• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Alat Evaluasi Perusahaan

2.2 Anggaran Sebagai Alat Pengendalian

Pengendalian dalam arti yang umum berarti meliputi langkah-langkah yang harus disiapkan dan ditempuh, supaya yang direncanakan dapat tercapai, direalisasikan atau agar hasil yang diinginkan sesuai dengan hasil yang dicapai. Seperti yang dikemukakan oleh Supriyono(2000:85)

Pengendalian (Controlling) merupakan proses untuk memeriksa kembali, menilai, dan selalu memonitor laporan – laporan apakah pelaksanaanya tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan. Pengendalian biaya dapat dibagi dalam empat langkah sebagai berikut :

1. Mencari dasar-dasar dan menetapkan standar untuk biaya.

2. Membandingkan antara biaya standard an biaya yang sesungguhnya 3. Mencari dan menetukan bagian organisasi perusahaan ataupun diluarnya

yang bertanggung jawab atas adanya penyimpangan.

Pengendalian biaya adalah satu proses yang meliputi seluruh tingkat dan seluruh kegiatan suatu perusahaan. Oleh sebab itu, pengendalian biaya harus merupakan rencana yang didukung oleh seluruh anggota dari perusahaan itu. Adapun peranan anggaran sebagai alat pengendalian dapat dijelaskan sebagai berikut ; 1. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan salah satu jenis biaya yang dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya pendekatan yang baik terhadap tenaga kerja, sehingga mereka dapat

bekerja secara stabil sesuai dengan standar yang telah ditentukan.Kegiatan pengenmdalian terhadap tenaga kerja dapat diserahkan pada supervisor.Dua elemen utama pengendalian biaya tenaga kerja lansung adalah (1) perhatian sehari-hari pada biaya tersebut dan, (2) Laporan kinerja dan evaluasi

hasil.Untuk ini diperlukan laporan pelaksanaan disertai dengan analisis varians. Formula untuk analisi varians baiay tenaga kerja lansung menurut

Adisaputro dan Anggarini (2007:224) adalah sebagai berikut :

Tenaga kerja langsung pada prinsipnya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biayaproduksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tak langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsungpada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead

a. Varians Efisiensi

= ( Jam Kerja Rencana-Jam Kerja Rill) x Tarif Upah Rencana

b. Varians Tarif upah

= (Tarif Upah Rencana – Tarif Upah Rill ) x Jam kerja Rill

c. Total Varians

Anggaran upah tenaga kerja langsung ialah anggaran yang merencanakan secaralebih terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsungselama periode yang akan datang, yang didalamnya meliputi rencana tentang jumlahwaktu yang diperlukan oleh para tenaga kerja langsung untuk menyelesaikan unit yangakan diproduksikan, tarif upah yang akan dibayarkan kepada para tenaga kerja langsungdan kapan waktunya para tenaga kerja langsung menjalankan kegiatan prose produksi,yang masing-masing dikaitkan dengan jenis barang jadi(produk) yang akan dihasilkan,serta tempat atau departemen dimana para tenaga kerja langsung tersebut akan bekerja.Tenaga kerja langsung mempunyai sifat-sifat:

a) Besar kacilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsungdengan tingkat kegiatan produksi

b) Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variable

c) Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam penentuan harga pokok)

Buruh pabrik dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung karena ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampaiberbentuk barang jadi.Fungsi atau kegunaan anggaran tenaga kerja langsung:

1. Penggunaan TKL (Tenaga Kerja Langsung) dan biaya yang lebih terencana 2. Harga pokok dapat dihitung dengan tepat

3. Dapat digunakan sebagai alat pengawas 4. Alat pengawas biaya tenaga kerja

Alasan untuk penggunaan anggaran tenaga kerja langsung yang terpisah adalahuntuk menyediakan data perencanaan tentang jumlah tenaga kerja langsung yangdibutuhkan, banyaknya tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja untuk tiap unitproduk, dan kebutuhan alur kas. Tujuan lain anggaran tenaga kerja langsung adalahuntuk membentuk dasar bagi pengendalian tenaga kerja langsung. Kegunaan anggaran tenaga kerja langsung

Perencanaan dan biaya tenaga kerja langsung yang efektif memiliki keuntunganperusahaan sbb:

1. Fungsi personel dapat ditampilkan lebih efisien karena ada dasar untuk prencanaan yang efektif,pengarahan,pelatihan,dan penggunaan personel. 2. Fungsi keuangan dapat ditampilkan lebih efissien karena tenaga kerja

seringmerupakan permintaan yang terbesar dalam kas selama tahun tersebut.Denganmengetahui perakiraan biaya tenaga kerja langsung meumngkinkan pegawai keuanganmerencanakan kebutuhan kas bagi periode interim

3. biaya produksi yang dianggarkan untuk setiap produk (biaya perunit dan tota biaya)Mungkin merupakan faktor penting daam beberapa bidang pembuat keputusanmsepertaikebijakan harga dan negosiasi serikat tenaga kerja. 4. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung secara signifikan dipertinggi. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:

a) Kebutuhan tenaga kerja.

b) Pencarian atau penarikan tenaga kerja. c) Latihan bagi tenaga kerja baru.

d) Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja. e) Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.

2.Penyusunan anggaran bahan baku

Seperti yang telah kita bahas sebelumnya bahwa anggaran memiliki banyak sekali peranan dalam sebuah proses produksi termasuk dalam pengendalian biaya bahan baku..Anggaran sangat berperan penting dalam pengendalian biaya bahan baku dan keduanya memiliki hubungan yang erat. Dengan adanya anggaran ini maka akan memudahkan manajemen untuk mengendalikan biaya bahan baku.

Pengendalian biaya bahan baku adalah penyediaan bahan dengan kuatitas dan kulitas yang disyaratkan dan pada waktu dan tempat yang diperlukan dalam proses produksi. Ini mengandung implikasi bahwa bahab baku yang diperoleh tidak boleh

berlebihan jumlahnya, dan mestinya dipertanggung jawabkan secara penuh dan dipergunakan sesuai dengan yang dimaksud. Jadi jelas, bahwa pengendalian bahan baku luas lingkupnya mengandung banyak fase atau bidan pengendalian seperti rencana, spesifikasi, pembelian,penggunaan dan bahan sisa serta pemborosan. Tujuan pengendalian biaya bahan baku adalah :

a) Mengurangi pengunaan yang tidak efisien atau pemborosn bahan;

b) Mengurangi atau mencegah penundaan produksi karena kekurangan bahan; c) Mengurangi resiko kecurian atau kecurangan;

d) Mengurangi investasi dalam persediaan; e) Dapat mengurangi investasi uang diperlukan;

f) Dapat mengurangi investasi yang diperlukan dalam fasilitas pergudangan g) Menyediakan laporan keuangan intern yang lebih cermat; dan

h) Membantupara departemen pembelian melalui program rencana pembelian yang dikoordinasika dengan baik.

Berdasarkan pengendalian diatas maka dapat dikemukakan bahwa tujuan bahan baku adalah :

a) Untuk mengarahkan pemakaian baiaya apakah pelaksanaan biaya dalam kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

b) Untuk mengetahui apakah pelaksanaan biaya kegiatan produksi berjalan efektif

c) Untuk menetapkan efisiensi biaya bahan baku d) Untuk menghasilkan produk yang berkulitas.

Proses pengendalian biaya bahan baku adalah untuk memperoleh jumlah produksi atau hasil yang sebenar – benarnya denagn kualitas yang dikehendaki. Dari

pemakaian sejumlah bahan tertentu, yaitu memperoleh hasil yang sebaik – baiknya dengan hiaya yang sewajar mungkin dalam kondisi yang ada. Menurut Wilson and Campbell (1992:252), langkah dalam mengendalikan pelaksanaan pengendalian biaya bahan baku sebaga berikut :

a) Menetapkan standar perbandingan

b) Mencatat prestasi pelaksanaan yang sebenarnya

c) Membandingkan biaya yang sesungguhnyadengan biaya standar pada saat pekerjaan dilaksanakan.

Pengendalian dilakasanakan melalui tindak lanjut ( Follow up) yang segera sebelum kecenderungan atau tendensi berkembang menjadi kerugian yang besar. Adapun penting agar setiap perbedaan dan penyimpanganyang tidak memuaskan harus dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dimengerti oleh mereka bertanggung jawab. Kecepatan dan metode penyajian mempunyai pengaruh yang sangat besar

pada tindakan perbaikan yang akan timbul, dan demikian juga efektivitas pengendalian.

Klasifikasi Anggaran Bahan Baku

Anggaran bahan baku dapat dibagi empat bagian yaitu : a) Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Disusun sebagai perencanaan kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk kebutuhan produksi periode yang akan dating. Kebutuhan bahan baku diperinci kebutuhan jenisnya, menurt macam barang jadi yang akan

dihasilkan, seta menurut bagian – bagian dalam pabrik yang menggunakan bahan tersebut.

b) Anggaran Pembelian Bahan Baku

Disusun sebagai perencanaan kuantitas bahan baku yang harus dibeli pada periode mendatang. Bahan baku yang harus dibeli diperhitungkan dengan mempertimbangkan factor – factor persediaan dan kebutuhan bahan baku. c) Anggaran Persediaan Bahan Baku

Jumlah bahan baku yang dibeli tidak harus sama dengan jumlah bahan baku yang dibutuhkan, karena adanya factor persediaan. Budget ini merupakan suatu perencanaan yang terperinci tas kuantitas bahan baku yang disimpang sebagai persediaan.

Sebagian bahan baku disimpan sebagai persediaan dan sebagian digunakan dalam proses produksi, anggaran ini merupakan suatu perencanaan nilai bahan baku yang digunakan dalam satuan uang.

Dokumen terkait