BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian
4.4.4 Analisis Temuan Penelitian
4.4.4.1 Hasil analisis narasumber pertama (Rk)
Telah diketahui dan telah ditulis pada bab sebelumnya tentang hal-hal yang telah ditemukan dalam penelitian ini. Banyaknya temuan-temuan yang didapatkan membantu peneliti dalam menjawab segala pertanyaan dan menghasilkan suatu tujuan penelitian ini. Adapun hal-hal yang dapat terungkap adalah latar belakang menjadi vegetarian, dinamika konsep diri yang terbentuk dan arah konsep diri pada narasumber penelitian.
Temuan-temuan pada penelitian ini tentu saja tidak didapatkan melalui serangkaian proses yang panjang dan tentunya tidak secara mudah. Peneliti membutuhkan suatu kinerja dan hubungan yang baik dengan subyek penelitian.
Proses yang dijalani untuk mengungkap hal-hal yang dialami oleh subyek pertama yaitu Rk meliputi wawancara dan observasi . Sebelum adanya penelitian ini, antara peneliti dan Rk telah terjalin hubungan yang baik. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan maka ditemukan faktor utama Rk
menjadi vegetarian dan dinamika konsep diri yang terbentuk dalam diri Rk. Berikut ini dijelaskan dalam bentuk bagan dan alur konsep diri Rk :
160
Faktor yang mempengaruhi Sumber
Karakteristik Pribadi
negatif Konsep diri negatif
Gambar 4.2 Skema Konsep Diri Rk Penilaian
Merupakan jati diri dan pilihan hidup
Harapan Ingin masyarakat menerima vegetarian Ingin memiliki tempat penampungan hewan Ingin memilih pasangan hidup vegetarian
Pengetahuan Mengetahui dirinya vegetarian Konsep diri
Sosial Teman sebaya banyak yang vegetarian
Psikologis Pengalaman masa kecil dekat dengan kucing Ketenangan batin Biologis
Memiliki riwayat penyakit dari orang tua
Faktor yang melatar belakangi
Mempunyai gambaran diri Persepsi negatif terhadap non vegetarian Pesimis terhadap perilaku vegetarian yang dijalaninya
Menutup diri dari lingkungan sosial Kurang percaya diri Pilih-pilih teman dalam bergaul Peranan seseorang di lingkungan pergaulan dan keluarga Rk dapat menjalani perannya sebagai vegetarian
di lingkungan masyarakat Rk cenderung tertutup dalam menjalani vegetarian (-)
Perbandingan dengan orang lain Merasa kurang maksimal dibandingkan sesama vegetarian (-) Merasa lebih baik dibandingkan non- vegetarian Reaksi orang lain
Orangtua dan teman memberikan dukungan serta menerima Rk bervegetarian Masyarakat tidak menerima keadaan Rk sebagai vegetarian (-) Identifikasi Orangtua menjadi role model terhadap keyakinan Mengagumi sosok Ct Pacar vegetarian Kurang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan non vegetarian Keluarga Hubungan dengan keluarga tidak dekat Menerima Rk vegetarian Kawan sebaya Hubungan dengan Rk dekat Menerima Rk vegetarian Hasil belajar Orangtua dan teman mendukung vegetarian Citra tubuh Tubuh sudah menolak daging Tidak memakai pakaian dari hewani Masyarakat Tidak mengetahui keadaan Rk vegetarian Hubungan tidak dekat
4.4.4.2 Hasil analisis narasumber kedua (Ys)
Telah diketahui dan telah ditulis pada bab sebelumnya tentang hal-hal yang telah ditemukan dalam penelitian ini. Banyaknya temuan-temuan yang didapatkan membantu peneliti dalam menjawab segala pertanyaan dan menghasilkan suatu tujuan penelitian ini. Adapun hal-hal yang dapat terungkap adalah latar belakang menjadi vegetarian, dinamika konsep diri yang terbentuk dan arah konsep diri pada subyek penelitian.
Temuan-temuan pada penelitian ini tentu saja tidak didapatkan melalui serangkaian proses yang panjang dan tentunya tidak secara mudah. Peneliti membutuhkan suatu kinerja dan hubungan yang baik dengan subyek penelitian.
Proses yang dijalani untuk mengungkap hal-hal yang dialami oleh narasumber kedua yaitu Ys meliputi wawancara dan observasi . Sebelum adanya penelitian ini, antara peneliti dan Ys telah terjalin hubungan yang baik. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan maka ditemukan faktor utama Ys menjadi vegetarian dan dinamika konsep diri yang terbentuk dalam diri Ys. Berikut ini dijelaskan dalam bentuk bagan dan alur konsep diri Ys :
162 Gambar 4.3 Skema Konsep Diri Ys
Mempunyai gambaran diri
Positif Konsep diri positif
Faktor yang mempengaruhi
Peranan seseorang di lingkungan pergaulan dan keluarga Ys dapat menjalani perannya sebagai vegetarian di lingkungan masyarakat Ys terbuka dalam menjalani vegetarian
Perbandingan dengan orang lain Merasa bangga bervegetarian Merasa lebih baik dibandingkan non-vegetarian
Merasa memiliki kontrol diri Merasa lebih sehat Merasa lebih sehat Reaksi orang lain
Orangtua dan teman memberikan dukungan serta menerima Ys bervegetarian Masyarakat tidak menerima keadaan Ys sebagai vegetarian (-)
Identifikasi Orangtua menjadi role model terhadap keyakinan
Orangtua menjalani vegetarian
Penilaian Merupakan jati diri dan pilihan hidup
Harapan Ingin masyarakat menerima vegetarian Ingin menjadi lebih baik
Ingin memilih pasangan hidup vegetarian
Ingin lebih gemuk
Ingin masyarakat mengurangi konsumsi daging Pengetahuan Mengetahui dirinya vegetarian Konsep diri Toleransi terhadap non-vegetarian Mudah menyesuaikan diri Persepsi positif terhadap non vegetarian Tampil Percaya diri
Sosial Keluarga vegetarian Psikologis Ketenangan batin Keluarga Hubungan dengan keluarga dekat Menerima dan mendorong Ys bervegetarian Kawan sebaya Hubungan dengan Ys dekat Menerima Ys vegetarian Hasil belajar Orangtua mendukung vegetarian Tuntutan agama Citra tubuh Tubuh sudah menolak daging Tidak memakai pakaian dari hewani Masyarakat Mengetahui keadaan Ys vegetarian Hubungan tidak dekat (-) Sumber Karakteristik Pribadi Religius Tujuan spiritual
4.4.4.3 Hasil analisis narasumber ketiga (Ap)
Telah diketahui dan telah ditulis pada bab sebelumnya tentang hal-hal yang telah ditemukan dalam penelitian ini. Banyaknya temuan-temuan yang didapatkan membantu peneliti dalam menjawab segala pertanyaan dan menghasilkan suatu tujuan penelitian ini. Adapun hal-hal yang dapat terungkap adalah latar belakang menjadi vegetarian, dinamika konsep diri yang terbentuk dan arah konsep diri pada subyek penelitian.
Temuan-temuan pada penelitian ini tentu saja tidak didapatkan melalui serangkaian proses yang panjang dan tentunya tidak secara mudah. Peneliti membutuhkan suatu kinerja dan hubungan yang baik dengan subyek penelitian.
Proses yang dijalani untuk mengungkap hal-hal yang dialami oleh narasumber ketiga yaitu Ap meliputi wawancara dan observasi . Sebelum adanya penelitian ini, antara peneliti dan Ap telah terjalin hubungan yang baik. Berdasarkan wawancara dan observasi yang telah dilakukan maka ditemukan faktor utama Ap menjadi vegetarian dan dinamika konsep diri yang terbentuk dalam diri Ap. Berikut ini dijelaskan dalam bentuk bagan dan alur konsep diri Ap:
16
4
Gambar 4.4 Skema Konsep Diri Ap
Mempunyai gambaran diri
Positif Konsep diri positif
Sosial Teman sebaya banyak yang vegetarian
Psikologis Pengalaman masa kecil dekat dengan kucing Ketenangan batin Ketenangan batin
Faktor yang melatar belakangi
Keluarga Hubungan dengan keluarga tidak dekat Menerima Ap vegetarian Kawan sebaya Hubungan dengan Ap dekat Menerima Ap vegetarian Hasil belajar Orangtua dan teman mendukung vegetarian Citra tubuh Tubuh sudah menolak daging Tidak memakai pakaian dari hewani Masyarakat Tidak mengetahui keadaan Ap vegetarian (-) Hubungan tidak dekat (-) Sumber
Faktor yang mempengaruhi
Peranan seseorang di lingkungan pergaulan dan keluarga Ap dapat menjalani perannya sebagai vegetarian
di lingkungan masyarakat Ap cenderung tertutup dalam menjalani vegetarian (-)
Perbandingan dengan orang lain
Merasa bangga Merasa lebih sehat Merasa memiliki kontrol diri Merasa memiliki empati dan peduli
Reaksi orang lain Orangtua dan teman memberikan dukungan serta menerima Ap bervegetarian Masyarakat tidak menerima keadaan Ap sebagai vegetarian (-) Identifikasi Orangtua menjadi role model terhadap keyakinan Mengagumi sosok Nn
Penilaian Merupakan jati diri dan pilihan hidup
Harapan Ingin masyarakat menerima vegetarian Ingin menjadi lebih baik
Ingin masyarakat mengurangi konsumsi daging Pengetahuan Mengetahui dirinya vegetarian Konsep diri Toleransi terhadap non-vegetarian Mudah menyesuaikan diri Persepsi positif terhadap non vegetarian Tampil Percaya diri Karakteristik Pribadi
4.4.4.4 Gambaran Umum
Berdasarkan temuan penelitian terhadap ketiga narasumber, peneliti menemukan kesamaan pola terbentuknya konsep diri pada pelaku vegetarian. konsep diri yang dimiliki oleh ketiga narasumber tersebut dimanifestasikan ke dalam gaya hidup vegetarian yang dijalaninya sekarang.
Keluarga dan orangtua serta teman sebaya merupakan faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap pembentukan konsep diri. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan awal pelaku vegetarian mempelajari mengenai nilai-nilai interaksi serta memberikan pengalaman-pengalaman yang kemudian dipelajari oleh individu tersebut. Sejalan dengan pendapat Hilgard & Bower dalam Calhoun (1995:79) dimana belajar merupakan hasil perubahan permanen yang terjadi dalam diri individu akibat dari pengalaman.
Lingkungan sosial juga mempengaruhi konsep diri pada pelaku vegetarian. Penerimaan oleh lingkungan pergaulan serta masyarakat mengenai gaya hidup vegetarian yang positif menjadikan pelaku vegetarian terbuka dan berani menampilkan jati diri serta memberikan rasa percaya diri kepada para pelakunya dalam menjalani gaya hidup vegetarian. Dukungan serta dorongan yang diberikan lingkungan sosialnya menjadikan para pelaku vegetarian mampu menempatkan diri di lingkungannya. Disamping itu pelaku vegetarian juga dapat memahami serta memiliki toleransi terhadap orang lain yang memiliki gaya hidup yang berbeda dengannya yang masih mengkonsumsi produk-produk hewani.
Seseorang menjalani gaya hidup vegetarian juga didasari atas pengetahuan mengenai keadaan dirinya, kemudian individu tersebut memberikan penilaian berdasarkan keadaan dalam dirinya, seberapa besar ketidak-sesuaian antara gambaran diri ideal yang dimiliki individu dengan keadaan diri individu sekarang atau diri aktual. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan harapan yang dimilikinya dimasa depan terhadap gaya hidupnya saat ini. Gaya hidup merupakan suatu bentuk perlawanan simbolik atau kompensasi inferioritas atau kekurang sempurnaan terterntu.
Harapan-harapan yang dimiliki seorang vegetarian muncul karena adanya penilaian akan keadaan dirinya. Pelaku vegetarian menilai bahwa vegetarian merupakan sebuah pilihan hidup yang positif. Hal tersebut didasari atas penilaian pelaku vegetarian mengenai gaya hidupnya yang cenderung mengedepankan aspek lingkungan, etika dan moral. Pelaku vegetarian memiliki keyakinan bahwa gaya hidup mereka adalah proses integrasi dengan alam, dimana saling menghormati sesama makhluk hidup.
Dimensi konsep diri yang dimiliki oleh para narasumber berbeda-beda pada tiap individunya, dimana konsep diri tersebut dapat berupa positif maupun negatif. Namun secara umum dapat digambarkan bahwa konsep diri yang mengarah vegetarian pada hal positif yaitu pengetahuan yang baik tentang diri, harapan kedepan yang positif dan penilaian positif tentang gaya hidup vegetarian. Implementasi konsep diri postif dapat dilihat dari dapat menerima keadaan dirinya sebagai seorang vegetarian, menerima orang lain non vegetarian secara positif, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya, memiliki percaya
diri dan berani tampil sebagai vegetarian, bertindak berani dan spontan, mampu menghadapi masalah dalam kehidupan, serta mampu menghadapi kehidupan ke depan lebih baik. Sedangkan implementasi konsep diri negatif dapat dilihat dari cenderung memandang orang lain non vegetarian secara negatif, merasa malu dan kurang percaya diri tampil sebagai vegetarian, merasa kurang maksimal dalam menjalani vegetarian, serta cenderung menutup diri dari lingkungan sosial. Adapun beberapa temuan lain terkait konsep diri yang dimiliki oleh ketiga narasumber terkait dalam menjalani gaya hidup vegetarian, yaitu seorang vegetarian memandang bahwa dirinya mengalami perubahan dalam dirinya baik secara psikologis maupun secara fisik. Dimana perilaku vegetarian yang dijalaninya menjadikan pelakunya memiliki kontrol diri yang lebih baik dibandingkan non vegetarian, berkaitan dengan pola konsumsinya yang menjadikan dirinya lebih mengontrol pola makan serta perilakunya. Pelaku vegetarian juga menyadari bahwa fisiknya sudah tidak bisa lagi menerima makanan yang berasal dari hewani, karena telah terjadi perubahan dalam sistem pencernaan mereka setelah sekian lama tidak mengkonsumsi daging atau produk hewani. Pelaku vegetarian memiliki perasaan yang lebih peka terhadap situasi lingkungan sekitar, hal ini dikarenakan pola konsumsinya yang tidak lagi memberatkan tubuhnya dalam memproses makanan yang menjadikan proses berpikir mereka lebih fokus dibandingkan ketika mereka masih mengkonsumsi daging. hal tersebut membenarkan penelitian yang dilakukan oleh Cahyana (2003 : 87) tentang kendali emosi pada kelompok mahasiswa vegetarian dan non vegetarian, menunjukkan hasil bahwa mahasiswa vegetarian memiliki kendali
emosi yang lebih tinggi dibandingkan mahasiswa non vegetarian. Berdasarkan atas beberapa uraian di atas, alur konsep diri seorang vegetarian secara umum dinyatakan dalam bagan berikut ini :
Gambar 4.5 Skema Konsep Diri Vegetarian Mempunyai gambaran
mengenai diri Faktor yang mempengaruhi
Peranan seseorang di lingkungan pergaulan dan keluarga dapat menjalani perannya sebagai vegetarian
di lingkungan masyarakat menjalani perannya sebagai vegetarian
mampu nenmpatkan diri di lingkungan sosial
Perbandingan dengan orang lain Merasa lebih baik
dibandingkan non-vegetarian dalam segi fisik maupun psikis
Reaksi orang lain Orangtua dan teman memberikan dukungan positif bervegetarian Masyarakat dan teman memberikan tanggapan negatif terhadap vegetarian
Identifikasi Orangtua merupakan model terhadap keyakinan Mengagumi sesama vegetarian
Penilaian Merupakan jati diri dan pilihan hidup Vegetarian adalah sebuah gaya hidup positif
Harapan Ingin masyarakat menerima vegetarian Mempunyai harapan ke depan yang lebih baik terhadap gaya hidupnya
Pengetahuan Menerima keadaan dirinya sebagai vegetarian Menerima kelebihan dan kekurangan yang dimiliki Nyaman dengan keadaan dirinya sebagai vegetarian Konsep diri Keluarga Mengetahui dan menerima keadaan vegetarian Tidak terjalin hubungan yang dekat Kawan sebaya Terjalin hubungan yang dekat dan menerima keberadaan vegetarian Hasil belajar Orangtua dan teman mendukung bervegetarian Citra tubuh Tubuh sudah menolak daging Tidak memakai pakaian dari hewani Masyarakat Hubungan dengan masyarakat tidak dekat Masyarakat mengetahui keberadaan vegetarian Sumber
5 Konsep Diri Positif
- Dapat menerima keadaan dirinya
- Menerima orang lain non vegetarian secara positif - Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan - Percaya diri
- Mampu menghadapi masalah
Konsep Diri Negatif
- Cenderung memandang orang lain non vegetarian secara negatif
- Merasa malu dan kurang percaya diri tampil sebagai vegetarian
- Merasa kurang maksimal dalam menjalani vegetarian
Negatif Positif
Terjadi perubahan pada kondisi fisiknya yang tidak lagi dapat mengkonsumsi produk hewani
Sosial Teman sebaya banyak yang vegetarian
Keluarga vegetarian Psikologis
Etika moral terhadap hewan Mendapat ketenangan batin Biologis
Memiliki riwayat penyakit degeneratif
Faktor yang melatar belakangi
Religius Tujuan spiritual
170