• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.6 Analisis Vector Error Correction Model (VECM)

Hubungan kointegrasi yang terdapat diantara variabel dalam model membuat estimasi harus dilakukan dengan menggunakan VECM. Estimasi VECM menggambarkan hubungan keseimbangan jangka pendek dan keseimbangan jangka panjang dalam suatu sistem persamaan. Dalam penelitian ini, hasil estimasi VECM akan menunjukkan kombinasi hubungan jangka pendek dan jangka panjang antara harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, minyak kedelai, dan minyak bunga matahari. Pada jangka panjang perubahan harga minyak kelapa sawit dapat berpengaruh terhadap harga minyak kedelai dan harga minyak bunga matahari. Sedangkan terhadap harga minyak kanola, perubahan harga minyak kelapa sawit secara statistik tidak signifikan berpengaruh. Adanya pengaruh jangka panjang harga minyak kelapa sawit terhadap minyak kedelai tersebut sejalan dengan penelitian Arianto, Daryanto, Arifin, dan Nuryartono (2010).

Minyak kedelai sebagai pesaing utama minyak kelapa sawit di pasar dunia menyebabkan berpengaruhnya perubahan harga di satu komoditi tersebut. Sebagai komoditi substitusi, perubahan harga di minyak kelapa sawit akan mempengaruhi harga minyak kedelai. Selain itu, minyak kelapa sawit sebagai komoditas minyak nabati dengan kontribusi terbesar, pergerakan harga minyak kelapa sawit akan mempengaruhi harga minyak nabati lainnya. Oleh karena itu harga minyak kelapa sawit masih mempunyai peran penting dalam perubahan harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari.

Hasil estimasi VECM pada jangka panjang menunjukkan bahwa pada jangka panjang variabel harga minyak kelapa sawit tidak berpengaruh terhadap

minyak kanola. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya nilai t statistik yang tidak signifikan pada taraf 5%. Ketidakhubungan harga minyak kelapa sawit dan minyak kanola ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Arianto, Daryanto, Arifin, dan Nuryartono (2010) dimana pada penelitian tersebut harga minyak kelapa sawit berpengaruh terhadap harga minyak kanola (rapeseed).

Variabel harga minyak kedelai dan minyak bunga matahari berpengaruh nyata terhadap harga minyak kelapa sawit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t statistik yang signifikan pada taraf 5%. Nilai koefesien harga minyak kedelai sebesar -1.413372 menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak kedelai sebesar satu% pada jangka panjang akan menyebabkan penurunan pada harga minyak kelapa sawit sebesar -1.413372%. Sedangkan nilai koefesien harga minyak bunga matahari adalah 0.400510. Artinya, kenaikan harga minyak bunga matahari sebesar satu persen pada jangka panjang akan meningkatkan harga minyak kelapa sawit sebesar 0.400510%. Hasil estimasi VECM jangka panjang dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Hasil Estimasi VECM Jangka Panjang Jangka Panjang

Variabel koefesien t-Statistik

PCPO(-1) 1.000000

PCAN(-1) 0.152604 1.03532

PSOY(-1) -1.413372 -7.93004*

PSUN(-1) 0.400510 3.91840*

Keterangan: * signifikan pada taraf 5%

Koefesien koreksi memberikan informasi apakah keseimbangan jangka pendek terkoreksi menuju keseimbangan jangka panjang. Koefesien koreksi harga minyak kedelai menunjukkan nilai positif 0.283341. Nilai koefesien koreksi ini menunjukkan adanya penyesuaian dari persamaan jangka pendek menuju

persamaan jangka panjang sebesar 0.28%. Jadi, setiap bulan kesalahan dikoreksi sebesar 0.28% menuju keseimbangan jangka panjang. Sedangkan koefesien koreksi pada harga minyak kelapa sawit, meskipun nilainya positif namun tidak signifikan.

Hasil estimasi VECM pada jangka pendek menunjukkan bahwa variabel harga minyak kelapa sawit pada jangka pendek berpengaruh signifikan kepada harga minyak kedelai dan harga minyak bunga matahari bulan sebelumnya. Sedangkan variabel yang lain dalam jangka pendek tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga minyak kelapa sawit. Hal ini terlihat dari nilai t statistik yang signifikan pada taraf 5%. Hasil estimasi VECM jangka pendek dapat dilihat pada Tabel 5.7 di bawah.

Tabel 5.7. Hasil Estimasi VECM Jangka Pendek Error

Correction: D(PCPO) D(PCAN) D(PSOY) D(PSUN)

CointEq1 0.003014 0.184562 0.283341 0.156576 [ 0.03094] [ 2.29205]* [ 3.18775]* [ 1.07109] D(PCPO(-1)) 0.335254 0.174331 0.02233 0.147557 [ 1.60309] [ 1.00879] [ 0.11706] [ 0.47033] D(PCAN(-1)) 0.31737 -0.213479 0.106158 0.117376 [ 1.49349] [-1.21572] [ 0.54768] [ 0.36820] D(PSOY(-1)) -0.650899 -0.261899 -0.252272 -0.734624 [-2.90672]* [-1.41535] [-1.23508] [-2.18683]* D(PSUN(-1)) 0.424963 0.426858 0.346788 0.752584 [ 3.36103]* [ 4.08551]* [ 3.00692]* [ 3.96769]* R-squared 0.415028 0.519933 0.536704 0.418251 Keterangan: * signifikan pada taraf 5%

Harga minyak kedelai berpengaruh signifikan terhadap harga minyak kelapa sawit dengan nilai koefesien -0.650899. Artinya, jika harga minyak kedelai

bulan sebelumnya mengalami peningkatan sebesar satu persen maka harga minyak kelapa sawit saat ini akan mengalami penurunan sebesar 0.65%. Signifikannya pengaruh harga minyak kelapa sawit terhadap minyak kedelai ini sejalan dengan penelitian Purwanto (2002) bahwa minyak kelapa sawit dan minyak kedelai mempunyai hubungan substitusi. Selain itu, sesuai dengan teori ekonomi bahwa harga suatu komoditi yang bersubstitusi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang. Jika harga suatu barang meningkat maka permintaan terhadap barang substitusinya menjadi meningkat ceteris paribus.

Selain berpengaruh signifikan terhadap harga minyak kelapa sawit, harga minyak kedelai dalam jangka pendek juga berpengaruh signifikan terhadap harga minyak bunga matahari. Nilai koefesien yang menunjukkan nilai negatif berarti peningkatan harga minyak kedelai dapat menurunkan harga minyak bunga matahari. Signifikannya harga minyak bunga matahari dengan harga minyak kedelai memungkinkan kedua komoditas tersebut memiliki hubungan substitusi.

Harga minyak bunga matahari dalam jangka pendek mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, dan minyak kedelai dalam satu bulan terakhir. Ini berarti, pada jangka pendek perubahan harga minyak bunga matahari pada bulan sebelumnya akan mempengaruhi harga minyak nabati utama dunia. Signifikannya pengaruh harga minyak kelapa sawit, minyak kanola, dan minyak kedelai terhadap minyak bunga matahari ini sejalan dengan penelitian Amiruddin (2005), dimana dalam penelitiannya menyebutkan bahwa untuk harga minyak bunga matahari, harga minyak kelapa sawit, minyak

rapeseed, dan minyak bunga matahari merupakan faktor signifikan yang mempengaruhi harga minyak bunga matahari pada jangka pendek.

Harga minyak bunga matahari dipengaruhi oleh harganya sendiri pada bulan sebelumnya. Hasil ini sejalan dengan penelitian Liu (2008) dalam Aji (2010) bahwa harga minyak nabati dipengaruhi oleh harganya sendiri pada bulan sebelumnya. Teori ekonomi juga menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi permintaan suatu barang adalah harga barang itu sendiri. Oleh karena itu, harga suatu barang pada bulan yang lalu dapat mempengaruhi harga barang tersebut pada bulan berikutnya.

Signifikannya pengaruh harga minyak bunga matahari terhadap harga minyak kanola dan minyak kedelai dalam jangka pendek pada hasil VECM ini, sejalan dengan hasil uji kausalitas Granger dimana harga minyak bunga matahari mempengaruhi harga minyak kanola dan minyak kedelai. Hal ini dapat dikatakan bahwa harga minyak kanola dan harga minyak kedelai mengacu pada harga minyak bunga matahari. Signifikannya pengaruh harga minyak bunga matahari terhadap harga minyak kelapa sawit dan adanya hubungan satu arah yang dimiliki antara harga minyak kelapa sawit dengan harga minyak bunga matahari, mengindikasikan bahwa minyak kelapa sawit merupakan barang substitusi terdekat bagi minyak bunga matahari.

Hasil analisis VECM yang sejalan dengan hasil uji kausalitas Granger lainnya adalah signifikannya pengaruh harga minyak bunga matahari terhadap harga minyak kedelai. Hubungan satu arah yang dimiliki oleh harga minyak bunga matahari terhadap harga minyak kedelai menunjukkan bahwa perubahan harga minyak bunga matahari akan mempengaruhi harga minyak kedelai namun

tidak untuk sebaliknya. Keadaan ini mengindikasikan bahwa minyak bunga matahari merupakan barang substitusi terdekat untuk minyak kedelai.

Dokumen terkait