• Tidak ada hasil yang ditemukan

mbar 4.2 sektor Kabu

4.8 Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang mutlak dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan

instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

4.8.1.Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 19 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.

2. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut

tidak valid.

3. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total

Correlation.

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 50 orang responden penelitian yaitu petani sawit yang tersebar di kabupaten Mandailing Natal. Nilai tabel r dengan ketentuan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.

Tabel 4.2 Uji Validitas Item-Total Statistics

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 19.0, 2013)

Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom Corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung

dibandingkan dengan rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.2 juga menunjukkan bahwa 15 butir pertanyaan tidak ada yang tidak valid atau berada pada Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,361. Maka disimpulkan semua pernyataan tersebut semua valid karena nilainya berada > rtabel = 0,361, untuk lebih jelasnya interpretasi item total statistic adalah sebagai berikut:

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 54,3667 24,792 ,655 ,879 VAR00002 54,2000 26,855 ,626 ,853 VAR00003 54,1667 26,075 ,434 ,862 VAR00004 54,3333 26,644 ,410 ,862 VAR00005 54,2667 24,064 ,507 ,860 VAR00006 54,1667 25,109 ,602 ,876 VAR00007 54,3667 24,999 ,730 ,848 VAR00008 54,4333 24,599 ,548 ,857 VAR00009 54,1667 24,144 ,556 ,857 VAR00010 54,3000 23,459 ,664 ,852 VAR00011 54,1333 25,292 ,794 ,846 VAR00012 54,3667 25,620 ,806 ,844 VAR00013 54,3667 24,792 ,619 ,854 VAR00014 54,4333 25,289 ,495 ,859 VAR00015 54,7667 25,530 ,668 ,852

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika pernyataan (item) 2 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 54,2 ; jika pernyataan (item) 3 dihapus maka rata-rata variabel bernilai 54,1 dan seterusnya.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya item 2 dihapus maka besarnya adalah 24.7 sedangkan jika variabel (butir) item 3 dihapus adalah 26,8 dan seterusnya.

3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk

mengetahui validitas pada setiap butir pernyataan. Jumlah kasus adalah 50; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361.

Tabel 4.3 Validitas Instrumen No. Butir Instrumen Corrected item total correlation R tabel Keputusan 1 ,655 0,361 Valid 2 ,626 0,361 Valid 3 ,434 0,361 Valid 4 ,410 0,361 Valid 5 ,507 0,361 Valid 6 ,602 0,361 Valid 7 ,730 0,361 Valid 8 ,548 0,361 Valid 9 ,556 0,361 Valid 10 ,664 0,361 Valid 11 ,794 0,361 Valid 12 ,806 0,361 Valid 13 ,619 0,361 Valid 14 ,495 0,361 Valid 15 ,668 0,361 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 19.0, 2013) Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika rhitung > rtable, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtable, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Penulis melakukan pengujian validitas terhadap semua butir pertanyaan yang diajukan kepada responden terlihat pada Tabel 4.3, seluruh pernyataan telah dinyatakan valid yaitu nilai Corrected item total correlation > rtable. 4.8.2.Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil

yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 19 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel. 2. Jika ralpha negatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan

tidak reliabel.

Hasil pengolahan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4.dibawah ini:

Tabel 4.4. Uji Validitas II Item-Total Statistics

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 19.0, 2013)

Tabel 4.4. memperlihatkan bahwa semua variabel reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,361.

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001 54,3667 24,792 ,626 ,879 VAR00002 54,2000 26,855 ,405 ,853 VAR00003 54,1667 26,075 ,473 ,862 VAR00004 54,3333 26,644 ,472 ,862 VAR00005 54,2667 24,064 ,753 ,860 VAR00006 54,1667 25,109 ,583 ,876 VAR00007 54,3667 24,999 ,666 ,848 VAR00008 54,4333 24,599 ,732 ,857 VAR00009 54,1667 24,144 ,760 ,857 VAR00010 54,3000 23,459 ,808 ,852 VAR00011 54,1333 25,292 ,610 ,846 VAR00012 54,3667 25,620 ,546 ,844 VAR00013 54,3667 24,792 ,619 ,854 VAR00014 54,4333 25,289 ,495 ,859 VAR00015 54,4634 25,462 ,668 ,852

Tabel 4.5 Reliability Statistic

Cronbach's Alpha N of Items

.878 15

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 19.0, 2013)

Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,878 dan rtabel

sebesar 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih

besar dari rtabel (0,914 > 0,60) maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

4.9 Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-laki 42 84 %

Perempuan 8 16 %

Total 50 100 %

Sumber : Data primer dengan pengolahan (september, 2013)

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa jumlah responden terbanyak adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu 42 orang atau sebayak 84%. Hal ini menunjukkan bahwa umumnya petani sawit lebih banyak digeluti oleh laki-laki disebabkan dalam hampir semua proses dan pengelolaannya membutuhkan tenaga dengan porsi yang cukup berat, sedangkan sisanya perempuan hanya sebesar 16% .

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

20-30 tahun 13 26 %

31-50 tahun 29 58 %

> 50 tahun 8 16%

Total 50 100 %

Sumber : Data primer dengan pengolahan (september, 2013)

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.2 memperlihatkan bahwa jumlah responden terbanyak berusia 31-50 tahun yaitu 29 responden atau 58 %, hal ini menunjukkan umumnya petani sawit lebih banyak digeluti oleh usia separuh baya, kemudian di ikuti oleh usia 20-30 tahun yang menunjukkan usia produktif dan memiliki tenaga yang prima dalam melakukan kegiatan dalam perkebunan sawit milik keluarga, kemudian di ikuti oleh kelompok usia 50 keatas hal ini lebih kepada petani sawit dengan tipe menyerahkan pengurusan lahan sawit kepada orang lain, dengan sistem mempekerjakan orang untuk kebunnya.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Agama Jumlah Responden Persentase (%)

Islam 50 100% Kristen Protestan - 0 % Kristen Katolik - 0% Hindu - 0% Budha - 0% Total 50 100 %

Berdasarkan tabel di atas, dari 50 orang yang menjadi responden terlihat bahwa jumlah responden terbanyak yang menjadi sampel berdasarkan agama adalah responden yang beragama islam yaitu sebanyak 50 petani dengan tingkat persentase sebesar 100 % dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan responden yang beragama Kristen Protestan yaitu sebanyak sampel dengan tingkat persentase sebesar nol dengan artian tidak ada, demikian juga responden yang beragama Budha, Kristen Katolik dan Hindu tidak terdapat dalam menjadi responden dalam peani sawit dikarenakan nelitian ini berada di lokasi yang di domisili mayoritas beragama islam dengan demikian sangat besar kemungkinan untuk potensi dan prospek pembiyaan syariah masuk dalam wilayah petani sawit.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat

Pendidikan

Jumlah Responden Persentase (%)

SD - 0 %

SLTP-SLTA 28 56 %

Akademi 7 14% Sarjana 15 30%

Total 50 100 %

Sumber : Data primer dengan pengolahan (september, 20013)

Hasil pengolahan data pada Tabel 4.9 memperlihatkan bahwa jumlah responden terbanyak pada tingkat pendidikan SLTP-SLTA sebanyak 28 orang atau 56% dari jumlah responden hal ini menunjukkan umumnya petani sawit mengolah sendiri kebun keluarga, mengingat daerah adanya kecenderungan anak muda berkebun untuk mendapatkan penghasilan sendiri

dan menjadi tradisi yang terus menerus di ikuti, untuk tingkat akademik dan sarjana umumnya petani yang sudah memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik cenderung mempunyai lahan yang lebih luas dan mempekerjakan oarang lain dalam urusan kebun sawitnya.

4.10 Distribusi Jawaban Responden

Tabel 4.10

Pendapat Responden terhadap Variabel Bagi Hasil No Item SS 5 S 4 N 3 TS 2 STS 1 Total F % F % F % F % F % F (%) 1 2 4% 27 54% 16 32% 5 10% 0 0% 50 100 2 0 0% 22 44% 23 46% 5 10% 0 0% 50 100 3 1 2% 36 72% 12 24% 1 2% 0 0% 50 100 4 1 2% 28 56% 21 42% 0 0% 0 0% 50 100 5 0 0% 34 68% 14 28% 2 4% 0 0% 50 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 19.00 for Windows (September, 2013)

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa:

1. Frekuensi jawaban pernyataan “ Bagi hasil akan membebaskan petani dari bunga/ riba” diketahui bahwa 2 orang menyatakan sangat setuju, 27 orang menyatakan setuju, 16 orang menyatakan netral, 5 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

2. Frekuensi jawaban pernyataan “ Besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad” diketahui bahwa tidak ada yang menyatakan sangat

setuju, 22 orang menyatakan setuju, 23 orang menyatakan netral, 5 orang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

3. Frekuensi jawaban responden tentang “ Bila usaha mengalami kerugian, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak” diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 36 orang menyatakan setuju, 12 orang menyatakan netral, 1 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

4. Frekuensi jawaban responden tentang “ Pembayaran bunga adalah tetap, seperti yang dijanjikan, tanpa pertimbangan apakah usaha yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi tapi bagi hasil tidak demikian” diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 28 orang menyatakan setuju, 21 orang menyatakan netral, tidak ada orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

5. Frekuensi jawaban pernyataan “ Jumlah nisbah bagi hasil berdasarkan jumlah keuntungan yang telah dicapai” diketahui bahwa tidak ada orang menyatakan sangat setuju, 34 orang menyatakan setuju, 14 orang menyatakan netral, 2 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.11

Pendapat Responden terhadap Variabel Kemitraan No Item SS 5 S 4 N 3 TS 2 STS 1 Total F % F % F % F % F % F (%) 1 1 2% 27 54% 17 34% 5 10% 0 0% 50 100 2 0 0% 25 44% 20 46% 5 10% 0 0% 50 100 3 1 2% 38 76% 8 16% 3 6% 0 0% 50 100 4 3 6% 29 58% 18 36% 0 0% 0 0% 50 100 5 0 0% 32 64% 15 30% 3 6% 0 0% 50 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 19.00 for Windows (September, 2013)

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa:

6. Frekuensi jawaban pernyataan “ Pembiyaan syariah melalui kemitraan akan lebih diterima petani sawit dari pada meminjam dari lembaga keuangan konvensional” diketahui 1 orang menyatakan sangat setuju, 27 orang menyatakan setuju, 17 orang menyatakan netral, 5 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

7. Frekuensi jawaban pernyataan “ Melalui kemitraan syariah potensi yang dimiliki petani sawit akan lebih berkembang” diketahui bahwa tidak ada orang menyatakan sangat setuju, 25 orang menyatakan setuju, 20 orang menyatakan netral, 5 orang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

8. Frekuensi jawaban responden tentang “ Kemitraan syariah akan mengakomodasi pasar untuk petani sawit” diketahui bahwa 1 orang

menyatakan sangat setuju, 38 orang menyatakan setuju, 8 orang menyatakan netral, 3 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

9. Frekuensi jawaban pernyataan “ Dengan kemitraan syariah kemungkinan pengembangan jaringan untuk petani sawit lebih terbuka” diketahui 3 orang menyatakan sangat setuju, 29 orang menyatakan setuju, 18 orang menyatakan netral, tidak ada orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

10.Frekuensi jawaban pernyataan “ Kemitraan syariah lebih bertanggung jawab pada petani sawit sebagai mitra bila petani menemukan kendala/kerugian” diketahui tidak ada orang menyatakan sangat setuju, 32 orang menyatakan setuju, 13 orang menyatakan netral, 3 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4.12

Pendapat Responden terhadap Variabel Perkembangan Petani Sawit No Item SS 5 S 4 N 3 TS 2 STS 1 Total F % F % F % F % F % F (%) 1 0 0% 33 66% 13 26% 4 8% 0 0% 50 100 2 1 2% 23 46% 20 40% 6 12% 0 0% 50 100 3 1 2% 31 62% 16 32% 2 4% 0 0% 50 100 4 1 2% 30 60% 19 38% 0 0% 0 0% 50 100 5 1 2% 36 72% 11 22% 2 4% 0 0% 50 100

Sumber : Data primer diolah dengan SPSS 19.00 for Windows (September, 2013)

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa:

11.Frekuensi jawaban pernyataan “ Prospek perkembangan petani sawit dengan pembiyaan syariah di Madina cukup cerah” diketahui bahwa tidak ada orang menyatakan sangat setuju, 33 orang menyatakan setuju, 13 orang menyatakan netral, 4 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

12.Frekuensi jawaban pernyataan “ Potensi hasil dan lahan petani sawit dengan sistem pembiyaan syariah di Madina sangat besar untuk dikembangkan” diketahui bahwa 1 orang yang menyatakan sangat setuju, 23 orang menyatakan setuju, 20 orang menyatakan netral, 6 orang menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

13.Frekuensi jawaban responden tentang “ Dengan pembiyaan syariah petani sawit di Madina akan lebih cepat berkembang dibanding pembiyaan konvensional” diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 31 orang menyatakan setuju, 16 orang menyatakan netral, 2 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

14.Frekuensi jawaban responden tentang “ Perkembangan petani sawit di Madina akan terbantu dengan jaringan-jaringan yang dimiliki lembaga keuangan syariah” diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 30 orang menyatakan setuju, 19 orang menyatakan netral, tidak ada

orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

15.Frekuensi jawaban responden tentang “ Dengan komposisi petani sawit yang mayoritas muslim, pembiyaan syariah akan lebih diterima” diketahui bahwa 1 orang menyatakan sangat setuju, 36 orang menyatakan setuju, 11 orang menyatakan netral, 2 orang yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat tidak setuju.

4.11 Uji Korelasi Rank Spearman

Uji Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan ataupun menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama. Korelasi Rank Spearman dapat digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan dua variabel, yaitu variable yang berskala ordinal (nonparametik). Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar variabel tidak harus sama”. Besarnya koefisien Korelasi Spearman ( rs ) bervariasi yang memiliki batasan batasan antara

– 1 < r < 1. Nilai signifikansi Korelasi Spearman ( rs ) dengan alpha 0,01 maka ( rs ) < 0,01 menyatakan ada hubungan yang signifikan antar variable atau

sebaliknya jika nilai signifikansi ( rs ) > 0,01 maka tidak ada hubungan yang

perkembangan petani sawit dengan pembiyaan syariah melalui bagi hasil dan kemitraan dapat dilihat pada table 4.13 dibawah ini:

Tabel 4.13

Uji Korelasi Rank Spearman

1. Dari table 4.13 diatas dapat dilihat bahwa variabel bagi hasil mempunyai nilai signifikan 0,000 berarti lebih kecil dari 0,01maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pembiyaan syariah yaitu melalui bagi hasil dengan perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal. Dengan nilai koefisien kolerasi 0,754 menunjukkan hubungan positif bagi hasil terhadap potensi dan prospek perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal.

Bagi Hasil Kemitraan

Perkembangn Petani sawit Spearman's

rho

Bagi Hasil Correlation Coefficient 1,000 ,720** ,754**

Sig. (2-tailed) . ,000 ,000

N 50 50 50

Kemitraan Correlation Coefficient ,720** 1,000 ,652**

Sig. (2-tailed) ,000 . ,000 N 50 50 50 Perkembangan Petani sawit Correlation Coefficient ,754** ,652** 1,000 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 . N 50 50 50

2. Variabel kemitraan mempunyai nilai signifikan 0,000 berarti lebih kecil dari 0,01maka dapat disimpulkan ada hubungan antara pembiyaan syariah melalui kemitraan dengan perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal. Dengan nilai koefisien kolerasi 0,652 menunjukkan hubungan kemitraan terhadap potensi dan prospek perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal bertanda positif yaitu kemitraan mempunyai hubungan positif terhadap potensi dan prospek perkembangan petani sawit di kabupaten Mandailing Natal dan menjadi variable yang paling tinggi tingkat hubungan diantara variable lainnya.

3. Korelasi kemitraan dan perkembangan petani sawit memiliki nilai 0,754 yang dapat dikategorikan memiliki hubungan kuat dan berdasarkan uji signifikasi hasilnya menunjukkan nilai 0,000 yang berarti asosiasi kedua variabel adalah signifikan. sedangakan kolerasi bagi hasil dengan perkembangan petani sawit dengan nilai 0,652 juga dikategorikan memiliki hubungan kuat karena nilainya diatas 0,5.

BAB 5

Dokumen terkait