yaitu

sebanyak 35 orang (35,7%). Dan terbanyak kedua adalah responden yang berusia 30-39 tahun sebanyak 23 orang (23,7%), sementara itu, responden yang berusia 40-49 tahun ada sebanyak 18 orang (18,4%), dan yang berusia ≥ 50 tahun sebanyak 22 orang (22,4%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.

Tabel 3 Usia Responden

Usia Responden Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

20-29 tahun 35 35,7 35,7 35,7 30-39 tahun 23 23,5 23,5 59,2 40-49 tahun 18 18,4 18,4 77,6 ≥ 50 tahun 22 22,4 22,4 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.01/ FC 3

Peneliti sendiri menyadari bahwa pada saat penyebaran kuesioner, masyarakat yang lebih muda (berusia 20-29 tahun) cenderung lebih terbuka dan bersedia untuk mengisi kuesioner dibandingkan dengan mereka yang lebih tua. Hal ini disebabkan skeptisme yang dirasakan oleh masyarakat, terutama para orang tua, misalnya terhadap sales atau penipuan yang berkedok institusi resmi. Oleh sebab itu, tidak heran jika peneliti merasa kesulitan, bahkan ditolak sebelum peneliti menyampaikan niatnya.

2) Jenis Kelamin

Tabel 4 menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah responden adalah wanita, yakni sebanyak 55 orang respondn (56,1%), sedangkan sisanya yakni 43 orang (43,9%) adalah berjenis kelamin pria. Pada saat penyebaran kuesioner yang

dilakukan oleh peneliti, responden wanita lebih sering ditemui daripada pria. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4 Jenis Kelamin

Sumber: P.02/ FC.04

Pada saat penyebaran kuesioner, peneliti cenderung memilih wanita untuk dijaikan responden. Hal ini disebabkan, wanita khususnya para ibu-ibu memiliki ‘jam kumpul’ pada sore hari yang secara tak sengaja telah menjadi kebiasaan kebanyakan ibu-ibu di lokasi penelitian tersebut. Sehingga, inilah yang memudahkan peneliti untuk menjumpai responden, peneliti mendapatkan responden yang banyak dalam waktu singkat dan mereka pun menerima terhadap peneliti.

3) Tingkat Pendidikan

Tabel 5

Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent SMU Sederajat 9 9,2 9,2 9,2 Diploma 60 61,2 61,2 70,4 Sarjana 29 29,6 29,6 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.03/ FC. 05

Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

laki-laki 43 43,9 43,9 43,9

Perempuan 55 56,1 56,1 100,0

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 98 responden, 9 orang (40,8%) lulusan SMU, 60 orang (12,2%) lulusan diploma, dan 29 orang (33,7%) lagi lulusan sarjana. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 98 responden, mayoritas responden adalah lulusan Diploma.

4) Pekerjaan Responden

Dari 98 orang responden, terdapat 27 orang (27,6%) responden yang berprofesi sebagai pegawai swasta, sementara pegawai negeri adalah profesi yang paling minoritas diantara responden yang lain, yakni 9 orang responden (9,2%), dan yang berprofesi sebagai wiraswasta ada sebanyak 31 orang (31,6%), yang juga sama banyaknya dengan profesi lain-lain yakni sebanyak 31 orang (31,6%).

Responden yang berprofesi lain-lain disini adalah responden yang berprofesi sebagai pekerja dari sebuah salon, tukang pangkas, buruh, dan ada juga yang berprofesi sebagai guru privat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6 Pekerjaan Responden

Sumber : P.04/ FC. 06

Pekerjaan Responden Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Pegawai Swasta 27 27,6 27,6 27,6 Pegawai Negeri 9 9,2 9,2 36,7 Wiraswasta 31 31,6 31,6 68,4 Lain-lain 31 31,6 31,6 100,0 Total 98 100,0 100,0

IV.3.2 Tayangan Iklan 3M

5) Durasi Menonton Televisi dalam Sehari

Lamanya responden menonton televisi dalam sehari dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas yang mereka kerjakan dalam sehari. Di bawah ini adalah tabel yang menunjukkan banyaknya responden yang menonton televisi dalam durasi yang berbeda-beda.

Tabel 7

Durasi Menonton Televisi

Durasi menonton televisi dalam

sehari Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent < 1 jam sehari 11 11,2 11,2 11,2 1-3 jam sehari 42 42,9 42,9 54,1 4-6 jam sehari 30 30,6 30,6 84,7 > 6 jam sehari 15 15,3 15,3 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.05/ FC. 07

Padatabel7 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 11 orang responden (11,2%) memiliki durasi menonton <1 jam dalam sehari, 42 orang responden (42,9%) memiliki durasi menonton 1-3 jam dalam sehari, 30 orang responden (30,6) memiliki durasi menonton 4-6 jam dalam sehari, dan 15 orang responden (15,3) memiliki durasi mennonton sebanyak >6 jam dalam sehari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menonton sekitar 1-3 jam dalam sehari, yakni 42 orang (42,9%). Hal ini disebabkan karena responden tidak memiliki waktu yang banyak di depan TV.

6) Waktu Menonton

Dari 98 orang responden, hanya 7 orang responden (7,1%) yang memiliki waktu menonton di pagi hari. Sementara itu, sebanyak 11 orang responden

memilih waktu menonton di siang hari, 22 orang responden (22,4%) menonton di sore hari, dan di malam hari adalah pilihan waktu menonton bagi kebanyakan responden yaitu sebanyak 58 orang responden (59,2%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 8 Waktu Menonton

Waktu Responden

Meonton Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Pagi hari 7 7,1 7,1 7,1 Siang hari 11 11,2 11,2 18,4 Sore hari 22 22,4 22,4 40,8 Malamhari 58 59,2 59,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.06/ FC. 08

Responden yang menonton di pagi hari dikarenakan mereka memiliki jam kerja di siang hari. Dan responden yang menyatakan menonton di malam hari karena mereka memiliki waktu untuk bersantai dan bergabung bersama keluarga di malam hari dan biasanya kegiatan ini dibarengi dengan menonton TV.

7) Kesesuaian Waktu Penayangan Iklan 3M dengan Penyebaran DBD

Di awal-awal kehadirannya di televisi, iklan ini sangat sering kita saksikan di televisi. Namun intensitas penayangannya semakin lama dirasa semakin jarang ditampilkan. Dan disini, peneliti ingin mengetahui pendapat masyarakat, terkhusus khalayak di kelurahan tanjung sari sehubungan dengan kehadiran tayangan ini di televisi dan maraknya di DBD di lingkungan ini. Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan frekuensi banyaknya responden yang berpendapat

perihal kesesuaian jadwal penayangan iklan 3M di televisi dengan penyebaran DBD.

Tabel 9

Kesesuaian Waktu Penayangan Iklan 3M Dengan Penyebaran DBD

Kesesuaian waktu

penayangan iklan 3M Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Sangat sesuai 10 10,2 10,2 10,2 Sesuai 53 54,1 54,1 64,3 Kurang sesuai 32 32,7 32,7 96,9 Tidak sesuai 3 3,1 3,1 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.07/ FC. 09

Pada tabel di 9 atas dapat dilihat bahwa sebanyak 53 orang responden (54,1%) menyatakan bahwa kehadiran iklan ini dirasa sesuai/ pas/ cocok dengan kondisi yang terjadi di lapangan, yakni maraknya DBD. Sebanyak 32 orang responden (32,7%) menyatakan bahwa iklan ini kurang sesuai kehadiran penayangannya di televisi. Sementara itu, sebanyak 10 orang responden (10,2%) menyatakan bahwa iklan 3M ini sangat sesuai waktu penayangannya. Sedangkan 3 orang responden (3,1%) yang menyatakan tidak sesuai dikarenakan intensitas tayangan ini yang timbul-tenggelam. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa kehadiran iklan ini sesuai dengan kondisi yang terjadi di lingkungan Tanjung Sari.

8) Kepercayaan Terhadap Iklan

Iklan layanan masyarakat 3M ini memberikan solusi sekaligus himbauan kepada masyarakat guna pemberantasan nyamuk penyebab DBD. Iklan ini disponsori oleh Departemen Kesehatan RI.

Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang peneliti lakukan, mayoritas responden menyatakan bahwa mereka percaya terhadap informasi yang disampaikan dalam iklan, yakni sebanyak 73 orang responden (74,5%). Responden ini menyatakan bahwa iklan 3M ini adalah iklan layanan masyarakat yang tujuannya menghimbau masyarakat untuk kebaikan bersama, bukan seperti iklan niaga yang pada umumnya menggunakan kalimat yang melebih-lebihkan, guna meraup keuntungan dari calon konsumennya. Oleh sebab itulah mereka percaya terhadap pesan dalam iklan 3M ini.

Tabel 10

kepercayaan terhadap iklan Kepercayaan Terhadap

Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat percaya 15 15,3 15,3 15,3 Percaya 73 74,5 74,5 89,8 Kurang percaya 10 10,2 10,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.08/ FC.10

Pada tabel 10 ditunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan percaya pada pesan dalam iklan yakni 73 orang responden (74,5%), yang menyatakan sangat percaya ada sebanyak 15 orang responden (15,3%), yang menyatakan kurang percaya sebanyak 10 orang responden (10,2%). Sementara itu, tidak ada responden yang menyatakan tidak percaya terhadap pesan.

9) Penerimaan Pesan

Tabel 11 Penerimaan Pesan

Penerimaan Pesan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat menerima 20 20,4 20,4 20,4 Menerima 70 71,4 71,4 91,8 Kurang menerima 8 8,2 8,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.09/ FC.11

Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, sebanyak 20 orang (20,4%) menyatakan bahwa mereka sangat menerima informasi dalam iklan 3M tersebut karena yang disampaikan merupakan informasi yang masuk akal, artinya bahwa dengan melakukan pesan iklan yakni 3M (Mengubur, Menutup, Menguras) maka kegiatan tersebut dapat mencegah maraknya DBD. Artinya, mereka menerima iklan ini sebagai sesuatu yang benar. Sebanyak 70 orang responden (71,4%) menyatakan menerima pesan dalam iklan tersebut, dan sisanya yakni 8 orang (8,2%) menyatakan kurang menerima.

10) Kebutuhan Terhadap Iklan

Tabel 12 menunjukkan bahwa dari 98 orang reponden, sebanyak 8 orang responden (8,2%) menyatakan sangat membutuhkan iklan tersebut karena pada saat iklan tersebut ditayangkan bersamaan waktunya dengan penyebaran DBD, sehingga dengan adanya iklan 3M ini, masyarakat tahu apa yang perlu mereka lakukan dan 62 orang responden (63,3%) pun mendukung pernyataan tersebut dengan menyatakan bahwa mereka membutuhkan iklan tersebut, sementara 27 orang responden (27,6%) menyatakan kurang membutuhkan, dan sisanya 1 orang

responden (1%) menyatakan tidak membutuhkan iklan tersebut. Alasannya, bahwa tanpa iklan 3M ini pun, responden mampu dan tahu apa yang harus dia lakukan untuk kesehatannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 12 di bawah ini.

Tabel 12

Kebutuhan Terhadap Informasi Dalam Iklan

Kebutuhan terhadap informasi

dalam iklan 3M Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat membutuhkan 8 8,2 8,2 8,2 Membutuhkan 62 63,3 63,3 71,4 Kurang membutuhkan 27 27,6 27,6 99,0 Tidak membutuhkan 1 1,0 1,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.10/ FC.12

11) Singkatan 3M yang Dipakai Dalam Iklan

Tiap pengiklan mengharapkan iklannya tetap diinggat oleh khalayaknya. Dalam hal ini, iklan layanan masyarakat pemberantasan nyamuk penyebab demam berdarah dengue ini menggunakan singkatan 3M pada iklannya sebagai inti pesan dalam iklan, yakni mengubur, menutup, menguras.

Tabel 13

Singkatan 3M Pada Iklan

Singkatan 3M pada Iklan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat membantu 31 31,6 31,6 31,6 Membantu 56 57,1 57,1 88,8 Kurang membantu 11 11,2 11,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.11/ FC.13

Tabel 13 diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 31 orang responden (31,6%) menyatakan bahwa singkatan 3M sebagai inti pesan dalam

iklan sangat membantu responden untuk mengingat isi pesan, 56 orang responden (57,1%) menyatakan bahwa dengan adanya singkatan 3M dari Mengubur, Menutup, Menguras dapat membantu responden untuk mengingat pesan, dan sisanya 11 orang responden (11,2) menyatakan kurang membantu karena mereka hanya mengingat kata ‘menguras’ saja karena mereka pun memiliki bak mandi, seperti yang ditunjukkan dalam iklan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa singkatan 3M yang ada pada iklan membantu responden untuk mengingat isi pesan dalam iklan tersebut. Dan dari pernyataan responden, hal yang paling mereka ingat adalah kata ‘menguras’, dan selebihnya kadang-kadang mereka lupa. Namun walaupun demikian, responden menyadari betul bahwa singkatan 3M tersebut membantu mereka untuk mengingat pesan.

12) Makna Lambang/ Simbol

Tabel 14

Makna Lambang/ Simbol Pada Iklan

Makna Lambang Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat mengerti 22 22,4 22,4 22,4 Mengerti 62 63,3 63,3 85,7 Kurang mengerti 14 14,3 14,3 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.12/ FC.14

Tabel 14 diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 22 orang responden (22,4%) menyatakan sangat mengerti dengan makna dari simbol- simbol yang ada pada iklan 3M tersebut. Kebanyakan orang responden yakni 62

orang responden (63,3%) menyatakan mengerti dengan simbol-simbol tersebut, dan 14 orang responden (14,%) menyatakan kurang mengerti.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lambang/ simbol ataupun gambar yang dipakai dalam iklan 3M ini dapat dimengerti oleh responden. Sementara itu, responden yang menjawab kurang mengerti dikarenakan dalam iklan tersebut terdapat simbol/ logo Departemen Kesehatan RI. Dan mereka tidak mengerti mengapa simbol/ logo tersebut muncul pada saat penayangan iklan 3M.

13) Pengaruh Tampilan Iklan Terhadap Kejelasan Pesan

Dalam membuat iklan, pihak pengiklan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperjelas isi pesan dalam iklannya, sehingga tidak jarang iklan memakai artis tertentu sebagai pemeran dalam iklannya. Misalnya, ketika mengiklankan produk pemutih kulit, maka pihak pengiklan memilih artis yang memiliki kulit putih dan bercahaya untuk menunjukkan seakan-akan artis tersebut menjadi putih dikarenakan produk yang bersangkutan.

Demikian juga dengan iklan 3M yang dikemas dengan tampilan untuk memperjelas isi pesannya. Dalam iklan 3M, pengiklan tidak hanya memakai orang/ manusia sebagai pemeran iklan, tetapi juga gambar kartun yang memperagakan tindakan 3M ini.

Tabel 15

Pengaruh Tampilan Iklan Terhadap Kejelasan Isi Pesan

Pengaruh Tampilan Iklan

Terhadap Kejelasan Pesan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat mempengaruhi 26 26,5 26,5 26,5 Mempengaruhi 59 60,2 60,2 86,7 Kurang mempengaruhi 10 10,2 10,2 96,9 Tidak mempengaruhi 3 3,1 3,1 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.13/ FC.15

Pada tabel 15 ditunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 26 orang responden (26,5%) menyatakan bahwa tampilan iklan sangat mempengaruhi kejelasan isi pesan. Tampilan iklan disini maksudnya adalah gambar/ pemeran iklan yang ditampilkan, latar yang dipakai dalam iklan, dan hal-hal lain yang mendukung tampilan iklan secara visual. Sebanyak 59 orang responden (60,2%) menyatakan mempengaruhi, 10 orang responden (10,2%) menyatakan kurang mempengaruhi, dan 3 orang responden (3,1%) menyatakan bahwa tampilan iklan tidak mempengaruhi kejelasan isi pesan dalam iklan 3M.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keseluruhan tampilan iklan mampu mempengaruhi kejelasan isi pesan dalam iklan 3M.

14) Kejelasan Isi Pesan

Tabel 16 Kejelasan Isi Pesan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat jelas 29 29,6 29,6 29,6 Jelas 60 61,2 61,2 90,8 Kurang jelas 9 9,2 9,2 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.14/ FC.16

Tabel 16 menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 29 orang responden (29,6%) menyatakan bahwa iklan tersebut menyampaikan pesan dengan sangat jelas, sementara 60 orang responden (60,2%) menyatakan pesan tersebut jelas, 9 orang responden (9,2%) menyatakan kurang jelas, dan tidak ada responden yang menyatakan pesan tidak jelas.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iklan 3M menyampaikan pesan secara jelas kepada khalayaknya.

15) Intensitas Menyaksikan Tayangan

Tabel 17

Intensitas Menonton Iklan 3M Intensitas Menonton

Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat sering 1 1,0 1,0 1,0 Sering 25 25,5 25,5 26,5 Jarang 72 73,5 73,5 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.15/ FC.17

Tabel 17 diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 1 orang responden (1,0%) menyatakan sangat sering menyaksikan tayangan iklan 3M, 25 orang responden (25,5%) menyatakan sering, 72 orang responden (73,5%) menyatakan jarang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden jarang menyaksikan tayangan iklan 3M.

Responden yang menyatakan jarang menyaksikan tayangan ini disebabkan karena responden memiliki jam nonton pada malam hari, sementara iklan ini lebih sering ditampilkan pada sore hari.

16) Konsistensi Simbol-Simbol Pada Iklan

Tabel 18

konsistensi simbol-simbol dalam iklan 3M

Konsistensi Simbol Pada Iklan

3M Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat membantu 10 10,2 10,2 10,2 Membantu 65 66,3 66,3 76,5 Kurang membantu 22 22,4 22,4 99,0 Tidak membantu 1 1,0 1,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.16/ FC.18

Tabel 18 diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 10 orang responden (10,2%) menyatakan bahwa konsistensi simbol-simbol/gambar yang dipakai dalam iklan sangat membantu, 65 orang responden (66,3%) menyatakan membantu, 22 orang responden (22,4%) menyatakan kurang membantu, 1 orang responden (1,0%) menyatakan tidak membantu.

Responden berpendapat bahwa kekonsistensian simbol-simbol yang dipakai dalam iklan membuat responden dapat mengenali ciri khas dari iklan layanan masyarakat 3M ini. Adapun simbol/ logo yang dipakai dalam iklan ini seperti logo Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gambar nyamuk aedes aeypti, dll. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsistensi simbol yang dipakai dalam iklan 3M membantu khalayaknya mengenali iklan tersebut.

17) Saluran Televisi Menonton Tayangan Iklan 3M Tabel 19

Saluran Televisi yang Dipakai Untuk Menonton Iklan 3M

Saluran TV Menyaksikan

Tayangan Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent SCTV 33 33,7 33,7 33,7 RCTI 26 26,5 26,5 60,2 INDOSIAR 12 12,2 12,2 72,4 METRO TV 11 11,2 11,2 83,7 TRANS TV 12 12,2 12,2 95,9 TPI 4 4,1 4,1 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.17/ FC.19

Banyak saluran televisi yang kini ditawarkan kepada khalayak. Dapat dilihat dalam tabel diatas bahwa dari 98 responden, kebanyakan responden memilih SCTV sebagai saluran media yang dipakai dalam iklan 3M yakni sebanyak 33 orang responden (33,7%), 26 orang responden (26,5%) menyatakan menonton tayangan iklan 3M pada saluran RCTI, 12 (12,2%) orang responden menonton tayangan iklan 3M pada saluran Indosiar, 11 orang responden (11,2%)

menontonnya pada saluran MetroTV, 12 orang responden (12,2%)

menyaksikannya di Trans TV, dan sisanya yakni 4 orang responden (4,1%) lagi menyaksikan tayangan iklan 3M di saluran televisi TPI.

18) Frekuensi Menonton di Stasiun Televisi

Tabel 20

frekuensi menonton di stasiun televisi

Frekuensi Menonton di

Stasiun Televisi SCTV Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat sering 12 12,2 12,2 12,2 Sering 50 51,0 51,0 63,3 Jarang 36 36,7 36,7 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.18/ FC.20

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, 12 orang responden (12,2%) menyatakan sangat sering menyaksikan saluran SCTV sebagai saluran pilihan responden, 50 orang responden (51%) menyatakan sering, sementara 36 orang responden (36,7%) menyatakan jarang. Alasan responden memilih SCTV sebagai saluran pilihan mereka dikarenakan SCTV menawarkan berbagai pilihan acara yang tidak hanya menghibur (to entertain), namun juga mendidik ( to educate).

19) Keefektifan Iklan

Tabel 21 menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, sebanyak 16 orang responden (16,3%) menyatakan bahwa iklan 3M sangat efektif untuk menggambarkan langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh responden untuk mencegah penyebaran DBD, disamping itu responden tidak perlu merogoh kocek/ mengeluarkan biaya untuk melakukan tindakan pencegahan seperti dalam iklan tersebut. Sementara itu, 55 orang (56,1%) menyatakan bahwa iklan tersebut cukup efektif, dan sisanya yakni 27 orang responden (27,6%) menyatakan bahwa iklan

tersebut masih kurang efektif untuk menggambarkan langkah-langkah yang harus dilakukan responden untuk mencegah DBD. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 21 di bawah ini.

Tabel 21 Keefektifan Iklan

Kefektifan Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat efektif 16 16,3 16,3 16,3 Efektif 55 56,1 56,1 72,4 Kurang efektif 27 27,6 27,6 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.19/ FC.21

Responden yang menyatakan kurang efektif dengan alasan bahwa sekalipun mereka melakukan tindakan 3M, ternyata masih saja ada anggota keluarganya yang terserang DBD. Oleh karenanya, mereka merasa bahwa iklan 3M ini kurang efektif. Namun walaupun demikian dapat disimpulkan bahwa menurut mayoritas responden, iklan 3M dinilai cukup efektif untuk mencegah DBD.

20) Kemampuan Iklan 3M Untuk Mempengaruhi/Membujuk Masyarakat Mencegah DBD

Tabel 20 menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, sebanyak 11 orang responden (11,2%) menyatakan bahwa iklan tersebut sangat mampu mempengaruhi/ membujuk responden untuk mencegah DBD, 53 orang responden (54,1%) menyatakan bahwa iklan 3M tersebut sudah mampu untuk mempengaruhi/ membujuk responden, 34 orang responden (34,7%) menyatakan kurang mampu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 22.

Tabel 22

Kemampuan Iklan 3M Untuk Mempengaruhi/Membujuk Masyarakat Memberantas DBD

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent sangat mampu 11 11,2 11,2 11,2 mampu 53 54,1 54,1 65,3 kurang mampu 34 34,7 34,7 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.20/ FC.22

Responden yang menyatakan bahwa mereka kurang terbujuk karena mereka sangat jarang menyaksikan tayangan iklan 3M tersebut pada akhir-akhir ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa iklan 3M mampu mempengaruhi/ membujuk mereka untuk mencegah DBD.

IV.3.3 Tayangan Iklan 3M

21) Perhatian Terhadap Iklan 3M

Mayoritas responden setuju bahwa mereka akan memberi perhatian yang lebih apabila iklan tersebut memberikan manfaat bagi mereka. Responden berpendapat bahwa iklan 3M memberikan manfaat bagi mereka. Oleh sebab itu, berdasarkan kuesioner yang telah dijawab oleh 98 responden, sebanyak 11 orang responden (11,2%) menyatakan bahwa mereka sangat memperhatikan ketika iklan ini ditayangkan. 66 orang responden (67,3%) menyatakan bahwa mereka memperhatikan iklan tersebut ketika ditayangkan, sementara 20 orang (20,4%) menyatakan kurang memperhatikan penayangan iklan 3M tersebut, dan 1 orang (15%) lagi menyatakan tidak memperhatikan iklan 3M ketika iklan tersebut ditayangkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 23.

Tabel 23

Perhatian Terhadap Iklan 3M

Perhatian Terhadap Iklan 3M Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat memperhatikan 11 11,2 11,2 11,2 Memperhatikan 66 67,3 67,3 78,6 Kurang memperhatikan 20 20,4 20,4 99,0 Tidak memperhatikan 1 1,0 1,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.21/ FC.23

Responden yang menyatakan tidak memperhatikan menjelaskan bahwa iklan itu sifatnya redudancy/ akan selalu diulang sehingga ketika iklan ditayangkan, sang responden selalu berusaha untuk tidak menonton hal-hal yang berbau iklan. Oleh karenanya, ketika iklan 3M ini ditayangkan, responden hanya melihatnya sepotong-sepotong, atau dengan kata lainnya responden tidak menonton iklan ini sepenuhnya.

Namun, walaupun dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyatakan bahwa mereka memperhatikan iklan ini karena iklan ini menghimbau untuk kebaikan dan kesehatan keluarga.

22) Kesenangan Terhadap Iklan 3M

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, sebanyak 10 orang responden (10,2%) sangat menyenangi iklan tersebut, 65 orang responden (66,3%) menyatakan bahwa mereka menyenangi iklan 3M tersebut, sementara yang 23 orang responden (23,5%) lagi menyatakan bahwa mereka kurang menyenangi iklan 3M tersebut. Sementara itu, tidak ada responden yang menyatakan bahwa mereka tidak tertarik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24 Kesenangan Terhadap Iklan 3M

Kesenangan Terhadap Iklan

3M Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat menyenangi 10 10,2 10,2 10,2 Menyenangi 65 66,3 66,3 76,5 Kurang menyenangi 23 23,5 23,5 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.22/ FC.24

Responden yang menyenangi iklan ini menyatakan bahwa iklan 3M ini mudah untuk diingat dan tampilan gambar kartunnya yang memperagakan tindakan 3M yang dimaksud yakni mengubur, menutup, dan menguras membuat mereka semakin menyenangi iklan ini. Sehingga, tidak hanya orang dewasa, anak- anak pun menyenangi iklan ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyenangi iklan ini karena iklan dikemas dengan cukup baik dan kreatif.

23) Ketertarikan Terhadap Iklan 3M

Tabel 25

Ketertarikan Terhadap Iklan 3M Ketertarikan Terhadap

Iklan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat tertarik 10 10,2 10,2 10,2 Tertarik 59 60,2 60,2 70,4 Kurang tertarik 27 27,6 27,6 98,0 Tidak tertarik 2 2,0 2,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.23/ FC.25

Tabel 23 menunjukkan bahwa dari 98 orang responden, sebanyak 10 orang responden (10,2%) menyatakan sangat tertarik dengan iklan 3M ini. Sebanyak 59

orang responden (60,2%) menyatakan bahwa mereka tertarik dengan iklan tersebut, 27 orang responden (27,6%) menyatakan bahwa mereka kurang tertarik dan 2 orang responden (2%) lagi menyatakan tidak tertarik terhadap iklan tersebut.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden tertarik terhadap iklan ini. Alasan ketertarikan responden terhadap iklan 3M ini adalah bahwa iklan 3M ini tidak hanya ditampilkan dalam 1 versi saja, namun ada versi yang lainnya sehingga responden tidak bosan menyaksikan iklan 3M karena versinya yang berbeda-beda

.

24) Pendapat Mengenai Informasi Dalam Iklan 3M

Tabel 26

Pendapat Mengenai Informasi Dalam Iklan 3M

Pendapat Responden tentang

Iklan Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Sangat bermanfaat 30 30,6 30,6 30,6 Bermanfaat 61 62,2 62,2 92,9 Kurang bermanfaat 6 6,1 6,1 99,0 Tidak bermanfaat 1 1,0 1,0 100,0 Total 98 100,0 100,0 Sumber : P.24/ FC.26

Pada tabel 26 di atas ditunjukkan bahwa dari 98 orang responden, terdapat 30 orang responden (30,6%) menyatakan bahwa informasi yang disampaikan iklan 3M dalam pesannya sangatlah bermanfaat, 61 orang responden (62,2%) menyatakan bahwa pesan dalam iklan tersebut bermanfaat, 6 orang responden

Dokumen terkait