• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.4. Metode Analisis Data

Data yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data perlu diolah dahulu. Tujuannya adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul dari hasil pengisian oleh responden, menyajikannya dalam susunan yang baik dan rapi untuk kemudian dianalisis. Pengolahan data diperlukan untuk menterjemahkan angka-angka yang didapat dari hasil penelitian maupun untuk menjawab tujuan penelitian.

Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan Metode Proses Hierarki Analitik (PHA). Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan informasi melalui wawancara dengan pihak perusahaan yaitu pemilik perusahaan dan direktur pemasaran Rumah Sutera Alam. Berdasarkan data dan informasi yang terkumpul selanjutnya dibuat struktur hierarki. Struktur hierarki yang telah disusun menjadi dasar untuk pembuatan kuesioner yang diberikan kepada responden. Kuesioner diberikan untuk mengetahui pembobotan setiap elemen pada seluruh tingkat struktur hierarki. PHA diperlukan untuk penentuan bobot bagi elemen di satu tingkat yang akan berpengaruh pada bobot elemen pada tingkat dibawahnya dan pada akhirnya metode PHA dapat digunakan untuk menghitung bobot pada setiap level untuk penilaian tujuan seluruhnya. Kemudian data hasil kuesioner yang diperoleh dari responden diproses dengan menggunakan program komputer Expert Choice Version 2000. Program ini merupakan program yang disusun oleh Asian Institute of Technology and Microsoft Co.

Meningkatkan jumlah pengunjung Rumah Sutera Alam

Menjadikan Rumah Sutera Alam sebagai objek wisata yang potensial di Kabupaten

Bogor

Prioritas Strategi Pemasaran Pada Agrowisata Rumah Sutera Alam

a) Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang diinginkan

Hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah penguasaan masalah secara mendalam, karena yang menjadi perhatian adalah pemilihan tujuan, kriteria dan elemen-elemen yang menyusun sruktur hierarki. Tidak terdapat prosedur yang pasti untuk mengidentifikasi komponen-komponen sistem, seperti tujuan kriteria dan aktivitas-aktivitas yang akan dilibatkan dalam suatu struktur hierarki. Komponen-komponen sistem dapat diidentifikasi berdasarkan kemampuan pada analisis untuk menemukan unsur-unsur yang dapat dilibatkan dalam suatu sistem.

b) Membuat struktur hierarki dari sudut pandang manajemen secara menyeluruh

Hierarki merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang mempengaruhi sub-sub sistem tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku dan akhirnya ke alternatif strategis, pilihan atau skenario. Penyusunan hierarki ini berdasarkan jenis keputusan yang akan diambil. Pada tingkat puncak hierarki hanya terdiri dari satu elemen yang disebut di bawahnya dapat berdiri dari beberapa elemen yang dibagi dalam kelompok homogen, agar dapat dibandingkan dengan elemen-elemen yang berada pada tingkat sebelumnya. Abstraksi dari sebuah struktur hierarki dapat dilihat pada Gambar 3.

Prdk Hrg Prms Tmpt Org Prs Bkt.Fsk Ku.Ats K.Ats J.P.sut K.P.sut Mt Sg Ikn Pjl Pm hm Lk Ny Inf Kr Ko Jpd Kg km Tgpn Kcp Kmd D.ak Gaj Pnj.ar Ds.ly Brm Toi Cot Mus Gl.k. sut Prk Tingkat 2 : Tujuan Tingkat 3: Faktor (Strategi) Tingkat 4 : Subfaktor (strategi operasional)

Gambar 3. Struktur Hierarki Analitik Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Strategi Bauran Pemasaran

Keterangan

Tingkat 3 : -Prdk : Produk -Org : Orang

-Hrg : Harga -Prs : Proses -Prms : Promosi -Bkt.Fsk : Bukti fisik -Tmpt : Tempat

Tingkat 4 : -Ku.Ats : Kualitas atraksi wisata -Jpd : Jumlah pemandu -K.Ats : Kuantitas atraksi wisata -Kg : Kesigapan pelayan

-K.k.sut : Keragaman produk sutera -Km : Keamanan -J.k.sut : Jumlah produk sutera -Tgpn : Tanggapan atas keluhan

-Mt : Kesesuaian harga dan mutu -Kcp : Kecapatan transaksi

-Sg : harga dilihat dari segmen

-Ikn : Iklan -Ds.Ly : Desain dan layout

-Pjl : Promosi penjualan -Cot : Cottages

-Pm : Pemasaran langsung -Toi : Toilet -Hm : Hubungan masyarakat -Gl.k.sut : Galeri kain sutera

-Lk : Kemudahan mencapai lokasi -Mus : Musholla -Ny : Udara,kenyamanan,keindahan,

dan kebersihan -Brm : Fasilitas bermain -Inf : Tempat penyediaan informasi -Prk : Area parkir -Kr : Keramahan dan kesopanan -Pnj.Ar : Penunjuk arah dalam

-Ko : Kompetensi&pengetahuan lingkungan agrowisata

karyawan -D.Ak : Daftar aktifitas

-Gaj : Gajebo/shelter

c) Menyusun matriks banding berpasangan

Matriks banding berpasangan dimulai dari puncak hierarki untuk fokus G, yang merupakan dasar untuk melakukan perbandingan antar elemen yang terkait yang ada di bawahnya. Pembanding berpasang pertama dilakukan pada elemen tingkat kedua (F1, F2, F3...Fn) terhadap fokus G yang ada di puncak hierarki. Menurut perjanjian, suatu elemen yang ada di sebelah kiri diperiksa perihal dominasi atas yang ada di sebelah kiri suatu elemen di puncak matriks. d) Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan untuk

mengembangkan peringkat matriks di langkah 3

Setelah matriks perbandingan berpasangan antar elemen dibuat, dilakukan perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-i dengan setiap elemen baris ke-j. Pembandingan antar elemen dapat dilakukan dengan pertanyaan ” seberapa kuat elemen baris ke-i didominasi atau dipengaruhi oleh fokus Goal, dibandingkan dengan elemen kolom ke-j”. Untuk mengisi matriks berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 7. Angka tersebut menunjukkan relatif pentingnya suatu elemen dibandingkan dengan

elemen lainnya sehubungan dengan sifat atau kriteria tertentu. Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal dan di bawah garis diagonal.

e) Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal utama, penentuan prioritas dan pengujian konsistensi

Angka 1 sampai 9 digunakan bila Fi lebih mendominasi atau mempengaruhi sifat fokus puncak hierarki (G) dibandingkan Fj. Sedangkan bila Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat G dibanding Fj, maka digunakan angka kebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama diisi dengan nilai-nilai kebalikannya.

Tabel 7. Nilai Skala Banding Berpasangan

Intensitas Pentingnya

Definisi Penjelasan

1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen

menyumbangkan sama besar pada sifat itu

3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya

Pengalaman dan

pertimbangan sedikit menyokong satu elemen atas yang lainnya

5 Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lainnya

Pengalaman dan

pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya 7 Satu elemen jelas lebih penting

daripada elemen lainnya

Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam praktek 9 Satu elemen mutlak lebih penting

daripada elemen yang lainnya

Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan 2,4,6,8 Nilai-nilai diantara dua

pertimbangan yang berdekatan

Kompromi diperlukan diantara dua pertimbangan Kebalikan Jika untuk aktivitas i mendapat satu angka bila dibandingkan

dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i

f) Melaksanakan langkah 3, 4 dan 5 untuk semua elemen pada setiap tingkat keputusan yang terdapat pada hierarki

Matriks perbandingan dalam metode PHA dibedakan menjadi: (1) Matriks Pendapat Individu (MPI) dan (2) Matriks Pendapat Gabungan (MPG). MPI adalah matriks hasil pembandingan yang dilakukan individu. MPI memiliki elemen yang disimbolkan dengan aij yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Matriks Pendapat Individu dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Matriks Pendapat Individu (MPI)

MPG adalah susunan matriks baru yang elemen (gij) berasal dari rata-rata geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10 persen, dan setiap elemen pada baris dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi konflik. MPG dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Matriks pendapat Gabungan (MPG)

G A1 A2 A3 ... An A1 a11 a12 a13 ... a1n A2 a21 a21 a23 ... a2n A3 a31 a32 a33 ... a3n ... ... ... ... ... ... An an1 an2 an3 ... ann G G1 G2 G3 ... Gn G1 g11 g12 g13 ... g1n G2 g21 g21 g23 ... g2n G3 g31 g32 g33 ... g3n ... ... ... ... ... ... Gn gn1 gn2 gn3 ... gnn

Rumus matematika yang digunakan untuk memperoleh rata-rata geometri adalah m k m k ij ij a G ( ) 1

= = Keterangan:

Gij = elemen MPG baris ke-i kolom ke-j

(aij )k = elemen baris ke-i kolom ke-j dari MPI ke-k

m

k=1

= perkalian dari elemen k=1 sampai k=m

m = akar pangkat m

g) Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor