• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

4.4 Hasil Penelitian 4.2.1 Deskripsi Responden

4.2.2 Analisis Univariat

Analisis univariat menggambarkan distribusi frekuensi tiap variabel hasil penelitian yang meliputi umur, pekerjaan, status sosial ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan dan personal hygiene.

4.2.2.1Umur

Distribusi responden berdasarkan umur responden dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden tidak berisiko mengalami kejadian kusta yaitu sebanyak 64 responden (80%), sedangkan responden yang berisiko sebanyak 16 responden (20%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak berisiko mengalami kejadian kusta karena usia responden diatas 30 tahun.

4.2.2.2 Jenis Pekerjaan

Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan penderita dapat dilihat pada table berikut:

Umur Frekuensi Persentase (%)

(1) (2) (3)

Berisiko 16 20

Tidak Berisiko 64 80

Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan

Berdasarkan tabel 4.7, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berisiko mengalami kejadian kusta yaitu sebanyak 45 responden (56,2%), sedangkan responden yang tidak berisiko sebanyak 35 responden (43,8%).

4.2.2.3 Status Sosial Ekonomi

Distribusi responden berdasarkan status sosial ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Status Sosial Ekonomi

Berdasarkan Tabel 4.8 didapatkan bahwa responden yang mempunyai status sosial ekonomi rendah yaitu sebanyak 52 responden (65%) dan responden yang mempunyai status sosial ekonomi tinggi sebanyak 28 orang (35%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata status social ekonomi responden dalam kriteria rendah karena masih dibawah UMK kabupaten Blora (Rp. 1.009.000)

4.2.2.4 Tingkat Pendidikan

Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)

(1) (2) (3)

Berisiko 45 56,2

Tidak Berisiko 35 43,8

Jumlah 60 100.0

Status Sosial Ekonomi Frekuensi Persentase (%)

(1) (2) (3)

Rendah (< Rp. 1.009.000Per bulan) 52 65

Tinggi (> Rp. 1.009.000Per bulan) 28 35

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Berdasarkan Tabel 4.9 didapatkan bahwa responden yang mempunyai pendidikan rendah yaitu sebanyak 46 orang (57,5%) dan responden yang mempunyai pendidikan tinggi sebanyak 34 orang (42,5%).

4.2.2.5 Tingkat Pengetahuan

Distribusi responden berdasarkan tingkat pengetahuan responden tentang penyakit kusta dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan tabel 4.10, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan tentang gejala kusta, cara penularan, dan pencegahan kusta sebelum didiagnosis kusta dengan kategori rendah. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah sebanyak 65 responden (81,2%), sedangkan responden yang memliki pengetahuan tinggi sebanyak 15 responden (18,8%).

4.2.2.6 Personal Hygiene

Distribusi responden berdasarkan personal hygiene responden tentang penyakit kusta dapat dilihat pada tabel berikut :

Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

(1) (2) (3)

Rendah (lulusan SMP ke bawah) 46 57,5

Tinggi (lulusan SMA ke atas) 34 42,5

Jumlah 80 100

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

(1) (2) (3)

Rendah (skor jawaban <8) 65 81,2

Tinggi (skor jawaban ≥ 8) 15 18,8

Tabel 4.11 Distribusi Responden Berdasarkan Personal Hygiene Responden

Personal Hygiene Jumlah Prosentase (%)

Buruk (skor jawaban <3) 53 66,2

Baik (skor jawaban ≥ 3) 27 33,8

Jumlah 80 100

Berdasarkan Tabel 4.11 didapatkan bahwa responden yang mempunyai personal hygiene baik yaitu sebanyak 27 orang (33,8 %) dan responden yang mempunyai personal hygiene buruk sebanyak 53 orang (66,2%).

4.2.3 Analisis Bivariat

4.2.3.8Hubungan antara Jenis Kelamin dengan Kejadian Kusta

Hasil uji Chi-square dari data penelitian mengenai jenis kelamin respondendengan kejadian kusta didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.12.Crosstab antara Jenis Kelamin dengan Kejadian Kusta

Jenis Kelamin Kejadian Kusta Jumlah P value OR 95%CI Kasus Kontrol N % N % N % Laki-laki (Berisiko) 25 62,5 18 45,0 43 53,8 0,178 2,037 0,834-4,976 Perempuan (Tidak Berisiko) 15 37,5 22 55,0 37 46,2 Jumlah 40 100,0 40 100,0 80 100,0

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diperoleh informasi bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki pada kelompok kasus sebesar 62,5% lebih besar apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol 45%, sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan pada kelompok kasus sebesar 15% lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol 22%.

Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p (0,178) > α (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 2,037 dengan interval 0,834-4,976 (mencakup angka 1), yang berarti bahwa jenis kelamin belum tentu merupakan faktor risiko kejadian kusta.

4.2.3.9Hubungan antara Umur dengan Kejadian Kusta

Hasil uji Chi-square dari data penelitian mengenai umur responden respondendengan kejadian kusta didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13.Crosstab antara Umur Responden dengan Kejadian Kusta

Umur

Kejadian Kusta

P value

OR 95%CI

Kasus Kontrol Jumlah

N % N % N %

15-29tahun (Berisiko) 7 17,5 9 22,5 16 20,0

0,780

0,731 0,243-2,201 <18 tahun dan > 30 tahun

(Tidak Berisiko)

33

82,5 31 77,5 64 80,0

Total 40 100 40 100 80 100

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diperoleh informasi bahwa responden dengan umur 15-29 tahun pada kelompok kasus sebesar 17,5% lebih kecil apabila dibandingkan dengan kelompok control 22,5%, sedangkan responden dengan umur <18 atau > 30 tahun pada kelompok kasus 82,5 % lebih besar apabila dibandingkan dengan kelompok control sebesar 77,5%.

Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p (0,780) > α (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 0,731 dengan interval 0,243-2,201 (mencakup angka 1), yang berarti bahwa umur belum tentu merupakan faktor risiko kejadian kusta.

4.2.3.3 Hubungan antara Jenis Pekerjaan dengan Kejadian Kusta

Hasil uji Chi-square dari data penelitian mengenai pekerjaan respondendengan kejadian kusta didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.14.Crosstab antara Pekerjaan Penderita dengan kejadian kusta

Jenis Pekerjaan Kejadian Kusta Jumlah P value OR 95%CI Kasus Kontro l N % N % N % >8 jam/hari (Berisiko) 29 72,5 16 40 45 56,2 0,007 3,955 1,546-10,114 <8 jam/hari (Tidak Berisiko) 11 27,5 24 60 35 43,8

Jumlah 40 100 40 100 80 100

Berdasarkan tabel 4.14, dapat diperoleh informasi bahwa responden dengan jenis pekerjaan yang memiliki jumlah jam lebih dari 8 jam/hari pada kelompok kasus sebesar 72,8 % lebih besar apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol 56,2 %, sedangkan responden dengan jenis pekerjaan yang memiliki jumlah jam kurang dari 8 jam/hari pada kelompok kasus 27,5 % lebih kecil apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 43,8%.

Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p (0,007) < α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara jenis pekerjaan dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 3,955 dengan interval 1,546-10,114 (tidak mencakup angka 1), yang berarti bahwa responden dengan jenis pekerjaan yang lebih dari 8 jam/hari dengan penderita kusta memiliki risiko 3,955 kali lebih besar bila dibandingkan dengan responden yang memiliki jenis pekerjaan kurang dari 8 jam/hari.

4.2.3.4 Hubungan antara Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian Kusta

Hasil uji Chi-square dari data penelitian mengenai status sosial ekonomi respondendengan kejadian kusta didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15.Crosstab antara Status Sosial Ekonomi dengan Kejadian kusta

Status Sosial Ekonomi Kejadian Kusta Jumlah P value OR 95%CI Kasus Kontrol n % n % n % Rendah 34 85 18 45 52 65 0,000 6,926 2,380-20,157 Tinggi 6 15 22 55 28 35 Jumlah 40 100,0 40 100,0 80 100,0

Berdasarkan tabel 4.15, dapat diperoleh informasi bahwa responden dengan status social ekonomi rendah pada kelompok kasus sebesar 85 % lebih besar apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol 65 %, sedangkan responden dengan status social ekonomi tinggi pada kelompok kasus 15 % lebih kecil apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 35%.

Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p (0,000) < α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara status social ekonomi dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 6,926 dengan interval 2,380-20,157 (tidak mencakup angka 1), yang berarti bahwa responden dengan status social ekonomi rendah memiliki risiko 6,926 kali lebih besar untuk terkena penyakit kusta, apabila dibandingkan dengan responden dengan status social ekonomi tinggi.

Hasil uji Chi-square dari data penelitian mengenai tingkat pendidikan respondendengan kejadian kusta didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.16.Crosstab antara Tingkat Pendidikan dengan Kejadian kusta

Tingkat Pendidikan Kejadian Kusta Jumlah P value OR 95%CI Kasus Kontrol n % n % n % Rendah 34 85 12 30 46 57,5 0,000 13,222 4,400-39,732 Tinggi 6 15 28 70 34 42,5 Jumlah 40 100,0 40 100,0 80 100,0

Berdasarkan tabel 4.16, dapat diperoleh informasi bahwa responden dengan tingkat pendidikan rendah pada kelompok kasus sebesar 85 % lebih besar apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol 30 %, sedangkan responden dengan tingkat pendidikan tinggi pada kelompok kasus 15 % lebih kecil apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 70%.

Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p (0,000) < α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 13,222 dengan interval 4,400-39,732 (tidak mencakup angka 1), yang berarti bahwa responden dengan tingkat pendidikan rendah memiliki risiko 13,222 kali lebih besar untuk terkena penyakit kusta, apabila dibandingkan dengan responden dengan tingkat pendidikan tinggi.

4.2.3.6 Hubungan antara Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian Kusta Hasil uji Chi-square dari data penelitian mengenai tingkat pengetahuan respondendengan kejadian kusta didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.17.Crosstab antara Tingkat Pengetahuan dengan Kejadian kusta Tingkat Pengetahuan Kejadian Kusta Jumlah P value OR 95%CI Kasus Kontrol n % n % n % Rendah 32 80 33 82,5 65 81,2 1,000 0,848 0,275-2,613 Tinggi 8 20 7 17,5 15 18,8 Jumlah 40 100,0 40 100,0 80 100,0

Berdasarkan tabel 4.17, dapat diperoleh informasi bahwa responden dengan tingkat pengetahuan rendah pada kelompok kasus sebesar 80 % lebih kecil apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol 82,5%, sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan tinggi pada kelompok kasus 20 % lebih kecil apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 17,5%.

Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p (1,000) > α (0,05) sehingga Ho diterima. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 0,848 dengan interval 0,275-2,613 (mencakup angka 1), yang berarti bahwa tingkat pengetahuan belum tentu merupakan faktor risiko kejadian kusta.

4.2.3.7 Hubungan antara Personal Hygiene dengan Kejadian Kusta Hasil uji Chi-square dari data penelitian ini adalah sebagai berikut Tabel 4.18.Crosstab antara Personal Hygienedengan Kejadian kusta

Personal Higiene Kejadian Kusta Jumlah P value OR 95%CI Kasus Kontrol n % n % n % Buruk 33 82,5 20 50 53 66,2 0,005 0,212 0,076 -0,591 Baik 7 17,5 20 50 57 33,5 Jumlah 40 100,0 40 100,0 80 100,0

Berdasarkan tabel 4.18, dapat diperoleh informasi bahwa responden dengan personal hygiene rendah pada kelompok kasus sebesar 82,5 % lebih besar apabila

dibandingkan dengan kelompok kontrol 50%, sedangkan responden dengan personal hygiene tinggi pada kelompok kasus 17,5 % lebih kecil apabila dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 50 %.

Hasil uji chi square diperoleh bahwa nilai p (0,005) > α (0,05) sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti dapat diketahui bahwa ada hubungan antara perilaku personal hygiene dengan kejadian kusta. Nilai odd ratio (OR) = 0,212 dengan interval 0,076-0,591 (mencakup angka 1), yang berarti bahwa perilaku personal hygiene belum tentu merupakan faktor risiko kejadian kusta.

Dokumen terkait