• Tidak ada hasil yang ditemukan

(MENURUT AKAR GENEOLOGIS KEBUDAYAAN MASYARAKAT INDONESIA)

Nawang Wulandari

STAIN Jurai Siwo Metro

nawangtaufiq@gmail.com

Pendahuluan

Pembahasan mengenai seksualitas dalam perkembangannya memiliki makna yang luas, yaitu sebuah aspek kehidupan menyeluruh meliputi konsep tentang seks (jenis kelamin), gender, orientasi seksual dan identitas gender, identitas sosial, erotism, kesenangan, keintiman dan reproduksi.

Pada dasarnya terdapat pandangan tentang seksualitas yang saling bersebrangan, yaitu antara kelompok yang mendasarkan pemikiran tentang seksualitas pada aliran esensialism, dan kelompok yang lain pada social constructionism. Pandangan esensialsm meyakini bahwa jenis kelamin, orientasi seksual, dan identitas sosial sebagai hal yang bersifat teori dan natural sehingga tidak dapat mengalami perubahan. Kelompok ini berpandangan bahwa jenis kelamin hanya ada 2 jenis, yaitu laki-laki dan perempuan, orientasi seksual hanya hetroseksual, dan identitas gender harus selaras dengan jenis kelamin (perempuan- feminin; laki-laki – maskulin) menyebabkan kelompok yang berada di luar maistream tersebut dianggab sebagai abnormal.

Sebaliknya, dalam pandangan social constructionism, bukan hanya gender, namun juga seks dan jenis kelamin, orientasi seksual maupun identitas gender adalah hasil konstruksi sosial. Sebuah konstruksi sosial,seksualitas bersifat cair, dan merupakan suatu kontinum sehingga jenis kelamin tidak hanya terdiri dari laki-laki dan perempuan, namun juga intresex dan transgender/transeksual, orientasi seksual tidak hanya heroseksual namun juga homoseksual dan biseksual.258

Pandangan umum yang diterima di indonesia adalah pandangan esensialis, sehingga LGBT dipandang sebuah penyimpangan dan abnormal. Pandangan tersebut mendapat legitimasi dari ajaran agama dalam masyarakat Indonesia, karena budaya di Indonesia adalah budaya santun yang memegang adat ke-Timuran. Indonesia adalah negara yang berlandaskan pancasila dan ber-Ketuhanan yang maha Esa. Anggapan ini kemudian membentuk standar kenormalan yang diterima dalam masyarakat.

Kenyataan yang terjadi terdapat pergeseran pandangan dan reaksi masyarakat terhadap kaum LGBT. Seiring dengan perkembangannya perubahan sosial kontemporer seperti kampanye hak asasi manusia dan kesetaraan gender

258 Dede Oetomo, Dari Suara Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender (LGBT) – Jalan lain memahami Hak Minoritas. 2008) www.komnasperempuan.or.id. Diakses pada tanggal 20 Maret 2016

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) maka keseluruhan hal tersebut turut mempengaruhi perspektif masyarakat terhadap kaum LGBT.

Beberapa negara saat ini mulai melegalkan pernikahan sesama jenis, hal ini dilandasi oleh gagasan anti diskriminasi sebagai wujud hak asasi manusia. Namun dalam ruang lingkup yang lebih luas, hingga saat ini masih muncul banyak perdebatan mengenai moralitas seorang LGBT. Perdebatan ini dipicu oleh kenyataan bahwa LGBT telah melanggar mayoritas norma yang ada dalam agama, budaya maupun hukum yang dianut dan diterapkan oleh mayoritas masyarakat di dunia dan khusunya Indonesia sebagai negara yang memegang teguh norma kesusilaan. Namun di luar segala kontroversinya, hingga saat ini kaum LGBT telah menunjukkan eksistensinya di tengah masyarakat yang menentangnya. Kaum LGBT yang telah terorganisir dalam banyak kelompok mampu menemukan solidaritas yang didasari persamaan sebagai kaum LGBT yang kerap terpinggirkan. Solidaritas yang muncul tersebut selanjutnya menjadi media sosial mereka yang bertujuan agar kaum LGBT dapat diterima dalam masyarakat atas nama keadilan

Pengertian dan Sejarah LGBT

1. Pengertian LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual dan Transgender) a. Lesbi

Lesbian adalah suatu istilah tertentu yang digunakan untuk merujuk kepada wanita homoseks. 259

b. Gay

Kartini Kartono dan Dali Gulo mengatakan bahwa gay adalah suatu istilah bahasa sehari-hari untuk menyebut homoseks. Homoseks adalah hubungan seks dengan pasangan sejenis (pria dengan pria

Islam sendiri menyebut pelaku homoseks dengan sebutan liwath. Penyebutan ini didasarkan atas ketertarikan serta cara memaksa melakukan hubungan seksual. Karena dipandang dari keterkaitan seksual mereka serta cara melakukannya, sehingga jika dihubungkan dengan pengertian homoseks dalam masyarakat, berarti pengertiannya sebatas kaum gay dan waria transeksual.

c. Biseksual

Biseksual mempunyai dua pengertian. Pertama, mempunyai sifat kedua jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Kedua, tertarik kepada kedua jenis kelamin (baik kepada laki-laki maupun kepada perempuan)

259 Rama Azhari dan Putra Kencana, Membongkar Rahasia Cinta Terlarang, h.25. Lihat Juga Kartini kartono, Patologi Sosial Jilid I (Jakarta: Rajawali, 1988) h.214

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) Sedangkan menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo Kartini Kartono dan Dali Gulo, Kamus Psikologi, CV Pionir jaya, Bandung), biseksual ialah seseorang yang melakukan hubungan-hubungan hetroseksual dan relasi-relasi homoseksual.

Dari kedua definisi di atas, dapat disimpulkan jika biseksual adalah seseorang yang tertarik secara seksual kepada jenis kelamin yang sama maupun jenis kelamin yang berbeda dengannya.

d. Transgender

Transgender adalah orang yang cara berperilaku atau penampilannya tidak sesuai dengan peran gender pada umumnya. Transgender adalah orang yang dalam berbagai level

“melanggar” norma kultural mengenai bagaimana seharusnya pria dan wanita berperilaku.

Sejarah LGBT

Homoseksual telah ada dan berkembang dalam kebudayaan masyarakat sejak zaman pra-sejarah jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Hal ini dapat dilihat pada perilaku seksualitas mamalia dan juga pada hubungan seksual antara manusia dalam kebudayaan yang berlaku pada masa itu. Perilaku-perilaku homoseksual tidak hanya berakhir pada masa itu saja. Homoseksualitas juga berlangsung pada masa-masa peradaban selanjutnya.Hal ini dibuktikan dengan adanya bukti mitos, manuskrip, candi-candi seperti candi cetho‟, pura

puseh, candi sukun, pura penyungsung, pura besakih, pelinngih ratu Ayu pingit.260

Selama perjalanannya homoseksual memiliki beberapa periode penting yang terjadi. Kemunculannya dalam beberapa hal inilah yang yang paling melekat dalam ingatan dunia dan mempengaruhi stigma negatif. Diantaranya adalah peristiwa binasanya kaum sodom umat Nabi Luth yang dilaknan Allah karena melakukan tindak seksualitas sejenis, mereka telah diperingati oleh Nabi Luth namun tidak menghiraukan. Maka Allah membinasakan mereka dengan cara menghujani batu dari neraka hingga mereka binasa. Sebagaimana disebutkan

dalam Al Quran surat Al A‟raf Ayat 80-84

                                                    

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS)                                       

80. Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala Dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" 81. Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas. 82. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri." 83. Kemudian Kami selamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya; Dia Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). 84. Dan Kami turunkan kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang

berdosa itu.(Al A‟raf 80-84)

Peristiwa yang terjadi kemudian adalah peristiwa meletusnya gunung Vesuvius di Italia yang membinasakan kota Pompeii terutama kota namples. Tempat tersebut merupakan tempat pusat perzinaan dan masyarakatnya banyak yang homoseksual.261

Berlanjut pada Tahun 1930-an bangsa yahudi serta kaum homoseksual yang dianggap sebagai orang-orang yang berbahaya, ketika itu sekitar 50.000 orang dipenjara di camp-camp pengasingan Nazi ketika Nazi berkuasa.262 Sejarah perjalanann kaum homoseksual tidak berakhir sampai di situ, pada Tahun 1950-an Inggris mendirik1950-an konselir untuk memb1950-antu pemerintah1950-an dalam membuat undang-undang menghadapi homoseksualitas yang belakangan banyak terjadi dalam masyarakat dan juga prostitusi. Pada bulan juni 1969 di New york, Amerika Serikat berlangsung huru hara Stonewall, ketika kaum waria dan gay melawan represi polisi yang khususnya terjadi pada sebuah bar yang bernama Stonewall Inn. Peristiwa ini dianggap permulaan pergerakan gay yang terbuka dan militan di barat. Kemudian pada Tahun 1978 International Lesbian and gay Association (ILGA) berdiri di Dubin, Irlandia.263

Di Indonesia homoseksual dan seksualitas telah ada sejak zaman dulu dan dibicarakan dalam setiap ritual, bersatu sebagai bagian dari kebudayaan lokal. Homoseksual telah menjadi bagian dalam inisiasi-inisiasi kebudayaan daerah. Contohnya reog ponorogo, dalam ritualnya untuk menjadi seorang Warok gemblak hebat, seseorang dilarang untuk bergaul dengan perempuan, karena perempuan dianggap membawa kelemahan pada pria dan diyakini jika berdekatan dengan perempuan itu, akan menghilangkan kesaktian mereka. Ketika mereka mengeluarkan sperma saat terangsang kepada perempuan maka

261Ibid. Rama Azhari dan putra Kencana, h.51

262 Collin pencer, Sejarah Homoseksualitas (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2014), h.420

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) akan menghilangkan kesaktian ilmu yang mereka pelajari dan hal-hal seperti ini sangat diyakini oleh masyarakat budaya di mana kebudayaan sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka. Kemudian juga terdapat ukiran tentang seksualitas yang tidak membatasi masalah orientasi pada relief candi-candi yang tersebar di Indonesia sebagai simbol dari kesuburan.264

Awal abad ke-20 sekitar Tahun 1920-1930-an pada masa penjajahan sudah terdapat banyak homoseks di berbagai kota di Indonesia namun masih belum dapat terlacak dengan baik, hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan naskah autobiografi tentang seorang priyai jawa yang menuliskan tentang kehidupannya di masa kolonial Belanda.265 Pada zaman dulu kaum LGBT memang tidak banyak yang terlihat dan memang baru meluas pada zaman modern. Kemudian pada sekitar akhir 1989 hingga awal Tahun 90-an banyak berdiri LSM-LSM yang membela hak-hak LGBT seperti Gay Society (IGS) dan GAYa Nusantara.

Di Indonesia sebetulnya sudah terdapat LSM yang menangani masalah LGBT sejak Tahun 1982 yang bernama Lambada Indonesia, yang menerbitkan

bulletin “gaya hidup ceria (1982-1984). Melalui lambada Indonesia yang berkantor di Surabaya, beberapa lesbian di jakarta , Yogyakarta dan Surabaya mulai mengorganisir diri. Di Jakarta misalnya, beberapa lesbian yang menjadi kontak person Lambada Indonesia mulai melakukan penggalangan anggota. Pertemuan pertama kali dilakukan di rumah salah seorang artis terkenal pada masa itu tapi tidak come out kepada publik. Namun Lambada Indonesia hanya bertahan 6 bulan, dikarenakan lemahnya sumberdaya manusia dan ekonomi yang menjadikan organisasi mereka tidak kuat.

Pada Tahun 1984, masih di Jakarta, beberapa aktifis lesbian mendirikan organisasi bernama SAPHO dengan dukungan dari pejabat (gay, namun tidak come out) dan beberapa mahasiswa fakultas psikologi Universitas Indonesia. SAPHO mempunyai misi melakukan penguatan psikologis (terutama self esteem) khusus kepada individu lesbian sehingga mereka mempunyai kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan masyarakat.

Kemudian memasuki era milenium dan akhir Tahun 90-an memang pergerakan LGBT seperti memasuki masa-masa kemudahannya meski tidak semudah yang dibayangkan karena masih banyak pertentangan yang terjadi. Selain dari sisi luar negeri, di dalam negeri sendiripun mereka mengalami kesulitan karena pada masa era orde baru seksualitas manusia pada masa kepemimpinan Soeharto diikat tidak boleh keluar dari ranah pribadi. Kemudian pada ranah internasional isu orientasi seksual masuk dalam agenda konfrensi PBB termasuk hak asasi manusia di Wina, Austria, tetapi ditentang oleh

264 DebDikBud, Sejarah kebudayaan Bali: Kajian Perkembangan dan dampak Pariwisata (Jakarta: DebDikBud RI, 1998) h.73-76

265 Amen Budiman, Gay Pilihan Jalan Hidupku: Pengakuan Seorang Priyai Jawa Zaman Penjajahan Belanda (Semarang: Mimbar, 1990) Kata pengantar paragraf pertama.

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) negara konservatif, termasuk singapura, pada tahun 1993. Kemudia pada tahun yang sama kongres Lesbian & Gay Indonesia (KLGI) I diselenggarakan di kaliurang, daerah Istimewa yogyakarta (DIY). Diikuti sekitar 40 peserta dari Jakarta hingga Ujung Pandang, kongres ini menghasilkan enam butir ideologi pergerakan Gay dan lesbian Indonesia. GAYa Nusantara mendapat mandat untuk mengkoordinasikan Jaringan Lesbian & gay Indonesia (JLGI).266

LGBT dalam Wacana Masyarakat Indonesia

Dalam hakikatnya sebagai makhluk sosial, manusia akan membentuk sebuah struktur ataupun sistem masyarakat, selanjutnya struktur maupun sistem dalam masyarakat tersebut akan melahirkan standar nilai maupun norma yang menjadi pedoman hidup bagi masyarakatnya. Ketika suatu kelompok maupun individu tidak mampu memenuhi standar nilai maupun norma yang berlaku dalam masyarakat, maka individu ataupun kelompok tersebut akan dianggap menyimpang. LGBT sediri disebut menyimpang karena seringkali berbenturan dengan standar nilai maupun norma yang ada dalam banyak kelompok masyarakat.

Dalam konteks penyimpangan sosial, kaum LGBT dikatakan mengalami penyimpangan karena fenomena tersebut tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku dalam banyak kelompok masyarakat. Dalam kaitannya dengan sebagai bentuk perilaku menyimpang, secara sosiologi maupun umum LGBT dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dalam sudut pandang masyarakat luas maupun masyarakat tempat pelaku penyimpangan berada. Jika dipandang dari sudut pandang etimologis, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia menerjemahkan perilaku menyimpang sebagai tingkah laku, perbuatan, atau tanggapan seseorang terhadap lingkungan yang tidak sesuai dengan norma-norma dan hukum yang ada dalam masyarakat.

Penilaian masyarakat yang mengecam LGBT diberikan dalam beberapa bentuk. Dari sudut pandang agama, LGBT merupakan sebuah dosa. Dari sudut pandang hukum, dilihat sebagai penjahat. Dari sudut pandang medis terkadang dianggap sebagai penyakit. Dan dari sudut pandang opini publik, dipandang sebagai penyimpangan sosial.

LGBT jelas bertentangan dengan Pancasila yang menjunjung tinggi ketuhanan yang maha Esa. Seluruh agama di Indonesi menentang LGBT. Pelegalan perkawinan sejenis seperti yang dituntut oleh kaum LGBT kepada pemerinta Indonesia tentu akan menjadi harapan kosong selama pemerintah dan kita sebagai masyarakat teguh memegang nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS)

Dampak LGBT bagi Generasi Bangsa

Boellstorff dalam penelitiannya mengenai keluarga berencana di Indonesia menegaskan bahwa laki-laki di Indonesia diharuskan menikah dan berfungsi sebagai suami dan memberi nafkah. Agama bangsa dan gender seksualitas mempresentasikan tiga sudut dalam segitiga yang menetapkan rumah tangga inti heteronormatif sebagai fondasi bangsa, ketaatan dan kewarganegaraan. Dengan kata lain warga negara yang baik haruslah hetroseksual. Salah satu penanda dari hal tersebut adalah disertakannya agama dan status perkawinan dalam Kartu Tanda Penduduk.267

Yang menjadi ancaman nyata jika dilegalkannya perkawinan sejenis seperti yang dituntut oleh kaum LGBT adalah rusaknya tatanan sosial yang kini berlaku karena perkawinan sejenis akan merusak tatanan sosial yang kini berlaku. Karena perkawinan sejenis akan menghilangkan makna keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Anak yang hidup dalam keluarga dari orang tua sejenis akan kehilangan figur ayah atau ibu. Resiko lain dari hal ini akan hilangnya sebutan ayah atau ibu, sebab sebutan ayah dan ibu tercipta dari peristiwa biologis dan bukan formalitas belaka.

Menurut Dr. Muhammad Rashfi di dalam kitabnya Al-Islam wa al-Thib sebagaimana dikutib oleh Sayid Sabiq, penyimpangan sekual khususnya homoseksual mempunyai dampak yang negatif terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat antara lain adalah sebagai berikut:268

a. Tidak tertarik pada wanita, tetapi justu tertarik kepada pria sama kelaminnya. Akibatnya kalau si homo kawin, maka istrinya menjadi korban (merana), karena suaminya bisa tidak mampu menjalankan tugasnya sebagai suami, dan si istri hidup tanpa ketenangan dan kasih sayang, serta ia tidak mendapatkan keturunan, sekalipun ia subur.

b. Kelainan jiwanya yang akibatnya mencintai sesame kelamin, tidak stabil jiwanya, dan timbul tingkah laku yang aneh-aneh pada pria pasangan si homo. Misalnya ia bergaya sesama seperti wanita dalam berpakaian, berhias, dan bertingkah laku,

c. Gangguan saraf otak, yang akibatnya bisa melemahkan daya pikiran dan semangat/kemauannya.

d. Penyakit AIDS, yang menyebabkan penderitanya kekurangan/ kehilangan daya ketahanan tubuhnya. Penyakit AIDS ini belum ditemukan obatnya dan telah membawa korban banyak sekali di Barat, khususnya di Amerika Serikat. Berdasarkan survey di Amerika Serikat pada tahun 1985 terhadap 12.000 penderita AIDS, ternyata 73% akibat hubungan free sex, terutama homosex, 17% karena pecandu narkotika atau sejenisnya, dan 2,5% akibat transfuse darah.

267 Boellstroff T, Gay dan Lesbian Indonesia Serta Gagasan Nasionalisme (Antropologia Indonesia: 30 (1), 2006), h. 577

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) Di Semarang misalnya, Persatuan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) menemukan angka pengidap HIV/AIDS terus meningkat seiring makin ramainya aktivitas komunitas Lelaki Seka Lelaki (LSL) di kota itu. “Jumlah

ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) tersebut terbagi menjadi 102 orang yang masih hidup dan 86 meninggal dunia. Di tahun ini kemungkinan meningkat, sebab sejak Januari-Agustus saja sudah ada 52 kasus temuan baru.” Kata

Mohammad Pudisantoso, Koordinator PKBI seperi dilansir compas.com, september lalu.269

1. Larangan Homoseksual dalam RUU-KUHP 2008

Di Indonesia, larangan hubungan seksual sesama jenis kelamin hanya terdapat orang yang melakukan dengan anak yang belum dewasa. Menurut hukum pidana Islam khusunya adalah merupakan perbuatan pidana yang dapat dikenakan hukuman jika terbukti.270

Pasal 292

Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain

sesama kelamin, yang diketahuinya atau sepatutnya harus diduganya belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

2. Ketentuan Perzinaan dalam RUU-KUHP 2008

Ketentuan hubungan sesama jenis ini di Indonesia masih tetap diperbolehkan sebagaimana ketentuan dalam Pasal 494 RUU_KUHP 2008 yang mengadopsi ketentuan Pasal 292 KUHP, kecuali terhadap orang-orang yang secara tegas dilarang. Jika hubungan seksual sejenis kelamin itu dilakukan oleh sesama lelaki, dalam hukum pidana disebut liwath, sedangkan jika hubungan seksual sejenis kelamin dilakukan oleh perempuan disebut musahaqah.

Pada Pasal 292 KUHP dan Pasal 494 RUU-KUHP 2008 ditemukan adanya perbedaan pada segi hukuman dan batasan umur orang yang dapat dijadikan pasangan homoseksual.271

a) Segi hukuman. Pasal 292 KUHP menetukan hukuman penjara paling lama 5 tahun, sedangkan pasal 494 RUU-KUHP 2008 menentukan hukum pidana penjara paling singkat satu tahun dan paling lama 7 tahun.

b) Segi usia. Pasal 292 KUHP menentukan batasan usia orang yang

dapat dijadikan pasangan homoseksual adalah “yang diketahuinya

atau sepatutnya harus diduganya belum dewasa”, dalam Pasal 494 RUU-KUHP 2008 disebutkan secara tegas bahwa pasangan yang dapat dijadikan pasangan homoseksual adalah orang yang berumur 18 tahun.

269http://nasional.kompas.com/read/2015/09/18/Jumlah.Gay.Penderita.HIV.AIDS.di.K

abupaten.Semarang.Meningkat. Diakses 15 Maret 2016

270Neng Djubaedah, Perzinaan Dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia di Tinjau dari Hukum Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), Hal 80

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS)

Pasal 494

Setiap orang yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain yang sama jenis kelaminnya yang diketahui atau patut diduga belum berumur 18 tahun, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 7tahun.

3. Ketentuan Perzinaan dalam Qanun Hukum Jinayat Aceh

Qanun hukum jinayat Aceh menentukan larangan liwath dan mushahaqah dalam bagian kesembilan Pasal 33 dan Pasal 34.

Pasal 33

a. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan liwath atau mushaqah

diancam dengan „uqubat ta‟zir paling sedikit 100 kali cambuk dan

denda paling banyak 100 gram emas murni atau penjara paling lama 100 bulan.

b. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan atau mempromosikan liwath atau mushahaqah diancam dengan „uqubat ta‟zit paling banyak 80 kali cambuk dan denda paling banyak 1000 gram emas murni atau penjara paling lama 80 bulan.

Pencegahan LGBT

Upaya pencegahan LGBT hendaknya dilakukan sedini mungkin. Upaya dari dalam diri misalnya dapat dilakukan dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, menjaga pergaulan dan tidak terpengaruh propaganda dari luar. Dalam hal ini, sangat diiperlukan juga peran keluarga, sebab keluarga adalah garda terdepan untuk membentengi seseorang dari pengaruh buruk yang akan terjadi. Keluarga, terlebih orangtua dapan melakukan pencegahan LGBT salah satunya dengan pendeteksian sejak dini.

Menurut Green dan Blanchard (Fitri Fausiah dan Julianti Widury), gangguan identitas gender ini biasanya muncul sejak masa kanak-kanak antara lain pada usia 2-4 ahun. Gangguan tersebut berkaitan dengan hormon dalam tubuh.272

Kaplan, Sadock dan Greeb menjelaskan bahwa tubuh manusia menghasilkan hormon testoren yang mempengaruhi neuron otak, dan berkontribusi terhadap maskulinisasi otak yang terjadi pada area seperti hipotalamus, dan sebaliknya dengan hormon feminim. Namun saat ini pengaruh hormon terhadap gangguan masih menjadi kontroversi.

Keluarga dan orangtua harus belajar tentang pola asuh yang baik sehingga menghindarkan anaknya dari segala jenis penyimpangan. Sekolah harus bekerjasama dengan orangtua gar mendidik anak sesuai dengan peran jenisnya.

Masyarakat harus mendapat edukasi yang bener tentang LGBT dan bekerja sama menghalau budaya yang merusak ini. Salah satu upaya mencegahan LGBT

272 Fitri Fausiah dan Julianti Widury, Psikologi Abnormal Klinis Dewasa (Jakarta: UI Press, 2006) h.58-59

Proceding Metro International Conference on Islamic Studies (MICIS) adalah dengan Menolak adanya legalisasi yang mendukung perilaku penyimpangan seksual. Kita sebagai warga masyarakan juga berhak meminta pemerintah dan mengajak organisas masyarakat untuk mengantisispasi terjadinya LGBT. Pemerintah harus memotori terbentuknya suatu lembaga khusus untuk menolong LGBT agar dapat kembali normal dengan fasilitas terapi, rehabilitasi dan lainnya.

Kesimpulan

LGBT dipandng menyimpang karena seringkali berbenturan dengan standar nilai maupun norma yang ada dalam banyak kelompok masyarakat. Yang menjadi ancaman nyata jika dilegalkannya perkawinan sejenis seperti yang dituntut oleh kaum LGBT adalah rusaknya tatanan sosial yang kini berlaku karena perkawinan sejenis akan merusak tatanan sosial yang kini berlaku.

Salah satu dampak dari LGBT adalah mewabahnya penyakit AIDS, yang menyebabkan penderitanya kekurangan/ kehilangan daya ketahanan tubuhnya.