• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angin puting beliung

Dalam dokumen Surat Ijin Penelitian (Halaman 37-40)

Soal Pretest dan Posttest

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

E. Karakter siswa yang diharapkan: 1. Rasa ingin tahu

1. Angin puting beliung

Angin puting beliung merupakan angin yang sangat kencang dan bergerak memutar. Puting beliung biasanya terjadi pada saat hujan deras yang disertai angin kencang. Kecepatan angin puting beliung bias mencapai 175 km/jam. Angin puting beliung dapat menerbangkan segala macam benda yang dilaluinya. Akhir-akhir ini angin puting beliung sering terjadi di Negara kita.

Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pacaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. Penyebab terjadinya Penyebab Terjadinya Angin Puting Beliung disebabkan karena Udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bentrok dan terbentuklah puting beliung. Selain itu juga karen Dalam awan terjadi arus udara naik ke atas yang kuat. Hujan belum turun, titik-titik air maupun Kristal es masih tertahan oleh arus udara yang naik ke atas puncak awan.

Proses terjadinya puting beliung, proses terjadinya angin puting beliung, biasanya terjadi pada musim pancaroba pada siang hari suhu udara panas, pengap, dan awan hitam mengumpul, akibat radiasi matahari di siang hari tumbuh awan secara vertikal, selanjutnya di dalam awan tersebut terjadi pergolakan arus udara naik dan turun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Arus udara yang turun

103

dengan kecepatan yang tinggi menghembus ke permukaan bumi secara tiba-tiba dan berjalan secara acak.

Dampak Terjadinya Puting Beliung, dampak terjadinya puting beliung antara lain:

a. Rusaknya rumah dan infrastruktur suatu daerah b. Dapat menimbulkan korban jiwa.

c. Rusaknya kebun-kebun warga d. Kerugian Material

e. banyak puing-puing dan sampah yang terbawa puting beliung dan berserakan

f. Terganggunya kegiatan-kegiatan ekonomi.

2. Tanah longsor

Tanah longsor terjadi di daerah yang miring. Pembangunan di daerah perbukitan dapat menyebabkan longsor. Banyaknya pohon-pohon yang ditebangi membuat longsor semakin cepat terjadi. Hal ini dikarenakan pohon-pohon dapat mencegah angin yang bisa menimbulkan longsor.

Tanah longsor adalah tanah yang turun atau jatuh dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Masalahnya jika ada orang atau pemukiman di atas tanah yang longsor atau di bawah tanah yang jatuh maka sangat berbahaya. Tidak hanya tanah saja yang longsor karena batu, pohon, pasir, dan lain sebagainya bisa ikut longsor menghancurkan apa saja yang ada di bawahnya.

Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan asa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang mempengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh : Erosi yang disebabkan sungai – sungai atau gelombang laut yang menciptakan lereng-lereng yang terlalu curam

104

lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat gempa bumi menyebabkan tekanan yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng yang lemah gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang.

3. Erosi

Kenapa di daerah pegunungan tanahnya dibuat berundak undak. Tahukah kamu apa tujuannya? Tujuannya adalah untuk mencegah erosi. Erosi perlu dicegah karena erosi dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Erosi merupakan salah satu penyebab berkurangnya kesuburan tanah. Dengan terjadinya erosi, lapisan tanah yang subur hanyut terbawa arus air. Lama kelamaan, tanah menjadi tandus. Tanaman tidak dapat tumbuh di tanah yang dilanda erosi, karena di lahan ini, tidak cukup tersedia zat hara yang dibutuhkan tanaman. Erosi tanah paling mudah terjadi di lereng bukit. Air hujan mengalir menuruni lereng-lereng dengan deras dan menghanyutkan banyak tanah. Erosi dapat pula terjadi di tanah terbuka yang datar. Hujan lebat dapat menghayutkan dengan cepat lapisan tanah paling atas yang subur dari dataran terbuka.

Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan. Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air. Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.

Erosi dapat menimbulkan berbagai masalah antara lain :

1. Hilangnya lapisan tanah atas (top soil) sebagai media pertumbuhan dan resapan air.

2. Merosotnya peroduktivitas tanah pada lahan yang tererosi, yang disertai dengan merosotnya daya dukung serta kualitas lingkungan hidup.

105

3. Sungai, waduk, dan saluran irigasi/drainase di daerah hilir menjadi dangkal, sehingga daya guna dan basil guna berkurang.

4. Secara tidak langsung mengakibatkan terjadinya banjir yang kronis pada setiap musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau.

5. Dapat menghilangkan fungsi hidrologi tanah.

6. Terjadi pemindahan tanah beserta senyawa-senyawa kimia yang ada di dalamnya seperti unsur-unsur hara, bahan-bahan organik serta sisa-sisa pestisida.

Usaha untuk mencegah erosi di lakukan dengan pengolahan pada tanah. Usaha ini sering disebut konservasi tanah. Untuk mengetahui cara konservasi tanah, sebelumnya harus mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya erosi dan peranannya. Faktor iklim, terutama curah hujan dapat menyebabkan erosi. Curah hujan yang tinggi dengan intensitas yang lama sangat mendukung terjadinya erosi. Salah satu contoh pengendalian faktor ini dapat dilakukan dengan membuat saluran air, sehingga air hujan yang jatuh dapat diatur dan akan dimanfaatkan untuk irigasi.

Selain itu untuk menjaga kesuburan tanah dan mengurangi dampak erosi terhadap tanah, maka dapat dilakukan beberapa langkah berikut :

1. Terassering, yaitu menanam tanaman dengan sistem berteras-teras untuk

Dalam dokumen Surat Ijin Penelitian (Halaman 37-40)

Dokumen terkait