• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Produk/Fasilitas Kerja

LANDASAN TEOR

3.1. Analisa Metode Kerja

3.3.5. Aplikasi Data Antropometri dalam Perancangan Produk/Fasilitas Kerja

Data-data hasil pengukuran tubuh manusia atau yang disebut data antropometri digunakan untuk perancangan peralatan. Oleh karena itu keadaan dan ciri fisik manusia dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga berbeda satu sama lainnya, maka terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data untuk perancangan, perbaikan dan pengukuran sistem kerja yaitu sebagai berikut:

6

Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.

1. Perancangan fasilitas berdasarkan individu ekstrim

Prinsip ini digunakan apabila mengharapkan agar fasilitas yang dirancang dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian besar pemakai (biasanya minimal 95 % pemakai) misalnya ketinggian suatu alat sesuai dengan jangkauan ke atas orang pendek, lebar tempat duduk sesuai dengan lebar pinggul orang gemuk, dan lain-lain.

2. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan

Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar bisa digunakan dengan enak dan nyaman bagi orang yang memerlukannya. Jadi bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh si pemakai. Misalnya kursi pengemudi mobil yang bisa diatur maju atau mundur dan kemiringan sandarannya.

3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata para pemakai.

Prinsip ini hanya bisa digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim tidak mungkin digunakan serta tidak layak jika menggunakan prinsip perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan. Prinsip ini tidak mungkin dilaksanakan jika lebih banyak ruginya, artinya hanya sebagian kecil pemakai yang merasa sesuai menggunakannya. Sedangkan jika fasilitas tersebut dirancang berdasarkan fasilitas yang bisa disesuaikan tidak juga layak karena biayanya mahal.

Seorang disainer seharusnya mengetahui aspek dimensi tubuh dari populasi yang akan menggunakan peralatan hasil rancangan tersebut. Dalam hal ini, harus ada semacam sasaran, misalnya 90 % sampai 95 % dari populasi harus dapat menggunakan hasil disainnya tersebut.

Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.

3.4. Persentil

Persentil merupakan suatu nilai yang menyatakan bahwa persentase tertentu dari sekelompok orang yang dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai tersebut, misalnya 95 % populsdi adalah sama dengan lebih rendah dari 95 persentil, 5 % dari populasi adalah sama dengan lebih rendah dari 5 persentil. Dalam poko bahasan antropometri, 95 persentil menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 persentil menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan dimensi untuk mengakomodasi 95 % populasi, maka 2,5 dan 97,5 persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai. Untuk mengetahui letak persentil yang digunakan maka dapat dilihat pada Gambar 3.9.

Gambar 3.9. Kurva Distribusi Normal dengan Persentil 95-th

Besarnya nilai persentil dapat ditentukan berdasarkan Tabel Probabilitas distribusi normal sehingga perhitungan nilai persentil dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.

Tabel 3.1. Perhitungan Persentil

Persentil Perhitungan 1-st X - 2.325 2.5-th X - 1.96 5-th X - 1.645 10-th X - 1.28 50-th X 90-th X + 1.28 95-th X + 1.645 97.5-th X + 1.96 99-th X + 2.325 3.5. Therblig Chart

Peta tangan kiri dan tangan kanan menggambarkan semua gerakan pada saat bekerja ataupun menganggur oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan tugas yang dibebankan diantara keduanya. Peta ini menunjukkan pola-pola gerakan yang tidak efisien, ataupun melihat adanya penyimpangan/pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerjaan manual tersebut dilakukan. Therblig menggunakan simbol tertentu untuk masing-masing elemen gerakan.

Secara garis besar therblig tersebut didefinisikan sebagai berikut7 : 1. Mencari (Search)

Merupakan gerakan dasar pekerja untuk menemukan lokasi objek. 2. Memilih (Select)

Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.

Merupakan gerakan untuk menemukan suatu objek yang tercampur, tangan dan mata adalah dua bagian badan yang digunakan untuk melakukan kegiatan ini.

3. Memegang (Grasp)

Merupakan gerakan untuk memegang objek, biasanya didahului oleh gerakan menjangkau dan dilanjutkan oleh gerakan membawa.

4. Menjangkau (Reach)

Merupakan gerakan tangan berpindah tempat tanpa beban, baik gerakan mendekati atau menjauhi objek.

5. Membawa (Move)

Merupakan gerakan berpindah tempat, hanya dalam gerakan ini tangan dalam keadaan dibebani.

6. Memegang untuk Memakai (Hold)

Merupakan memegang tanpa menggerakkan objek yang dipegang. Perbedaannya dengan memegang (hold) adalah perlakuan terhadap objek yang dipegang. Pada grasp dilanjutkan dengan gerakan membawa, sedangkan hold tidak dilanjutkan dengan gerakan membawa.

7. Melepas (Release Load)

Terjadi apabila sesorang melepaskan objek yang dipegangnya.; Dimulai saat pekerja mulai melepaskan tangannya dari objek hingga seluruh jarinya sudah tidak menyentuh objek lagi.

8. Pengarahan (Position)

Merupakan gerakan menggerakkan suatu objek pada posisi tertentu. 7

Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.

9. Pengarahan Sementara (Prepositioning)

Merupakan elemen gerakan mengarahkan pada suatu tempat sementara yang bertujuan untuk memudahkan pemegangan bila objek tersebut dibutuhkan kembali.

10. Memeriksa (Inspection)

Merupakan pekerjaan memeriksa objek untuk mengetahui apakah objek telah memenuhi syarat-syarat tertentu.

11. Merakit (Assembly)

Merupakan gerakan untk menggabungkan suatu objek dengan objek yang lain sehingga menjadi satu kesatuan.

12. Lepas Rakit (Desassemble)

Merupakan kebalikan dari perakitan, dua bagian objek dipisahkan dari satu kesatuan.

13. Memakai (Use)

Merupakan gerakan satu tangan atau keduanya dipakai untuk mengguanakan alat.

14. Kelambatan yang tidak dapat dihindarkan (unavoidable Delay)

Merupakan keterlambatan yang diakibatkan oleh hal-hal yang terjadi diluar kemampuan pengendalian pekerja.

Hendrik P. Simbolon : Perancangan Fasilitas Berdasarkan Prinsip-Prinsip Ergonomi Pada Bagian Sortasi Udang DI PT. Central Windu Sejati, 2010.

Merupakan keterlambatan yang disebabkan oleh hal-hal yang ditimbulkan sepanjang waktu kerja oleh pekerja itu sendiri, baik disengaja ataupun tidak disengaja.

16. Merencanakan (Plan)

Merupakan proses mental, operator berfikir untuk menentukan tindakan yang akan diambil selanjutnya.

17. Istirahat untuk Menghilangkan Fatique

Merupakan hal yang tidak terjadi pada setiap siklus kerja, akan tetapi secara periode. Waktu untuk memulihkan lagi kondisi badan yang telah sebagai akibat kerja berbeda-beda, tidak saja karena jenis pekerjaannya akan tetapi juga oleh individu itu sendiri.

Dokumen terkait