• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.2 Analisis Univariat

Dalam analisis ini data disajikan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dari variabel independen yang akan diteliti. Analisis univariat ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari variabel dependen yang diteliti yaitu tingkat keparahan dismenore primer (gejala-gejala yang dialami, gangguang pada aktivitas sehari-hari, gangguang kemampuan kerja, kebutuhan obat analgesik) dan variabel-variabel independen yang diteliti meliputi lama menstruasi serta beberapa informasi tambahan berupa jarak haid, dan jumlah penggantian pembalut per hari setiap responden.

5.2.1 Tingkat Keparahan Dismenore Primer

Tingkat keparahan dismenore primer dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu mild, moderate, dan severe. Tingkatan mild untuk responden dengan skor total 0-4, tingkatan moderate untuk responden dengan skor total 5-9, dan tingkatan severe untuk responden dengan skor total 10-14 dari jumlah skoring variabel gejala yang dialami, tingkat gangguan aktivitas, tingkat gangguan kemampuan kerja, dan tingkat kebutuhan analgesik.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Keparahan Dismenore Primer

Tingkat Keparahan n Persentase (%)

Mild 90 54,5

Moderate 70 42,4

Severe 5 3,0

33

Berdasarkan tabel 5.2, terlihat bahwa responden paling banyak mengalami dismenore primer tingkatan mild yaitu sebanyak 54,5% (90 orang). Sementara itu hanya 3,0% (5 orang) yang mengalami dismenore primer dengan tingkatan severe. Sedangkan untuk tingkatan moderate didapati 42,4% (70 orang).

5.2.2 Gejala Yang Dialami Responden

Gambaran gejala yang dialami mahasiswi yang menjadi responden dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Gejala Yang Dialami Gejala Yang Dialami n Persentase (%) Ya Tidak Ya Tidak Gejala Pusing 71 94 43,0 57,0 Gejala Mual/Muntah 40 125 24,2 75,8 Gejala Sakit Punggung 88 77 53,3 46,7 Gejala Lelah Luar Biasa 88 77 53,3 46,7 Gejala Lain 41 124 24,8 75,2

Dari hasil analisa pada tabel 5.3, diketahui bahwa gejala yang paling banyak dialami responden saat mengalami dismenore primer adalah sakit punggung dan lelah luar biasa 53,3% (88 orang), sedangkan gejala yang paling sedikit dialami yakni mual/muntah 24,2% (40 orang).

5.2.3 Tingkat Gangguan Aktivitas Sehari-hari

Tingkat gangguan aktivitas sehari-hari dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu tidak tenganggu, kadang terganggu, terganggu, dan sangat terganggu (hingga memerlukan istirahat). Distribusi responden berdasarkan tingkat gangguan aktivitas sehari-hari dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Gangguan Aktivitas Sehari-hari

Tingkat gangguang n Persentase (%)

Tidak Terganggu 39 23,6

Kadang Terganggu 100 60,6

Terganggu 22 13,3

Sangat Terganggu 4 2,4

Total 165 100

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari 165 responden yang mengalami dismenore primer 60,6% (100 orang) aktivitas sehari-harinya kadang terganggu, yang merupakan persentasi paling banyak. Sedangkan persentase yang paling sedikit adalah yang aktivitas sehari-harinya sangat terganggu yakni 2,4% (4 orang). Untuk tingkat gangguan tidak terganggu dan terganggu didapati masing masing 23,6% (39 orang) dan 13,3% ( 22 orang).

5.2.4 Tingkat Gangguan Kemampuan Kerja

Tingkat gangguan kemampuan kerja dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu tidak tenganggu, kadang terganggu, terganggu, dan sangat terganggu. Distribusi responden berdasarkan tingkat gangguan aktivitas sehari-hari dapat dilihat pada tabel 5.5.

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Gangguan Kemampuan Kerja

Tingkat gangguang n Persentase (%)

Tidak Terganggu 53 32,1

Kadang Terganggu 89 53,9

Terganggu 18 10,9

Sangat Terganggu 5 3,0

Total 165 100

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa dari 165 responden yang mengalami dismenore primer 53,9% (89 orang) kemampuan kerjanya kadang terganggu, yang merupakan persentasi paling banyak. Sedangkan persentase yang

35

paling sedikit adalah yang kemampuan kerjanya sangat terganggu yakni 3% (5 orang). Untuk tingkat gangguan tidak terganggu dan terganggu didapati masing masing 32,1% (53 orang) dan 10,9% ( 18 orang).

5.2.5 Tingkat Kebutuhan Obat Analgesik

Tingkat kebutuhan obat analgesik dibagi menjadi 4 tingkatan yaitu tidak perlu, kadang diperlukan, membantu, tidak membantu. Distribusi responden berdasarkan tingkat kebutuhan obat analgesik dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kebutuhan Obat Analgesik

Tingkat gangguang n Persentase (%)

Tidak perlu 104 63,0

Kadang diperlukan 33 20,0

Membantu 25 15,2

Tidak membantu 3 1,8

Total 165 100

Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa sebanyak 63,0% (104 orang) tidak memerlukan obat analgesik saat terjadi dismenore yang merupakan persentase terbesar. Sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang merasa bahwa obat analgesik tidak membantu yaitu sebanyak 1,8% (3 orang).

5.2.6 Lama Menstruasi

Lama menstruasi ialah lama waktu yang diperlukan responden mulai dari keluarnya darah menstruasi hingga berhenti. Lama menstruasi responden dibagi menjadi tiga kategori, yaitu responden yang lama menstruasinya < 3 hari, 3 – 7 hari, serta > 7 hari. Distribusi responden berdasarkan lama menstruasi dapat dilihat pada tabel 5.7.

Tabel 5.7

Distribusi Lama Menstruasi pada Mahasiswi FK USU Angkatan 2012

Lama Menstruasi n Persentase (%)

< 3 hari 5 3,0

3 – 7 hari 144 87,3

> 7 hari 16 9,7

Total 165 100

Berdasarkan tabel 5.7, dapat dilihat bahwa paling banyak responden memiliki lama menstruasi dengan rentang antara 3 – 7 hari sebanyak 87,3% (144 orang). Hasil lain yang ialah responden dengan lama menstruasi < 3 hari sebanyak 3,0% (5 orang) adalah yang paling sedikit. Responden dengan lama menstruasi > 7 hari sebanyak 9,7% (16 orang).

5.2.7 Jarak Antar Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi ialah periode waktu yang diperlukan antar tiap proses perdarahan menstruasi. Siklus menstruasi dikategorikan ke dalam tiga kategori yaitu < 24 hari, 24 – 35 hari, dan > 35 hari. Distribusi responden berdasarkan siklus menstruasi dapat dilihat pada tabel 5.8.

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Jarak Antar Siklus Menstruasi

Jarak Siklus n Persentase (%)

< 24 hari 14 8,5

24 – 35 hari 140 84,8

> 35 hari 11 6,7

Total 165 100

Dari tabel 5.8, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki rentang/jarak siklus menstruasi antara 24 – 35 hari merupakan yang paling banyak yaitu 84,8% (140 orang). Sedangkan yang paling sedikit adalah responden yang memiliki jarak siklus menstruasi > 35 hari, yaitu 6,7% (11 orang).

37

5.2.8 Frekuensi Ganti Pembalut per Hari

Frekuensi ganti pembalut pada responden dikelompokkan menjadi 3, yaitu < 2 kali per hari, 2 – 6 kali per hari, dan > 6 kali per hari. Distribusi frekuensi penggantian pembalut pada responden per hari selama menstruasi dapat dilihat pada tabel 5.9.

Tabel 5.9

Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Penggantian Pembalut per Hari

Frekuensi Penggantian n Persentase (%)

< 2 kali 7 4,2

2 – 6 kali 156 94,5

> 6 kali 2 1,2

Total 165 100

Dari tabel 5.9 dapat kita lihat bahwa rata-rata responden mengganti pembalutnya 2 – 6 kali per hari yaitu sebanyak 94,5% (156 orang). Sedangkan responden yang paling sedikit mengganti pembalut > 6 kali per hari sebanyak 1,2% (2 orang), meskipun tidak jauh berbeda dari responden yang mengganti pembalut < 2 kali per hari 4,2% (7 orang).

Dokumen terkait