• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL

5.2 Analisis Univariat

5.2.1 Gambaran Status Gizi Polisi

Dalam penelitian ini, status gizi polisi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu status gizi normal dan status gizi lebih. Apabila ada polisi yang memiliki status gizi kurang maka akan dimasukkan ke dalam kategori status gizi normal, seperti yang terdapat pada tabel 5.1 di bawah ini.

Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Status Gizi Lebih Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Status Gizi Jumlah Persen (%)

Lebih 29 39,7

Tidak Lebih 44 60,3

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.1 diperoleh bahwa polisi yang memiliki status gizi lebih sebanyak 29 orang (39,7%), sedangkan polisi yang memiliki status gizi tidak lebih sebanyak 44 orang (60,3%).

5.2.2 Gambaran Umur Polisi

Dalam penelitian ini, distribusi untuk umur pada polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 2 (dua), yaitu berisiko mengalami gizi lebih jika berumur > 40 tahun dan yang tidak berisiko mengalami gizi lebih jika berumur < 40 tahun, seperti yang terlihat pada tabel 5.2 di bawah ini.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Umur Jumlah Persen (%)

> 40 Tahun 16 21,9

< 40 Tahun 57 78,1

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.2 diperoleh bahwa polisi yang berumur > 40 tahun lebih sedikit yaitu 16 orang (21,9%) daripada polisi yang berumur < 40 tahun yaitu 57 orang (21,9%).

5.2.3 Gambaran Jenis Kelamin Polisi

Dalam penelitian ini, distribusi responden untuk jenis kelamin pada polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 2 (dua) yaitu perempuan dan laki-laki, seperti yang terlihat pada tabel 5.3 di bawah ini.

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Jenis Kelamin Jumlah Persen (%)

Perempuan 15 20,5

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa polisi berjenis kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 58 orang (79,5%) daripada polisi berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 15 orang (20,5%).

5.2.4 Gambaran Pengetahuan Gizi Polisi

Dalam penelitian ini, distribusi untuk pengetahuan gizi polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 2 (dua) yaitu kurang bak dan baik, seperti yang terlihat pada tabel 5.4 di bawah ini.

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Gizi Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Pengetahuan Gizi Jumlah Persen (%)

Kurang Baik 19 26

Baik 54 74

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.4 diperoleh bahwa polisi yang memiliki pengetahuan gizi kurang baik lebih sedikit yaitu 19 orang (26%) daripada polisi yang memiliki pengetahuan gizi baik yaitu 54 orang (74%).

5.2.5 Gambaran Total Asupan Energi Polisi

Dalam penelitian ini, distribusi untuk total asupan energi polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 2 (dua) yaitu > 110% angka kecukupan energi (AKE) dan < 110% angka kecukupan energi (AKE), seperti yang terlihat pada tabel 5.5 di bawah ini.

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Total Asupan Energi Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Total Asupan Energi Jumlah Persen (%)

> 110% 21 28,8

< 110% 52 71,2

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.5 diperoleh bahwa polisi yang memiliki konsumsi energi > 110% angka kecukupan gizi (AKG) lebih sedikit yaitu 21 orang (28,8%) daripada polisi yang mengkonsumsi energi < 110% angka kecukupan gizi (AKG) yaitu 52 orang (71,2%).

5.2.6 Gambaran Tingkat Konsumsi Karbohidrat Polisi

Dalam penelitian ini, distribusi untuk tingkat konsumsi karbohidrat polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 2 (dua) yaitu > 60% total konsumsi energi dan < 60% total konsumsi energi, seperti yang terlihat pada tabel 5.6 di bawah ini.

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Konsumsi Karbohidrat Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010 Tingkat Konsumsi Karbohidrat Jumlah Persen (%)

> 60% 35 47,9

< 60% 38 52,1

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.6 diperoleh bahwa polisi yang mengkonsumsi karbohidrat > 60% dari total konsumsi energi lebih sedikit yaitu 35 orang (47,9%) daripada polisi yang mengkonsumsi karbohidrat < 60% dari total konsumsi energi yaitu 38 orang (52,1%).

5.2.7 Gambaran Tingkat Konsumsi Protein Polisi

Dalam penelitian ini, distribusi untuk tingkat konsumsi protein polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 2 (dua) yaitu > 15% total konsumsi energi dan < 15% total konsumsi energi, seperti yang terlihat pada tabel 5.7 di bawah ini.

Tabel 5.7

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Konsumsi Protein Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Tingkat Konsumsi Protein Jumlah Persen (%)

> 15% 26 35,6

< 15% 47 64,4

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.7 diperoleh bahwa polisi yang mengkonsumsi protein > 15% dari total konsumsi energi lebih sedikit yaitu 26 orang (35,6%) daripada polisi yang mengkonsumsi protein < 15% dari total konsumsi energi yaitu 47 orang (64,4%).

5.2.8 Gambaran Tingkat Konsumsi Lemak Polisi

Dalam penelitian ini, distribusi untuk tingkat konsumsi lemak polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 2 (dua) yaitu > 25% total konsumsi energi dan < 25% total konsumsi energi, seperti yang terlihat pada tabel 5.8 di bawah ini.

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Konsumsi Lemak Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Tingkat Konsumsi Lemak Jumlah Persen (%)

> 25% 34 46,6

< 25% 39 53,4

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.8 diperoleh bahwa polisi yang mengkonsumsi lemak > 25% dari total konsumsi energi lebih sedikit yaitu 34 orang (46,6%) daripada polisi yang mengkonsumsi lemak < 25% dari total konsumsi energi yaitu 39 orang (53,4%).

5.2.9 Gambaran Tingkat Konsumsi Makanan Kudapan Polisi

Dalam penelitian ini, distribusi untuk tingkat konsumsi makanan kudapan polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 2 (dua) yaitu > 250 kkal dan < 250 kkal, seperti yang terlihat pada tabel 5.9 di bawah ini.

Tabel 5.9

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Konsumsi Makanan Kudapan Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Tingkat Konsumsi Makanan Kudapan Jumlah Persen (%)

> 250 kkal 32 43,8

< 250 kkal 41 56,2

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.9 diperoleh bahwa polisi yang mengkonsumsi makanan kudapan > 250 kkal lebih sedikit yaitu 32 orang (43,8%) daripada polisi yang mengkonsumsi makanan kudapan < 250 kkal yaitu 41 orang (56,2%). Adapun jenis pangan untuk makanan kudapan yang dikonsumsi oleh polisi antara lain gorengan, buah-buahan, siomay, bakso, mie

ayam. Dan pada penelitian ini, makanan kudapan yang paling banyak dikonsumsi adalah gorengan seperti bakwan, singkong goreng, tahu goreng, tempe goreng, pisang goreng. Hal ini dapat disimpulkan bahwa polisi mengkonsumsi makanan kudapan tinggi kalori dan lemak.

5.2.10 Gambaran Aktivitas Fisik Polisi

Aktivitas fisik merupakan kegiatan polisi dalam sehari yaitu kegiatan pada waktu bekerja, kegiatan berolahraga, dan kegiatan pada waktu luang. Dalam penelitian ini, distribusi untuk aktivitas fisik polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu ringan, sedang dan berat, seperti yang terlihat pada tabel 5.10 di bawah ini.

Tabel 5.10

Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik Pada Polisi di Kepolisian Resort Kota Bogor Tahun 2010

Aktivitas Fisik Jumlah Persen (%)

Ringan 12 16,4

Sedang 52 71,2

Berat 9 12,3

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada tabel 5.10 diperoleh bahwa polisi yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 12 orang (16,4%), polisi yang melakukan aktivitas fisik sedang sebanyak 52 orang (71,2%) dan polisi yang melakukan aktivitas fisik berat sebanyak 9 orang (12,3%).

Dokumen terkait