• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Konsep Manajemen Dakwah Politik

Dalam dokumen Manajemen Dakwah Politik PKS (Halaman 75-89)

APLIKASI KONSEP MANAJEMEN DAKWAH POLITIK DPD PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KOTA DEPOK

A. Aplikasi Konsep Manajemen Dakwah Politik

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) harus menjadikan dakwah sebagai panglimanya. Motivasi dan nilai dakwah mengarahkan seluruh kegiatan partai. Motivasi dan nilai dakwah selalu menyertai kegiatan lainnya. Seluruh kegiatan memilki muatan penting terlebih di tunjang oleh manajemen politik dakwah yang di miliki oleh PKS kota Depok dan untuk keberhasilan

dakwah. Muatan dakwah tersebut berupa92 :

1) Fikrah-fikrah umum untuk membentuk opini-opini umum

2) Dasar-dasar keislaman untuk mendukung dakwah dan

menyiapkan masyarakat masuk ke dakwah khashah. Ruhiyah maknawiyah

3) Muatan disampaikan dengan memperhatikan kondisi setempat.

Dakwah sebagai kegitan menyeru seluruh manusia kepada Allah memiliki implikasi bahwa dakwah harus memungkinkan sampai kepada sebanyak-banyaknya orang. Sehingga dakwah harus ada dan dilakukan diberbagai kesempatan. Untuk itu perlu adanya manajemen politik dakwah yang memadai agar kegiatan dakwah dapat meluas, berinteraksi serta mengumpulkan banyak orang dapat menjadi bahan untuk direkrut ke dalam

92

tajnid nukhbawi. Sehingga dakwah menjadi pintu bagi terekrutnya orang

untuk menjadi kader dakwah.93

Menurut Data Departemen Dakwah DPP PKS bahwa kegiatan dakwah itu mempunyai tiga tahap yakni berupa :

1. Tabligh, seperti momen-momennya maulid nabi, isra’ mi’raj, dan

muharram

2. Ta’lim, seperti menupas kajian-kajian Tafsir Ibnu Katsir, shahih bukhari dan Riyadu Shalihin

3. Dialog Peduli Masyarakat (DPM), tapi Dialog Peduli Masyarakat

(DPM) ini agak menjurus kepada kepartaian.94

Kemudian dapat dijelaskan pula pada data-data yang perlu diprogram agar berhasil guna dan dapat dievaluasi keberhasilannya pada waktu dan periode tertentu. Kegiatan dakwah tersebut berupa :

1. Dakwah Fardiyah, hubungan baik secara pribadi yang

berdampak kepada ketertarikan kepada Islam

2. Tabligh, usaha mengajak sekelompok orang untuk mengenal

nilai-nilai dasar Islam, seperti khutbah, tabligh akbar, makkah, dan sejenisnya

3. Ta’lim, usha untuk mengajarkan ilmu-ilmu dasar Islam secara rutin : ta’lim fil masajid, ta’lim rutin partai, ta’lim kaum buruh tani, ta’lim kaum perkantoran, ta’lim remaja masjid, ta’lim untuk kaum muallaf, yasinan, dan jenis ta’lim lainnya.

93

Data Departemen Dakwah, DPP PKS, (Jakarta, 10 Agustus 2009) 94

4. Dakwah media, usaha untuk membentuk opini umum masyarakat tentang dan kepada Islam melalu berbagai media, seperti koran, radio, web, televisi, internet, dan sejenisnya

5. Pertemuan dan aktivitas umum, usaha memasukan nilai-nilai

Islam kepada sekelompok orang yang berada pada bidang-bidang yang tidak langsung berhubungan dengan dakwah Islam seperti seminar, training, karangtaruna, klub olahraga, klub pencita alam, klub peminat fotografi, pertemuan keluarga dan amal

khairi lainnya.95

Kegunaan dari kegiatan dakwah tersebut dapat dilihat dari sifat kegiatan dakwah dan fungsi kegiatan dakwah antara lain :

1. Sifat kegiatan dakwah merupakan :

a. Kegiatan terbuka diperuntukan bagi seluruh kalangan

b. Berorientasi pada pengenalan nilai-nilai dasar Islam

c. Dilakukan di berbagai kesempatan

2. Fungsi kegiatan dakwah merupakan :

a. Pembentukan opini umum Islami

b. Penyebaran fikrah Islam yang benar, menyeluruh dan

jelas

c. Pintu rekrutmen ke dakwah khashah

d. Pembentukan lingkungan Islami

e. Pemunculan kader dakwah sebagai rijal al-ummah

95

f. Wahana mobilitas horizontal kader ke masyarakat.96

Adapun pola pelaksanaan kegiatan dakwah dapat dilakukan seperti :

1. Pengelola dan pelaksana melakukan hubungan dengan peserta

dakwah secara fardi maupun jama’i, sehingga mengenal satu sama lain. Peserta dalam dakwah adalah setiap orang dari berbagai segmen untuk diseru kepada Islam, peserta tidak dibatasi usia, jenis kelamin, suku, pendidikan, pekerjaan, agama, dan keadaan lainnya.

2. Pengelola dan pelaksana melakukan pembentukan opini umum

Islami dan tashawul Islam di forum individual dan atau massal

3. pengelola dan pelaksana memantau perubahan peserta dakwah

secara fardi dan atau jama’i, dengan mengacu kepada karakteristik sebagai berikut :

a. Pribadi yang hanif

b. Siap mendengarkan dakwah

c. Memiliki kecenderungan untuk merubah diri dari orang lain

d. Memiliki potensi tertentu yang bermanfaat bagi dakwah

e. Melaksanakan ibadah wajib

f. Simpati terhadap Islam dan keislaman

4. pengelola dan pelaksana memutuskan untuk menindaklanjuti

hasil pemantauan dengan mengkondisikan peserta dakwah . Oleh sebab itu pengelola dakwah merupakan struktur dakwah di setiap level struktur (elemen pembinaan kader) penyelenggaraan

96

dakwah dengan membentuk atau menunjuk lembaga dakwah

tersebut. Adapun pelaksanaannya yakni berupa :

1. Pelaksana dakwah adalah : kader, muballigh dan mu’allim

2. Untuk meningkatkan kemampuan dan efektivitas pelaksanaan

dakwah diperlukan i’dad dan taf’il bagi pelaksana

3. Kemampuan dasar muballigh/mu’allim : membaca ayat dan

hadits dengan benar, mampu berkomunikasi.97

Berpijak dari kesadaran terhadap kenyataan-kenyataan tersebut, maka proses pelaksanaan manajemen dakwah politik ke depan perlu diterapkan secara proposional yang meliputi aspek aspek sebagai berikut :

1. Perencanaan, pengorganisasian, dan pembiayaan kegiatan

dakwah

2. Pelaksanaan, pengawasan, dan penilaian kegiatan dakwah

3. Umpan balik terhadap hasil penilaian perencanaan dakwah.98

Untuk menentukan keberhasilan kegiatan dakwah hingga dapat disebut efektif, fungsional, dan profesional diperlukan adanya standar dan kriteria sebagai alat ukur dari keberhasilan tersebut baik kuantitatif maupun kualitatif. Berangkat dari prinsip bahwa kegiatan dakwah adalah

melaksanakan perintah Allah dalam rangka menegakkan amar ma’ruf nahi

97

Data Departemen Dakwah, DPP PKS, (Jakarta, 20 Juni 2013) 98

RB. Khatib Pahlawan Kayo, Manajemen Dakwah, (Jakarta, Amzah, 2007), Edisi -1,

mungkar, maka stndar dan kriteria yang harus dipakai adalah yang

bersumber dari al-Qur’an dan As-sunnah diantaranya :

1. Dakwah Fardiah

Dakwah Fardiah merupakan metode dakwah yang dilakukan seseorang kepada orang lain (satu orang) atau kepada beberapa orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya dakwah fardiah terjadi tanpa persiapan yang matang dan tersusun secara tertib. Termasuk kategori dakwah seperti ini adalah menasihati teman sekerja, teguran, anjuran memberi contoh. Termasuk dalam hal ini pada saat mengunjungi orang sakit, pada waktu ada acara tahniah (ucapan selamat), dan pada waktu

upacara kelahiran (tasmiyah).99 Dakwah fardiah yang dilakukan di setiap

liqo dengan cara mentoring dan halaqah, karena dakwah ini paling efektif untuk menyerap ilmu yang telah disampaikan.

2. Dakwah bil-Lisan

Dakwah jenis ini adalah penyampaian informasi atau pesan dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subyek dan obyek dakwah). dakwah jenis ini akan menjadi efektif bila: disampaikan berkaitan dengan hari ibadah seperti khutbah Jumat atau khutbah hari Raya, kajian yang disampaikan menyangkut ibadah praktis, konteks sajian terprogram,

99Jundiyah, ―

The Journey Of Dakwah‖, (diakses pada tanggal 15 Apri 2014 dari http://fummri.org/?p=140)

disampaikan dengan metode dialog dengan hadirin.100 Dakwah jenis ini dilakukan dalam bentuk (Kajian Bulanan PKS).

3. Dakwah bil-Haal

Dakwah bil al-Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan

nyata. Hal ini dimaksudkan agar si penerima dakwah (al-Mad’ulah)

mengikuti jejak dan hal ikhwal si Da’i (juru dakwah). Dakwah jenis ini mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah. Pada saat pertama kali Rasulullah Saw tiba di kota Madinah, beliau mencontohkan Dakwah bil-Haal ini dengan mendirikan Masjid Quba, dan mempersatukan kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.

4. Dakwah bit-Tadwin

Memasuki zaman global seperti saat sekarang ini, pola dakwah bit at-Tadwin (dakwah melalui tulisan) baik dengan menerbitkan kitab-kitab, buku, majalah, internet, koran, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah sangat penting dan efektif. Keuntungan lain dari dakwah model ini tidak menjadi musnah meskipun sang dai, atau penulisnya sudah wafat.

Menyangkut dakwah bit-Tadwim ini Rasulullah saw bersabda,

―Sesungguhnya tinta para ulama adalah lebih baik dari darahnya para syuhada‖. Dakwah dalam bentuk ini disampaikan melalui Media PKS

berupa majalah, buletin, ,poster, spanduk, dan selebaran.101

100 Ibid 101

Jundiyah, ―The Journey Of Dakwah‖, (diakses pada tanggal 15 Apri 2014 dari http://fummri.org/?p=140)

Dalam hal ini penulis menyimpulkan kunci keberhasilan dakwah politik itu merupakan kemampuan dalam mengkoordinir kader dan simpatisan, masyarakat umum dan terjun langsung ke pemukiman dan perkampungan untuk dilakukan oleh seluruh jajaran partai, dari struktur pimpinan hingga kader dan simpatisan, dan berbagai kerja-kerja dakwah politik lainnya. Tentunya termasuk aktivitas standar seperti bakti sosial, pelayanan kesehatan, dan aksi cepat tanggap bencana.

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dijalankan oleh para kader dan simpatisan PKS di Kota Depok diantaranya :

1. Konsolidasi Kader DPR PKS Tanah Baru

Setelah 290 hari menjalankan amanat para kader, Senin, 23 Januari 2012, pukul 08.30-12.00 WIB, kepengurusan DPRa Tanah Baru Depok

melakukan konsolidasinya di awal tahun 2012 ini, guna me-review kembali

kekurangan yang ada, dan perbaikan yang harus dilakukan di masa mendatang.

Dihadiri oleh Ketua DPC Beji, Bapak Ir. Suwardi, kegiatan konsolidasi berjalan cukup semarak, dengan dihadiri lebih dari 60 kader dari Wilayah Tanah Baru. Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa laksana membangun sebuah bangunan, maka konsolidasi merupakan istilah umum yang sering digunakan sebagai bagian dari fase yang harus terus menerus dilakukan secara berkala, agar bangunan tetap berada dalam keseimbangan. Pada kesempatan ini pula, Anggota Legislatif DPRD Depok, Ibu Farida menyampaikan update parlementaria terkininya untuk dapat

ditindaklanjuti oleh para kader DPRa Tanah Baru untuk kesejahteraan

masyarakat Tanah Baru pada khususnya.102

2. Galang Dukungan, DPRa PKS Curug Bojongsari selenggarakan

lomba memasak antar Majelis Taklim

Curug. Ahad pagi (02/14) Puluhan ibu-ibu berbusana rapih dan cantik-cantik, berduyun-duyun menuju kediaman Pak Dimyani di Jalan Raya Curug Topik Bojongsari. Mereka adalah ibu-ibu majlis taklim se- Kelurahan Curug. Pasalnya ada acara dari Partai Keadilan Sejahtera DPRa Curug, Bojongsari, Depok. Acaranya yaitu lomba masak Nasi Goreng sehat bersama Chef Suroso. Sekaligus sebagai wahana untuk menjalin silaturahiem dan merajut ukhuwah antara kader-kader PKS dengan seluruh ibu-ibu Majlis taklim Se-Kelurahan Curug. Selain acara Lomba Memasak juga tersedia stand-stand bazar yang sederhana tetapi meriah, ada yang menjual makanan, ada yang menjual Gamis, Jilbab, bros dan lain sebagainya.

Acara dimulai jam 08.30 tepat dan dibuka dengan tasmi (menyimak) bacaan hafalan surat Al-Quran oleh dua orang anak dari kader Partai keadilan Sejahtera yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Panitia, Ibu Ningsih dan dilanjutkan sambutan oleh pak Dimyani selaku tuan rumah. Kemudian pengarahan dari Chef Suroso, mengenai tata cara lomba, peraturan dan hal-hal yang menjadi penilaian. Alhamdulillah acara

102

http://pkstanahbaru.wordpress.com/2012/01/23/konsolidasi-kader-dpr-pks- tanah-baru/#more-81 (diakses pada tanggal 17 April 2014)

tersebut diikuti oleh 9 Majlis Taklim Se-Kelurahan Curug. Ketika nama Majlis Taklim di panggil oleh Chef Suroso untuk memulai memasak, terdengar suara riuh yang penuh semangat dari supporter masing-masing dari Majlis Taklim tersebut. Di sela-sela acara lomba tersebut, hadir juga Caleg nomor 2 dari Partai keadlilan sejahtera untuk Dapil Bojongsari, yaitu Bapak Syawal Tarigan dan Caleg nomor 7 Ibu Hajjah Runayah untuk silaturahiem dan berdialog dengan ibu-ibu Majlis Taklim dan Tokoh-tokoh setempat.

Tepat pukul 10.30 seluruh peserta sudah menyelesaikan perlombaan dan terlihat sepiring hasil masakan dengan berbagai hiasan yang kreatif. Chef Suroso menyicipi satu persatu setiap hidangan dan memeberikan komentar dari mulai rasa, cara penyajian sampai hiasan-hiasan masakan. Dan terpililah para pemenang lomba mulai juara harapan satu sampai juara satu. Yang penyerahan hadiahnya di berikan oleh Caleg dari Partai Keadilan

Sejahtera dan tokoh masyarakat setempat.103

3. Sambut Ramadhan 1434 H, DPRa PK Sejahtera Kelurahan Curug-

Bojongsari Kota Depok Selenggarakan Pelayanan Kesehatan Gratis dan Santunan Paket Sembako untuk Dhuafa.

Curug (7/7). Tagline ―Cinta, Kerja dan Harmoni‖ yang dicanangkan

oleh Anis Matta, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sangat menginspirasi para kader, termasuk kader DPRa PK Sejahtera Kelurahan

103

http://pksbojongsari.com/2014/03/04/galang-dukungan-dpra-pks-curug- bojongsari-selenggarakan-lomba-memasak-antar-majelis-taklim/#more-748 (diakses pada tanggal 17 April 2014)

Curug-Bojongsari Kota Depok. Untuk mewujudkan semangat yang terkandung dalam tagline tersebut, DPRa PK Sejahtera Kelurahan Curug- Bojongsari Kota Depok mengadakan kegiatan bakti sosial (baksos) dalam bentuk Pelayanan Kesehatan Gratis dan Santunan Paket Sembako untuk Dhuafa. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Ahad, 7 Juli 2013 bertempat di rumah Ibu Amah di Kampung Ablak RT: 02 RW: 03 Kelurahan Curug- Bojongsari Kota Depok. Lebih dari 100 orang meramaikan acara ini. Terdiri dari masyarakat sekitar, tokoh masyarakat, ibu- ibu majelis taklim, remaja, dan anak-anak.

Kegiatan ini terdiri dari beberapa rangkaian. Acara dimulai pukul 09:00 WIB yang diawali dengan sambutan oleh Ustadz Pendi, tokoh masyarakat sekaligus ketua Kampung Ablak RT: 02 RW: 03 Kelurahan Curug-Bojongsari Kota Depok. Dalam sambutannya, Ustadz Pendi sangat senang dan mendukung kegiatan yang digagas oleh DPRa PK Sejahtera Kelurahan Curug-Bojongsari Kota Depok karena sangat membantu warga, terlebih dalam pelaksanaannya melibatkan remaja dan pemuda di lingkungan. Selanjutnya sambutan dari Bapak Syawaludin Tarigan, tokoh pemuda Kelurahan Curug- Bojongsari Kota Depok yang juga caleg nomor urut 2 dari dapil Bojongsari-Sawangan-Cipayung. Pemuda yang akrab disapa Syawal ini menyampaikan bahwa program baksos ini adalah wujud dan cinta PKS kepada warga masyarakat. Sehubungan dengan momen menjelang ramadhan, diharapkan kader PKS bersama warga dapat meningkatkan kepedulian terhadap sesama. Seusai sambutan, acara dilanjutkan dengan santunan untuk anak-anak yatim piatu dan ibu-ibu janda

lansia dalam bentuk penyerahan paket sembako yang terdiri atas beras, minyak goreng, gula pasir dan mie instan. Sebanyak 30 paket dibagikan dalam kegiatan ini. Lalu diikuti dengan kegiatan pengobatan gratis yang diikuti oleh 90 pasien dan dilayani oleh 2 orang dokter. Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Kegiatan baksos ini dilaksanakan sebagai wujud cinta kader DPRa PK Sejahtera Kelurahan Curug- Bojongsari Kota Depok kepada warga masyarakat. Semoga dengan menebarkan cinta, kader DPRa PK Sejahtera Kelurahan Curug-Bojongsari Kota Depok selalu bekerja untuk kebaikan sehingga ke depan harmoni di masyarakat yang selama ini dicita-citakan

akan tercapai.104

4. Bersama, Menggenggam 3 Besar : LT3B DPRa Curug

Bojongsari (23/6). Kejayaan manusia apabila dia mampu menjadi mukmin sejati. Bukan mudah menjadi seorang mukmin sejati karena dia harus berhadapan dengan 5 jenis musuh, sebagaimana sabda Rasulullah yang bermaksud yang bermaksud: ―Mukmin itu ada bersamanya lima musuh iaitu: orang mukmin yang hasad dengki, munafik yang

memarahinya, orang kafir yang memeranginya, syaitan yang

menyesatkannya dan nafsu yang mengajak kepada kejahatan.‖ Hal tersebut diuraikan oleh Ustadz Mustofa (Ketua DPC PK Sejahtera Kec Bojongsari Kota Depok) dalam acara Liqo Tansiqi Tarbawi Tiga Besar (LT3B) DPRa PKS Kel Curug, Bojongsari, Kota Depok. Taujih ini memberikan gambaran

104

http://pksbojongsari.com/2013/07/07/sambut-ramadhan-1434-h-dpra-pk- sejahtera-kelurahan-curug-bojongsari-kota-depok-selenggarakan-pelayanan-kesehatan- gratis-dan-santunan-paket-sembako-untuk-dhuafa/, (diakses pada tanggal 17 April 2014)

bahwa sebagai kader dakwah dan PKS sebagai wasilah akan selalu mengalami penentangan dari musuh-musuh dakwah. Oleh karena itu kita tidak boleh patah semangat hanya karena media massa sering menjelek- jelekkan PKS.Acara ini dihadiri oleh kader dan simpatisan PKS di lingkungan Kel Curug yang berjumlah lebih dari 30 orang. Kegiatan dilaksanakan di Masjid Yayasan Otista Jl. Raya Curug Topik, Bojongsari.

Sebagaimana juklak yang diturunkan dari DPD, LT3B ini dilandasi adanya amanat Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera untuk melakukan upaya pemenangan dakwah pada Pemilu 2014 dengan meraih posisi 3 Besar, perlunya sarana yang efektif untuk KOORDINASI, KONSOLIDASI dan AKSI pemenangan dakwah oleh seluruh kader. Untuk itu, perlu diadakan ―Liqo Tansiqi Tarbawi Tiga Besar‖ (LT3Besar). Acara ini bertujuan mengkordinasikan dan mensinergikan agenda aksi pemenangan, memperkokoh ma’nawiyah, ukhuwah serta soliditas kader dan struktur dan optimalisasi peran kader dalam pemenangan pemilu.

Di akhir acara ini, segenap kader dan simpatisan PKS DPRa Curug merumuskan rencana aksi untuk pemenangan dakwah di lingkungan antara lain dengan kegiatan pelayanan kesehatan dan bakti sosial. Rama Hardiansyah (Ketua DPRa) menyampaikan pesan untuk seluruh kader dan simpatisan ‖ Bersama, menggenggam 3 Besar: LT3B Dpra Curug‖.105

105

http://pksbojongsari.com/2013/06/23/bersama-menggenggam-3-besar-lt3b- dpra-curug/, (diakses pada tanggal 17 April 2014)

Dari banyak dan beragamnya kegiatan dakwah yang PKS lakukan di kota Depok penulis dapat mengukurnya secara kuantitatif dalam hal kegiatan yang mereka lakukan berikut presentasenya dari sebelas kecamatan yang ada di wilayah kota depok :

Tabel aktivitas dakwah DPD PKS Kota Depok 2010-2013

No. Kecamatan

Dakwah Tahun

2010 2011 2012 2013

1.

Beji, Pan Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Limo, Cinere, Cimanggi, Tapos, Sawangan, Bojong Sari

Dakwah bit

Tadwin 19% 21% 24% 25%

2.

Beji, Pan Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Limo, Cinere, Cimanggi, Tapos, Sawangan, Bojong Sari

Dakwah

Fardiyah 22% 24% 22% 23%

3.

Beji, Pan Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Limo, Cinere, Cimanggi, Tapos, Sawangan, Bojong Sari

Dakwah bil

Lisan 27% 25% 25% 25%

4.

Beji, Pan Mas, Cipayung, Sukmajaya, Cilodong, Limo, Cinere, Cimanggi, Tapos, Sawangan, Bojong Sari

Dakwah bil

Haal 32% 30% 29% 27%

Presentase 100% 100% 100% 100%

Dari table diatas dapat dilihat bahwa konsep dakwah yang di jalankan oleh DPD PKS Depok mengalami perkembangan meskipun memang ada beberapa yang turun naik setiap tahunnya. Dalam hal ini penulis berkesimpulan adalah bahwa konsep dakwah politik yang dijalankan DPD PKS sudah sesuai dengan tujuan dakwah yang mereka usung selama ini

Haal yang rutin mereka lakukan baik terhadap kader, simpatisan maupun masyarakat umum di Kota Depok.

Dalam dokumen Manajemen Dakwah Politik PKS (Halaman 75-89)

Dokumen terkait