• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Konsep Berkelompok

Buatlah kelompok terdiri 4-5 siswa, setiap kelompok mendiskusikan pertanyaan di bawah ini, kemudian hasil diskusi kelompok dibawa ke diskusi kelas dengan dipandu oleh gurumu! Kamu boleh mencari sumber-sumber bacaan dari buku-buku lainnya. Penilaian diskusi oleh guru.

1. Jelaskan bentuk-bentuk akulturasi budaya India dan budaya Indonesia pada awal sejarah bangsa Indonesia! 2. Jelaskan pengaruh bahasa Sanskerta terhadap perbendaharaan kata-kata dalam bahasa Indonesia! 3. Bagaimana para pujangga Indonesia mengembangkan karya sastra India yang disesuaikan dengan kebudayaan

1. Proses Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia

Proses masuk dan berkembangnya Agama Islam, baik secara agama maupun budaya terjadi setelah bangsa Indonesia bergaul dengan berbagai bangsa. Pergaulan bangsa ini ditandai dengan terjalinya hubungan dagang antara wilayah Nusantara dengan kawasan perdagangan di Asia Tenggara, Asia Selatan, maupun Asia Barat.

a. Peran Pedagang

Secara tradisional pedagang Arab sudah mengunakan jalur darat atau jalur sutera menjelajahi kawasan Asia Barat, Asia Tengah, kemudian ke dataran Cina. Melalui laut pedagang Arab menyusuri Laut Merah, Telu Aden, Laut Arab, Samudera Hindia, Laut Malabar, Semenanjung Malaka, Kepulauan Nusantara, dan Filipina. Kapan dan bagaimanakah agama Islam masuk ke Indonesia?

B. Perkembangan Islam di Indonesia

Gambar 6.14

Peta rute perdagangan bangsa-bangsa Arab melalui jalur darat dan laut.(Sumber: Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia)

Masuk dan berkembang Agama Islam di Indonesia bersamaan dengan ramainya perdagangan antara wilayah Arab, Teluk Persia, India, Selat Malaka dan kepulauan Nusantara pada abad ke-7 sampai 15 M. Ada beberapa keterangan yang membuktikan masuknya Agama Islam di Indonesia.

Sumber-sumber sejarah mengenai masuknya pengaruh Is-lam di Indonesia berasal dari:

1) Keterangan dari Marcopolo, yang pernah singgah di Perlak tahun 1292 menyebutkan telah ada kerajaan Islam di Samudera Pasai.

2) Berita dari Ibnu Battuta pedagang Arab, pada tahun 1345 yang mengunjungi Kerajaan Islam Samudera Pasai. 3) Berita musafir Islam Cina, Ma-Huan bersama Laksamana

Che-Ho tahun 1494 mengunjungi masyarakat perkampungan muslim di Gresik.

4) Ditemukannya makam batu nisan seorang muslimah ber-nama Fatimah binti Maimun di Leran Gresik tahun 1082 M. 5) Batu nisan makam Sultan Malik Al-Saleh (1297) yang

dianggap sebagai pendiri Kerajaan Samudera Pasai.

b. Peran Pendakwah (penyampai agama)

Penyebaran agama Islam juga terjadi melalui usaha-usaha yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa berkewajiban untuk menyebarkannya. Penyebaran tersebut dilakukan melalui dakwah yang dirintis oleh Wali Songo (Wali Sembilan) di Jawa dan beberapa tempat daerah lainnya di Indonesia. Menurut sejarah lisan masyarakat Jawa, terdapat beberapa wali yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa.

Wali Songo memiliki pengaruh luas bukan hanya di kalangan rakyat biasa tetapi juga di kalangan elit penguasa politik. Para wali kesemuanya bergelar Sunan, suatu singkatan dari Susuhunan, artinya “yang dijunjung tinggi“ atau tempat memohon sesuatu. Cara penyebaran Islam oleh wali Songo

Pelajari bagan penyebaran Islam di Indonesia berikut!

Gambar 6.15

Batu Nisan Makam Sultan Malik Al Saleh (Sumber: Ensiklopedia Populer Anak) Perkembangan Islam Masuknya Pengaruh Pendawah Pedagang Arab Marcopolo Tom Pires Ibnu Battuta Ma Huan/Laksamana Cheng Ho

Maulana Malik Ibrahim Sunan Ampel Sunan Giri Sunan Bonang Sunan Drajat Sunan Kudus sunan Muria Sunan Kalijaga Sunan Gunung Jati Bagan 6.2 Perkembangan Islam (Sumber: Dokumen Penerbit)

Gambar 6.16

Makam Syeikh Maulana Malik Ibrahim di Gresik (Sumber: Indonesian Heritage)

menggunakan metode-metode yang paling memudahkan ajaran agama Islam diterima oleh berbagai golongan masyarakat. Kesembilan wali itu antara lain.

1) Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi

Cara penyebarannya dengan pendekatan pergaulan dengan masyarakat setempat untuk mengenal adat-istiadatnya terlebih dahulu. Dengan cara itu agama Islam mudah diterima oleh masyarakat yang menjadi sasaran penyebarannya. Maulana Malik Ibrahim wafat tahun 1419 dimakamkan di kota Gresik.

2) Sunan Ampel

Kemenakan Kertawijaya, seorang raja Majapahit (1467 M) menyebarkan Islam melalui pendidikan di pesantren. Di Ampel, dekat Surabaya, beliau mendirikan pesantren untuk mencetak kader dakwah, muridnya yang kemudian jadi wali adalah

Sunan Giri.

3) Sunan Giri atau Raden Paku

Murid Sunan Ampel, menyebarkan Islam melalui kesenian.

Sunan Giri mempunyai pengaruh terhadap Kerajaan Islam Demak. Dimakamkan di Bukit Giri, Gresik.

4) Sunan Bonang atau Makdum Ibrahim

Putra Sunan Ampel, lahir tahun 1465 M, menyebarkan agama Islam di Tuban dengan menggunakan budaya sebelum Islam, ia menciptakan lagu berisikan ajaran Islam seperti Durma. Kemudian dia menggunakan alat musik Bonang (gong) sebagai sarana untuk mengumpulkan massa.

5) Sunan Drajat

Putra ketiga Sunan Ampel, menyebarkan dakwah di Jawa Timur, melakukan penyebaran Islam dengan memberi pertolongan terhadap para fakir, anak-anak yatim, orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang sakit. Beliau dianggap sebagai tokoh yang ikut mendirikan Kerajaan Islam Demak. Ia wafat tahun 1586 M di dekat Sedayu, Gresik.

6) Sunan Kudus atau Ja’far As-shadiq

Menyebarkan Islam di kota Kudus, ia dianggap pendiri Kota Kudus, juga membangun mesjid Kudus yang menaranya mengambil gaya candi Hindu. Ia wafat tahun 1603 M dimakamkan di kota Kudus.

7) Sunan Muria

Menyebarkan Agama Islam di pedalaman daerah Kudus. Pendekatan yang dilakukan untuk menarik minat masuk agama Islam dengan pendekatan kebudayaan terutama golongan

masyarakat bawah. Misalnya menggunakan kesenian yang digemari masyarakat setempat.

8) Sunan Kalijaga atau Raden Sahid

Ia berasal dari lingkungan istana Majapahit, tetapi kemudian masuk Islam karena usaha Sonan Bonang. Ia menikah dengan putri Sunan Gunung Jati. Ia menyebarkan Islam dengan memanfaatkan pertunjukan wayang kulit dalam dakwahnya.

Alur cerita, tokoh-tokohnya dan beberapa ajimat dalam cerita disesuaikan dan diganti dengan unsur-unsur Islam. Sunan Kalijaga tidak memaksakan penyebaran agama Islam, dan menghargai nilai-nilai lama yang telah dianut.

9) Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah

Berasal dari Persia, menyebarkan Agama Islam di Jawa Barat. Para penguasa di Banten dan Cirebon adalah keturunan Sunan Gunung Jati. Wafat di Cirebon tahun 1570 M.

Proses masuk dan berkembangnya agama dan budaya Islam ke Nusantara melalui beberapa sarana. Sarana-sarana penyebaran agama Islam di Indonesia, antara lain adalah: a. Melalui Pedagang Gujarat

Pendapat ini berdasarkan bukti dari kesaksian Marcopolo

yang pernah berkunjung ke Perlak tahun 1292 M, ia menyaksikan banyak pedagang Gujarat yang menyiarkan agama Islam dan didukung oleh adanya batu nisan makam Sultan Malik Al-Saleh yang didatangkan dari Gujarat.

b. Melalui Pedagang Persia

Pendapat ini berdasarkan bukti di Persia ada suku Laren dan Jawi, kemudian kedua suku ini mengajarkan huruf dan bahasa Arab di Pulau Jawa dengan huruf Pagon. Pendapat ini didukung oleh Husein Djayadiningrat. Kesamaan lainnya adalah peringatan 10 Muharram sebagai peringatan meninggalnya Husein di Karbala, cucu Nabi Muhammad saw. Di Indonesia peringatan ini juga dilaksanakan di Aceh dan Minangkabau.

c. Melalui Pedagang Arab atau Mesir

Pendapat ini dikemukakan oleh Hamka. Berdasarkan bukti raja-raja Samudera Pasai menganut mazhab Syafei. Penganut mazhab ini banyak di negara Mesir dan kota Makkah Arab Saudi. Bila oleh orang Persia, tentu banyak orang Indonesia bermazhab Syiah seperti di Persia. Gelar Malik Al–

Info Histori