• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Usaha Industri Tape Skala Rumah Tangga

a. Biaya

Biaya merupakan sejumlah uang atau korbanan yang dikeluarkan dalam proses produksi. Biaya dalam penelitian ini adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan tape hingga pemasaran tape. Biaya total terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Karena dalam penelitian ini menggunakan konsep pendekatan pendapatan maka biaya dalam penelitian ini adalah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

biaya yang benar-benar dikeluarkan (biaya variabel) sedangkan untuk biaya tetap yang terdiri dari biaya penyusutan peralatan, biaya bunga modal investasi, ataupun biaya tenaga kerja keluarga tidak diperhitungkan karena merupakan biaya yang tidak sebenarnya dikeluarkan oleh pengusaha tape rumah tangga. Biaya variabel adalah biaya yang digunakan dalam industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan jumlah tape yang dihasilkan. Biaya dalam industri tape meliputi biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya pengemasan dan biaya transportasi.

Dalam satu bulan rata-rata pengrajin tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo melakukan produksi sebanyak 15 kali proses produksi. Mayoritas pengrajin tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo melakukan proses produksi dua hari sekali. Rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan pengrajin tape di Kabupaten Sukoharjo untuk satu kali produksi dapat dilihat pada Tabel 22 berikut ini.

Tabel 22. Rata-rata Biaya Industri Tape Skala Rumah Tangga Kabupaten Sukoharjo Untuk Satu Kali Produksi

No Uraian Fisik Biaya

(Rp)

Persentase (%) 1. Produksi

Bahan Baku Singkong(Kg) 71,73 35.680 43,53 Bahan Penolong

Ragi (pack) 1,66 5.775 7,05 2. Bahan bakar (ikat) 4,58 18.320 22,35 3. Pengemasan

a.Daun pisang/plastik kecil (pack)

6,7 13.400 16,35 b.Plastik (pack) 3,47 6.940 8,47

4. Transportasi 1,13 7.627,5 9,31

Biaya yang dikeluarkan 81.967,5 100,00 Sumber : Analisis Data Primer

Berdasarkan Tabel 22 diatas menunjukkan besarnya rata-rata biaya yang dikeluarkan pengrajin tape skala rumah tangga di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 65

Kabupaten Sukoharjo setiap kali proses produksi sebesar Rp 81.967,50. Besarnya biaya dipengaruhi oleh volume produksi tape yang dihasilkan, semakin besar volume produksi tape yang dihasilkan maka biaya yang dikeluarkan semakin besar, begitu juga sebaliknya.

Biaya dengan proporsi terbesar dalam industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo berasal dari biaya bahan baku. Rata-rata biaya bahan baku yang dikeluarkan pengrajin tape dalam satu kali produksi adalah sebesar Rp 35.680,00 atau sebesar 43,53% dari total biaya yang dikeluarkan. Pengrajin tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo melakukan pengadaan bahan baku singkong dengan menggunakan sistem tebasan. Kuantitas pengambilan bahan baku disesuaikan dengan kapasitas produksi tape yang akan dihasilkan. Hal tersebut bertujuan agar bahan baku singkong yang digunakan dalam keadaan segar dan bagus sehingga akan menghasilkan tape dengan kualitas bagus dan manis. Berdasarkan Tabel 22 tersebut diatas dapat diketahui besarnya rata- rata bahan baku yang dibutuhkan pengrajin tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo dalam satu kali proses produksi adalah sebanyak 71,73 Kg singkong segar.

Biaya pembelian bahan bakar menempati proporsi kedua, yaitu sebesar Rp 18.320,00 dalam satu kali proses produksi atau sebesar 22,35% dari jumlah total biaya yang dikeluarkan. Bahan bakar yang digunakan dalam industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo adalah kayu bakar. Pengadaan kayu bakar dilakukan dengan cara pembelian dengan tingkat harga yang bervariasi di masing-masing daerah mulai dari harga Rp 2.500,00 – Rp 4.000,00. Kebutuhan bahan bakar tergantung banyaknya bahan baku (singkong) yang direbus, semakin banyak singkong yang direbus maka waktu perebusan akan semakin lama sehingga kebutuhan kayu bakar juga semakin banyak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Sedangkan biaya terkecil yang dikeluarkan oleh pengrajin tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo adalah digunakan untuk pembelian bahan penolong. Bahan penolong yang digunakan dalam industri tape berupa ragi yang diperlukan untuk proses fermentasi. Pengrajin tape di Kabupaten Sukoharjo lebih suka menggunakan ragi merk NKL dibanding ragi merk lain karena ragi merk tersebut memberikan cita rasa paling baik, yaitu memberikan rasa manis, butiran ragi merata halus, struktur lembut dan warna yang terang cerah. Rata-rata biaya bahan penolong yang dikeluarkan oleh pengrajin tape dalam satu kali proses produksi adalah sebesar Rp 5.775,00 atau sebesar 7,05% dari total biaya yang dikeluarkan.

Sedangkan rata-rata biaya total yang dikeluarkan pada industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo selama satu bulan produksi dapat dilihat pada Tabel 23 berikut.

Tabel 23. Rata-rata Biaya Total Industri Tape Skala Rumah Tangga Kabupaten Sukoharjo Selama Satu Bulan Produksi

No Uraian Rata-rata per responden/bulan Persentase (%) Fisik Biaya (Rp) 1. Produksi Bahan baku singkong (Kg) 1.075,87 537.934,78 46,18 Bahan penolong Ragi (pack) 24,68 86.389,13 7,42 2. Bahan bakar (ikat) 68,70 201.167 17,27 3. Pengemasan a. Daun pisang/plastik kecil (pack) 100,46 162.693 13,97 b. Plastik (pack) 52,06 93.882,61 8,06 4. Transportasi Bensin/ Angkutan umum (Liter) 16,91 116.718,75 10,02 Jumlah 1.164.974,57 100,00

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 67

Berdasarkan Tabel 23 di atas menunjukkan bahwa rata-rata biaya usaha per responden industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar Rp 1.164.974,57. Proporsi biaya terbesar dikeluarkan dalam proses produksi adalah untuk pembelian bahan baku singkong yaitu sebesar Rp 537.934,78 atau 46,18% dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan. Selain untuk pembelian bahan baku, pengeluaran terbesar kedua dan ketiga secara berturut-turut adalah untuk biaya bahan bakar dan pengemas yaitu sebesar Rp 201.167,00 atau 17,27% dari total biaya yang dikeluarkan dan Rp 162.693,00 atau 13,97% dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan.

Biaya transportrasi menempati proporsi keempat. Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya rata-rata biaya transportasi yang dikeluarkan oleh pengrajin tape skala rumah tangga di Kabupaten

Sukoharjo selama satu bulan produksi adalah sebesar Rp 116.718,75 atau 10,02% dari keseluruhan biaya yang

dikeluarkan. Biaya transportasi yang dikeluarkan oleh pengrajin tape ini berupa biaya untuk pemasaran dengan menggunakan angkutan umum menuju pasar serta biaya transportasi untuk pengadaan bahan baku. Biaya transportasi ini dikeluarkan setiap 2-3 hari sekali dalam satu minggu, yaitu pada hari pasaran pon dan legi. Sebagian pengrajin menggunakan kendaraan pribadi dalam melakukan pemasaran menuju pasar.

b. Penerimaan

Penerimaan adalah keseluruhan nilai produk yang diterima yang merupakan hasil perkalian dari jumlah produksi fisik dengan harga produk tersebut. Besarnya penerimaan yang diterima pengusaha tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 24 berikut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Tabel 24. Rata-rata Penerimaan pada Industri Tape Skala Rumah Tangga Kabupaten Sukoharjo

No. Uraian Jumlah

1. Output (Kg) 642,59

2. Harga satuan (Rp/kg) 3.913,04

3. Penerimaan (Rp) 2.445.065,22

Sumber : Diadopsi dan Diolah dari Lampiran 8

Berdasarkan Tabel 24 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo menghasilkan tape sebanyak 642,59 kg untuk satu bulan produksi. Harga satuan tape rata-rata di Kabupaten Sukoharjo adalah sebesar Rp 3.913,04 per kilogram, sehingga penerimaan rata - rata yang diterima pengusaha tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo sebesar Rp 2.445.065,22. Besar kecilnya penerimaan pengrajin tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo juga dipengaruhi oleh tinggi rendahnya permintaan pasar. Biasanya permintaan akan meningkat pada waktu-waktu tertentu (hari besar) seperti bulan ramadhan dan hari raya Idul Fitri dan akan mengalami penurunan permintaan pada waktu musim penghujan.

c. Pendapatan

Pendapatan yang diterima pengusaha industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo adalah selisih antara penerimaan total dengan biaya total industri tape skala rumah tangga yang telah dikeluarkan. Rata-rata pendapatan usaha industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo dapat dilihat pada Tabel 25 berikut. Tabel 25. Rata-rata Pendapatan Pengusaha Tape Skala Rumah

Tangga Kabupaten Sukoharjo

No. Uraian Jumlah

1. Penerimaan (Rp) 2.445.065,22

2. Biaya total (Rp) 1.164.974,57

Pendapatan (Rp) 1.280.090,65

Sumber : Diadopsi dan Diolah dari Lampiran 9

Berdasarkan Tabel 25 di atas dapat diketahui bahwa besarnya rata-rata penerimaan yang diterima pengusaha tape skala rumah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 69

tangga di Kabupaten Sukoharjo selama satu bulan produksi adalah sebesar Rp 2.445.065,22 dengan rata-rata biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 1.164.974,57. Pendapatan merupakan selisih (margin) antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan, dengan demikian dapat dihitung besarnya rata-rata pendapatan pengusaha industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo adalah Rp 1.280.090,65.

2. Efisiensi

Efisiensi adalah rasio antara output dengan input yang digunakan yang dimana rasio ini digunakan untuk mengetahui seberapa efisien pengusaha dalam menjalankan usahanya khususnya dalam penggunaan masukan.

Tabel 26. Efisiensi Usaha pada Industri Tape Skala Rumah Tangga Kabupaten Sukoharjo

No. Uraian Jumlah

1. Penerimaan (Rp) 2.445.065,22

2. Biaya total (Rp) 1.164.974,57

Efisiensi 2,1

Sumber : Diadopsi dan Diolah dari Lampiran 9

Berdasarkan Tabel 26 diatas dapat diketahui besarnya nilai efisiensi usaha industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo sebesar 2,1. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan oleh pengusaha tape rumah tangga sudah efisien berdasarkan kriteria penilaian efisiensi, yaitu apabila nilai efisiensi lebih dari satu berarti usaha sudah dijalankan secara efisien. Nilai R/C rasio 2,1 berarti bahwa setiap Rp 1,00 biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha industri tape skala rumah tangga di Kabupaten Sukoharjo memberikan penerimaan sebesar 2,1 kali dari biaya yang dikeluarkan. Sebagai contoh, apabila dalam produksi tape tersebut pengrajin mengeluarkan biaya sebesar Rp 100.000,00 maka pengrajin akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 210.000,00. Dengan demikian terlihat bahwa rata-rata penerimaan pengrajin tape skala rumah tangga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

di Kabupaten Sukoharjo mampu menutup biaya total yang telah dikeluarkan dalam industri tape.

C. Analisis Risiko Usaha Industri Tape Skala Rumah Tangga di

Dokumen terkait