• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARGA TIKET DI INDONSIA PADA MASKAPAI GARUDA INDONESIA

B. Analisis Tinjauan Hukum Terhadap Penetapan Harga Tiket Garuda Indonesia Pada Penerbangan Domestik

Data harga yang terjual di hari-hari besar sangat melambung tinggi H-3 mendekati lebaran hampir terjual di atas 90 persen,” kata juru bicara Garuda, Pujobroto, saat ditemui di Gedung Pos, Jakarta Pusat, Senin, 22 Agustus 2011.7

6

Ari sukma, Wawancara Agent trevel Yogyakarta melalui telpon, menjelaskan mengenai apa itu trevel dan tanggung jawab trevel, 27 januari 2015, pukul 20.00 wib.

7

http://www.tempo.co/read/news/2011/08/22/090352957/Tiket-Mudik-Pesawat-Garuda-Hampir-Ludes, akses 5 April tahun 2015, pukul 04.30 wib.

Garuda sudah siap melayani pemudik masa Lebaran tahun ini dengan menyiapkan sejumlah 176.442 kursi. “Bila terjadi penumpukan penumpang untuk satu tujuan, kami berencana menggunakan pesawat Boeing 747-400 agar dapat mengangkut lebih banyak dalam sekali terbang,” ujar Pujobroto.

Garuda memperkirakan kenaikan penumpang sebesar 15 hingga 20 persen. Garuda mengajukan permintaan izin penambangan penerbangan kepada Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan pelayanan pada masa Lebaran.8

Menjelang Natal dan Tahun Baru, sudah 80-100 persen tiket pesawat dipesan. Kota-kota yang banyak dikunjungi antara lain Medan, Denpasar, dan Yogyakarta. Adapun untuk rute Jakarta-Medan, harga tiket kelas ekonomi bahkan terjual pada harga tertinggi Rp 1,7 juta. Harga ini jauh di atas harga non-liburan Rp 400.000-Rp 500.000.

Gede Galih Biantoro, travel counsellor dari Smailing Tour, mengatakan, tingginya permintaan tiket pesawat bahkan berlangsung dalam periode yang lebih panjang, 19 Desember 2010 hingga 5 Januari 2011. ”Penerbangan domestik ke Medan (Sumatera Utara) mendominasi permintaan penumpang menjelang Natal. Di urutan berikutnya, jurusan ke Manado (Sulawesi Utara) juga penuh,” kata Ika, petugas tiket Rota Tour & Travel.

Harga tiket akhir tahun ini melambung hingga Rp 3 juta untuk rute Jakarta-Medan dengan maskapai Garuda Indonesia. Penerbangan lainnya seperti

8

http://www.tempo.co/read/news/2011/08/22/090352957/Tiket-Mudik-Pesawat-Garuda-Hampir-Ludes, akses 5 April tahun 2015, pukul 04.30 wib.

79

Lion Air tercatat Rp 1,8 juta dengan rute yang sama. Ika menambahkan, kursi penuh mulai dari tanggal 20 Desember 2010 hingga 3 Januari 2011 untuk rute Jakarta-Medan dan ke Denpasar, Bali.9

Dari data-data di atas terlihat bahwa permintaan tiket pesawat melambung sangat tinggi, dari pemintaan konsumen banyak disini kesempatan pihak maskapai menaikkan harga dan Garuda Indonesia juga menerapkan hal tersebut sehingga penyimpangan-penyimpangan terjadi dan begitu halnya juga dengan maskapai-maspakapai yang lainnya itu sangat mungkin terjadi, akan tetapi penelitian ini lebih khusus meneliti maskapai Garuda Indonesia.

Hukum udara di Indonesia dalam menetapkan harga sebenarnya sudah diatur baik itu mengenai harga minimum maupun harga maksimum, akan tetapi dalam berbisnis yang dicari perusahaan adalah keuntungan dan semakin baiknya perusahaan penerbangan mereka, disini terkadang kecurangan-kecurangan terjadi baik itu kecurangan dalam hal penetapan harga, kelayakan pesawat, tanggung jawab pesawat udara dan yang lainnya.10

Pesawat udara khususnya di Negara Indonesia semakin tahun semakin banyak, kemajuan sangat pesat, bahkan jenis-jenisnya semakin bertambah, pesawat boing, air bust dan lain sebagainya, semakin banyak persaingan maka

9

Permintaan konsumen meningkat terutama beberapa kota termasuk kota medan pada waktu hari natal dan tahun baru Lihat berita Berita Kompas.com akses 3 januari tshun 2015, pukul 05.00 wib.

10

Ari Sukma, Wawancara Agent trevel Yogyakarta melauli telpon, menjelaskan mengenai pandangan kecurangan yang dilakukan pihak maskapai pesawat udara, 27 januari 2015, pukul 21.00 wib.

semakin banyak juga terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, karena dalam bisnis apalagi bisnis mengenai transportasi yang memang masyarakat Indonesia menggunakannya dalam aktivitas mereka sehari-hari.

Salah satu contoh kasus mengenai undang-undang yang mengatur batas

maksimum/atas “Berdasarkan Keputusan Mentri nomor 26/2010, mengatur tarif

batas atas Jakarta-Medan hanya Rp 1.847.000 di luar surcharge, tax, maupun airport tax. Saat mengecek ke website Garuda Indonesia pada tanggal yang sama dengan tiket kelas ekonomi, harga tiket yang tercantum Rp 2,3 juta dan tiket kelas eksekutif pada hari dan jam yang sama ditawarkan dengan harga Rp 4,6 juta”. Dari harga yang tercantum sebagaimana dijelaskan di atas tarif batas atas jelas dilanggar oleh maskapai Garuda Indonesia.

Penjelasan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 tahun 2010 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penetapan Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri. Dijelaskan dalam pasal 1 ayat (6) : Tarif batas atas adalah harga jasa tertinggi/maksimum yang diijinkan diberlakukan oleh badan usaha angkutan udara niaga ber-Jadwal, yang dihitung berdasarkan komponen tarif jarak, pajak pertambahan nilai, iuran wajib asuransi dan biaya tuslah/tambahan (surcharge).11

11

Lihat Peraturan Mentri Perhubungan No 26 tahun 2010 tentang, Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penerapan Tarif Batas Ataas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negri.

81

Pasal 1 ayat (7) menerangkan bahwa Jarak adalah rata-rata jarak terbang pesawat udara, dalam kilometer pada suatu rute penerbangan yang ditetapkan olehpemerintah.

Pada pasal 2 ayat (1) peraturan ini disebutkan “Tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi angkutan udara niaga bejadwal dalam negeri dihitung berdasarkan komponen tarif jarak, pajak, iuran wajib asuransi dan biaya tuslah/tambahan (surcharge), yang merupakan tarif batas atas”.Pada pasal 2 ayat (5) Biaya tuslah/tambahan (surcharge) sebagairnana dimaksud pada ayat (1) rnerupakan biaya yang dikenakan karena terdapat biaya-biaya tambahan yang dikeluarkan oleh badan usaha angkutan udara diluar perhitungan penetapan tarif jarak, yang penerapannya bersifat khusus yaitu karena kondisi dan waktu pemberlakuan tertentu, dan besarannya ditetapkan oleh Menteri dalam peraturan tersendiri.

Kemudian pada pasal 9 ayat (1) dan (2) disebutkan “(1) Badan usaha angkutan udara niaga berjadwal wajib menetapkan besaran tarif normal. (2) Tarif normal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh melebihi tarif batas atas yang ditetapkan oleh Menteri. Bila diamati peraturan ini bagus, hanya saja yang menjadi pertanyaan adakah pengawasan intensif yang dilakukan untuk mengontrol agar tarif masih dalam batas wajar (di bawah batas atas).12

Terlihat bahwa kebijakan pemerintah dalam menetapkan harga batas atas tidak dipatuhi oleh maskapai garuda Indonesia, pada kasus diatas langkah yang

12

dilakukan belum nampak dan pelanggaran diatas juga belum ada kebijakan yang menghukum pesawat Garuda Indonesia.

Mengenai kasus di atas aturan-aturan lain juga mengatur tarif batas atas yang semestinya harus dipatuhi oleh maskapai-maskapai yang ada di Indonesia khususnya penerbangan domestik, sebelum keputusan Mentri di tahun 2010 pada contoh kasus yang terjadi di atas mengenai tarif batas atas pada tahun 2007 Menteri Perhubungan (Menhub) Jusman Syafii Djamal mengingatkan maskapai penerbangan dilarang memberlakukan tarif kelas ekonomi, di atas batas atas yang telah ditetapkan pemerintah. Musim ramai pada angkutan Lebaran ini, maskapai kita diharapkan tidak jual tarif kelas ekonomi di atas tarif batas atas.13

Aturan-aturan yang telah di buat oleh pemerintah dalam menyikapi hal penerapan harga tiket sebenarnya sudah baik terlihat, akan tetapi ada beberapa maskapai menerobos hal tersebut, sebagian lagi Trevel-Trevel pesawat udara yang ada di Indonesia ini, ataupun calo-calo yang ada disekitar bandara.

Pemerintah juga memberikan sanksi bagi pelanggaran atas tarif dalam hal ini sanksi atas pelanggaran tarif batas atas sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 2009 mengenai angkutan udara bagian ke empat menjelaskan mengenai tarif pada pasal 26 dan 27 sebagaimana dijelaskan sebagai berikut:

13

http://www.tempo.co/topik/tokoh/469/Jusman-Syafii-Djamal, akses sabtu 4 April 2015. Pukul 16. 05 wib.

83

Pasal 26 ayat (1) Tarif angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri terdiri atas tarif angkutan penumpang dan tarif angkutan kargo. Kemudian ayat (2) Tarif angkutan penumpang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas golongan tarif pelayanan kelas ekonomi dan non-ekonomi. Dan ayat (3) Tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan komponen:

a. tarif jarak; b. pajak;

c. iuran wajib asuransi; dan

d. biaya tuslah/tambahan (surcharge).

Selanjutnya pada pasal 27 menjelaskan sanksi tarif yang dijelaskan di atas yakni pada pasal 27 ayat (5) mengatakan bahwasanya Badan usaha angkutan udara yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengenai tarif batas atas dikenakan sanksi administratif berupa sanksi peringatan dan/atau pencabutan izin rute penerbangan. Tugas ini diwenangkan kepada bagian mentri perhubungan.14

Dalam mengatasi pelanggaran-pelanggaran mengenai tarif batas atas peran pemerintah yang diharapkan para konsumen pemakai jasa penerbangan baik itu mengenai aturan penerbangan Nasional (Domestik) maupun penerbangan Internasional, pemerintah harus lebih mengkontrol dan mengecek

14

Lihat Undang-Undang No.1 Tahun 2009 mengenai penerbangan, sebagaimana bagian keempat menjelaskan mengenai tarif.

harga yang disajikan oleh pihak maskapai, apalagi kasus yang sering terjadi itu di hari-hari besar seperti hari raya idul fitri, idul adha, hari natal dan hari besar lainnya, karena pada hari besar permintaan semakin banyak dan disinilah kesempatan pihak maskapai dalam menaikkan harga mereka, terkadang mereka tidak memikirkan para konsumen karena yang mereka pikirkan konsumen pasti memerlukannya dikarenakan sebagian besar tradisi yang ada di Indonesia yaitu Mudik, berkumpul keluarga di momen tersebut.

Lain halnya dengan harga bensin yang bisa dipatok pada harga tertentu ataupun harga listrik yang bisa fixed pada level tertentu, harga tiket pesawat udara bisa dikatakan bukan administered price murni tetapi lebih tepatnya semi-administered price. Penetapan tarif pesawat udara memperhatikan banyak faktor turunan yang rentan mengalami perubahan, sehingga pemerntah tidak dapat mematok harga melainkan hanya menetukan tarif batas atas atau yang dalam istilah ekonomi disebut ceiling price. Mencermati lebih dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 26 tahun 2010 disebutkan bahwa tarif batas atas adalah harga jasa tertinggi/maksimum yang diizinkan diberlakukan oleh badan usaha angkutan udara niaga berjadwal, yang dihitung berdasarkan komponen tarif jarak, pajak pertambahan nilai, iuran wajib asuransi, dan biaya tuslah/tambahan (surcharge). Besaran tarif tersebut ditetapkan setelah berkoordinasi dengan asosiasi penerbangan nasional dan asosiasi pengguna jasa penerbangan. Disebutkan juga bahwa penetapan tarif akan dievaluasi setiap satu

85

tahun atau terdapat perubahan signifikan yang mempengaruhi kelangsungan kegiatan badan usaha angkutan udara (maskapai udara) yang meliputi perubahan harga avtur dan perubahan nilai tukar rupiah yang mempengaruhi biaya operasi pesawat dengan batasan tertentu.

Besaran tarif tersebut ditetapkan berdasarkan kelompok pelayanan jasa yang diberikan oleh maskapai udara dengan ketentuan setinggi-tingginya 100% dari tarif maksimum untuk pelayanan standar maksimum (full services), setinggi-tingginya 90% dari tarif maksimum untuk pelayanan standar menengah (medium services), dan 85% dari tarif maksimum untuk pelayanan dengan standar minim (no frills services). Jika terjadi pelanggaran maka maskapai udara akan dikenakan sanksi administratif berupa pengurangan frekuensi, pembekuan rute penerbangan, dan penundaan pemberian izin rute baru.

Lalu setelah melihat begitu ketatnya peraturan menteri perhubungan mengapa inflasi harga tiket pesawat udara bisa sedemikan tingginya pada akhir tahun 2010? Dengan sedikit analisis maka ditemukan bahwa titik rawan justru terdapat pada batas atas tarif tersebut. Sebagai contoh Berdasarkan Keputusan Mentri 26/2010, mengatur tarif batas atas Jakarta-Medan hanya Rp 1.847.000 di luar surcharge, tax, maupun airport tax.

Saat mengecek ke website Garuda Indonesia pada tanggal yang sama dengan tiket kelas ekonomi, harga tiket yang tercantum Rp 2.300.000 dan tiket kelas eksekutif pada hari dan jam yang sama ditawarkan dengan harga Rp

4.600.000. Dari harga yang tercantum sebagaimana dijelaskan di atas tarif batas atas jelas dilanggar oleh maskapai Garuda Indonesia.. Lonjakan harga dari harga normal mendekati tarif batas atas pada momen-momen tertentu itulah yang diduga menyebabkan tingginya inflasi harga tiket pesawat udara.15

Dalam islam terkait dengan penerapan harga tiket pesawat juga diatur baik itu aturan akadnya maupun tentang transaksi jual/belinya sebagaimana Al-qur’an menjelaskan mengenai akad tentang akad jual dijelaskan dalam suroh Al-maidah ayat 1 dijelaskan sebagai berikut:











Makna dari potongan ayat di atas adalah:

Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.”

(Potongan Uroh Al-maidah ayat 1)

Penjelasan dari ayat diatas bahwasanya Allah memerintahkan kepada setiap orang yang beriman untuk memenuhi janji- janji yang telah diikrarkan, baik janji prasetia hamba kepada Allah, maupun janji yang dibuat di antara sesama manusia, seperti yang bertalian dengan perkawinan, perdagangan dan sebagainya,16

Dalam bertransaksi pada tiket pesawat akad juga diperlukan bagi pihak yang menjual tiket baik Perusahaan Garuda Indonesia, Trevel maupun agen dalam penjualan tiket. Karena jikalau akad tidak dipenuhi maka hal yang

15

http://sinarharapan.co/news/read/30279/tiket-pesawat-dijual-terlalu-mahal- akses, 4april 2015, Pukul 05.30 wib.

16

87

terjadi seperti pada kasus diatas yakni terdapat kecurangan pada maskapaiGaruda Indonesia melebihi tarif batas atas kelas ekonomi untruk penerbangan domestik.

Selanjutnya Hukum Islam juga menjelaskan mengenai penentuan tarif/ penentuan harga dalam perdagangan/ jual beli, sebagaimana dijelaskan dalam Al-qur’an mengenai mekanisme pasar berdasar pada ketentuan Allah bahwa perniagaan harus dilakukan secara baik dengan rasa suka sama suka (antaradim minkum/mutual goodwill). Dalam Al Qur’an surat An-Nisaa’ ayat 29, Allah SWT berfirman:



                                        





: ءاسنلا ةروس( 92 )

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang

kepadamu”.17

[287]. Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain, sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu kesatuan.

17

Lihat Al-qura’an Surat Annisa ayat 29, tentang jual-beli dalam islam/ mekanisme penetapan harga dalam islam.

Allah melarang manusia memakan harta sesamanya dengan cara bathil yaitu tidak sesuai dengan hukum syar’i seperti riba, judi dan hal serupa lainnya yang penuh dengan tipu daya. Ibnu Jarir berkata, “Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra, ada seseorang menjual baju. Si penjual berkata, “Jika kamu suka anda dapat mengambilnya dan jika tidak anda dapat mengembalikannya dengan tambahan satu dirham. Karena kejadian tersebut, maka Allah SWT menurunkan ayat “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil…..”.18

Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra ia berkata: “Tak kala Allah SWT menurunkan ayat tersbut, kaum muslimin berkata, “Allah SWT telah melarang kita untuk makan harta diantara kita dengan bathil. Sedangkan makanan adalah harta kita yang paling utama, sehingga tidak halal bagi kita makan di tempat orang lain.

Sebagaimana Hadist Riwayat Abu Dawud, Ibn Mazah dan at-Tirmidzi menjelaskan mengenai penetapan harga dalam perdangan.

رأ ينإو قاََّرلا طسابلا ضباقلا رعسملا وه ها َّإ د يف ةم ظمب ينب طي دحأ سيلو ها ىقلأ ّأ وج

لام او