• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Tiap Siklus

1. Pra Siklus

Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu di MI Miftahul Huda Cukil Banjari Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Observasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 21 November 2015. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran Matematika di MI Miftahul Huda.

Kegiatan belajar mengajar Matematika di MI Miftahul Huda masih menggunakan model klasikal, dimana guru menjadi sentral kegiatan belajar mengajar. Hal ini menyebabkan siswa yang memiliki kemampuan matematikal tinggi mengalami kebosanan, sementara yang memiliki kemampuan matematikal rendah tidak mampu mengikuti pembelajaran karena materi matematika sebelumnya belum dikuasai, tetapi harus mengikuti materi selanjutnya.

Siswa yang telah mencapai KKM pada saat observasi dilakukan baru 30% atau 3 dari 10 siswa di kelas. Rekapitulasi nilai hasil belajar pra siklus siswa kelas V MI Miftakhul Huda Cukil Banjari disajikan dalam tabel 4.1 sebagai berikut:

55

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Pra Siklus

No. Keterangan Tes

Awal

1. Nilai Terendah 4

2. Nilai Tertinggi 8

3. Nilai Rata-rata Kelas 5,7

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 5. Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM 3 6. Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di Bawah

KKM 7

7. Persentase Siswa yang Mencapai KKM 30% 8. Persentase Siswa yang Belum Mencapai KKM 70%

Berdasarkan data pada tabel 4.1 dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran yang berisi tentang persentase siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas. Berikut diagram lingkaran dari data tabel 4.1.

Gambar 4.1 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

Tuntas; 30%

Tidak Tuntas; 70%

Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Pra Siklus

56 Setelah diperoleh data secara keseluruhan, peneliti mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pra siklus adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Klasifikasi Hasil Siswa Pra Siklus

No. Nilai Frekuensi Persentase Predikat

1. 8,6-10 0 0% Sangat baik 2. 7,1-8,5 2 20% Baik 3. 5,6-7,0 3 30% Cukup 4. 4,1-5,5 2 20% Kurang 5. ≤ 4,0 3 30% Kurang sekali Jumlah 10 100 %

Berdasarkan pada tabel 4.2, dapat di ketahui bahwa siswa yang memperoleh predikat baik ada 2 siswa (20%), cukup ada 3 siswa (30%), kurang sebanyak 2 siswa (20%), dan kurang sekali sebanyak 3 siswa (30%). Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai mana yang disajikan dalam gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2 Grafik Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

0 1 2 3 4 5 6 ≥8,1 6,6-8,0 5,1-6,5 3,6-5,0 ≤3,5

57 Hasil analisis data yang diperoleh membuktikan banyaknya hasil belajar siswa yang masih rendah atau belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yang telah ditentukan. Oleh karena itu, hasil data tersebut menjadi dasar bagi peneliti untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan menerapkan model Reciprocal Teaching dalam mata pelajaran Matematika materi Luas Bangun Datar di MI Miftahul Huda Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Siklus I

Kegiatan penelitian pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 24 November 2015 pukul 10.00 – 11.10. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam ruang kelas V dengan jumlah peserta 10 siswa. Kegiatan pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan serta menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Penilaian hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah penilaian terhadap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian pada aspek kognitif melalui tes tertulis yang dilaksanakan pada tahap evaluasi dalam kegiatan akhir pembelajaran. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas V pada mata pelajaran Matematika yaitu 7,0. Sedangkan penilaian pada aspek afektif dan psikomotorik melalui observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun data dari hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :

58 a. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif

Tes tertulis dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Berikut Tabel mengenai hasil belajar siswa pada aspek kognitif :

Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I

No. Keterangan Siklus I

1. Nilai Terendah 3

2. Nilai Tertinggi 8,5

3. Nilai Rata-rata Kelas 6,35

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 5. Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM 4 6. Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di

Bawah KKM 6

7. Persentase Siswa yang Mencapai KKM 40% 8. Persentase Siswa yang Belum Mencapai KKM 60%

Berdasarkan data pada tabel 4.3 dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran yang berisi tentang persentase siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas.

Berikut diagram lingkaran pada gambar 4.3 yang menyajikan data dari data tabel 4.3. Gambar 4.3 menunjukkan bahwa pada siklus I persentase siswa kelas V MI Miftahul Huda Cukil Banjari yang mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) sebanyak 40%, sementara persentase siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) sebanyak 60% dari keseluruhan jumlah siswa.

59

Gambar 4.3 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I

Setelah diperoleh data secara keseluruhan pada siklus I, peneliti mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek kognitif siklus I disajikan dalam tabel 4.4 sebagai berikut:

Tabel 4.4 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I

No. Nilai Frekuensi Persentase Predikat

1. ≥8,1 1 10% Sangat baik 2. 6,6-8,0 4 40% Baik 3. 5,1-6,5 2 20% Cukup 4. 3,6-5,0 2 20% Kurang 5. ≤3,5 1 10% Kurang sekali Jumlah 10 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.4, dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh predikat sangat baik ada 1 siswa (10%), baik ada 4 siswa (40%), cukup ada 2 siswa (20%), kurang ada 2 siswa (20%),

Tuntas 40%

Tidak Tuntas 60%

Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Siklus I

60 dan kurang sekali ada 1 siswa (10%). Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.4 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus I

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I adanya peningkatan pada nilai tertinggi yang diperoleh siswa, nilai rata-rata kelas yang meningkat menjadi 6,35 dengan predikat cukup, serta jumlah keseluruhan siswa yang tuntas mencapai nilai KKM sebanyak 4 siswa (40%), sedangkan yang belum tuntas mencapai KKM sebanyak 6 siswa (60%).

Hasil belajar siklus I belum sesuai dengan yang diharapkan, maka peneliti melanjutkan tindakan ke siklus II dengan beberapa perbaikan dari hasil refleksi siklus I.

b. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif

Penilaian siswa terhadap aspek afektif diperoleh melalui observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 ≥8,1 6,6-8,0 5,1-6,5 3,6-5,0 ≤3,5 Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus I

61 observasi yang telah disediakan. Setelah dianalisis, diperoleh nilai secara keseluruhan. Berikut daftar nilai siswa pada aspek afektif :

Tabel 4.5 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus I

NO NAMA Skor Nilai Predikat

1 Rizqy Adnan Muamalah 9 D

2 Muhammad Purniawan 8 D

3 Izza Abdurrozak 16 A

4 Oky Tegar Ardiansyah 12 C

5 Farah Idzatus S 11 C

6 Agus Riski Kurniawan 11 C

7 Dini Wardana 12 C

8 Eva Agustina 13 B

9 Azizah Ulfah 12 C

10 Zaki Al Faruq 10 C

Berdasarkan data pada Tabel 4.5, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada aspek afektif adalah 8 dan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 16. Setelah diperoleh data secara keseluruhan pada siklus I, peneliti mengklasifikasikan nilai perolehan siswa pada aspek afektif berdasarkan acuan penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek afektif siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Afektif Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase Predikat

16-18 1 10% Sangat baik

13-15 1 10% Baik

10-12 6 60% Cukup

6-9 2 20% Kurang

62 Berdasarkan data pada Tabel 4.6, dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 1 siswa (10%), baik sebanyak 1 siswa (10%), cukup sebanyak 6 siswa (60%). Maka penilaian afektif siswa pada siklus I berada pada predikat cukup ditandai dengan nilai rata-rata 11,4. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus I

c. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik

Penilaian siswa terhadap aspek psikomotorik diperoleh melalui observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi yang telah disediakan. Berikut daftar nilai siswa pada aspek psikomotorik:

0 1 2 3 4 5 6 7 16-18 13-15 10-12 6-9 Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Siklus I

63

Tabel 4.7 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I

NO NAMA Skor Nilai Predikat

1 Rizqy Adnan Muamalah 13 B

2 Muhammad Purniawan 9 D

3 Izza Abdurrozak 13 B

4 Oky Tegar Ardiansyah 12 C

5 Farah Idzatus S 14 B

6 Agus Riski Kurniawan 12 C

7 Dini Wardana 13 B

8 Eva Agustina 11 C

9 Azizah Ulfah 13 B

10 Zaki Al Faruq 12 C

Rata-rata 12,2

Berdasarkan data pada Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada aspek psikomotorik adalah 9 dan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 14. Setelah diperoleh data secara keseluruhan pada siklus I, peneliti mengklasifikasikan nilai perolehan siswa pada aspek psikomotorik berdasarkan acuan penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek psikomotorik siklus I adalah sebagai berikut

Tabel 4.8 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik Siklus I

Nilai Frekuensi Persentase Predikat

16-18 0 0% Sangat baik

13-15 5 50% Baik

10-12 4 40% Cukup

6-9 1 10% Kurang

Jumlah 10 100%

Berdasarkan data pada Tabel 4.8, dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat predikat baik ada 5 siswa (50%), cukup sebanyak 4

64 siswa (40%) sedangkan kurang terdapat 1 siswa (10 %). Maka penilaian terhadap aspek psikomotorik siswa berada pada predikat cukup ditandai dengan nilai rata-rata 12. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.6 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus I

d. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi pada aktivitas guru selama melaksanakan proses kegiatan mengajar siklus I adalah sebagai berikut :

Tabel 4.9 Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus I

No Rentang Jumlah Skor

Total Skor Kategori 1 A 19 76 86 Baik 2 B 3 9 3 C 1 1 4 D 0 0 0 1 2 3 4 5 6 16-18 13-15 10-12 6-9 Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotorik Siklus I

65 Hasil observasi aktivitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I memperoleh skor 86 dari skor maksimal 96. Adapun perincian dari 23 aspek penilaian yang ada adalah 19 aspek penilaian memperoleh rentang A masing-masing 4 skor, 3 aspek penilaian memperoleh rentang B masing- masing 3 skor, dan 1 aspek penilaian memperoleh rentang C masing-masing 1 skor. Sehingga aktifitas guru pada siklus I tergolong predikat baik.

e. Refleksi

Pada tahap refleksi ini peneliti mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan pada siklus I. Peneliti menemukan beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya :

1) Setelah diberi tindakan Reciprocal Teaching, jumlah siswa yang mencapai KKM meningkat sebanyak satu orang menjadi 4 orang siswa atau 40 % dari keseluruhan jumlah siswa. Rata-rata perolehan nilai pun meningkat sebanyak 0,65 menjadi 6,35. 2) Adanya perkembangan aspek afektif siswa yang ditunjukkan

dengan perolehan nilai afektif siswa yang tergolong cukup, dimana satu orang siswa memperoleh nilai A, satu orang memperoleh nilai B, 6 orang memperoleh nilai C dan dua orang siswa memperoleh nilai D.

3) Aspek psikomotorik siswa mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan kerapian menggunting siswa yang rata-rata mendapatkan skor 3.

66 Walaupun telah mencapai beberapa keberhasilan pada siklus I, model Reciprocal Teaching masih meninggalkan beberapa catatan kelemahan, yaitu:

1) Sebagian besar siswa belum mampu menghargai teman sekelompok yang ditunjukkan dengan observasi menghargai teman pada aspek afektif, dimana sebanyak 9 siswa memperoleh skor 1 dan 1 siswa memperoleh skor 2 dari 3 skor maksimal. 2) Siswa masih bekerja sendiri dalam kelompok, yang ditunjukkan

oleh perolehan skor bekerja sama dengan teman, dimana sebanyak 6 siswa memperoleh skor 1, 3 siswa memperroleh skor 2 dan hanya 1 siswa yang memperoleh skor 3.

3) Kurang efektifnya waktu yang digunakan pada saat Questioning karena siswa terlalu lamban dalam menuliskan pertanyaan di papan tulis sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyeleaikan seluruh tahapan Reciprocal Teaching kurang.

4) Tiga orang siswa mengalami penurunan nilai yang disebabkan oleh kurangnya soal latihan pada saat proses pembelajaran menggunakan model Reciprocal Teaching berlangsung.

Untuk memperbaiki kekurangan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus I, maka pada pelaksanaan siklus II dibuat perencanaan sebagai berikut :

1) Pemberian doorprize sebagai feedback atas keaktian siswa di kelas, sehingga lebih termotivasi dalam belajar.

67 2) Penulisan dan penyeleksian soal dalam tahap Questioning

dilakukan oleh guru. 3. Siklus II

Pelaksanaan penelitian pada siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 26 November 2016. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di dalam ruang kelas V dengan jumlah peserta 10 siswa. Kegiatan pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disiapkan serta menggunakan lembar observasi guru dan siswa. Penilaian hasil belajar yang digunakan pada siklus II sama dengan yang ada di siklus I yaitu penilaian terhadap aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penilaian pada aspek kognitif melalui tes tertulis yang dilaksanakan pada tahap evaluasi dalam kegiatan akhir pembelajaran. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas V pada mata pelajaran Matematika yaitu 70. Sedangkan penilaian pada aspek afektif dan psikomotorik melalui observasi yang dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun data dari hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :

a. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif

Tes tertulis dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada aspek kognitif. Rekapitulasi hasil belajar siswa kelas V MI Miftahul Huda Cukil Banjari pada aspek kognitif siklus II ditunjukkan pada tabel 4.10 sebagai berikut:

68

Tabel 4.10 Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus II

No. Keterangan Siklus II

1. Nilai Terendah 7

2. Nilai Tertinggi 10

3. Nilai Rata-rata Kelas 9,15

4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 5. Jumlah Siswa yang Mencapai Nilai KKM 10 6. Jumlah Siswa yang Memperoleh Nilai di

Bawah KKM

0

7. Persentase Siswa yang Mencapai KKM 100% 8. Persentase Siswa yang Belum Mencapai

KKM

0%

Berdasarkan data pada Tabel 4.10 dapat digambarkan dalam bentuk diagram lingkaran yang berisi tentang persentase siswa yang tuntas dan siswa yang tidak tuntas.

Gambar 4.7 menunjukkan persentase siswa kelas V MI Miftahul Huda yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) aspek kognitif pada siklus II. Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus II sebanyak 100%, atau seluruh siswa kelas V MI Miftahul Huda Cukil Banjari telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus II.

69

Gambar 4.7 Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II

Setelah diperoleh data secara keseluruhan pada siklus II, peneliti mengklasifikasikan nilai perolehan siswa berdasarkan acuan penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada spek kognitif siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.11 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus II

No. Nilai Frekuensi Persentase Predikat

1. ≥8,1 8 80% Sangat baik 2. 6,6-8,0 2 20% Baik 3. 5,1-6,5 0 0% Cukup 4. 3,6-5,0 0 0% Kurang 5. ≤3,5 0 0% Kurang sekali Jumlah 10 100%

Berdasarkan data pada Tabel 4.11, dapat di ketehui bahwa siswa yang memperoleh predikat sangat baik sebanyak 8 siswa (80%), baik

100% 0%

70 sebanyak 2 siswa (20%). Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.8 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Kognitif Siklus II

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa setelah dilaksanakan tindakan pada siklus II adanya peningkatan pada nilai terendah dan tertinggi yang diperoleh siswa, nilai rata-rata kelas yang meningkat menjadi 9,15 dengan predikat baik, serta jumlah keseluruhan siswa yang tuntas mencapai nilai KKM sebanyak 10 siswa (100%), dengan kata lain pada siklus II semua siswa telah tuntas. b. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif

Penilaian siswa pada aspek afektif siklus II dilaksanakan seperti pada siklus I yaitu melalui observasi dengan mengacu pada lembar observasi. Setelah dianalisis, diperoleh nilai secara keseluruhan. Berikut daftar nilai siswa pada aspek afektif :

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ≥8,1 6,6-8,0 5,1-6,5 3,6-5,0 ≤3,5 Hasil Belajar Siswa Aspek Kognitif Siklus II

71

Tabel 4.12 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Afektif Siklus II

NO NAMA Skor

Nilai Predikat

1 Rizqy Adnan Muamalah 13 B

2 Muhammad Purniawan 13 B

3 Izza Abdurrozak 17 A

4 Oky Tegar Ardiansyah 15 B

5 Farah Idzatus S 13 B

6 Agus Riski Kurniawan 14 B

7 Dini Wardana 15 B

8 Eva Agustina 16 A

9 Azizah Ulfah 15 B

10 Zaki Al Faruq 13 B

Berdasarkan data pada Tabel 4.12, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada aspek afektif adalah 13 dan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 17. Setelah diperoleh data secara keseluruhan pada siklus II, peneliti mengklasifikasikan nilai perolehan siswa pada aspek afektif berdasarkan acuan penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek afektif siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.13 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Afektif Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase Predikat

16-18 2 20% Sangat baik

13-15 8 80% Baik

10-12 0 0% Cukup

6-9 0 0% Kurang

Jumlah 10 100%

Berdasarkan data pada Tabel 4.13, dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 2 siswa (20%), baik

72 sebanyak 2 siswa (80%). Maka penilaian afektif siswa pada siklus II berada pada predikat baik ditandai dengan nilai rata-rata kelas 14,4. Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.9 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif Siklus II

c. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik

Penilaian siswa terhadap aspek psikomotorik pada siklus II diperoleh melalui observasi selama proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu pada lembar observasi yang telah disediakan seperti halnya pada siklus I tetapi dengan aspek penilian dan indikator penilaian yang berbeda. Berikut daftar nilai siswa pada aspek psikomotorik: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 16-18 13-15 10-12 6-9 Hasil Belajar Siswa Aspek Afektif Siklus II

73

Tabel 4.14 Daftar Nilai Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus II

NO NAMA Skor

Nilai Predikat

1 Rizqy Adnan Muamalah

15 B

2 Muhammad Purniawan 11 C

3 Izza Abdurrozak 16 A

4 Oky Tegar Ardiansyah 17 A

5 Farah Idzatus S 17 A

6 Agus Riski Kurniawan 15 B

7 Dini Wardana 17 A

8 Eva Agustina 16 A

9 Azizah Ulfah 15 B

10 Zaki Al Faruq 14 B

Rata-rata 15,3 B

Berdasarkan data pada Tabel 4.14, dapat diketahui bahwa nilai terendah yang diperoleh siswa pada aspek psikomotorik adalah 11 dan nilai tertinggi yang diperoleh adalah 17. Setelah diperoleh data secara keseluruhan pada siklus II, peneliti mengklasifikasikan nilai perolehan siswa pada aspek psikomotorik berdasarkan acuan penilaian yang telah ditetapkan. Adapun klasifikasi hasil belajar siswa pada aspek psikomotorik siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.15 Klasifikasi Hasil Belajar pada Aspek Psikomotorik Siklus II

Nilai Frekuensi Persentase Predikat

16-18 5 50% Sangat baik

13-15 4 40% Baik

10-12 1 10% Cukup

6-9 0 0% Kurang

74 Berdasarkan data pada Tabel 4.15, dapat diketahui bahwa siswa yang mendapat predikat sangat baik sebanyak 5 siswa (50%), baik sebanyak 4 siswa (40%) dan cukup 1 siswa (10%). Data tersebut dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 4.10 Grafik Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotorik Siklus II

d. Hasil Observasi Aktivitas Guru

Hasil observasi aktivitas guru selama melaksanakan proses kegiatan mengajar siklus II adalah sebagai berikut :

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II

No Rentang Jumlah Skor

Total Skor Kategori 1 A 19 76 86 Baik 2 B 3 9 3 C 1 1 4 D 0 0

Hasil observasi aktifitas guru dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus II memperolehkan perolehan skor 86 dari skor maksimal 0 1 2 3 4 5 6 16-18 13-15 10-12 6-9 Hasil Belajar Siswa Aspek Psikomotorik Siklus II

75 92. Adapun perincian dari 23 aspek penilaian yang ada adalah 19 aspek penilaian memperoleh masing- masing 4 skor dengan predikat sangat baik dan 3 aspek penilaian memperoleh masing- masing 3 skor dengan predikat baik dan 1 aspek penilaian yang memperoleh skor 1 dengan predikat cukup. Sehingga aktifitas guru pada siklus II tergolong predikat baik.

e. Refleksi

Bedasarkan pada lembar hasil penelitian nilai yang diperoleh pada siklus II lebih meningkat dibandingkan dengan siklus I. Pada siklus II ini, semua siswa kelas V yang berjumlah 10 siswa telah memenuhi nilai KKM dengan nilai rata-rata kelas 9,15 maka seluruh siswa telah tuntas (100%). Siswa yang mencapai KKM sudah melebihi indikator pencapaian (80%). Begitu pula pada hasil belajar siswa aspek afektif dengan predikat baik dan psikomotorik dengan baik. Aktivitas guru pun juga mengalami peningkatan. Refleksi pada siklus II yaitu model Reciprocal Teaching mampu meningkatkan hasil belajar siswa dengan baik. Tindakan penelitian dari siklus I sampai dengan siklus II telah cukup untuk memperlihatkan adanya peningkatan hasil belajar, sehingga penelitian tindakan kelas ini tidak perlu berlanjut ke siklus berikutnya. Pada siklus II ini penelitian telah menunjukkan adanya keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar Matematika materi Luas Bangun datar Datar Trapesium dan Layang-layang pada siswa

76 kelas V MI Miftahul Huda Kecamatan tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajran 2015/2016.

Dokumen terkait