1. Sistem Masukan Data (SMD)
Data survei yang sudah dilakukan oleh P2JN harus di cek analisa dan divalidasi terlebih dahulu sebelum diberikan kepada pihak BPJN untuk dilakukan verifikasi. Setelah data validasi dari P2JN diterima oleh BPJN selanjutnya data akan diverifikasi di Balai. Pada tahap inilah pihak Balai akan melakukan pengecekan data analisa sebelum data tersebut akan dikirimkan ke pusat. Pengiriman data ke pusat dilakukan dengan cara upload data survei kedalam suatu aplikasi yang bernama Sistem Masukan Data.
Data-data yang wajib diupload oleh balai ada 3 jenis untuk masing-masing jenis survei, yaitu :
a. Data sesuai format CSV (nanti akan masuk ke Database) yang dapat didownload di aplikasi SMD
b. Data Raw, yaitu data keluaran langsung dari alat, sebelum diolah ke dalam bentuk format yang ditentukan
c. Data dokumentasi, seperti foto, dan video. Upload foto per segmen dapat dilakukan sekaligus, tidak satu per satu. Nama file foto harus sesuai dengan format yang telah ditentukan, yaitu : analis_kmpost_kmpostto_tanggal_keterangan (contoh : 0100111_10_20_20180311_foto awal ruas jalan xxx). Untuk file video tidak langsung diupload ke SMD, namun upload ke
www.youtube.com, kemudian dicatat kode video tersebut untuk diinput kedalam format yang telah disediakan.
Setiap Balai dapat menampilkan seluruh progress pengiriman data. a. Upload data survei sesuai format CSV (nanti akan masuk ke
Database) yang dapat didownload dalam aplikasi SMD :
1) Data RNI
Data RNI adalah Lane Base, survei pemutakhiran data RNI dilakukan analisa terdapat perubahan fisik jalan, seperti tipe jalan, tipe perkerasan jalan, lebar dan lain-lain. Untuk Lane yang tidak punya bahu, kolom Shoulder Type dan Shoulder
56
Width diisi nol, begitu juga untuk Lane yang tidak punya Drainase, kolom tipe saluran dan kedalaman saluran diisi nol.
Masing-masing Lane untuk segmen yang sama untuk kolom median, tipe jalan, Alignment Vertical dan Horizontal diisi dengan data yang sama, karena kolom ini mewakili keseluruhan Lane, bukan mewakili satu Lane. Sedangkan nilai
Lane L1,L2,L3 sampai seterusnya untuk kolom Terrain_Left
diisi dengan nilai Terrain_Left yang sama, nilai Lane R1,R2,R3 sampai seterusnya untuk kolom Terrain_Right diisi dengan nilai Terrain_Right yang sama.
a) Halaman data RNI pengguna bisa menambahkan data dan menampilkan data inventarisasi jalan yang telah diupload sebelumnya
Gambar 2. 49. Halaman data RNI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
b) Saat menambahkan data, pilih provinsi dan upload data sesuai dengan data yang akan dimasukkan
57
Gambar 2. 50. Import data RNI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id 2) Data IRI
Data IRI juga merupakan Lane Base, jika beda Lane maka menambah baris (Row) untuk Code_drp yang sama. Arah survei menggunakan N (normal)/O(Opposite). Kolom semester diisikan dengan angka 1 atau 2, bukan dalam bentuk romawi.
a) Pada halaman Data IRI pengguna bisa menambahkan data dan menampilkan data
Gambar 2. 51. Halaman data IRI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
58
b) Saat menambahkan data, pilih provinsi dan upload data sesuai dengan data yang akan dimasukkan
Gambar 2. 52. Import data RNI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id 3) Data PCI
Data PCI adalah data kondisi jalan yang disurvei secara visual, baik untuk permukaan lentur maupun permukaan Rigid. Pada form survei disiapkan beberapa kolom, baik kolom untuk perkerasan Rigid maupun perkerasan lentur. Survei dilakukan per Lane. Kalau yang disurvei adalah perkerasan lentur, maka kolom perkerasan Rigid dikosongkan, begitu juga sebaliknya. a) Pada halaman Data PCI pengguna bisa menambahkan
data dan menampilkan data
Gambar 2. 53. Halaman data PCI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
59
b) Saat menambahkan data, pilih provinsi dan upload data sesuai dengan data yang akan dimasukkan
Gambar 2. 54. Import data PCI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id 4) Data Lendutan/FWD
Data lendutan disurvei dengan menggunakan alat Benkelman
Beam atau Falling Weight Deflectometer (FWD). Saat ini alat
yang umum digunakan adalah FWD, dimana pada setiap titik survei dilakukan 3 kali pukulan/tumbukan dengan beban yang berbeda, yaitu 30, 40 dan 50 ton. Nilai defleksi dari ketiga tumbukan tersebut dicatat dan dimasukkan ke dalam form yang akan dibaca SMD untuk masuk ke dalam database. a) Pada halaman Data Lendutan pengguna bisa
60
Gambar 2. 55. Halaman data lendutan Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
b) Saat menambahkan data, pilih provinsi dan upload data sesuai dengan data yang akan dimasukkan
Gambar 2. 56. Import data lendutan Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
61 5) Data RTC / LHR
Survei lalu lintas dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu survei 3 hari, survei 7 hari dan survei 365 hari. Untuk survei 3 hari dan 7 hari dapat dilakukan dengan cara manual maupun dengan menggunakan alat, dan direkam dengan menggunakan camera video. Untuk survei 365 hari menggunakan alat Plato. Pada form survei, diisi jumlah kendaraan arah normal dan opposite per golongan kendaraan per jam sesuai dengan lama masing-masing survei lalu lintas. Untuk ruas yang survei lalu lintas 3 hari maka data yang diinput adalah data selama 3 hari per jam sedangkan untuk survei 7 hari, data yang diinput adalah selama 7 hari per jam, begitu pula untuk data survei lalu lintas selama 365 hari, survei lebih dari 1 hari, maka tanggal survey harus menyesuaikan.
a) Pada halaman Data RTC pengguna bisa menambahkan data dan menampilkan data
Gambar 2. 57. Halaman data RTC Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
b) Saat menambahkan data pilih provinsi dan upload data sesuai dengan data yang akan dimasukkan.
62
Gambar 2. 58. Import data RTC
Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id b. Upload data RAW
1) Data RAW RNI
a) Pada halaman ini pengguna bisa menampilkan dan mendownload data
Gambar 2. 59. Halaman RAW RNI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
b) Pada halaman detail RAW RNI pengguna bisa menambah data dengan menekan tombol +
63
Gambar 2. 60. Upload file RAW RNI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id 2) Data RAW IRI
a) Pada halaman ini pengguna bisa menampilkan dan mendownload data
Gambar 2. 61. Halaman RAW IRI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
b) Pada halaman Data RAW IRI pengguna bisa menambah data dengan menekan tombol +
64
Gambar 2. 62. Upload File RAW IRI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id 3) Data RAW PCI
a) Pada halaman ini pengguna bisa menampilkan dan mendownload data
Gambar 2. 63. Halaman data RAW PCI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
65
b) Di halaman detail RAW PCI pengguna bisa menambah data dengan menekan tombol +
Gambar 2. 64. Upload File RAW PCI Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id 4) Data RAW Lendutan
a) Pada halaman ini pengguna bisa menampilkan dan mendownload data
Gambar 2. 65. Halaman data RAW Lendutan Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
66
b) Untuk menambah data dihalaman detail RAW Lendutan dengan menekan tombol +
Gambar 2. 66. Upload File RAW lendutan
Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id 5) Data RAW RTC
a) Pada halaman ini pengguna bisa menampilkan dan mendownload data
Gambar 2. 67. Halaman data RAW RTC Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
67
b) Dihalaman detail RAW RTC pengguna bisa menambahkan data dengan menekan tombol +
Gambar 2. 68. Upload File RAW RTC
Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id c. Dokumentasi Foto dan Video
1) Di halaman foto pengguna bisa menampilkan, mencari dan menambahkan foto
Gambar 2. 69. Halaman data dokumentasi foto dan video Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
68
2) Di halaman tambah foto pengguna bisa langsung mengupload foto dalam jumlah yang banyak.
Gambar 2. 70. Upload foto Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
3) Dihalaman Video pengguna bisa menampilkan dan menambah video
Gambar 2. 71. Halaman video Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
4) Pada halaman tambah video isi provinsi dan Pilih Data yang diupload sesuai dengan yang di inginkan. Data yang diupload disini adalah list data 68nalis dank ode video yang telah diupload di www.youtube.com. Upload video di youtube menggunakan akun Ditjen Bina Marga.
69
Gambar 2. 72. Import Data Video Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id 5) Data pendukung video
File hasil keluaran Garmin Virb yang terdiri dari 3 file, yaitu file video yang diupload ke youtube, dan dua file lainnya.
Gambar 2. 73. Data pendukung video Sumber : web sipdjn.binamarga.pu.go.id
70 2. Aplikasi IRMS
Data yang sudah di upload kedalam aplikasi Sistem Masukan Data selanjutnya data akan diterima langsung oleh pusat untuk dilakukan
Running kedalam aplikasi IRMS V3. Pada saat Running data akan
diolah secara otomatis oleh 70nalis Database untuk mendapatkan hasil justifikasi penanganan setiap segmen sesuai dengan data survei yang sudah diupload. Setelah data selesai di Running selanjutnya data dapat langsung di Download.
Cara Input pada aplikasi IRMS
a. Memulai Akses Penggunaan IRMS V.3
1) Masuk ke analis melalui tautan berikut:
https://irms.binamarga.pu.go.id/AMS/Kernel/w_login.jsp 2) Masukan akses dengan menggunakan User ID dan Password
yang telah terdaftar
Gambar 2. 74. Log In pada aplikasi IRMS Sumber : IRMS V3
3) Setelah berhasil login, maka akan terdapat pilihan Department dan Security Profile. Department diisi untuk memilih batas administrasi pengguna IRMS, sedangkan Security Profile diisi sesuai hak akses pengguna dari masing-masing batas administrasi
71
Gambar 2. 75. Department dan Security Profile Sumber : IRMS V3
b. Fitur Menu di IRMS V.3
1) Pilih modul Pavement Analyst
Gambar 2. 76. Fitur IRMS V3 Sumber : IRMS V3
2) Didalam modul tersebut, dibagi menjadi beberapa menu seperti:
a) Setup : Pilihan yang terdapat dalam menu Setup digunakan oleh IRMS V.3 dalam menentukan parameter untuk menghitung atau menggunakan data mentah yang terdapat dalam database. Parameter-parameter ini telah ditentukan untuk mengatur cara penggabungan, penghitungan dan penggunaan data.
72
b) Database : Berisi seluruh data yang digunakan dalam manajemen perkerasan jalan. Data ini berasal dari gabungan inventarisasi perkerasan jalan, kondisi dan kinerja perkerasan, struktur dan pemeliharaan perkerasan, kegiatan penanganan jalan, data lalu lintas, dan data lainnya yang dibutuhkan untuk melakukan pengelolaan jaringan jalan.
c) Analysis : Berisi fungsi yang digunakan untuk menganalisa kinerja perkerasan serta memperikrakan kebutuhan penanganan perkerasaan yang saat ini dan di masa yang akan dianalisa
c. Decision Tree
Pavement Analyst > Setup > Network Analysis > Decision Trees Decision Tree menentukan aturan yang mengindikasikan
kebutuhan penanganan dari perkerasan jalan, dan Decision Tree
Set berisi beberapa Decision Tree yang termasuk didalamnya
masing–masing tipe perkerasan yang berbeda. Untuk mengaktifkan masing–masing Treatment terhadap berbagai macam tipe permukaan yang berpengaruh terhadap Analisa, tipe permukaan dikelompokan kedalam tipe perkerasan pada menu:
Pavement Analyst > Setup > Network Analysis. > Upper Level Decision Tree.
Gambar 2. 77. Upper Level Decision Tree
73
Masing–masing Treatment dipilih setiap tahun selama 73nalisa yang ditentukan melalui decision tree di tentukan terhadap masing– masing tipe perkerasan. Decision tree merupakan bagan alir yang dimana masing–masing ‘node’/bagiannya dipilih apabila memenuhi kondisi tertentu (contoh: IRI < 4?) dan Treatment yang dipilih merupakan hasil dari kondisi tersebut.
Gambar 2. 78. Decision Tree Flexible Pavement
Sumber : IRMS V3
Decision Trees pada Pavement Analyst mendefinisikan aturan yang
mengindikasikan perlunya perkerasan jalan mendapatkan penanganan. Dalam IRMS V.3, Decision Trees adalah kombinasi dari upper-level decision trees (dibuat di Upper Level Decision
Tree Window) dan untuk lower-level decision trees dibuat dan
dilampirkan sebagai perpanjangan dari Upper-Level Decision
Trees di Decision Trees Window. Lower-Level Decision Trees
dikelompokkan dalam ‘Decision Tree Set’. IRMS V.3 mendukung jumlah decision tree set yang tidak terbatas, dan memberikan pengguna fleksibilitas tinggi dalam membuat berbagai decision
trees untuk digunakan dalam analisis optimasi.
d. Membuat Skenario Baru
Buka menu Optimization Analysis (Analysis > Network Analysis >
Optimization Analysis). Muncul 3 Jendela Utama yaitu: Scenarios, Constraint dan Reporting Function.
74
1) Scenarios
a) Membuat analisa baru analisa pertama yang perlu dilakukan adalah: Klik Actions > Insert
Gambar 2. 79. Membuat Scenario Sumber : IRMS V3
b) Pilih Scenario Name kemudian ketikkan nama scenario c) Pilih Year of Condition dan masukkan tahun update data
kondisi yang akan digunakan untuk Analisa
d) Pada kolom Analysis Length diisi dengan jumlah tahun prediksi yang akan dianalisa (Jika ingin mengetahui kondisi perkerasan untuk 3 tahun kedepan, maka isi dengan angka 3).
e) Centang Save Details untuk dapat melihat Report dari hasil analisa dalam bentuk anali dan grafik, juga agar hasil analisa tersebut dapat digunakan analisa kedepannya untuk review kondisi dari tahun ke tahun f) Pada Decision Tree Set pilih sesuai dengan analisa
penanganan (Pilih rutin jika membuat analisa rutin atau efektif jika membuat analisa efektif).
75
g) Pada Analysis Type pilih metode analisa yang akan digunakan. Terdapat ada 2 (dua) metode yang biasa digunakan:
i. Multi Constrant : Metode untuk mencari hasil
yang paling optimal setiap tahun
ii. Multi Years with Work Plan : Metode untuk
mencari hasil yang paling optimal selama jangka waktu (tahun) yang ditentukan dengan memperhitungkan
h) Pilih Tab Actions lalu pilih Edit Scope. Edit Scope berfungsi untuk membatasi data yang digunakan dalam analisis. Perintah ini menampilkan jendela pemilihan data yang dapat Anda gunakan dalam analisis. Yang pertama dan wajib diisi adalah :
Segmentation Type > Select filter type “In List” > Pilih
dan centang pada Homogenious Sections
Gambar 2. 80. Edit Scope Sumber : IRMS V3
Kemudian pilih lingkup data yang akan dijalankan (Lingkup Balai, Provinsi, PPK, dsb.)
76
Gambar 2. 81. Input lingkup data Sumber : IRMS V3
2) Constraint
Panel Constraint digunakan untuk mengatur kategori, tujuan,
dan nilai-nilai yang akan digunakan dalam analisis. Panel
Constraint berada dibawah Panel Scenario
Gambar 2. 82. Constraint Sumber : IRMS V3
a) Pada bagian Constraints, klik Actions > Insert
b) Pada Constraint Column pilih objek apa yang akan di optimasi dan ingin dicapai dalam kondisi Constraint yang telah ditentukan lalu centang box di kolom Is Objective
77 3) Run Scenario
Pada tahap ini Skenario Rutin yang telah dibuat akan
dijalankan sesuai dengan Constraint dan Reporting Functions yang telah ditentukan sebelumnya. Klik kanan pada Skenario Rutin > Run Scenario
Gambar 2. 83. Run Scenario Sumber : IRMS V3
Selanjutnya hasil scenario dapat dilihat pada tab Work Plan,
Constr Results dan Report.
Gambar 2. 84. Modul Setup Sumber : IRMS V3
78
Setiap tab akan menampilkan hasil analisa dengan cara yang berbeda seperti berikut :
a) Work Plan – Daftar semua penanganan yang di rekomendasikan (dan biaya) dari bagian jalan selama periode analisis
Gambar 2. 85. Work Plan Sumber : IRMS V3
b) Constraint Results: Menampilkan hasil dari setiap
Constraint per tahun (dari panel Constraints). Dalam hal ini
total dana yang dihabiskan setiap tahun dan rata-rata tertimbang yang dihasilkan dari analisa kinerja di setiap tahun
79
Gambar 2. 86. Constr Results Sumber : IRMS V3
c) Report – Menampilkan laporan grafik dari hasil analisis, yang dikonfigurasikan di panel Laporan.
Gambar 2. 87. Grafik Report Sumber : IRMS V3 4) Detailed Optimization Results
Pavement Analyst > Analysis > Network Analysis > Detailed Optimization Results. Work plan dari hasil Analisa yang telah
di centang sebelumnya dengan Save Details, detail hasil Analisa optimasi dapat dilihat pada menu seperti pada gambar di bawah ini:
80
Gambar 2. 88. Detail Optimization Sumber : IRMS V3
Panel Road sections menampilkan data Network Master
(dengan segmentasi sesuai dengan yang dipilih pada Analisa optimasi). Panel Named Details menampilkan hasil dari setiap segmentasi jalan setiap tahun
Gambar 2. 89. Panel Road Section Sumber : IRMS V3
5) Menampilkan Map Report (Laporan Peta) a) Buka GIS Maps (Reports > GIS Maps) b) Pada Toolbar atas, pilih tombol “Open Map”
81
c) Setelah Map Catalog muncul, klik Root > Maps dan pilih “Training – Didik Map”
d) Tampilan peta sekarang akan menampilkan peta yang telah disimpan – Kondisi Jaringan berdasarkan hasil Latihan Skenario
Gambar 2. 90. Tampilan peta Sumber : IRMS V3
6) Menampilkan Standard Report a) Buka modul Pavement Analysis
b) Buka Reports (Pavement Analysis > Reports > Reports) c) Pada tampilan susunan folder, perluas folder Public dan
klik kanan pada “Filterable Scenario Results – Standard” dan pilih Show Report
d) Tekan tombol panah di samping tombol Download dan pilih “XLSX” lalu tekan tombol Download. Tabel tersebut kemudian diunduh dalam format Excel.
82
Gambar 2. 91. Hasil Output IRMS V3 Sumber : IRMS V3
83
2.3. Perbandingan Penelitian Terdahulu