• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALGESIA REGIONAL II Tujuan :

ANESTESIA OBSTETRI II

Tujuan :

Untuk dapat mengelola pasien obsteri anestesia diperlukan pengetahuan dan keterampilan dalam penatalaksanaan perioperatf dari mulai persiapan prabedah sampai penatalaksanaan pascabedah. Melalukan penatalaksanaan nyeri persalinan dan memberikan anestesia umum atau regional untuk seksio sesarea pada seksio sesarea dengan penyulit

1. Preeklampsia atau eklampsia.

2. Kehamilan dengan penyakit berat yang menyertai. 3. Embolus air ketuban.

4. Pneumonia asam (aspirasi) dan sindrom Mendellson. 5. Sindrom Meigs

Referensi :

1. Clinical Anesthesiology GE Morgan, Jr 4th ed 2006 2. Clinical Anesthesia PG Barash 4th ed 2006

3. Miller´s Anesthesia RD Miller 6th ed 2005 KOMPETENSI

1.

Kognitif

No Materi Ya Tidak

1 Memiliki variabilitas denyut jantung janin, persalinan kurang bulan (prematur), asfiksia neonatus

2 Memiliki pengetahuan tentang kehamilan multipara, persalinan pervaginam dengan riwayat seksio sesarea sebelumnya,

perdarahan ante, intra dan pospartum

3 Memiliki pengetahuan tentang preeklampsia, eklampsia, sindrom HELLP

4 Mampu menjelaskan tanda-tanda embolusair ketuban dan penatalaksanaannya

5 Mampu menjelaskan tanda-tanda pneumonia asam (aspirasi) dan sindrom Mendellson

6 Memiliki pengetahuan tentang sindrom Meigs pada kasus tumor 7 Mampu menjelaskan kelainan atau penyakit pasien obstetrik

dengan risiko tinggi yang akan mempengaruhi jalannya anestesia

8 Mampu menjelaskan persiapan alat dan obat untuk anestesia umum dan regional meliputi subarahnoid, epidural, kaudal (lihat prosedur anesthesia umum dan regional)

9 Mampu menjelaskan indikasi anestesia umum atau regional untuk kasus obstetrik dan dengan penyulit dan penyakit penyerta

10 Mampu menjelaskan rencana analgesia regional untuk prosedur bedah obstetrik dan (lihat modul dan prosedur analgesia regional)

bedah obstetric dan termasuk teknik induksi cepat dan

penatalaksanaan jalan nafas sulit pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur anestesia umum)

12 Mampu menjelaskan penatalaksanaan cairan dan transfusi darah pada kasus Obstetric

13 Mampu menjelaskan evaluasi dan resusitasi bayi baru lahir 14 Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesia operasi non

obstetrik pada pasien obstetric

15 Mampu menjelaskan penatalaksanaan anestesia operasi laparoskopi

16 Mampu menjelaskan tentang ILA (Intrathecal labor analgesia) dan PCEA (Patient controlled epidural analgesia) untuk

persalinan pervaginam

17 Mampu menjelaskan tindakan resusitasi ibu hamil

18 Mampu menjelaskan penatalaksanaan pospartum dan pascabedah termasuk penanganan nyeri dan mual muntah 19 Mampu menjelaskan indikasi rawat ICU pascabedah

2.

Psikomotor

No Materi Ya Tidak

1 Mampu menentukan status fisis pasien obstetrik- dengan penyulit atau penyakit penyerta berdasarkan klasifikasi ASA (III keatas) 2 Mampu menilai kondisi jalan nafas pasien hamil dengan tingkat

kesulitannya, dan membuat rencana penatalaksanaannya dengan baik

3 Mampu melakukan identifikasi kelainan atau penyakit penyulit preoperative pasien dengan risiko tinggi (preeklampsia,

eklampsia, sindrom HELLP, kelainan jantung, sindrom Meigs dll) yang akan mempengaruhi jalannya anestesia dan melakukan penatalaksanaannya

4 Mampu melakukan analgesia regional meliputi subarahnoid, epidural, kaudal untuk prosedur bedah kasus obstetrik dan dengan penyulit atau kelainan penyerta (lihat modul dan prosedur analgesia regional)

5 Mampu memberikan anestesia umum untuk prosedur bedah obstetrik dan termasuk teknik induksi cepat dan penatalaksanaan jalan nafas sulit pada ibu hamil (lihat modul dan prosedur

anestesia umum)

6 Mampu mengenali komplikasi (hipertensi, hipotensi, edema paru, aspirasi, penurunan kesadaran dll) pada kasus obstetrik dan cara penanganannya

7 Mampu melakukan terapi cairan dan transfusi darah pada kasus obsterik

8 Mampu memberikan anestesia operasi non obstetrik pada pasien obstetric

9 Mampu memberikan anestesia operasi laparoskopi

10 Mampu melakukan ILA (Intrathecal labor analgesia) dan PCEA (Patient controlled epidural analgesia) untuk persalinan

pervaginam

11 Mampu melakukan resusitasi ibu hamil

12 Mampu melakukan evaluasi dan resusitasi bayi baru lahir (lihat modul anestesia umum dan pediatric)

nyeri dan mual muntah

14 Mampu melakukan pencatatan hal penting dalam rekam medis preoperatif, intra dan pascabedah terkait dengan tindakan anesthesia

15 Mampu menentukan indikasi rawat ICU pascabedah

Checklist obstetric II

No Materi Sudah

dikerjakan Belum dikerjakan PERSIAPAN PRA ANESTESIA

1 Anamnesis, periksaan fisis, pemeriksaan penunjang 2 Penentuan ASA

3 Persiapan alat, mesin pembiusan, STATICS, obat 4 Pemasangan monitor

ANESTESIA

1 Anestesia umum (intubasi, LMA) 2 Anestesia subarahnoid

3 Anestesia intravena

4 Pemberian cairan dan transfuse 5 Komplikasi dan penanganannya

PENATALAKSANAAN PASCABEDAH 1 Pengawasan ABC dan tanda vital

2 Penanganan mual muntah dan nyeri pascabedah Checklist prosedur anesthesia intravena

No Materi Sudah

dikerjakan Belum dikerjakan 1 Persiapan operasi elektif : puasa 6-8 jam (pasien

dewasa)

2 Periksa kesiapan mesin anestesia, peralatan anestesia dan obat-obat anestetik

3 Berikan premedikasi secara IV atau IM

4 Berikan oksigen 3- 6 l/ mnt dengan nasal kanul atau sungkup muka

5 Lakukan induksi dengan obat intravena

6 Monitor fungsi vital: oksigensi, saturasi Hb (SpO2), ventilasi(ETCO2), tekanan darah, nadi, EKG, suhu, aliran cairan infusi, produksi urin, perdarahan

7 Atur kebutuhan obat suplemen analgetik opioid, dan kebutuhan sedasi

8 Akhir tindakan yakinkan pasien bernafas spontan dan volume nafas adekuat (kecuali bila direncanakan untuk melanjutkan bantuan nafas pascabedah) Bila perlu berikan antidotum zat yang menyebabkan apnea berkepanjangan atau hipoventilasi 9 Harus selalu diawasi keadaan jalan nafas dan

pernafasan sampai ke ruang pulih 10 Berikan analgetik adekuat pascabedah

Checklist prosedur Induksi cepat

No Materi Sudah

dikerjakan Belum dikerjakan 1 Periksa kesiapan alat dan obat yang diperlukan

2 Diperlukan seorang asisten untuk melakukan manuver Sellick (penekanan pada krikoid)

3 Berikan preoksigenasi dengan oksigen 100% selama 3-5 menit

4 Berikan obat induksi dan pelumpuh otot kerja cepat 5 Posisikan kepala pasien dengan leher ekstensi 6 Asisten melakukan penekanan pada krikoid

7 Buka mulut dan masukkan daun laringoskop melalui sudut kanan mulut

8 Tempatkan ujung daun pada valekula

9 Angkat epiglotis sampai tampak rima glotis dan pita suara

10 Masukkan pipa endotrakeal dengan tangan kanan 11 Asisten tetap melakukan penekanan pada krikoid

sampai posisi pipa endotrakeal sudah tepat di atas karina, di mana bunyi nafas kanan dan kiri sama dengan ventilasi buatan

ANALGESIA REGIONAL III

Dokumen terkait