• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sket sa dan Pet a Wilayah yang Menggambarkan Obj ek Geografi

Tugas Siswa

B. Sket sa dan Pet a Wilayah yang Menggambarkan Obj ek Geografi

2) Simbol dan lettering

Simbol merupakan tanda-tanda konvensional yang digunakan untuk menggambarkan bentuk objek yang sebenarnya. Simbol dapat digambarkan dengan sesederhana mungkin. Namun, agar pembaca dapat mengerti maksud simbol yang dibuat, sebaiknya disertai dengan penulisan nama objek

geografi yang telah digambar (lettering). Perhatikan lagi olehmu,

gambar denah di atas!

3) Penunjuk arah

Penunjuk arah merupakan suatu hal yang mutlak dicantumkan agar pembaca dapat dengan mudah menentukan arah mata angin, sehingga dapat menyesuaikan dengan arah sebenarnya di lapangan. Penunjuk arah pada sketsa dapat menggunakan tanda anak panah dengan huruf U yang menunjukkan arah utara diujungnya.

b. Membuat Sketsa Wilayah yang Menggambarkan Objek Geografi

Kreativitas setelah kalian mengetahui persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat sketsa, marilah sekarang kita coba membuat sketsa atau gambar sederhana mengenai daerah tempat tinggalmu! Sebelumnya, siapkan alat tulis dan kertas gambar! Kemudian, cobalah pejamkan mata, kemudian telusuri dan bayangkan dalam fikiranmu, letak dan nama-nama jalan, gang, atau fenomena geografi lainnya yang terdapat di daerahmu! Setelah itu, tuangkan apa yang terdapat dalam fikiranmu itu dalam kertas gambar tadi, sehingga terbentuklah sebuah gambar sederhana (sketsa) yang merupakan jalinan dari unsur-unsur geografi di daerahmu! Dapatkah kalian menggambarkannya? Jika dapat, berarti kalian sudah memiliki “mental map” yang baik.

Secara sederhana, mental map dapat diartikan sebagai kemampuan

seseorang untuk dapat membayangkan atau menggambarkan suatu wilayah yang diketahuinya dalam fikirannya yang kemudian menuangkannya dalam bentuk sketsa.

Gambar 5. 12

Denah lokasi pernikahan merupakan salah satu contoh sketsa wilayah. (Sumber: Dokumentasi Penerbit)

Dari arah Jakarta

Jl. Jend. Sudirman Jl. RA.Kosasih

Dari arah Bandung Perumahan

VILLA ADI PRIMA

Jl. R.Syamsudin,SH

Wisma Soerya Perumahan Gentong Mas

LOKASI

Kantor Kec. Sukaraja

DENAH LOKASI PERNIKAHAN U

Mengingat fungsinya untuk menunjukkan lokasi, maka sketsa juga harus dilengkapi dengan beberapa persyaratan seperti judul, simbol dan lettering, serta penunjuk arah.

1) Judul

Judul merupakan gambaran informasi yang ingin dijelaskan oleh pembuatnya. Oleh karena itu judul penting dicantumkan pada sketsa.

Mental map kita akan semakin terasah jika kita terus melatihnya, misalnya dengan cara sering melihat atau mengingat tempat-tempat yang dimaksud. Seperti halnya jika kita sudah sering melihat peta benua Asia, maka kita akan semakin hapal posisi masing-masing negara di benua tersebut. Sehingga, tanpa melihat peta pun, kita akan dapat membayang-kan negara-negara mana saja yang berbatasan dengan negara Indonesia, baik di bagian utara, selatan, timur maupun di bagian baratnya.

2. Peta Wilayah yang Menggambarkan Objek Geografi

Pada kenyataannya, persebaran objek-objek geografi di muka bumi tidak merata. Setiap daerah memiliki karakteristik tersendiri. Contohnya, di bagian barat Pulau Sumatera wilayahnya didominasi oleh jalur Pegunungan Bukit Barisan, sedangkan di bagian timurnya berupa dataran rendah dan memiliki banyak sungai dan rawa. Begitu juga halnya dengan wilayah-wilayah yang lainnya. Kita dapat mengetahui persebaran objek-objek geografi tersebut dari peta, karena peta merupakan salah satu media yang dapat memberikan informasi tentang persebaran objek geografi di muka bumi. Dengan membaca simbol-simbol pada peta kita dapat mengetahui persebaran objek-objek geografi tersebut di muka bumi. Mengenai persebarannya dapat kalian lihat pada peta-peta berikut ini.

Gambar 5.13

Contoh peta wilayah yang menggambarkan persebaran objek geografi. (Sumber: Atlas Indonesia, Dunia & Budaya, Depdikbud)

a. Persebaran Objek Geografi pada Peta Umum

Peta umum merupakan peta yang menggambarkan semua kenampakan umum dari suatu wilayah. Oleh karena itu semua kenampakan alam, baik yang bersifat alami (objek fisik) maupun yang berupa objek sosial budaya digambarkan pada peta.

Aplikasi Konsep

Setelah kalian perhatikan simbol-simbol yang terdapat pada peta Indonesia, kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1. Sebutkan objek-objek fisik dan objek-objek sosial budaya yang kalian temukan pada peta tersebut! 2. Di daerah manakah Waduk Cirata terletak!

3. Wilayah propinsi Jawa Barat bagian manakah yang didominasi oleh jalur pegunungan?

b. Persebaran Objek Geografi pada Peta Tematik

Peta tematik adalah peta yang menggambarkan kenampakan-kenampakan khusus dari suatu wilayah atau peta yang menggambarkan satu tema tertentu. Oleh karena itu, objek geografi yang digambarkan pada peta tematik juga terbatas, sesuai dengan judul atau tema yang ditonjolkan. Contohnya pada peta Persebaran Barang Tambang di Indonesia, objek geografi yang diambarkan terbatas pada jenis-jenis barang tambang dan daerah persebarannya saja. Sedangkan objek-objek

Gambar 5.14

Contoh peta wilayah yang menggambarkan tempat sumber daya alam di Indonesia. (Sumber: Atlas Indonesia, Dunia & Budaya, Depdikbud)

lainnya tidak digambarkan. Penggunaan simbol huruf yang berbeda menunjukkan jenis barang tambang yang berbeda. Dari peta tersebut, kamu juga dapat melihat bahwa persebaran barang tambang tersebut di permukaan bumi tidak merata, bukan?

Begitu juga pada peta-peta tematik lainnya, objek geografi yang digambarkan sesuai dengan judul dan tema yang ingin disampaikan. Coba perhatikan olehmu simbol-simbol yang digunakan pada peta berikut ini! Coba kalian sebutkan kembali jenis-jenis barang tambang tersebut beserta daerah penghasilnya!

c. Membuat Peta Wilayah yang Menggambarkan Objek

Geografi

Berbeda halnya dengan membuat sketsa, membuat peta tentang persebaran objek geografi membutuhkan persiapan yang lebih matang lagi. Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh untuk membuat peta tematik adalah seperti berikut ini.

1) Tahap Persiapan

Tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data dan informasi

yang diperlukan sesuai dengan tema peta yang ingin kita buat. Secara umum data dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu data terestrial (data primer) dan data dokumentasi (data sekunder). Data terestrial adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, baik melalui pengamatan, pengukuran, maupun hasil wawancara. Sedangkan data dokumentasi adalah data yang diambil dari sumber yang sudah tersedia seperti dari buku, literatur, atau dokumen dari instansi-instansi tertentu. Seperti halnya ketika kita ingin membuat peta tentang kepadatan penduduk di suatu daerah, maka kita dapat mencari data dan informasi kependudukan ke BPS (Badan Pusat Statistik). Begitu juga jika kita akan membuat peta curah hujan, maka untuk data sekunder dapat kita peroleh dari BMG (Badan Meteorologi dan Geofisika).

Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah memilih dan mengelompokkan (mengklasifkasi) data-data sejenis untuk memudahkan pembacaannya. Kemudian langkah berikutnya adalah mempersiapkan peta dasar. Peta dasar adalah peta suatu wilayah yang belum diberi data. Peta dasar yang dipersiapkan sesuai dengan daerah yang akan kita petakan.

2) Tahap Pelaksanaan

Setelah data terkumpul dan peta dasar sudah tersedia, baru

simbol-Dalam usaha memahami perkembangan lingkungannya, diharapkan manusia dapat mengenali unsur-unsur lingkungan yang berpengaruh terhadap kehidupannya, baik unsur fisik (alam) maupun unsur sosial. Unsur lingkungan fisik disebut sebagai kondisi geografis, sedangkan unsur lingkungan sosial dalam ilmu geografi lebih mengarah kepada kondisi penduduk yang dipengaruhi kondisi geografisnya. Oleh karena itu keterkaitan antara kondisi geografis dengan kondisi penduduknya sangat erat. Kondisi geografis dan penduduk tiap wilayah di permukaan bumi berbeda-beda, hal ini tergantung kepada kuantitas dan kualitas unsur pendukung lingkungan yang ada pada suatu wilayah. Untuk memahami lebih jauh tentang kondisi geografis dan penduduk sekitar lingkungan kita, kalian kaji materi pelajaran berikut!