• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

C. Anggaran

1. Pengertian Anggaran

Menurut Hansen dan Mowen (2009: 423), “Anggaran adalah rencana keuangan untuk masa depan; rencana tersebut mengidenifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya”.

Menurut Munandar (2007: 1), “Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam satuan keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang”.

Menurut Rudianto (2009: 3), “Anggaran adalah rencana kerja organisasi di masa mendatang yang diwujudkan dalam bentuk kuantitatif, formal dan sistematis”.

Dari definisi tersebut maka dapat disimpulkan anggaran merupakan perencanaan yang disusun oleh manajemen secara tertulis tentang perencanaan keuangan yang akan dilakukan dimasa depan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pada ahkir periode anggaran akan dibandingkan dengan realisasinya untuk mengetahui apakah terjadi varians atau tidak dan jika terjadi varians dapat diantisipasi pada periode berikutnya.

2. Tujuan Penyusunan Anggaran

Setiap perusahaan memerlukan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian didalam melaksanakan fungsi-fungsi organisasi. Anggaran berfungsi bagi perusahaan karena akan memberi banyak manfaat bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Darsono dan Purwanti (2008: 8), menyebutkan tujuan anggaran sebagai berikut:

a. Memaksa para manajer untuk membuat rencana kerja

Hal ini berarti manajer harus selalu berpikir proaktif tentang perubahan yang akan terjadi di masa depan. Kemampuan memprediksi masa depan itu dituangkan dalam bentuk angka-angka satuan fisik dan satuan uang yang berorientasi pada kelangsungan hidup perusahaan.

b. Tolak ukur mengevaluasi kinerja

Tolak ukur mengevaluasi kinerja berarti kinerja manajemen harus dibandingkan dengan anggaran. Hasilnya adalah varian, varian dihitung dan dianalisis untuk koreksi rencana, anggaran, dan pelaksanaan kerja. Penyusunan anggaran akan meliputi seluruh kegiatan yang ada, dengan demikian akan melibatkan seluruh bagian dalam perusahaan.

c. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manajer

Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang selalu menilai dan mengetahui kinerja setiap bagian-bagian yang ada pada perusahaan tersebut. Adanya anggaran dapat mengkomunikasikan rencana organisasi kepada semua level manajemen. Selanjutnya manajer mengadakan koordinasi untuk merealisasikan rencana tersebut.

d. Membantu pengambilan keputusan

Hal ini berarti anggaran mengarahkan perhatian manajer untuk pengambilan keputusan.

3. Ciri-ciri Anggaran

Menurut Rudianto (2009: 4), tidak setiap rencana kerja organisasi dapat disebut sebagai anggaran karena anggaran memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan sekedar rencana, antara lain:

a. Dinyatakan dalam satuan moneter

Penulisan dalam satuan moneter tersebut juga dapat didukung oleh satuan kuantitatif lain, misalnya unit. Penyusunan rencana kerja dalam satuan moneter, bertujuan untuk mempermudah membaca dan usaha untuk memahami rencana tersebut.

b. Umumnya mencakup kurun waktu satu tahun

Bukan berarti anggaran tidak dapat disusun untuk kurun waktu lebih pendek, tiga bulanan misalnya atau untuk kurun waktu lebih panjang, seperti lima tahunan.

c. Mengandung komitmen manajemen

Anggaran harus disertai dengan upaya pihak manajemen dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai apa yang telah ditetapkan.

d. Usulan anggaran disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksanaan anggaran

Anggaran tidak dapat disusun sendiri-sendiri oleh setiap bagian organisasi tanpa persetujuan dari atasan pihak penyusun.

e. Anggaran hanya diubah jika ada keadaan khusus

Anggaran boleh diubah jika situasi internal dan eksternal organisasi memaksa untuk mengubah anggaran tersebut. Perubahan asumsi

internal dan eksternal memaksa untuk mengubah anggaran karena jika dipertahankan akan membuat anggaran tidak relevan lagi dengan situasi yang ada.

f. Harus dianalisis penyebabnya jika terjadi penyimpangan di dalam pelaksanaanya

Karna tanpa ada analisis yang lebih mendalam tentang penyimpangan tersebut, maka potensi untuk terulang lagi di masa mendatang menjadi besar.

4. Fungsi Anggaran

Menurut Rudianto (2009: 6), terdapat dua fungsi dari anggaran antara lain:

a. Alat Perencanaan

Anggaran merupakan rencana kerja yang menjadi pedoman bagi anggota organisasi untuk bertindak. Anggaran merupakan rencana yang diupayakan untuk direalisasikan. Anggaran memberikan sasaran dan arah yang harus dicapai disetiap bagian organisasi di dalam suatu periode waktu tertentu. Di dalam fungsi anggaran sebagai alat perencanaan, terdapat beberapa manfaat anggaran yang terkait satu dengan yang lainnya yaitu:

1) Memberikan pendekatan yang terarah dan terintegrasi kepada seluruh anggota organisasi.

2) Menciptakan suasana organisasi yang mengarah kepada tujuan umum, yaitu pencapaian laba usaha.

3) Mendorong seluruh anggota organisasi untuk memiliki komitmen mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

4) Mengarah penggunaan seluruh sumber daya pada kegiatan yang paling menguntungkan.

5) Mendorong pencapaian standar prestasi yang tinggi bagi seluruh anggota organisasi.

b. Alat Pengendalian

Di dalam fungsi pengendalian anggaran berguna sebagai alat penilai apakah setiap bagian organisasi telah sesuai rencana atau tidak. Dalam hal ini anggaran berfungsi sebagai suatu standar atau tolak ukur manajemen. Sebagai suatu standar, anggaran digunakan untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan setiap bagian manajemen telah sesuai dengan standar yang ditetapkan atau tidak. Jika realisasi pelaksanaan setiap bagian manajemen lebih dari baik anggaran, maka dapat dinilai bagian tersebut telah berhasil mencapai rencana yang telah ditetapkan. Di dalam fungsi anggaran sebagai alat pengendalian, terdapat beberapa manfaat anggaran yang terkait satu dengan yang lainnya yaitu:

2) Memberikan kesempatan untuk menilai dan mengevaluasi secara sistematis setiap segi atau setiap aspek organisasi.

3) Mendorong pihak manajemen secara dini mengadakan penelaahan terhadap masalah yang dihadapi.

5. Kelebihan dan Kelemahan Anggaran

Dalam penyusunannya anggaran memiliki beberapa kelebihan bagi pengguna, namun disamping kelebihan tersebut anggaran juga memiliki beberapa kelemahan yang harus dipahami oleh penggunanya.

Menurut Hansen dan Mowen (2009: 424), sistem anggaran memberikan beberapa kelebihan untuk suatu organisasi, antara lain: a. Memaksa para manajer untuk melakukan perencanaan.

b. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan keputusan.

c. Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja. d. Memperbaiki komunikasi dan koordinasi.

Menurut Nafarin (2007: 19), anggaran di samping mempunyai kelebihan juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:

a. Anggaran dibuat berdasarkan taksiran dan anggapan sehingga mengandung unsur ketidakpastian.

b. Menyusun anggaran yang cermat memerlukan waktu, uang, dan tenaga yang tidak sedikit sehingga tidak semua perusahaan mampu menyusun anggaran secara lengkap (komprehensif) dan akurat.

c. Bagi pihak yang merasa dipaksa untuk melaksanakan anggaran dapat mengakibatkan mereka menggerutu dan menentang sehingga anggaran tidak akan efektif.

Adanya kelemahan-kelemahan tersebut sering sulit dihindari atau dihilangkan sama sekali. Tentunya dampak dari munculnya kelemahan ini akan mengurangi manfaat anggaran. Oleh karena itu dalam menyusun

anggaran harus diperhitungkan manfaat yang diperoleh dan

meminimalkan kelemahan anggaran itu sendiri.

Dokumen terkait