• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Video Untuk Instagram Post Ads

Dalam dokumen Perancangan Promosi Kedai Kinetik (Halaman 54-67)

4.2. Analisis perancangan

4.2.2. Analisis Video Untuk Instagram Post Ads

Pada perancangan video Kala Menanti Senja untuk Instagram post ads, Penulis menerapkan penggunaan berbagai macam jarak / long lens space untuk menampilkan emosi, suasana dan penegasan karakter utama. Pada video ini penulis ingin menunjukan bagaimana karakter yang sedang menikmati suasana Kedai Kinetik dan kemudian merasa nyaman sehingga dapat membuat orang yang tadinya tidak begitu dekat menjadi dekat karena terhubung oleh vibes dari Kedai Kinetik.

Kenworthy (2011) mengatakan bahwa ada berbagai macam cara untuk menghasilkan emosi atau suasana yang berbeda. Karakter utama pada umumnya memiliki porsi yang lebih besar dalam frame (hlm. 2),

Gambar 4.61. Karakter Utama

Untuk membuat ketegangan dan emosi yang dialami semua karakter terlihat dalam satu scene dibutuhkan cara pengambilan gambar dengan cara menggerakan kamera secara melingkar dari satu arah yang mengarah kepada

Gambar 4.62. Circling Dialogue

Penggunaan medium shot dan zoom shot memberikan efek kedua karakter menjadi dekat dan penggunaan wide shot pada angle lain berfungsi untuk memperlihatkan suasana dan detail tempat (hlm. 84).

Gambar 4.64. Wide Shot

Arnston (2010), mengatakan bahwa pada umumnya warm color dapat dikorelasikan dengan kehangatan, kenyamanan, kebahagiaan, intimasi, semangat, keceriaan dan lainnya (hlm 135 – 137). Penulis menerapkan warm color pada keseluruhan scene dalam video, kecuali pada scene 10 shot 1 dikarenakan pada

scene ini penulis ingin menunjukan kesedihan maka dari itu penulis menyisipkan

Penulis menerapkan komposisi rule of thirds pada video. Prakle (2010) mengatakan bahwa rule of thirds merupakan suatu komposisi fotografi yang dapat digunakan sebagai acuan dalam meletakan sebuah objek dalam sebuah foto. Tujuan dari aturan sepertiga ini adalah untuk menciptakan suatu harmoni dan peletakan point of interest dalam sebuah foto, sehingga di dalam sebuah foto dapat memiliki keseimbangan dan ritme dalam membaca makna dalam foto (hlm .18). Pemilihan komposisi rule of thirds ini sendiri dikarenakan view finder pada kamera juga menggunakan komposisi rule of thirds pada saat menggambil gambar.

1. Scene 1

Gambar 4.66. Scene 1 wide shot

Dalam scene ini penulis menggunakan long shot untuk memperlihatkan suasana dari tempat yaitu Kedai Kinetik

2. Scene 2

Penulis menggunakan kopi hitam dan kopi latte untuk mengkorelasikan bahwa mereka memiliki perbedaan dalam kesukaan namun mereka tetap hanyut terbawa suasana.

Gambar 4.67. scene 2 3. Scene 3

Pada scene 3 diperlihatkan bagaimana ekspresi dari kedua karakter tersebut dengan nyaman berbicara dan menggunakan angle yang memutar.

Gambar 4.69. Scene 3 shot 2 circling dialogue 4. Scene 4

Pada scene 4 ini dengan narasi “bukan hanya kita yang larut pada suasana malam itu” penulis menggunakan long shot untuk memperlihatkan bahwa suasana nyaman Kedai Kinetik yang dinikmati oleh siapa saja dan dengan siapa saja.

5. Scene 5

Penulis menggunakan lampu lampu dengan exposure gelap untuk mengkolerasikannya dengan dejavu

Gambar 4.71. Scene 5 6. Scene 6

Pada scene ini penulis menggunakan extreme zoom untuk memperlihatkan mereka saling tersenyum saat bertemu menggunakan split untuk memberikan kesan mereka tersenyum dan telah menjadi satu dipertemuan ini.

7. Scene 7

Pada scene ini, penulis memperlihatkan keramahan pemilik Kedai Kinetik melalui scene ini. Keramahan ini diperlihatkan dengan cara pemilik Kedai Kinetik mengajak kala karakter utama bercanda.

Gambar 4.73. Scene 7 middle shot 8. Scene 8

Pada scene 8, penulis menunjukan bagaimana mereka merespon candaan dari pemilik Kedai Kinetik. Hubungan antara scene 7 dan scene 8 adalah memperlihatkan bagaimana suasana bersahabat yang menjadi salah satu usaha pembeda dari Kedai Kinetik yaitu owner treat dan juga efek dari keramahan tersebut kepada konsumen dari Kedai Kinetik yaitu konsumen merasa lebih diterima dengan keramahan dari pemilik Kedai Kinetik

Gamabar 4.74. Scene 8 middle shot 9. Scene 9

Pada scene 9 ini penulis melanjutkan zoom dari scene 1 yang dimana dalam scene 9 ini posisi kamera sudah mendekati kedua karakter utama.

Gambar 4.75. Scene 9 Medium Shot 10. Scene 10

Pada scene 10 menunjukan bagaimana kedua karakter sedih ketika akan berada di dua pulau yang berbeda yang dimana bagian ini merupakan

Gambar 4.76. Scene 10 shot 1 Medium Shot

Gambar 4.77. Scene 10 shot 2 extreme shot

Pada shot 2 ini penulis menunjukan salah satu produk dari Kedai Kinetik yang memperlihatkan terpisahnya kopi dan susu yang belum diaduk untuk mengkorelasikannya dengan narasi yaitu berada di pulau yang berbeda 11. Scene 12

Pada scene ini penulis mengkolerasikan cinta yang sama dengan karakter utama wanita sedang meminum produk dari Kedai Kinetik yang memiliki konsistensi rasa yang sama. Di dalam scene ini juga penulis berusaha

menunjukan ekspresi karakter Senja yang sedang menikmati kopi dari Kedai Kinetik

Gambar 4.78. Scene 11 medium shot

Gambar 4.79. Scene 11 shot 2 wide shot

Pada scene 11 ini penulis juga ingin menunjukan bahwa suasana atau vibes Kedai Kinetik juga dapat di nikmati seorang diri dan sekaligus menampilkan suasana bagian depan (garden) Kedai Kinetik.

12. Scene 12

Pada scene 12 ini penulis melanjutkan zoom in dari scene 10 menuju menuju medium shot.

Gambar 4.80. Scene 12 Shot 1medium shot

Gambar 4.81. Scene 12 shot 2 extreme shot

Pada shot 2 dalam scene ini penulis mengkolerasikan kedekatan, keintiman dan juga kenyamanan. Penulis juga menyisipkan produk dari Kedai Kinetik untuk menekankan bahwa kejadian ini seluruhnya terjadi di Kedai Kinetik dan karena di Kedai Kinetik itulah vibes itu tercipta.

13. Scene 13

Pada scene ini penulis menggunakan foto yang dicetak dari scene 10 tujuannya untuk menunjukan bahwa karakter sudah tidak lagi berada di pulau yang sama tapi masih dengan rasa yang sama. Penulis juga menggunakan produk dari Kedai Kinetik untuk mengkorelasikan bahwa video ini tujuannya untuk menunjukan suasana, kenyamanan dan keakraban itu terjadi karena suasana yang dimiliki oleh Kedai Kinetik.

Scene 13 ini juga mengakhiri dari video ads ini dan pada akhir video ini penulis

memunculkan text teman ceritamu yang menggunakan jenis tipografi script. Landa (2010) mengatakan bahwa script merupakan tipografi yang paling menyerupai tulisan tangan manusia. Karakter dari tipografi script pada umumnya memiliki tingkat kemiringan dan seperti tulisan tangan sambung. Pesan yang ingin disampaikan juga penulis gunakan sebagai tagline dari perancangan promosi Kedai Kinetik.

Tagline adalah sebuah slogan yang menyampaikan manfaat atau semangat

sebuah brand atau tema yang diusung dalam sebuah kampanye. Tagline sendiri dapat memperjelas sebuah pesan atau bahkan bisa menjadi pesan utama dalam sebuah iklan (hlm. 100).

Dalam dokumen Perancangan Promosi Kedai Kinetik (Halaman 54-67)

Dokumen terkait