• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.3. Analisis Univariat

Analisis univariat dalam penelitian ini adalah mendistribusikan responden menurut jumlah skor yang diperolehnya, dan pertanyaan-pertanyaan favorable dan

unfavorable untuk mengidentifikasikan depresi postpartum pada ibu postpartum, variabel depresi ibu postpartum setelah dilakukan intervensi psikoedukasi, dan distribusi karakteristik ibu berdasarkan perlakukan psikoedukasi.

4.3.1. Distribusi Responden Berdasarkan Perolehan Skor

Depresi postpartum dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh responden, sebelum dan sesudah dilakukan intervensi psikoedukasi. Berikut ini jumlah skor yang diperoleh responden berdasarkan sebelum dan sesudah intervensi psikoedukasi.

a. Perolehan Skor Sebelum Intervensi Psikoedukasi 

Tabel 4.2. Distribusi Skor Sebelum Intervensi Psikoedukasi

Perolehan Skor Jumlah (n) Persentase (%)

TIDAK DEPRESI 1 Skor 10 4 3.6 2 Skor 11 3 2.7 3 Skor 12 6 5.5 4 Skor 14 2 1.8 2 Skor 17 11 10.0 3 Skor 19 6 5.5 4 Skor 20 5 4.5 5 Skor 21 9 8.2 6 Skor 29 4 3.6 DEPRESI 7 Skor 34 4 3.6 8 Skor 35 12 10.9 9 Skor 37 9 8.2 10 Skor 40 17 15.5 11 Skor 42 10 9.1 12 Skor 46 8 7.3 Total 110 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2. di atas, diketahui bahwa dari 110 responden yang dilakukan evaluasi depresi dengan menggunakan kuesioner EPDS diketahui terdapat 60 ibu postpartum yang mengalami depresi postpartum dengan perolehan skor lebih dari 32.

Hasil penelitian menunjukkan responden yang tidak termasuk depresi post partum mayoritas mempunyai skor 17 yaitu sebanyak 11 responden (10,0%) dan responden yang termasuk depresi postpartum mayoritas mempunyai skor 40 yaitu sebanyak 17 ibu (15,5%%).

b. Perolehan Skor Sesudah Intervensi Psikoedukasi 

Perolehan skor ini didasarkan pada responden yang sudah dinyatakan depresi

postpartum dan dilakukan intervensi psikoedukasi, seperti pada Tabel 4.3

Tabel 4.3. Distribusi Skor untuk Identifikasi Depresi Berdasarkan Intervensi Psikoedukasi Psikoedukasi Dilakukan Tidak Dilakukan Total SKOR n % n % n % 1 Skor 10 2 100.0 0 0.0 2 100.0 2 Skor 12 2 100.0 0 0.0 2 100.0 3 Skor 13 3 100.0 0 0.0 3 100.0 4 Skor 14 4 100.0 0 0.0 4 100.0 5 Skor 15 3 100.0 0 0.0 3 100.0 6 Skor 17 6 100.0 0 0.0 6 100.0 7 Skor 20 3 100.0 0 0.0 3 100.0 8 Skor 34 2 100.0 0 0.0 2 100.0 9 Skor 22 5 100.0 0 0.0 5 100.0 10 Skor 23 0 0.0 0 0.0 0 0.0 11 Skor 24 0 0.0 0 0.0 0 0.0 12 Skor 25 0 0.0 1 100.0 1 100.0 13 Skor 26 0 0.0 2 100.0 2 100.0 14 Skor 27 0 0.0 3 100.0 3 100.0 15 Skor 29 0 0.0 1 100.0 1 100.0 16 Skor 30 0 0.0 1 100.0 1 100.0 17 Skor 31 0 0.0 1 100.0 1 100.0 18 Skor 32 0 0.0 2 100.0 2 100.0 19 Skor 37 0 0.0 4 100.0 4 100.0 20 Skor 38 0 0.0 2 100.0 2 100.0 21 Skor 39 0 0.0 4 100.0 4 100.0 22 Skor 41 0 0.0 1 100.0 3 100.0 23 Skor 42 0 0.0 1 100.0 1 100.0 24 Skor 43 0 0.0 1 100.0 1 100.0 25 Skor 46 0 0.0 2 100.0 2 100.0 26 Skor 48 0 0.0 2 100.0 2 100.0 Total 30 30 60

4.3.2. Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Depresi

Indikator depresi dapat dilihat berdasarkan pertanyaan favorable dan

unfavorable dengan jumlah pertanyaan 32 pertanyaan dengan alternatif jawaban Tidak pernah (skor 0), tidak begitu sering (skor 1), ya, kadang-kadang (diberi skor 2), dan ya, sering (skor 3), seperti pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Depresi pada Ibu postpartum JAWABAN 0 1 2 3 Total INDIKATOR DEPRESI n % n % n % n % n %

1 Tidak bisa tertawa dan merasakan hal lucu 24 40.0 28 46.7 8 13.3 0 0 60 100 2 Menyalahkan diri bila terjadi kesalahan 33 55.0 15 25.0 11 18.3 1 1.7 60 100 3 Merasa takut dan panik tanpa alasan 32 53.3 14 23.3 12 20.0 2 3.3 60 100 4 Merasa tidak bahagia dan sulit tidur 32 53.3 19 31.7 9 15.0 0 0 60 100 5 Cemas tidak bisa membesarkan bayi 22 36.7 21 35.0 15 25.0 2 3.3 60 100 6 Merasa sangat tidak bahagia dan menangis 29 48.3 21 35.0 7 11.7 3 5 60 100 7 Merasa bersalah pd suami bila lelah merawat bayi 14 23.3 29 48.3 15 25.0 2 3.3 60 100 8 Pernah ada pikiran untuk melukai bayi 41 68.3 9 15.0 10 16.7 0 0 60 100 9 Merasa gembira menghadapi sesuatu 16 26.7 29 48.3 11 18.3 4 6.7 60 100 10 Merasa kuatir dan cemas tanpa alasan jelas 21 35.0 26 43.3 13 21.7 0 0 60 100 11 Merasa segala sesuatu menjadi beban 19 31.7 27 45.0 12 20.0 2 3.3 60 100 12 Merasa sedih atau jengkel tidak menentu 17 28.3 29 48.3 10 16.7 4 6.7 60 100 13 Pernah ada pikiran melukai diri sendiri 18 30.0 26 43.3 14 23.3 2 3.3 60 100 14 Kuatir suami tidak senang pada perubahan fisik 22 36.7 24 40.0 10 16.7 4 6.7 60 100 15 Bersalah bila suami yg mengasuh bayi 27 45.0 18 30.0 11 18.3 4 6.7 60 100 16 Pernah ada pikiran ingin mati saja 21 35.0 32 53.3 6 10.0 1 1.7 60 100

1 Tidak ada pikiran untuk melukai diri 11 18.3 25 41.7 22 36.7 2 3.3 60 100 2 Bisa tertawa dan merasakan hal yang lucu 18 30.0 24 40.0 18 30.0 0 0 60 100 3 Tidak menyalahkan diri bila terjadi kesalahan 23 38.3 21 35.0 13 21.7 3 5 60 100 4 Tidak merasa takut dan panik 23 38.3 28 46.7 8 13.3 1 1.7 60 100 5 Merasa bahagia dan dapat dtidur 19 31.7 26 43.3 13 21.7 2 3.3 60 100 6 Merasa bahagia dan tertawa 22 36.7 23 38.3 9 15.0 6 10 60 100 7 Tidak cemas dan mampu membesarkan bayi 19 31.7 22 36.7 16 26.7 3 5 60 100 8 Tidak merasa bersalah karena lelah rawat bayi 13 21.7 18 30.0 25 41.7 4 6.7 60 100 9 Tidak ada pikiran untuk melukai bayi 21 35.0 28 46.7 9 15.0 2 3.3 60 100 10 Tidak kuatir dan cemas tanpa alasan jelas 21 35.0 28 46.7 10 16.7 1 1.7 60 100 11 Tidak merasa terbeban segal sesuatunya 24 40.0 23 38.3 12 20.0 1 1.7 60 100 12 Tidak merasa sedih atau jengkel 21 35.0 26 43.3 12 20.0 1 1.7 60 100 13 Tidak ada pikiran untuk melukai diri sendiri 19 31.7 26 43.3 12 20.0 3 5 60 100 14 Tidak kuatir suami tdk senang 26 43.3 16 26.7 18 30.0 0 0 60 100 15 Tidak bersalah, suami yg gantikan mengasuh bayi 24 40.0 24 40.0 11 18.3 1 1.7 60 100 16 Tidak ada pikiran untuk mati saja 27 45.0 25 41.7 8 13.3 0 0 60 100

Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui berdasarkan pertanyaan di atas diketahui mayoritas ibu postpartum didominasi tidak pernah antara lain tidak pernah ada pikiran untuk melukai bayi (68,3%), tidak pernah menyalahkan diri jika bersalah (55,0%), tidak pernah merasa takut atau panik dan tidak merasa bahagia (53,3%), merasa bersalah bila suami yang mengasuh bayi jika sedang tidur (45,0%), tidak pernah ada pikiran untuk mati saja (35,0%).

Selain itu mayoritas ibu postpartum merasa tidak begitu sering merasa gembira menghadapi sesuatu, sedih atau jengkel tidak menentu masing-masing 48,3%, diikuti perasaan segala sesuatu menjadi beban (43,3%), pernah ada pikiran untuk mati saja (53,3%), perasaan cemas tidak bisa merawat bayi (35,0%). Sedangkan ibu postpartum yang kadang-kadang mengalami gejala-gejala yang mengarah pada depresi mayoritas ibu postpartum merasa sedih tidak bisa merawat bayi (25,0%), pernah ada pikiran melukai diri (23,3%), kuatir dan cemas tanpa alasan (21,7%).

Selain itu dalam penelitian ini juga menemukan ibu postpartum yang mengalami dan sering mengalami perasaan gembira menghadapi sesuatu, kuatir suami tidak senang jika terjadi perubahan fisik, dan bersalah jika suami yang mengasuh bayi masing-masing 6,7%.

Selain itu mayoritas responden sering terpikir untuk ingin mati saja (45,0%), tidak bersalah suami yang menggantikan mengasuh bayi (40,0%), kuatir suami tidak senang terhadap perubahan fisik ibu postpartum (43,3%), tidak menyalahkan diri bila

terjadi kesalahan (38,3%), merasa bahagia dan tertawa (36,7%), tidak merasa sedih atau jengkel (35,0%).

Selain itu ibu mayoritas kadang-kadang merasa bahagia dan dapat tidur, tidak merasa sedh atau jengkel tidak menentu serta tidak ada pikiran untuk melukai diri sendiri masing-masing 43,3%. Sedangkan ibu yang tidak begitu sering, mayoritas merasa tidak bersalah pada suami (41,7%), diikuti sering tidak ada pikiran untuk melukai diri sendiri (36,7%), tidak cemas tidak bisa membesarkan bayi (26,7%). Selain itu ibu yang tidak pernah merasakan gejala-gejala yang termasuk unfavorable

5% ibu tidak pernah tidak menyalahkan diri bila terjadi kesalahan, tidak pernah merasa cemas dan mampu membesarkan bayi, diikuti tidak pernah merasa bersalah pada suami karena lelah merawat bayi (3,3%).

4.3.3. Distribusi Frekuensi Responden Perolehan Skor Indikator Depresi PostPartum

Perolehan skor indikator depresi tersebut adalah didasarkan pada jumlah skor labilitas perasaan, kecemasan, rasa bersalah dan keinginan bunuh diri ibu postpartum. Hasil penelitian dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 4.1. Distribusi Responden Menurut Skor Indikator Depresi Postpartum Berdasarkan Gambar 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa depresi postpartum

pada ibu postpartum di RSU dr. Pirngadi Medan cenderung lebih dominan mengalami labilitas perasaan, dan diikuti oleh kecemasan.

Berdasarkan akumulasi skor di atas dapat dilihat indikator depresi postpartum

Tabel 4.5. Peroleh Skor Indikator Depresi Postpartum pada Ibu Postpartum

No Indikator Depresi Postpartum Jumlah (n) Persentase (%)

1 Labilitas Perasaan

a Tidak Pernah 10 16.7

b Tidak Begitu Sering 14 23.3

c Kadang-kadang 21 35.0 d Ya, Kadang-kadang 9 15.0 e Ya, Sering 6 10.0 Total 60 100 2 Kecemasan a Tidak Pernah 7 11.7

b Tidak Begitu Sering 15 25.0

c Kadang-kadang 11 18.3 d Ya, Kadang-kadang 18 30.0 e Ya, Sering 9 15.0 Total 60 100 3 Rasa Bersalah a Tidak Pernah 16 26.7

b Tidak Begitu Sering 18 30.0

c Kadang-kadang 12 20.0

d Ya, Kadang-kadang 8 13.3

e Ya, Sering 6 10.0

Total 60 100

4 Keinginan Bunuh Diri

a Tidak Pernah 25 41.7

b Tidak Begitu Sering 14 23.3

c Kadang-kadang 11 18.3

d Ya, Kadang-kadang 8 13.3

e Ya, Sering 2 3.3

Total 60 100

Berdasarkan Tabel 4.5 di atas, diketahui berdasarkan labilitas perasaan mayoritas ibu termasuk kadang-kadang yaitu sebanyak 21 ibu (35,0%) diikuti ibu yang tidak begitu sering sebanyak 14 ibu (23,3%). Berdasarkan kecemasan ibu mayoritas ibu termasuk ya, kadang-kadang yaitu sebanyak 18 ibu (30,0%) diikuti ibu yang tidak begitu sering yaitu sebanyak 15 ibu (25,0%).

Berdasarkan rasa bersalah mayoritas ibu termasuk tidak begitu sering yaitu sebanyak 18 ibu (30,0%) dan diikuti ibu yang tidak pernah yaitu sebanyak 16 ibu (26,7%) dan berdasarkan keinginan bunuh diri mayoritas ibu tidak pernah yaitu sebanyak 25 ibu (41,7%).

4.3.4. Distribusi Frekuensi Depresi Postpartum Pasca Intervensi Psikoedukasi Depresi postpartum pada ibu postpartum ini didasarkan pada hasil penilaian depresi (favorable dan unfavorable)setelah dilakukan intervensi psikoedukasi dari 60 ibu yang telah dinyatakan depresi berdasarkan hasil penilaian depresi sebelumnya. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.6.

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Depresi Postpartum Berdasarkan Intervensi Psikoedukasi pada Ibu postpartum

Psikoedukasi

Dilakukan Tidak Dilakukan Depresi

n % n %

1 Depresi 2 6.7 19 63.3

2 Tidak Depresi 28 93.3 11 36.7

Total 30 100 30 100

Berdasarkan Tabel 4.6 di atas 93,3% ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi tidak mengalami depresi dibandingkan ibu yang depresi hanya 6,7%, sedangkan yang tidak dilakukan intervensi psikoedukasi 63,3% termasuk depresi dan yang tidak depresi sebesar 36,7%.

Secara umum dapat dikategorikan jumlah ibu yang mengalami depresi

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Depresi Postpartum Setelah Dilakukan Intervensi Psikoedukasi pada Ibu Postpartum

Depresi Postpartum Jumlah (n) %

1 Depresi 21 48,4

2 Tidak Depresi 39 51,6

Total 60 100,0

Berdasarkan Tabel 4.7 di atas, diketahui bahwa dari 60 ibu postpartum yang dinyatakan depresi setelah dilakukan intervensi psikoedukasi dengan booklet

diketahui terjadi penurunan jumlah ibu postpartum yang dinyatakan depresi menjadi 21 ibu (48,4%) dan terdapat 39 ibu (51,6%) yang dinyatakan sudah tidak mengalami depresi postpartum. Secara skematis penurunan depresi postpartum dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut: 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0

Depresi Tidak Depresi

100.0

0.0 35.0

65.0

Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi

Gambar 4.2. Depresi Postpartum pada Ibu Postpartum Sebelum dan Sesudah Intervensi Psikoedukasi dengan Booklet

Berdasarkan Gambar 4.2 di atas, diketahui depresi postpartum pada ibu

postpartum), kemudian setelah dilakukan intervensi psikoedukasi menurun menjadi 35,0% artinya terjadi penurunan depresi sebesar 65% pada ibu postpartum.

4.3.5. Karakteristik Ibu Berdasarkan Perlakuan Psikoedukasi

Karakteristik ibu meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, paritas dan dukungan suami yang didistribusikan berdasarkan perlakuan atau intervensi psikoedukasi dengan booklet pada ibu postpartum. Hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Distribusi Karakteristik Ibu berdasarkan Intervensi Psikoedukasi

pada Ibu Postpartum

Psikoedukasi

Dilakukan Tidak Dilakukan Karakteristik Ibu

n % n %

Umur

1 Usia Muda (<20 Tahun) 7 23.3 4 13.3 2 Usia Dewasa (≥20 Tahun) 23 76.7 26 86.7

Total 30 100 30 100 Pendidikan 1 Baik 7 23.3 11 36.7 3 Sedang 13 43.3 18 60.0 2 Kurang 10 33.3 1 3.3 Total 30 100 30 100 Paritas 1 Primipara (1 anak) 18 60.0 17 56.7 2 Multipara (≥ 2 anak0 12 40.0 13 43.3 Total 30 100 30 100 Pekerjaan 1 Bekerja 8 26.7 14 46.7 2 Tidak Bekerja 22 73.3 16 53.3 Total 30 100 30 100 Dukungan Suami 1 Baik 7 23.3 18 60.0 2 Kurang 23 76.7 12 40.0 Total 30 100 30 100

Berdasarkan Tabel 4.8 di atas, diketahui mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi berusia > 20 tahun yaitu sebanyak 23 orang (76,7%) dibandingkan ibu postpartum yang berusia ≤ 20 tahun, yaitu sebanyak 7

orang (23,3%). Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas juga pada ibu postpartum berusia dewasa (> 20 Tahun) yaitu sebanyak 26 orang (86,7%) dibandingkan ibu postpartum berusia muda yaitu sebanyak 4 orang (13,3%). Berdasarkan pendidikan, diketahui mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi mempunyai pendidikan kategori sedang yaitu sebanyak 13 orang (43,3%) dibandingkan ibu postpartum dengan pendidikan kurang dan baik masing-masing yaitu 10 orang (33,3%) dan 7 orang (23,3%). Sedangkan ibu

postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas juga pada ibu postpartum

mempunyai pendidikan kategori sedang yaitu sebanyak 18 orang (60,0%) dibandingkan ibu postpartum dengan pendidikan kurang dan baik masing-masing yaitu 1 orang (3,3%) dan 11 orang (36,7%).

Berdasarkan paritas, diketahui mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi mempunyai paritas 1 anak (primara) yaitu sebanyak 18 orang (60,0%) dibandingkan ibu postpartum dengan paritas ≥2 anak (multipara), yaitu sebanyak 12 orang (40,0%). Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas pada ibu postpartum juga tidak jauh beda yaitu pada ibu dengan paritas 1 anak (primara) yaitu sebanyak 17 orang (86,7%) dibandingkan ibu

postpartum dengan paritas ≥ 2 anak (multipara) yaitu sebanyak 13 orang (43,3%). Berdasarkan pekerjaan ibu, mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi berstatus tidak bekerja yaitu sebanyak 22 orang (73,3%) dibandingkan ibu postpartum yang bekerja yaitu sebanyak 8 orang (26,7%). Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas juga pada ibu

postpartum juga berstatus tidak bekerja yaitu sebanyak 16 orang (53,3%) dibandingkan ibu postpartum yang bekerja yaitu sebanyak 14 orang (46,7%).

Berdasarkan dukungan suami, mayoritas ibu postpartum yang dilakukan intervensi psikoedukasi mempunyai dukungan suami kategori kurang yaitu sebanyak 23 orang (76,7%) dibandingkan ibu postpartum dengan dukungan suami kategori baik yaitu sebanyak 7 orang (23,3%). Sedangkan ibu postpartum yang tidak dilakukan intervensi mayoritas pada ibu postpartum dengan dukungan suami kategori baik yaitu sebanyak 18 orang (60,0%) dibandingkan ibu postpartum dengan dukungan suami kategori kurang yaitu sebanyak 12 orang (40,0%).

Dokumen terkait