• Tidak ada hasil yang ditemukan

AGROWISATA RUMAH SUTERA ALAM

7.3. Analisis Tujuan Meningkatkan Jumlah Pengunjung

Meningkatkan jumlah pengunjung bagi Rumah Sutera Alam merupakan tujuan jangka pendek yang ingin dicapai oleh pihak perusahaan. Hal tersebut dikarenakan dengan semakin meningkatnya jumlah pengunjung maka pendapatan yang didapat dari penjualan paket wisata dan penjualan produk sutera bertambah. Selain itu, dengan meningkatnya jumlah pengunjung merupakan modal dalam pengembangan Rumah Sutera Alam sebagai agrowisata yang potensial. Hasil Pembobotan dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Hasil Analisis Untuk Tujuan Meningkatkan Jumlah Pengunjung

Tujuan Bauran

Meningkatkan Jumlah Pengunjung

0,710

Produk 0,268

Kualitas atraksi wisata 0,356 1

Kuantitas atraksi wisata 0,109 4

Keragaman produk sutera 0,327 3

Jumlah produk sutera 0,208 2

Harga 0,169

Kesesuaian harga dan mutu

0,667 1

Harga dilihat dari segmen

pelanggan 0,333 2 Promosi 0,205 Iklan 0,246 2 Promosi penjualan 0,210 3 Pemasaran langsung 0,298 1 Hubungan masyarakat 0,246 2 Tempat 0,097 Kemudahan mencapai lokasi 0,354 2 Udara, kenyamanan, keindahan,& kebersihan 0,199 3 Tempat penyedia informasi 0,447 1 Orang 0,079

Keramahan dan kesopanan 0,243 2

Kompetensi & pengetahuan karyawan 0,228 3 Jumlah pemandu 0,188 4 Kesigapan pelayanan 0,265 1 Keamanan 0,076 5 Proses 0,059

Tanggapan atas keluhan 0,534 1

Kecepatan transaksi 0,315 2

Kemudahan pembayaran 0,151 3

Bukti fisik 0,122

Desain dan layout 0,065 8

Cottages 0,073 7

Toilet 0,137 4

Galeri kain sutera 0,154 1

Musholla 0,141 3

Fasilitas bermain 0,143 2

Area parkir 0,097 5

Penunjuk arah dalam

lingkungan agrowisata 0,056 9

Daftar aktifitas 0,042 10

Gajebo/shelter 0,091 6

Untuk mendukung pencapaian tujuan meningkatkan jumlah pengunjung, strategi produk mendapat prioritas pertama dengan bobot 0,268. Strategi produk mendapat prioritas pertama, karena sebagai agrowisata, Rumah Sutera Alam harus lebih memperhatikan keragaman dan kualitas produk yang ditawarkan sehingga dapat menarik masyarakat untuk berkunjung ke Rumah Sutera Alam. Dengan semakin menariknya produk yang ditawarkan diharapkan dapat menarik banyak

pengunjung untuk datang ke Rumah Sutera Alam. Dalam strategi produk/jasa, kualitas atraksi wisata menempati prioritas pertama dengan bobot 0,356. Bagi Rumah Sutera Alam kualitas atraksi wisata merupakan hal penting dan menentukan bagi konsumen dalam memutuskan untuk melakukan kunjungan wisata pada suatu tempat wisata. Kualitas atraksi yang diberikan Rumah Sutera Alam sesuai dengan visi dan misinya yaitu mengedepankan unsur pendidikan/pengetahuan tentang agribisnis ulat sutera.

Prioritas kedua dari strategi produk/jasa adalah keragaman produk sutera dengan bobot 0,327. Rumah Sutera Alam beranggapan dengan variasi produk sutera yang lebih banyak diharapkan dapat menarik pengunjung. Pengunjung yang telah melihat proses agribisnis ulat sutera, tentunya ingin mengetahui hasil akhir dari pengolahan ulat sutera ini. Oleh karena itu, pihak manajemen Rumah Sutera Alam terus mengembangkan keragaman produk sutera dengan variasi dan model yang baru. Jumlah produk sutera menjadi prioritas ketiga dari strategi produk dengan bobot 0,208. Pihak manajemen Rumah Sutera Alam berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengunjung dengan melakukan perbanyakan produk sutera baik berbentuk bahan maupun produk sampingan. Pastinya pengunjung ingin sekali membawa kenang-kenangan, selain pengetahuan tentang agribisnis ulat sutera. Jumlah produk sutera yang cukup banyak di Rumah Sutera Alam dapat menarik masyarakat untuk berkunjung atau bahkan membeli produk sutera yang tersedia di Rumah Sutera Alam. Prioritas terakhir dari strategi produk adalah keragaman atraksi wisata dengan bobot 0,109. Saat ini Rumah Sutera Alam memiliki empat atraksi wisata yang ditawarkan pengunjung, hampir semua atraksi wisata yang ditawarkan lebih mengedepankan unsur pengetahuan tentang ulat sutera. Pihak manajemen Rumah Sutera Alam terus berusaha mengembangkan

beberapa inovasi baru dalam mengemas suatu atraksi wisata untuk menjadi lebih menarik, sehingga pengunjung merasa puas dengan apa yang diberikan Rumah Sutera Alam yang akhirnya membuat pengunjung melakukan kunjungan kembali.

Prioritas kedua dari bauran pemasaran yang bertujuan meningkatkan jumlah pengunjung adalah strategi promosi dengan bobot 0,205. promosi memegang peranan yang cukup penting dalam menarik masyarakat untuk berkunjung ke Rumah Sutera Alam dan memiliki keunggulan yang dapat menjangkau masyarakat yang tersebar secara geografis. Konsumen memerlukan informasi mengenai kehadiran, ketersediaan, penampilan produk/jasa, serta manfaat yang diperoleh oleh konsumen terhadap produk/jasa tersebut. Dalam strategi promosi, pemasaran langsung menjadi prioritas pertama dengan bobot 0,298. Keungggulan dari kegitan promosi ini, pihak manajemen Rumah Sutera Alam bisa menginformasikan tentang perusahaan kepada masyarakat secara langsung tanpa menggunakan perantara, sehingga informasi bisa langsung diterima oleh masyarakat secara lengkap.

Untuk prioritas kedua dari strategi promosi terdiri dari dua strategi opersional yang diprioritaskan secara bersamaan keduanya yaitu, iklan dan hubungan masyarakat dengan bobot pada masing-masing strategi operasional adalah 0,246. Iklan dan hubungan masyarakat memegang peranan yang cukup penting dalam mempromosikan Rumah Sutera Alam kepada masyarakat luas. Untuk iklan, apabila pihak manajemen melakukan secara rutin untuk melakukan kegiatan ini, tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung akan tercapai, karena iklan ini dapat menjangkau masyarakat yang tersebar secara geografis, sehingga kegiatan promosi yang dilakukan dapat lebih efisien. Kegiatan Promosi Rumah Sutera Alam dilakukan melalui periklanan baik cetak maupun elektronik.

Sedangkan untuk hubungan masyarakat, merupakan alat promosi yang efektif dalam menarik pengunjung. Hubungan kemasyarakatan yang dilakukan Rumah Sutera alam bertujuan untuk membangun citra yang baik dari masyarakat terhadap perusahaan. Prioritas terakhir dari strategi promosi adalah promosi penjualan dengan bobot 0,210. Kegiatan promosi penjualan yang dilakukan Rumah Sutera Alam yaitu berupa potongan harga atau diskon. Potongan harga atau diskon diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung Rumah Sutera Alam. Potongan harga atau diskon meliputi harga paket wisata dan harga produk sutera.

Strategi ketiga yang diprioritaskan untuk meningkat jumlah pengunjung adalah harga dengan bobot 0,169. Strategi harga mendapat prioritas ketiga karena sesuai dengan tujuan meningkatkan jumlah pengunjung yang akan berpengaruh terhadap pendapatan yang diterima. Penetapan harga yang tepat, baik berdasarkan segmentasi pengunjung atau mutu dari produk diperlukan agar tujuan untuk meningkatkan jumlah pengunjung dapat tercapai. Kesesuaian harga dengan mutu yang diberikan merupakan prioritas pertama dalam strategi harga dengan bobot 0,667. Rumah Sutera Alam berusaha untuk menetapkan sesuai dengan mutu dari produk dan layanan yang ditawarkan, sehingga pengunjung merasakan kebutuhan mereka telah terpenuhi ketika berkunjung ke Rumah Sutera Alam. Diharapkan kepuasan yang dirasakan pengunjung, mereka dapat melakukan kunjungan ulang ke Rumah Sutera Alam. Penetapan harga dilihat dari segmen pelanggan merupakan prioritas kedua dengan bobot 0,333. Penetapan harga berdasarkan segmen pelanggan yang diterapkan Rumah Sutera Alam adalah memberikan harga khusus bagi rombongan pelajar yang bertujuan melakukan studi tur. Hal ini terkait dengan tujuan perusahaan sebagai wahana pendidikan tentang agribisnis ulat sutera.

Prioritas keempat dari tujuan meningkatkan jumlah pengunjung adalah bukti fisik dengan bobot 0,122. Pihak manajemen Rumah Sutera Alam perlu juga memperhatikan faktor bukti fisik karena berhubungan dengan fasilitas apa yang diharapkan pengunjung. Semakin lengkap fasilitas suatu tempat, maka akan membuat pengunjung merasa puas, dan dengan puasnya pengunjung yang datang diharapkan mereka dapat melakukan kunjungan kembali dan memberikan informasi yang baik tentang Rumah Sutera Alam kepada masyarakat lainnya. Prioritas pertama dalam strategi bukti fisik adalah galeri kain sutera dengan bobot 0,154. Keberadaan galeri kain sutera sebagai salah satu fasilitas di Rumah Sutera Alam sangat diperlukan karena pengunjung ingin membeli proses akhir dari agribisnis ulat sutera. Selain kain sutera masih banyak lagi produk sutera lainnya seperti teh murbei, gantungan kunci kokon, kaos, dan lain-lain. Jadi, selain berwisata pengunjung juga bisa membawa kenang-kenangan untuk dibawa ke daerah masing-masing.

Prioritas kedua adalah fasilitas bermain dengan bobot 0,143. Rumah Sutera Alam menyediakan play ground. Hal ini terkait, banyak sekali pengunjung dari kalangan pelajar sekolah dasar yang masih mempunyai jiwa untuk bermain, setelah mendengarkan pengetahuan dari pemandu anak-anak dipersilahkan bermain untuk menghindarkan rasa bosan. Fasilitas bermain yang ada perlu dikembangkan dan diperbanyak. Tempat ibadah merupakan prioritas ketiga dengan bobot 0,141. Selain keberadaannya, perlengkapan yang menunjang tempat ibadah juga perlu diperhatikan.

Prioritas keempat adalah toilet dengan bobot 0,137. Kondisi toilet sangat diperhatikan agar air senantiasa tersedia dan kebersihan toilet sangat dijaga pihak manajemen Rumah Sutera Alam. Prioritas kelima adalah area parkir dengan bobot

0,097. Area parkir di Rumah Sutera Alam sudah tersedia untuk pengujung. Prioritas keenam adalah gajebo/shelter dengan bobot 0,091. Bagi pengunjung yang merasa lelah bisa beristirahat di tempat ini dengan disuguhkan teh murbei dan irama musik. Prioritas ketujuh adalah cottages dengan bobot 0,073. Penginapan sudah tersedia bagi pengunjung yang ingin menikmati pemandangan udara malam sekitar Rumah Sutera Alam. Prioritas kedelapan adalah desain dan layout dengan bobot 0,065. Rumah Sutera Alam membuat desain dan layout dengan maksud mempermudah pengunjung menikmati setiap atraksi wisata yang ada. Prioritas ke sembilan dan kesepuluh adalah penunjuk arah dalam lingkungan agrowisata dan daftar aktifitas dengan bobot masing-masing 0,056 dan 0,042. Strategi operasional yang ada pada strategi bukti fisik diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung.

Strategi tempat mendapat prioritas kelima dengan bobot 0,097 dari tujuan meningkatkan jumlah pengunjung. Kemudahan pengunjung untuk mencapai lokasi Rumah Sutera Alam merupakan keunggulan tersendiri bagi Rumah Sutera Alam yang memiliki letak yang cukup strategis dan sarana transportasi yang mudah dijangkau. Selain itu, Rumah Sutera Alam berada di daerah yang terletak pada jalur wisata yaitu wisata panorama Gunung Salak dan beberapa wisata lainnya, sehingga menjadikan tempat ini memberikan lingkungan alam yang indah dengan udara berhawa segar dan sejuk. Perusahaan memprioritaskan yang utama bagi tempat penyediaan informasi dalam strategi tempat dengan bobot 0,447. Penyediaan informasi di tempat-tempat strategis sangat diperlukan masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang keberadaan agrowisata Rumah Sutera Alam dan produk/jasa apa saja yang ditawarkan di sana.

Prioritas kedua dalam strategi tempat adalah kemudahan mencapai lokasi dengan bobot 0,354. Lokasi strategis dan sarana transportasi yang mendukung keberadaan agrowisata Rumah Sutera Alam merupakan keuntungan dalam menarik pengunjung. Prioritas ketiga dalam strategi tempat adalah udara, kenyamanan, keindahan, dan kebersihan dengan bobot 0,149. Lingkungan tempat yang bersih merupakan perhatian serius bagi Rumah Sutera Alam sebagai perusahaan yang menjual jasa alam. Setiap tempat dan sudut–sudut Rumah Sutera Alam selalu dibesihkan pada pagi hari. Udara, kenyamanan, dan keindahan merupakan hal yang dipertahankan perusahaan dalam menjaga kondisi alam sekitar Rumah Sutera Alam agar tetap alami. Letak Rumah Sutera Alam di bawah kaki Gunung Salak merupakan keuntungan yang diharapkan dapat menarik pengunjung.

Prioritas keenam dari tujuan meningkatkan pengunjung adalah strategi orang dengan bobot 0,079. Orang atau karyawan merupakan unsur bauran pemasaran yang memiliki peran penting, karena terlibat langsung dengan kualitas pelayanan yang ditawarkan kepada pengunjung. Perusahaan dalam meningkatkan jumlah pengunjung salah satunya dengan meluncurkan serangkaian program-program yang fokus pada orang-orang di dalamnya. Karyawan dilibatkan dalam proses memulihkan perusahaan melalui pengembangan peningkatan kesadaran akan pentingnya pengunjung. Kesigapan melayani pengunjung merupakan prioritas utama dalam strategi orang dengan bobot 0,265. Rumah Sutera Alam telah berusaha untuk melayani setiap pengunjung dengan baik. Para karyawan dilatih dalam melayani pengunjung dengan cepat dan tepat. Hal ini dikarenakan kualitas dari produk sangat tergantung dari orang atau karyawan yang bekerja di tempat tersebut. Pihak manajemen Rumah sutera Alam terus melatih para

karyawan dan pemandu atau guide yang bekerja disana. Keramahan dan kesopanan merupakan prioritas kedua dalam strategi orang dengan bobot 0,243. Pelayanan yang memuaskan kepada pengunjung sangat diperhatikan dalam penjualan jasa agar pengunjung ingin melakukan kunjungan ulang.

Prioritas ketiga dalam strategi orang adalah kompetensi dan pengetahuan karyawan dengan bobot 0,228. Pihak manajemen Rumah Sutera Alam memberikan program pendidikan dan penyuluhan bagi para karyawan. Hal ini terkait dengan pemberian informasi tentang agribisnis ulat sutera kepada pengunjung. Prioritas keempat dalam strategi orang adalah kuantitas karyawan/pemandu dengan bobot 0,188. Dengan jumlah luas lahan yang besar, pihak manajemen Rumah Sutera Alam harus memperhatikan jumlah karyawan/pemandu yang ada. Hal tersebut agar dalam pembagian kerja karyawan dapat melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai dengan jabatan masing-masing. Keamanan berada pada prioritas terakhir dalam strategi orang dengan bobot 0,076. Kegiatan pengamanan dilakukan untuk mencegah timbulnya hal-hal yang dapat mengganggu keamanan di dalam agrowisata Rumah Sutera Alam. Kegiatan keamanan yang dilakukan meliputi pembuatan pagar keliling sebagai pembatas, satpam, dan aturan tata tertib bagi pengunjung. Dengan sistem keamanan yang terkoordinasi baik, diharapkan keselamatan pengunjung, harta benda, dan objek wisata dapat terjaga.

Prioritas terakhir dalam strategi bauran pemasaran dengan tujuan meningkatkan jumlah pengunjung adalah strategi proses dengan bobot 0,059. Meskipun strategi proses ini menempati prioritas terakhir untuk tujuan meningkatkan jumlah pengunjung, bukan berarti strategi ini diabaikan, pihak manajemen Rumah Sutera Alam tetap memperhatikan strategi ini. Proses dalam

startegi bauran pemasaran Rumah Sutera Alam meliputi tanggapan atas keluhan, prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan, dan rutinitas untuk melayani pengunjung yang diatur dalam manajemen proses. Strategi proses memberikan prioritas pertama pada tanggapan atas keluhan para pengunjung dengan bobot 0,534. Keluhan para pengunjung berusaha ditanggapi pihak manajemen dengan cepat dan sigap. Tanggapan dari pihak manajemen diharapkan dapat memberikan kesenangan atau kepuasan bagi pengunjung karena merasa dihargai. Prioritas kedua dari strategi proses adalah kecepatan transaksi dengan bobot 0,315. Dengan kecepatan perusahaan dalam melayani kecepatan pengunjung yang datang, diharapkan pengunjung dapat merasakan kenyamanan ketika berada di dalam lingkungan Rumah Sutera Alam. Prioritas ketiga dalam strategi proses adalah kemudahan pembayaran dengan bobot 0,151. Pembayaran paket wisata bisa dipesan terlebih dahulu menggunakan via telepon dan langsung mentransfer ke rekening Rumah Sutera Alam dengan uang muka sebesar 30 persen.

7.4. Analisis Tujuan Menjadikan Rumah Sutera Alam sebagai Objek