• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Usaha

Dalam dokumen KHASIA FERA WAHYUNI H 3509011 (Halaman 42-71)

Dalam agribisnis usaha tani diperlukan berbagai analisis, salah satunya alat analisis usaha tani yang digunakan untuk mengestimasi keberhasilan usaha tani, diantaranya adalah sebagai berikut :

a). Analisis keuntungan bersih usaha tani ( NP atau Net Profit ) yaitu :

NP = Total Penerimaan ( TR ) – Total Biaya ( TC )

= ( Q . Pq ) – ( TFC + TVC ) Dimana : Q = Total produksi

Pq = Harga per satuan produk TFC = Total biaya tetap

TVC = Total biaya variable

b). Nilai efisiensi penggunaan modal ( ROI atau Return On Investment ) ROI dihitung untuk mengetahui keuntungan modal yang telah digunakan yaitu : ROI = ) ( ) ( TC Modal MP Keuntungan % 100 x

c). Nilai kelayakan usaha tani ( B/C Ratio atau benefit / cost ratio ).

B/C ratio merupakan angka perbadingan hasil penjualan dengan total biaya produksi, sekaligus menunjukan tingkat efisiensi pendapatan suatu usahatani. Semakin besar B/C ratio maka semakin menguntungkan usahatani tersebut. B/C ratio = ) ( ) ( TC TotalBiaya TR imaan TotalPener = ) ( ) . ( TVC TFC Pq Q +

commit to user

Analisis break even point (BEP) merupakan suatu teknis analisis untuk mempelajari hubungan antara biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan. Apabila suatu perusahaan hanya memiliki biaya variabel saja, maka tidak akan muncul break even dalam perusahaan tersebut. Masalah break even akan muncul apabila suatu perusahaan memiliki biaya variabel dan biaya tetap. Besarnya biaya variabel secara totalitas akan berubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan biaya tetap secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi. Perhitungan break even point dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :

a. BEP (Rupiah) = unit per jual Harga unit per Variabel Biaya -1 tetap biaya Total b. BEP (Unit ) = unit per variabel Biaya -unit per jual Harga tetap biaya Total ( Bambang, 1995).

commit to user

III.TATA LAKSANA KEGIATAN

1. Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan magang dilaksanakan di Merapi Farma Herbal yang terbagi menjadi tiga tempat yaitu

a) Jl. Solo Km 12, Dhuri, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta

b) Jl. Kaliurang Km 21,5 Sidorejo, Hargobinangun, Pakem Sleman, Yogyakarta.

c) Jl. Palagan Tentara pelajar Km 8,8 Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

2. Waktu Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan magang ini direncanakan kurang lebih 1 bulan yaitu dari bulan Februari-Maret 2012, yaitu dimulai pada tanggal 20 Februari 2012- selesai.

3. Tata Cara Pelaksanaan

a) Penentuan Lokasi Praktek Kerja Magang

Pemilihan lokasi kegiatan praktek kerja magang yang disesuaikan dengan bidang kajian yakni pembuatan jamu godhog, sehingga penulis dapat memperoleh pengetahuan, informasi dan pengalaman berdasarkan pengamatan untuk membuat laporan tugas akhir dari pelaksanaan praktek kerja magang yang dilaksanakan. Dengan adanya pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh selama kegiatan magang diperusahaan, diharapkan mahasiswa dapat membuat laporan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md.).

Dalam penulisan ini penentuan lokasi menggunakan metode purposive sampling yaitu metode dasar dalam pengumpulan data yang berdasarkan pada sample atau contoh. Metode ini biasa digunakan untuk penentuan lokasi yang akan dikunjungi, dengan mempertimbangkan topik bahasan yang bersangkutan dengan laporan yang akan dikerjakan.

commit to user

Metode yang digunakan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Observasi

Pengumpulan data baik data primer maupun sekunder dengan pengamatan secara langsung di tempat kegiatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melengkapi data yang sudah diperoleh untuk digunakan sebagai pelengkap atau lampiran dalam penyusunan laporan.

2. Wawancara

Melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung yang berhubungan dengan kegiatan yang dipelajari kepada pembimbing lapangan atau pihak yang terkait.

3. Pelaksanaan Kegiatan Langsung

Melakukan praktek secara langsung di lapangan mengenai pembuatan jamu godhog, mulai dari persiapan bahan baku, proses pembuatan hingga pemasaran. Selain itu juga mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Merapi Farma Herbal sehingga mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kegiatan yang dilaksanakan dalam perusahaan.

4. Studi Pustaka

Mencari referensi sebagai data pelengkap dan pembanding serta konsep dalam alternatif pemecahan masalah mengenai pembuatan jamu godhog, simplisia dan khasiat dari jamu godhog tersebut.Data tersebut berupa buku, arsip, jurnal, download internet, dan lain sebagainya yang bersifat informatif dan relevan.

4. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh ada 2 yaitu sebagai berikut :

a) Sumber Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dengan melakukan wawancara atau inteview dengan pemilik atau karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut dan melakukan observasi lapangan.

commit to user

b) Sumber Data Sekunder

Data yang diperoleh dengan mencari referensi di luar data primer seperti buku literatur, internet, brosur dan lainnya guna melengkapi atau membandingkan dengan data primer.

commit to user

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Perusahaan

CV Merapi Farma Herbal menjalankan usahanya di bidang agribisnis khususnya pada usaha pembudidayaan dan pengelolaan tanaman obat untuk diracik menjadi jamu yang siap di konsumsi. CV Merapi Farma Herbal mengembangkan usahanya dengan membuka cabang menggunakan sistem waralaba dengan membuka outlet – outlet jamu di beberapa tempat

CV Merapi Farma Herbal didirikan tahun 1999 Oleh Bapak Sidik Rahardjo. Latar belakang didirikannya CV Merapi Farma Herbal adalah masih tingginya permintaan pasar (demand) akan bibit tanaman obat dan jamu tradisional sementara produksi masih rendah (supply), sehingga sesuai hokum ekonomi dan analisa bisnis peluang untuk mengembangkan bisnis dibidang ini masih sangat besar. Dengan berdirinya CV Merapi Farma Herbal, diharapkan dapat memenuhi permintaan pasar akan bibit tanaman obat tradisional. CV Merapi Farma Herbal, di harapkan dapat memenuhi permintaan pasar akan bibit tanaman obat tradisional. CV Merapi Farma Herbal diresmikan pada awal januari 2002 dengan jumlah tanaman obat yang dikembangkan mencapai kurang lebih 200 jenis tanaman obat dan 127 outlet.

Visi dan Misi CV Merapi Farma Herbal Visi :

1. Sebuah perusahaan yang profesional, terjamin mutu dan kualitas produknya.

2. Menghadirkan jamu herbal yang murah, menyehatkan dan

berkhasiat.

3. Memiliki sarana dan prasarana serta memiliki sebuah

perkebunan yang berintensitas tinggi. Misi :

1. Mewujudkan peningkatan kualitas produk jamu herbal yang berkualitas dan bermutu tinggi.

commit to user

2. Mendorong agar masyarakat mau mengkonsumsi produk jamu yang tanpa menggunakan pengawet.

3. Dapat menghadirkan outlet jamu herbal diseluruh wilayah Indonesia.

1) Struktur organisasi

Terlampir

2) Sumber Daya Manusia

1. Perekrutan.

Perekrutan tenaga kerja adalah suatu proses mencari tenaga kerja dan mendorong serta memberikan pengharapan kepada mereka untuk melamar pekerjaan pada perusahaan. Merapi Farma Herbal merekrut tenaga kerja berasal dari dalam maupun luar daerah sekitar. Biasanya tenaga yang dibutuhkan adalah petani khususnya tanaman obat dan lulusan yang berkompeten didunia pertanian serta kesehatan.

2. Seleksi tenaga kerja

Seleksi tenaga kerja adalah kegiatan untuk menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan perusahaan serta memprediksi kemungkinan keberhasilan atau kegagalan individu dalam pekerjaan yang akan diberikan kepadanya. Merapi Farma Herbal juga melakukan proses seleksi dalam memilih tenaga kerja.

Tahapan dari proses seleksi yaitu: a) Seleksi Persyaratan Administratif

Merapi Farma Herbal melakukan proses seleksi administratif untuk calon tenaga kerjanya, diantaranya menggunakan surat lamaran yang berisi tentang formulir yang memuat tentang data diri pelamar serta persayaratan-persyaratan yang dibutuhkan oleh Merapi Farma Herbal.

b) Seleksi Wawancara

Merapi Farma Herbal melakukan wawancara kepada para pelamar. Wawancara sendiri dilakukan oleh pemilik perusahaan

commit to user

yaitu Bapak Sidik Raharjo atau Istri Ibu Dian. Setelah seleksi wawancara maka selanjutnya pengumuman hasil seleksi. Pengumuman ini dilakukan oleh pemilik perusahaan. Untuk pengumuman bisa dilihat di Merapi Farma Herbal.

3. Penempatan Tenaga Kerja

Pada penempatan tenaga kerja di CV. Merapi Farma Herbal para pekerjanya dibagi menjadi beberapa bidang ranah kerja antara lain : 1. Pabrik Merapi Farma Herbal Tirtomartani Kalasan

a) Budidaya Tanaman di lakukan oleh 3 orang pekerja yang terdiri dari 1 orang ahli pertanian dan 2 orang petani.

b) Proses sortir bahan baku kering dengan 3 orang pekerja. Disini kegiatannya adalah memisahkan bahan baku dengan bahan-bahan asing yang tidak berguna misalnya batu, pasir atau simplisia lain yang tercampur dan memisahkan bagian dari simplisia tersebut yang tidak digunakan dalam produksi. c) Proses pembuatan jamu instan dengan 2 orang pekerja. Disini

kegiatannya adalah dari membuat jamu instan sampai packing.

d) Proses produk primer dengan 4 orang pekerja. Disini

kegiatanya adalah mengemas simplisia dengan kemasan primer sesuai dengan jenisnya dengan takaran yang telah ditentukan. simplisia sesuai ukuran yang sudah ditentukan. e) Proses produk sekunder dengan 2 orang pekerja. Disini

kegiatannya adalah meracik jamu dengan kemasan sekunder sesuai dengan indikasi atau item atau merk jamunya.

f) Administrasi oleh 2 orang staff.

g) Penanggungjawab Produksi oleh seorang Apoteker. 2. Outlet Kalasan

Pada outlet Kalasan di tempatkan dua orang tenaga kerja. 3. Outlet Kamdanen

Pada outlet Kalasan di tempatkan lima orang tenaga kerja dengan satu orang koordinator.

commit to user 4. Outlet Kaliurang

a) Pada outlet Kaliurang di tempatkan tiga orang tenaga kerja dengan satu orang koordinator.

b) Budidaya Tanaman di lakukan oleh 3 orang pekerja yang terdiri dari 1 orang ahli pertanian dan 2 orang petani.

5. Kompensasi

Kompensasi yang diberikan kepada karyawan adalah dengan sistem penggajian harian yang masing-masing karyawan berbeda-beda sesuai dengan tingkat tanggung jawabnya dan lama pengabdiannya di perusahaan. Kompensasi yang diberikan rata-rata Rp 32.500,00 per hari dengan jam kerja 8 jam sehari, sehingga bila diasumsikan sebulan terdapat 25 hari kerja,maka gaji karyawan menjadi Rp 812.500,00. Kecuali bagian administrasi, security dan penanggungjawab.

3) Permodalan

CV. Merapi Farma Herbal sumber modalnya berasal dari modal sendiri. Modal sendiri dalam arti luas tidak hanya materi atau uang, karena modal itu sesungguhnya adalah keuletan, kerja keras dan optimisme.

Merapi Herbal sumber modalnya berasal dari sendiri dengan modal usaha awal pada saat pembibitan dibutuhkan 500 ribu. Seluruh modal awal yang dibutuhkan untuk menunjang berdirinya CV. Merapi Farma Herbal adalah sebesar 60 juta. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan zaman, modal yang dibutuhkan untuk mengembangkan CV Merapi Farma Herbal mengalami kenaikan.

4) Proses Produksi Bidang Usaha

CV. Merapi Farma Herbal membagi beberapa bidang usahanya, yaitu : 1. Agrowisata

Agrowisata merupakan lahan milik CV. Merapi Farma Herbal yang terletak di kecamatan Pakem dengan kontur tanah pegunungan yang berhawa sejuk dan lembab. Di lahan ini dikembangangkan bibit tanaman obat untuk dipasarkan serta terdapat juga lahan budidaya

commit to user

yang digunakan untuk menanam beberapa jenis tanaman obat yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan jamu godhog, seperti daun salam, jati belanda, binahong, dan lain-lain.

2. Produksi Jamu

Pada bidang produksi ini CV. Merapi Farma Herbal membuat ramuan jamu godhog dan jamu instan. Untuk kedua jenis produk diatas CV. Merapi Farma Herbal hanya menggunakan peralatan yang sederhana karena proses produksinya juga sederhana. Jamu godhog merupakan kumpulan beberapa macam simplisia yang diracik sesuai dengan kegunaan atau khasiatnya. Misalnya jamu JAGASRAT, merupakan racikan beberapa simplisia yang secara empiris mempunyai khasiat untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Sedangkan jamu instan merupakan minuman segar alami yang terbuat dari sari herbal dan gula pasir sehingga menghasilkan minuman berkhasiat dengan rasa yang manis. Misalnya jamu instan temulawak yang terbuat dari sari temulawak yang dimasak dengan gula pasir sehingga dapat dikonsumsi oleh anak-anak untuk menambah nafsu makan.

CV. Merapi Farma Herbal mengusahakan pembibitan tanaman obat dan budidaya tanaman obat. Dikebun CV. Merapi Farma Herbal berisi lebih dari 200 jenis tanaman obat yang bisa dilihat langsung oleh para pengunjung yang datang.

5) Penetapan Harga

Penetapan harga didasarkan pada Harga Pokok Pembelian (HPP) dan perhitungan biaya produksi dengan margin keuntungan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

6) Pemasaran

a. Promosi

Sistem pemasaran yang dilakukan oleh CV. Merapi Farma Herbal adalah sistem waralaba yaitu dengan membuka peluang usaha kepada masyarakat umum untuk bermitra dengan CV. Merapi Farma

commit to user

Herbal untuk memasarkan produk-produk dengan membuka kedai jamu godhog. Sampai saat ini CV. Merapi Farma Herbal telah memiliki 128 mitra yang tersebar di 9 provinsi di Indonesia, bahkan produk jamu godhog CV. Merapi Farma Herbal telah dibawa ke luar negeri seperti ke India, Australia, dan Malaysia oleh turis mancanegara yang telah merasakan khasiatnya.

b. Penentuan Pangsa Pasar

Pangsa pasar yang dipilih oleh CV. Merapi Farma Herbal adalah masyarakat menengah ke bawah sesuai dengan visinya yaitu menghadirkan alternatif pengobatan yang terjangkau oleh masyarakat, namun demikian tidak menutup kemungkinan untuk merambah pangsa pasar menengah ke atas melalui divisi agrowisata dan herbal cafe yang dimiliki oleh CV. Merapi Farma Herbal.

B. Uraian kegiatan dan Pembahasan 1) Persiapan Simplisia Jamu godhog

Jamu godhog adalah ramuan jamu yang terdiri dari berbagai macam simplisia yang telah dikombinasikan untuk mengobati suatu penyakit tertentu. Pada pembahasan kali ini saya mengangkat cara pembuatan jamu godhog asam urat di Merapi Farma Herbal Yogyakarta. Sebelum kita membuat jamu godhog, kita harus menyiapkan simplisia terlebih dahulu. Berikut ini adalah simplisia yang digunakan dalam pengobatan asam urat:

1. Sidogori (Sidae Herba )

Bagian tanaman sidogori yang digunakan sebagai obat adalah seluruh bagian tubuh tanaman. Pemilihan tanaman yang digunakan sebagai obat adalah tanaman yang sudah berbunga dan batang tanaman sudah tampak hijau dan tua. Tanaman ini tidak dibudidayakan secara khusus akan tetapi tumbuh dipinggiran sawah, sehingga tidak ada peraturan khusus mengenai tanaman ini. Herba sidogori yang digunakan oleh Merapi Farma Herbal sendiri diperoleh dari supplier yang sudah mengetahui persyaratan yang diminta oleh

commit to user

perusahaan sehingga pastinya simplisia yang terbaik yang digunakan sesuai dengan persyaratan diatas. Setelah tanaman yang berupa simplisia sampai dipabrik maka langsung disortir dari benda-benda asing yang tidak berguna serta memisahkan dari simplisia yang tidak utuh karenaa sidogori berupa herba sehingga dibutuhkan tanaman yang utuh.

2. Daun salam (Eugenia polyantha Folium)

Daun salam merupakan bahan utama dalam pembuatan jamu asam urat. Daun salam yang digunakan di Merapi Farma Herbal adalah tanaman hasil budidaya sendiri yang bertempat dikaliurang. Daun salam yang ditanam dikaliurang dipanen setelah berumur 1 tahun. Pemanenan dilakukan 4 bulan sekali. Setelah dipanen dengan cara memangkas cabang yang berdaun lebat dan daun sudah tua, daun salam dijemur dipanas matahari selama 3 hari. Kemudian setelah kering diantar kepabrik dan disortir dari benda-benda asing.

3. Kapulaga (Amomi Fructus)

Kapulaga yang digunakan di Merapi Farma Herbal sendiri didapat dari supplier. Kapulaga yang baik berwarana putih kekuningan dengan kering yang baik. Kapulaga disortir untuk menghilangkan benda-benda asing.

4. Lempuyang Wangi (Zingiberis aromaticae Rhizoma)

Bagian yang digunakan adalah rimpang tanaman Zingiber aromaticum Val. Rimpang dikumpulkan apabila batang mulai mengering. Rimpang-rimpang tersebut dipisahkan antara rimpang induk dengan anak rimpangnya. Akar-akar yang ada dihilangkan. Kemudian dicuci dengan air bersih sampai bersih dan ditiriskan untuk membebaskan sisa-sisa air cucian. Rimpang-rimpang yang telah bersih dan bebas dari sisa-sisa air cucian kemudian diiris-iris melintang dengan ketebalan antara 2 mm sampai 4 mm. Irisan-irisan rimpang tersebut kemudian dikeringkan di sinar matahari langsung

commit to user

dengan alas tikar atau alas lain yang berlubang-lubang. Setelah kering disimpan. Persyaratan kadar air pada rimpang yaitu 10%.

5. Meniran (Phylanthi Herba)

Bagian yang digunakan adalah seluruh bagian tanaman Phyllanthus niruri L. Dikumpulkan pada musim kemarau (antara bulan Mei sampai 4 bulan Oktober). Dicuci dengan air bersih sampai bersih. Selanjutnya ditiriskan hingga sisa-sisa air cucian dapat dibebaskan. Dijemur di sinar matahari hingga setengah kering. Kemudian dipres selama satu malam dan selanjutnya dikeringkan di tempat teduh, dengan alas tikar atau alas lain yang berlubang-lubang.

6. Daun Kumis Kucing (Orthosiphonis Folium)

Pada kumis kucing pemanenan dengan memetik daun. Daun yang dipetik kemudian dijemur dipanas matahari (merupakan cara konvensional), cara pengeringan yang baik dengan panas buatan (oven) caranya mula-mula daun dikering angin-anginkan di tempat atau di bangsal-bangsal yang mempunyai sirkulasi udara baik lalu daun di letakan diatas para-para, suhu yang baik dalam kamar oven antara 45o C sampai 50o C, pada waktu permulaan udra yang dialairkan cukup sedikit saja, baru setelah daun itu layu betul yaitu setelah 5 – 6 jam aliran udara ditambah, lamanya pengeringan sekitar 24 – 36 jam tergantung dari basahnya daun serta kelembaban udara .

Tempat pengeringan dibuat dari papan jangan dari logam, pada papan seluas 1 m2 dapat dihamparkan 1,5 Kg daun basah. Perlu diperhatikan daun yang baru dipetik harus segera dikeringkan agar tidak terperam yang akan mengakibatkan warna sawo matang pada daun, disamping itu juga harus dijaga pula agar daun tidak luka atau rusak karena akan mengakibatkan daun bergaris-garis hitam. Pengeringan dianggap cukup bila daun sudah rangup tetapi tidak mudah rapuh. Daun yang telah kering harus segera dipacking dengan cara di bungkus dan dimasukan kedalam kaleng yang dilapisi aluminium dan tertutup rapat agar tidak menghisap uap air. Tiap

commit to user

kaeleng atau peti dapat dimasukan 50 kg daun kering. Biasanya penyusutan dari daun basah menjadi daun kering denngan perbandi 5 : 1.

Standar kualitas kumis kucing adalah :

- Warna : daun hijau jernih dan tangkai ungu.

- Bau : harum

- Rasa : agak pahit

- Kadar air : max 13%

- Kotoran : max 2%

- Abu : 10%

- Kadar air ekstrak : minimum 30 %

- Tidak mengandung serangga dan cendawan.

7. Adas (Foeniculi Fructus)

Bagian yang digunakan adalah buah tanaman Foeniculum

vulgare Mill. Panenan dilakukan pada waktu buah hampir masak, dilakukan dengan memotong batang tumbuhan. Dicuci dengan air bersih hingga bersih dan ditiriskan untuk membebaskan dari sisa-sisa air cucian. Batang tumbuhan yang telah bersih dan bebas dari sisa air cucian selanjutnya dikeringkan di sinar matahari (biasanya 4 sampai 5 hari). Batang dipukul-pukul hingga bush buahnya terlepas, dikumpulkan dan ditampi hingga terpisah dari bahan-bahan lain yang tidak diperlukan. Buah masak mengandung bau aromatik, rasa sedikit manis, pedas, hangat, masuk merindian hati, ginjal, limfa, dan lambung.

8. Rimpang Jahe (Zingiberis Rhizoma)

Jahe yang digunakan di Merapi Farma Herbal diperoleh dari supplier. Jahe yang telah dipanen dan dirajang 2 mm- 3 mm, dijemur sampai kadar air sampai 10 %. Jahe langsung disortir dipisahkan dengan bahan-bahan asing.

commit to user

9. Bunga Cengkeh (Caryophilli Flos)

Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60 – 70 %. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat.

Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhafdap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak atsirinya.

Saat pemetikan bunga cengkeh yang tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikan terlambat (bunga sudah mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman rendah.

Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari tangkai/gagang dan dikeringkan secara terpisah. Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh segera dikeringkan.

Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemurnya dipanas matahari langsung atau menggunakan pengering buatan.

- Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada alas tikar, anyaman bambu (giribig) atau plastik, atau pada lantai jamur yang diberi alas plastik.

commit to user

- Selama proses pengeringan cengkeh dibolak-balik agar keringnya

merata.

- Proses pengeringan dianggap selesai apabila warna bunga

cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat, mudah dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10 – 12 %.

- Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari sekitar 3 – 4

hari, setelah itu disimpan dalam wadah yang kering.

2) Komposisi Jamu Godhog Asam Urat

Terdapat tiga komponen bahan dalam setiap racikan jamu godhog yaitu bahan utama, bahan pembantu dan bahan tambahan. Bahan utama yaitu bahan yang berkhasiat utama untuk membantu pengobatan suatu penyakit. Contohnya Daun salam dan herba sidogori yang berkhasiat untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Bahan pembantu adalah bahan yang mendukung untuk pengobatan, misalnya kapulaga yang ditambahkan untuk pengobatan asam urat. Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk menutupi rasa pahit atau aroma, misalnya dengan penambahan buah adas manis untuk mengurangi rasa yang pahit dan aroma yang kurang sedap.

Tabel 4.1 Komposisi dari jamu godhog Jagasrat yaitu:

Nama Simplisia Jumlah

Sidae Herba (Herba Sidogori) 20 g

Eugenia polyantha Folium (Daun Salam) 16 g

Zingiberis aromaticae Rhizoma (Lempuyang Wangi) 40 g

Orthosiphonis Folium (Daun Kumis Kucing) 28 g

Phylanthi Herba (Herba Meniran) 28 g

Foeniculi Fructus (Buah Adas) 6 g

Amomi Fructus (buah Kapulaga) 6 g

Zingiberis Rhizoma (Rimpang Jahe) 20 g

commit to user a) Sidogori

Simplisia sidogori dibungkus kecil sesuai dengan kamposisinya yaitu 20 g. Setelah itu dimasukkan ke dalam box khusus sidogori.

Dalam dokumen KHASIA FERA WAHYUNI H 3509011 (Halaman 42-71)

Dokumen terkait