• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

5. Aplikasi World Map Quiz

Q bis Studio adalah pengembang Android yang telah aktif sejak 2015 dan memiliki satu buah game yaitu World Map Quiz di Google Play.

Dengan lebih dari 1 juta pemasangan, World Map Quiz adalah salah satu aplikasi yang lebih populer di Google Play.

10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pebelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm.

10-12

11 Sukma Perdana Prasetya, Media Pembelajaran Geografi, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015)

12 Ibid, hlm. 90-91

14

Gambar 2. 1 Aplikasi World Map Quiz

World Map Quiz tersedia di Android dan IOS, dan juga diterjemahkan ke dalam 16 bahasa, salah satunya ialah bahasa Indonesia.

Berbagai mode permainan dapat membantu Anda dalam mempelajari lokasi negara serta bendera dan ibukota mereka.13

Mode yang tersedia didalam permainan ini antara lain: Country name, Elimination, Capital mode, Flag mode, Guess the name, City name, Oceans and seas. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya

menggunakan mode Country name.

Gambar 2. 2 Select mode

Country name: seperti namanya, mode ini untuk menebak nama Negara dari berbagai benua di dunia. Dikategorikan ke dalam 5 benua yakni benua amerika, benua eropa, benua afrika, benua asia, dan benua Australia, kemudian dibagi atas level easy, normal, dan hard yang disetiap levelnya ada ketentuannya tersendiri unutk lenjut ke level selanjutnya, untuk level easy hanya menebak 10 nama Negara dan kemudian bisa melanjtkan ke level selanjutnya, dan begitupun seterusnya.

13 Q bis studio, World Map Quiz, http://worldmapquiz.qbisstudio.com/index.html (akses 26 Januari 2020)

Gambar 2. 3 Country name

Kelebihan applikasi ini sendiri adalah, aplikasi ini berbasis game android yang mana semua oarng bisa mengaksesnya tanpa perlu repot, dan juga aplikasi ini offline sehingga bisa digunakan tanpa menggunakan internet. Untuk kekurangannya sendiri adalah, karena yang disajikan hanya berupa siluet poto saja, sehingga orang yang memainkannya (khususnya anak-anak) kurang begitu tertarik karena kurangnya permainan warna pada tampilan apliklasi ini.

Gambar 2. 4 Tampilan Peta B. Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian Wulan Dewi Andhari, dkk yang berjudul “Penggunaan Media “Peta Buta Elektronik” Terhadap Pengetahuan Peta Buta Siswa Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Islam Terpadu An-Nadwah Bekasi)”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan peta buta siswa sekolah dasar dengan menggunakan media peta buta elektronik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDIT An-Nadwah Bekasi yang berjumlah 4

16

kelas. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkann bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih besar dibandingkan dengan kelas control, karena siswa kelas ekperimen merasa senang menggunakan peta buta elektronik yang dikemas seperti games.

2. Hasil penelitian Indrisari Sinthaputri yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Peta Buta Berbasis Puzzle Multimedia Ditinjau dari Pestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest pada eksperimen dan kelas control, perbedaan prestasi belajar kelas eksperimen dan kelas control, serta efektivitas media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia ditinjau dari prestasi blajar IPS siswa kelas IV SDN Kasihan Bantul tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain control group pretest dan posttest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 siswa (32 eksperimen dan 29 kontrol). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data adalah nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar IPS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas control menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi.

3. Hasil penelitian Maya Kartika Sari yang berjudul “Pengaruh Media Peta Interaktif Terhadap Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menunjukkan letak dan lokasi, keaktifan dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode dengan 2 siklus dalam penelitian PTK pada 30 siswa kelas IV SD Jetis, Bangtul, Jogjakarta pada mata pelajaran IPS. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas IV IV SD Jetis, Bangtul, Jogjakarta. Teknik pengambilan data dengan lembar observasi, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta interaktif efektif dalam pembelajaran IPS untuk siswa kelas IV.

4. Hasil penelitian Ni Ketut Suryani yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangli”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Nageri 1 Bangli dengan menggunakan Post Test Only Control Group Design.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only control design dengan rancangan faktorial 2 x 2. Sampel penelitian ini berjumlah 80 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik Random Sampling.

Hasil penelitian bahwa metode pembelajaran ekspositori berbantuan peta tematik dan motivasi belajar memberikan pengaruh yang lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangli.

5. Hasil penelitian Ayi Badruzaman, dkk yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peta“.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi peta. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangsambung Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimen dengan desain penelitian one group pretes-posttes design. Subyek penelitian ini adalah 32 siswa kelas IV, yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Hasil penelitian bahwa adanya perbedaan rata-rata data hasil belajar siswa dari yang menggunakan media visual dengan yang tidak menggunakan media visual.

18

Tabel 2. 1 Penelitian yang Relevan

Penulis Judul Sumber Persamaan Perbedaan

Wulan

Pelajaran IPS

20

Pesatnya perkembangan smartphone belakangan ini, membuat peran dari benda lain tergantikan. Salah satunya adalah peta. Saat ini orang mengandalkan peta digital yang tersedia di smartphone mereka. Peta digital tersaji lengkap dan detail, sehingga mempermudah penggunanya dalam membaca peta. Hal tersebut membuat masyarakat termanjakan sehingga mereka tidak lagi bisa membaca peta cetak, apalagi peta buta. Padahal kemampuan membaca peta sangat penting untuk digunakan dalam situasi darurat. Disekolah, siswa diajarkan cara membaca peta sebagai bekal pengetahuan kartografi dasar. Akan tetapi, minat siswa dalam mempelajari peta cetak sangat minim, sehingga banyak siswa yang kesulitan untuk membaca peta, terutama peta buta.

Lanjutan Tabel 2.1

Dokumen terkait