• Tidak ada hasil yang ditemukan

Angket Efektifitas Pembelajaran Membaca Al- Qur’an (Variabel Y) Tabel 31

HASIL PENELITIAN

C. Deskripsi Data

2. Angket Efektifitas Pembelajaran Membaca Al- Qur’an (Variabel Y) Tabel 31

Guru Menegur Siswa Yang Membuat Gaduh Di Kelas Dan Memberikan Hukuman Bagi Yang Melanggar (+)

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar dari para siswa menjawab sangat setuju apabila di dalam kelas terjadi kegaduhan maka guru langsung menegur dan memberikan hukuman bagi yang melanggar tata tertib di kelas (72,7%), dan sebagiannya lagi menjawab setuju (27,3%).

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 40 72,7%

2 Setuju 15 27,3%

3 Tidak Setuju 0 0%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Berdasarkan hasil tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran selain mengajarkan para siswa membaca Al-Qur’an, guru juga memperhatikan kondisi kelas dengan menegur para siswa jika mereka membuat gaduh di dalam kelas.

Tabel 32

Guru Menganjurkan Siswa Untuk Rajin Membaca Al-Qur’an Agar Bacaan

Al-Qur’an Siswa menjadi Semakin Lancar dan Bagus (+)

Berdasarkan tabel ke 32 tentang guru yang menganjurkan para siswa agar

rajin membaca Alqur’an. Sebagian besar para siswa merasa bahwa guru selalu menganjurkan mereka untuk rajin membaca Al-Qur’an, hal ini sesuai

dengan jawaban mereka yang mengatakan sangat setuju (83,6%). Sebagian lagi mengatakan setuju tentang anjuran dari guru untuk rajin membaca Al-Qur’an (10,9%). Sebagian kecil dari siswa mengatakan tidak setuju (3,6%)

dan hanya satu orang siswa saja yang mengatakan sangat tidak setuju kalau guru menganjurkan mereka agar rajin membaca Al-Qur’an (1,8)

Hasil tabel di atas menggambarkan betapa perhatiannya guru kepada para siswa dengan senantiasa menganjurkan mereka agar selalu membaca

Al-Qur’an agar bacaan mereka semakin lancar dan bagus.

Tabel 33

Guru Tidak Memberi Penjelasan Secara Praktis Pada Siswa Yang Memiliki Kesulitan Membaca Al-Qur’an (-)

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 46 83,6%

2 Setuju 6 10,9%

3 Tidak Setuju 2 3,6%

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,8%

Jumlah 55 100%

No Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Dari tabel di atas tentang tidak adanya bantuan secara praktek dari guru kepada siswa yang memiliki kesulitan membaca Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat bahwa tidak ada siswa yang menjawab sangat setuju tentang hal diatas. Ada satu orang siswa yang menjawab setuju tentang guru yang tidak memberi bantuan kepada siswa yang sulit membaca Al-Qur’an (1,8%). Namun, ada sebagian besar dari siswa yang menjawab sangat tidak setuju kalau murid yang sulit membaca Al-Qur’an tidak dibantu oleh guru dengan penjelasan secara praktis (83,6%) dan sebagia lagi menjawab tidak setuju (14,5%).

Berdasarkan keterangan data di atas dapat dijelaskan bahwa betapa pedulinya guru kepada para siswanya, guru memberikan bantuan berupa pengajaran di kelas ataupun di luar kelas pada siswa yang belum bisa membaca Al-Qur’an.

Tabel 34

Guru Al-Qur’an Tidak Memberikan Evaluasi Pada Awal dan Akhir Pembelajaran (-)

Dari hasil tabel di atas tentang guru Al-Qur’an yang tidak memberikan

evaluasi pada awal dan akhir pembelajaran. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa sebagian besar para siswa menganggap guru selalu memberikan

2 Setuju 1 1,8%

3 Tidak Setuju 8 14,5%

4 Sangat Tidak Setuju 46 83,6%

Jumlah 55 100%

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 1 1,8%

2 Setuju 1 1,8%

3 Tidak Setuju 11 20%

4 Sangat Tidak Setuju 42 76,4%

eveluasi setiap pembelajaran, hal ini sesuai dengan jawaban mereka yang menjawab sangat tidak setuju (76,4%), sebagiannya lagi menjawab tidak setuju (20%). Namun, ada sedikit dari siswa yang mengatakan bahwa guru tidak memberikan nilai setiap pelajaran selesai, hal ini sesuai dengan jawaban mereka yang mengatakan sangat setuju dan setuju (1,8).

Tabel 35

Guru memulai pembelajaran Dengan Hal-Hal Yang Mudah Difahami, Disesuaikan Dengan Kemampuan Siswa(+)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Guru selalu memulai pembelajaran denga hal-hal atau materi yang mudah difahami oleh siswa. Hal ini terbukti dari hasil jawaban siswa yang menjawab “Sangat Setuju”

63,6%. Adapun yang menjawab “Setuju” 29,1%, yang menjawab “Tidak

Pernah”16,4% dan tidak ada siswa yang menjawab “Sangat Tidak Setuju”.

Tabel 36

Guru Menyiapkan Alat-Alat Mengajar Yang Disesuaikan Dengan Materi Yang Akan Diajarkan (+)

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 35 63,6%

2 Setuju 16 29,1%

3 Tidak Setuju 9 16,4%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 55 100%

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 33 60%

2 Setuju 20 36,4%

3 Tidak Setuju 2 3,6%

4 Sangat Tidak Setuju 1 1,8%

Berdasarkan tabel ke 36 di atas dapat dilihat jawaban siswa yang menjawab “Sangat Setuju” sebanyak 60%. Adapun yang menjawab

“Setuju” 36,4%, yang menjawab “Tidak Setuju” berjumlah 3,6% dan yang

menjawab “Sangat Tidak Setuju” berjumlah 1,8%.

Dari hasil tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap pembelajaran akan dilaksanakan, guru sellau memperispkan alat-alat yang dibutuhkan yang disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan.

Tabel 37

Guru tidak Menggunakan Metode Iqra’ Dalam Pelaksaan Pembelajaran

Al-Qur’an(-)

Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian siswa menjawab sangat tidak setuju jika guru dikatakan tidak menggunakan metode Iqra’

dalam proses pembelajaran (58,2%), sebagiannya lagi menjawab tidak setuju (36,4%). Adapun siswa yang menjawab setuju jika dikatakan guru tidak menggunakan metode Iqra’ dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an (5,5%) dan tidak ada siswa yang menyatakan sangat setuju.

Berdasarkan hasil jawaban para siswa maka dapat dilihat bahwasanya dalam proses pembelajaran membaca Al-Qur’an, guru selalu menggunakan metode Iqra’.

Tabel 38

Guru Tidak mengajak Siswa Untuk Ikut Aktif Dalam Pembelajaran (-) No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 3 5,5%

3 Tidak Setuju 20 36,4%

4 Sangat Tidak Setuju 32 58,2%

Jumlah 55 100%

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

Dari tabel di atas tentang guru yang tidak mengajak siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat hasilnya bahwa responden

yang menjawab “Sangat Tidak Setuju” hanya 38,1%, yang menjawab “Tidak Setuju” sebesar 54,6%, yang menjawab “Setuju” hanya 7,3 %, dan

tidak ada responden yang menjawab “Sangat Setuju”. Hal ini membuktikan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran guru mengajak para siswanya untuk aktif dan perperan dalam proses belajar mengajar.

Tabel 39

Saya Meniliki Semangat Yang Besar Untuk Mengikuti Pembelajaran Al-Qur’an (+)

Pada tabel 39 di atas tentang para siswa yang memiliki semangat yang besar untuk mengikuti pembelajarn Al-Qur’an. Dalam hal ini sebagian siswa menjawab sangat setuju jika dikatakan mereka semangat mengikuti pembelajaran Al-Qur’an (41,8%), sebagian lagi menyatakan setuju (49,1%). Namun, ada sebagian kecil dari para siswa menyatakan tidak setuju jika dikatakan bahwa mereka memiliki semangat yang besar dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur’an (5,5%) dan sedikit siswa yang menyatakan sangat tidak setuju (3,6%).

2 Setuju 4 7,3%

3 Tidak Setuju 30 54,6%

4 Sangat Tidak Setuju 21 38,1%

Jumlah 55 100%

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 23 41,8%

2 Setuju 27 49,1%

3 Tidak Setuju 3 5,5%

4 Sangat Tidak Setuju 2 3,6%

Tabel 40

Siswa Mempersiapkan Alat-Alat Yang Diperlukan Dalam Belajar Al-Qur’an, misalnya: modul Iqra’ dan buku panduan (+)

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas para siswa selalu mempersiapkan alat-alat yang digunakan ketika pelajaran Al-Qur’an

misalnya modul Iqro’ dan buku panduan (36,4%), sebagian lagi menyatakan sering (36,4%), sedikit dari siswa yang menyatakan kadang-kadang mereka mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam pembelajaran Al-Qur’an

(18,2%) dan sedikit dari mereka yang menjawab tidak pernah (9,1%). Dari data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa masih ada para siswa yang tidak mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca Al-Qur’an.

Tabel 41

Sebelum Masuk Kelas Siswa Melancarkan Bacaan Al-Qur’an (+)

Pada tabel ke 41 tentang sikap siswa yang melancarkan bacaannya sebelum masuk ke dalam kelas. Sebagian siswa menyatakan selalu melancarkan bacaan Al-Qur’annya sebelum masuk ke dalam kelas (36,4%),

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Selalu 20 36,4%

2 Sering 20 36,4%

3 Kadang-Kadang 10 18,2%

4 Tidak Pernah 5 9,1%

Jumlah 55 100%

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Selalu 20 36,4%

2 Sering 17 30,9%

3 Kadang-Kadang 9 16,4%

4 Tidak Pernah 9 16,4%

sebagian lagi menyatakan sering melancarkan bacaannya sebelum masuk kelas (30,9%) dan sebagian kecil ada yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah melancarkan bacaannya sebelum masuk ke dalam kelas (16,4%).

Tabel 42

Siswa Selalu Melanggar Aturan Yang Dibuat Oleh Sekolah Dan Guru, Misalnya Sering Datang Terlambat, membuat Gaduh Di Kelas, Tidak

Mengulang-Ulang Bacaan dan sebagainya. (-)

Berdasarkan data di atas bahwa sebagian besar dari para siswa menyatakan sangat tidak setuju jika dikatakan sering melanggar aturan sekolah dan guru (27,3%), sebagian lagi menyatakan tidak setuju (18,3%), sebagian lagi manyatakan sangat setuju dan setuju (27,3%). Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran masih banyak para siswa yang melanggar tata tertib yang dibuat oleh guru dan sekolah.

Tabel 43

Siswa Mengetahui Bentuk Tanda Baca Seperti Syakal (Harakat) Dan Syiddah (+)

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 15 27,3%

2 Setuju 15 27,3%

3 Tidak Setuju 10 18,2%

4 Sangat Tidak Setuju 15 27,3%

Jumlah 55 100%

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 34 61,8%

2 Setuju 20 36,4%

3 Tidak Setuju 1 1,8%

4 Sangat Tidak Setuju - -

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa mengetahui bentuk tanda baca yang terdapat di dalam Al-Qur’an, hal ini

dibuktikan dari jawaban responden yang menjawab “Sangat Setuju” sebesar

63,6%, adapun yang menjawab “Setuju” sebesar 34,5%, yang menjawab

“Tidak Setuju” sebesar 1,8%, dan tidak ada responden yang menjawab

“Sangat Tidak Setuju”.

Tabel 44

Siswa Berusaha Membaca Al-Qur’an Sesuai Kaidah Ilmu Tajwid (+)

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebagian siswa selalu berusaha membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid (36,4%), sebagian

lagi menjawab sering berusaha membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu

tajwid (45,5%), sebagian kecil menjawab kadang-kadang membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid (16,4%), dan sedikit sekali siswa yang

menyatakan tidak pernah berusaha membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid (1,8%).

Hasil data di atas menyatakan bahwa kebanyakan para siswa akan berusaha untuk membaca Al-Qur’an sesuai kaidah ilmu tajwid. Hal ini

membuktikan bahwa ada semangat yang besar dalam diri siswa untuk memiliki kemampuan membaca Al-Qur’an dengan baik.

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Selalu 20 36,4%

2 Sering 25 45,5%

3 Kadang-Kadang 9 16,4%

4 Tidak Pernah 1 1,8%

Tabel 45

Siswa Tidak Mengetahui Huruf Hijaiyah Dimulai Dari Hamzah (أ) Sampai Iya (ي) Sehingga Guru Harus Menjelaskan Dari Awal (-)

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jawaban para siswa mengenai pengetahuan tentang huruf hijaiyah, terbukti sebagian para siswa menyatakan sangat tidak setuju jika dikatakan mereka tidak mengetahui huruf hijaiyah (45,5%), sebagian lagi menyatakan kurang setuju (36,4). Namun, sedikit dari mereka yang menjawab setuju (10,9%), dan sangat setuju (7,3%) apabila mereka dikatakan tidak memiliki kemampuan dalam membaca Al-Qur’an. Hal ini membuktikan bahwa sebelum belajar membaca Al-Qur’an lebih mendalam, mereka sudah memiliki persiapan

awal yakni sudah mengenal dan mengetahui huruf-huruf hijaiyah yang dimulai dari hamzah (أ) sampai iya (ي)

Tabel 46

Dengan adanya Modul Iqra’ Dari Jilid 1-6, Siswa Jadi Semangat Belajar Al-Qur’an (+)

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 4 7,3%

2 Setuju 6 10,9%

3 Kurang Setuju 20 36,4%

4 Sangat Tidak Setuju 25 45,5%

Jumlah 55 100%

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 40 72,7%

2 Setuju 13 23,6%

3 Tidak Setuju 2 3,6%

4 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan buku atau modul Iqro’

yang terdiri dari enam jilid membuat siswa semangat mengikuti pelajaran Al-Qur’an, hal ini dibuktikan dengan jawaban para siswa yang menjawab

“Sangat Setuju” sebesar 72,7%, yang menjawab “Setuju” sebanyak 23,6%,

yang menjawab “Tidak Setuju” sebanyak 3,6%, dan tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

Data tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan adanya modul Iqra’

yang terdirin dari jilid 1 sampai 6, membuat mereka semakin semangat dan senang dalam mengikuti pembelajaran membaca Al-Qur’an. Hal ini

menandakan bahwa lingkungan luar berupa sarana media Iqra’ bisa

dikatakan efektif.

Tabel 47

Dengan Kelas Yang Sejuk Dan Nyaman, Siswa Tetap Malas Mengikuti Pelajaran Al-Qur’an (-)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lingkungan kelas yang nyaman membuat siswa menjadi semangat mengikuti pelajaran Al-Qur’an Hal ini

terbukti dari jawaban siswa yang menyatakan sangat tidak setuju apabila siswa dikatakan malas belajar Al-Qur’an sekalipun suasana kelas sejuk dan nyaman (47,3%), sebagian lagi menyatakan tidak setuju (49,1%). Namun, hanya sedikit sekali dari siswa yang menyatakan tidak setuju jika dikatakan malas belajar Al-Qur’an sekalipun suasana kelas sejuk dan nyaman (3,6%).

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 2 3,6%

3 Tidak Setuju 27 49,1%

4 Sangat Tidak Setuju 26 47,3%

Tabel 48

Siswa Belajar Al-Qur’an Hanya Di Sekolah Saja, Tidak Belajar Di Tempat Lain (-)

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa banyak siswa yang menyatakan sangat tidak setuju jika dikatakan mereka belajar Al-Qur’an hanya disekolah saja dan tidak belajar ditempat lain misalnya Majlis Ta’lim atau TPQ

disekitar rumah mereka (63,6%), sebagian lagi menyatakan tidak setuju jika dikatakan belajar Al-Qur’an hanya disekolah saja tidak ditempat lain

(32,7%) dan sedikit sekali siswa yang menyatakan setuju jika dikatakan hanya disekolah saja mereka belajar membaca Al-Qur’an (3,6%). Dari hasil jawaban responden dapat dijelaskan bahwa lingkungan sosial yang baik dan mendukung maka akan memberikan pengaruh positif kepada siswa dalam membaca Al-Qur’an. Maksudnya yaitu jika dilingkungan tempat tinggal siswa ada sebuah tempat yang mengajarkan Al-Qur’an misalnya seperti

TPQ atau majelis ta’lim, maka siswa yang tinggal di daerah tersebut akan

ikut bergabung untuk belajar Al-Qur’an.

Tabel 49

Siswa Malas Membaca Al-Qur’an Walaupun Mereka Melihat Orang Tua Sering Membaca Al-Qur’an (-)

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 2 3,6%

3 Tidak Setuju 18 32,7%

4 Sangat Tidak Setuju 35 63,6%

Jumlah 55 100%

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Prosentase

1 Sangat Setuju 1 1,8%

2 Setuju 0 0%

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jawaban siswa tentang siswa yang malas membaca Al-Qur’an walaupun mereka melihat orang tua sering dan rajin membaca Al-Qur’an. Dalam hal ini sebagian besar para siswa menyatakan sangat tidak setuju jika dikatakan siswa tetap malas membaca Al-Qur’an sekalipun mereka melihat orang tua di rumah rajin membaca Al-Qur’an (70,9%), sebagian lagi menyatakan tidak setuju (27,3%) dan sangat

sedikit siswa yang menyatakan sangat setuju apabila mereka melihat orang tua yang rajin membaca Al-Qur’an tetapi mereka tetap malas membaca Al-Qur’an (1,8%).

Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa lingkungan luar yang berasal dari keluarga memberikan pengaruh besar pada anak. Hasil tabel

diatas membuktikan bahwa orang tua yang sering membaca Alqur’an akan

memberikan contoh positif pada anak. Anak yang awalnya malas membaca Al-Qur’an, tapi dengan melihat kedua orangtuanya rajin membaca Al-Qur’an maka anak tersebut akan meniru kebiasaan orang tuanya untuk rajin tadarus Al-Qur’an.