• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WORLD MAP QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA PETA BUTA DI KELAS VIII MTs NEGERI 13 JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WORLD MAP QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA PETA BUTA DI KELAS VIII MTs NEGERI 13 JAKARTA"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN APLIKASI WORLD MAP QUIZ DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MEMBACA PETA BUTA DI KELAS VIII MTs NEGERI 13

JAKARTA

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Dwi Mulia Ramlan NIM : 11150150000070

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1440H/2020M

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII Mts Negeri 13 Jakarta

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Dwi Mulia Ramlan NIM 11150150000070

Yang Mengesahkan Pembimbing Skripsi I

Andri Noor Ardiansyah, M.Si NIP.198403122015031002

Pembimbing Skripsi II

Anissa Windarti, M.Sc NIP. 198208022011012005

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2020

(3)

ii

Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta” oleh Dwi Mulia Ramlan, NIM 11150150000070, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah pada tanggal 09 Juli 2020 dihadapan dewan penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana (S1) dalam bidang Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.

Jakarta, 21 Juli 2020 Panitia Ujian Munaqosah

Tanggal Tanda Tangan Ketua Sidang (Kepala Prodi Tadris IPS)

Dr. Iwan Purwanto, M.Pd.

NIP. 19730424 2008011 012

Sekretaris Sidang (Sekprodi Tadris IPS)

Andri Noor Ardiansyah, M.Si.

NIP. 19840312 201503 1 002 Dosen Penguji I

Neng Sri Nuraeni, M.Pd.

NIDN.

Dosen Penguji II Dr. Sodikin, M.Si.

NIDN. 2022028704

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dr. Sururin, M.Ag.

NIP. 19710319 199803 2 001

(4)

iii KEMENTERIAN AGAMA

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

FITK No. Revisi: : 01

Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

N a m a : Dwi Mulia Ramlan

Tempat/Tgl.Lahir : Jakarta, 22 Desember 1997

NIM : 11150150000070

Jurusan / Prodi : Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

Judul Skripsi :Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam

Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta

Dosen Pembimbing : 1. Andri Noor Ardiansyah , M.Si 2. Anissa Windarti, M.Sc

dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta, 16 Maret 2020 Mahasiswa Ybs.

Materai 6000 Dwi Mulia Ramlan NIM. 11150150000070

(5)

iv

Skripsi berjudul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII Mts Negeri 13 Jakarta” disusun oleh Dwi Mulia Ramlan, NIM 11150150000070, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan telah dinyatakan sah sebagai karya tulis ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 24 Februari 2020 Yang Mengesahkan

Pembimbing Skripsi I

Andri Noor Ardiansyah, M.Si NIP.198403122015031002

Pembimbing Skripsi II

Anissa Windarti, M.Sc NIP. 198208022011012005

(6)

v

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII Mts Negeri 13 Jakarta” yang disusun oleh Dwi Mulia Ramlan, NIM 11150150000070, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 28 Februari 2020.

Jakarta, 24 Februari 2020 Yang Mengesahkan

Pembimbing Skripsi I

Andri Noor Ardiansyah, M.Si NIP.198403122015031002

Pembimbing Skripsi II

Anissa Windarti, M.Sc NIP. 198208022011012005

(7)

vi

Dwi Mulia Ramlan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Judul Skripsi “Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di Kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan aplikasi World Map Quiz berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca peta buta di kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design.

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta tahun ajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling, sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII C yang berjumlah 35 siswa dan kelas VIII D yang berjumlah 36 siswa. Pengambilan data menggunakan instrumen tes pretest posttest berbentuk pilihan ganda dan angket yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, observasi, serta wawancara.

Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh penggunaan aplikasi World Map Quiz dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca peta buta di kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta. Analisis data menggunakan uji t Independent sampel test dan dari data hasil perhitungan perbedaan rata-rata posttest kedua kelas diperoleh hasil dari uji koefisien diterminasi yang mana 27,1% variasi variabel pengaruh pengunaan aplikasi world map quiz dapat dipengaruhi oleh variabel kemampuan siswa membaca peta buta, maka dari iu bisa dikatakan bahwa pengaruh dari aplikasi world map quiz yang diterapkan adalah sebesar 27,1%.

Kemudian dibuktikan dengan hasil thitung dan ttabel serta taraf signifikansi (Sig) terhadap uji postes, yaitu thitung = 6,332 dan nilai ttabel = 1,996. Oleh karena 6,332 > 1,996 maka hipotesis alternative (Ha) diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Maka penelitian ini berhasil membuktikan bahwa terdapat pengaruh penggunaan aplikasi World Map Quiz dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca peta buta.

Kata kunci: Aplikasi World Map Quiz, kemampuan membaca peta buta.

(8)

vii ABSTRACT

Dwi Mulia Ramlan, Department of Social Sciences Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Thesis Title "The Effect of Using World Map Quiz Applications in Improving Students' Ability to Read Blind Maps in Class VIII of MTs Negeri 13 Jakarta".

This study aims to determine whether the use of the World Map Quiz application affects the ability of students to read blind maps in class VIII MTs Negeri 13 Jakarta. The research method used is a quasi-experimental research design with a nonequivalent control group design. The target population in this study were all students of class VIII MTs Negeri 13 Jakarta in the 2019/2020 school year. The sampling technique in this study was purposive sampling, the sample in this study was class VIII C totaling 35 students and class VIII D totaling 36 students.

Retrieval of data using a pretest-posttest test instrument in the form of multiple- choice and questionnaire that has been tested for validity and reliability, observation, and interviews.

The results of this study are that there is an influence on the use of the World Map Quiz application to improve the ability of students to read blind maps in class VIII MTs Negeri 13 Jakarta. Data analysis using the Independent sample t test and from the calculation results of the difference in the average posttest of the two classes obtained the results of the terminated coefficient test where 27.1% of the variable variation in the influence of the use of world map quiz applications can be influenced by the variable students' ability to read blind maps, so from this it can be said that the influence of the applied world map quiz application is 27.1%.

Then it is proved by the results of tcount and ttable and the significance level (Sig) for the posttest test, namely tcount = 6.332 and ttable = 1.996. Therefore 6.332> 1.996, the alternative hypothesis (Ha) is accepted and the null hypothesis (Ho) is rejected. So this research succeeded in proving that there is an influence of the use of the World Map Quiz application in improving students' ability to read blind maps.

Keywords: World Map Quiz application, the ability to read blind maps.

(9)

viii

Alhamdulillah puji syukur penluis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang atas kasih sayang-Nya penulis diberi kekuatan dan kesabaran untuk dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah bagi Nabi Muhammad SAW, rasul pembawa rahmat bagi kita semua, serta rasul yang akan memberikan syafaat bagi kita di hari akhir nanti, aamiin.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah stau syarat akademis untuk menyelesaikan studi S1 program studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dengan judul “Pengaruh Penggunaan Aplikasi World Map Quiz dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Peta Buta di MTs Negeri 13 Jakarta”.

Keberhasilan penelitian dan selesainya laporan ini tidak terlepas dari adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Semoga dapat menjadi amal baik dan dibalas oleh Allah SWT. Secara khusus, rasa terimakasih dan apresiasi yang tinggi disampaikan kepada:

1. Dr. Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Andri Noor Ardiyansyah, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial dan selaku dosen pembimbing yang telah membantu penulis dengan ilmu, masukkan, dan pencerahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

4. Anissa Windarti, M,Si, selaku dosen pembimbing yang telah membantu penulis dengan ilmu, masukkan, dan pencerahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya.

5. Seluruh dosen jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial, khususnya Konsentrasi Geografi, atas ilmu dan bimbingannya selama penulis menuntut ilmu di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh guru, staff, dan siswa Mts Negeri 13 Jakarta, khusunya Bu Eneng dan siswa kelas VIII C dan VIII D yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

(10)

ix

7. Kedua orang tua, Bapak Ramlan Jayadi dan Ibu Mulyani terimakasih atas segala do’a, dukungan, dan kesabarannya, semoga Allah SWT menyayangi keduanya sebagaimana keduanya menyayangi penulis.

8. Kakak dan adik saya, Rani Amalia dan Annisa Mulia Ramlan yang selalu mendukung penulis untuk selalu menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar Jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial 2015, khusunya konsentrasi Geografi atas segala dukungannya, semangat, dan kepeduliannya kepada penulis

10. Kepada Ahmad Syarif Hidayat yang telah menemani dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman yang telah memberikan warna kepada penulis selama masa kuliah, Mia, Dian, Ridho, Farhan, Aisyah, Una, Aeni, Ita, Sahlah, Yunita, Shelina, dll yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

12. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, bantuan, dan do’a yang telah diberikan.

Akhirnya, hanya do’a yang dapat penulis panjatkan agar segala kebaikan yang telah dilakukan semua pihak dibalas oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Penulis juga berharap semoga penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang positif bagi dunia pendidikan, serta menambah pustaka dan referensi bagi yang membutuhkan.

Saran dan masukkan sangat diharapkan penulis demi kesempurnaan penelitian ini.

Jakarta, 11 Maret 2020

Penulis

(11)

x

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ... iv

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II ... 6

A. Deskripsi Teori ... 6

1. Belajar ... 6

2. Media Pembelajaran ... 9

3. Kemampuan Belajar ... 12

4. Kemampuan Membaca Peta ... 13

5. Aplikasi World Map Quiz ... 13

B. Penelitian yang Relevan ... 15

C. Kerangka Berpikir ... 20

D. Hipotesis Penelitian ... 22

BAB III ... 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

1. Tempat Penelitian ... 23

2. Waktu Penelitian ... 23

B. Metode dan Desain Penelitian ... 24

1. Metode Penelitian ... 24

2. Desain Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 25

1. Populasi ... 25

(12)

xi

2. Sampel ... 26

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

1. Tes ... 26

2. Non tes ... 27

E. Kontrol terhadap Validitas Internal ... 34

1. Uji validitas... 34

2. Uji reliabilitas ... 37

3. Tingkat kesukaran ... 40

4. Daya Pembeda ... 41

F. Teknik Analisis Data ... 44

1. Uji N Gain ... 44

2. Uji Normalitas ... 45

3. Uji Homogenitas ... 45

4. Uji Linearitas ... 46

5. Regresi Linear Sederhana ... 46

6. Uji hipotesis ... 46

G. Hipotesis Statistik ... 48

BAB IV ... 49

A. Penjelasan Umum Objek Penelitian ... 49

1. Identitas Madrasah ... 49

2. Sejarah Singkat Madrasah ... 49

3. Visi, Misi dan Kegiatan Madrasah ... 50

4. Guru dan Tenaga Kependidikan ... 51

5. Sarana dan Prasarana ... 54

B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 55

1. Uji Asumsi Klasik... 55

2. Uji Hipotesis ... 60

C. Temuan Penelitian ... 63

1. Data hasil penelitian ... 63

2. Deskripsi data non tes ... 68

a. Hasil observasi ... 68

b. Hasil angket ... 74

c. Deskripsi data hasil wawancara ... 84

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

E. Keterbatasan Penelitian... 90

BAB V ... 91

A. Kesimpulan ... 91

B. Implikasi ... 91

C. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 94

LAMPIRAN - LAMPIRAN ... 97

BIODATA PENULIS ... 159

(13)

xii

Tabel 2. 1 Penelitian yang Relevan ... 18

Tabel 3. 1 Waktu Penelitian ... 24

Tabel 3. 2 Komposisi Siswa ... 26

Tabel 3. 3 Kisi-kisi instumen tes ... 27

Tabel 3. 4 Kisi-kisi instrumen kuesioner (angket) ... 30

Tabel 3. 5 Pedoman observasi guru ... 32

Tabel 3. 6 Pedoman observasi siswa (kelas eksperimen) ... 33

Tabel 3. 7 Pedoman observasi siswa (kelas kontrol) ... 33

Tabel 3. 8 Pedoman wawancara guru ... 33

Tabel 3. 9 Pedoman wawancara siswa ... 33

Tabel 3. 10 Uji Validitas Soal ... 35

Tabel 3. 11 Uji Validitas Angket ... 36

Tabel 3. 12 Uji Reliabilitas Soal ... 39

Tabel 3. 13 Uji Reliabilitas Angket ... 39

Tabel 3. 14 Indeks Tingkat Kesukaran Soal ... 40

Tabel 3. 15 Tingkat Kesukaran Soal ... 41

Tabel 3. 16 Kriteria Daya Pembeda ... 42

Tabel 3. 17 Daya Pembeda Soal ... 43

Tabel 4. 1 Daftar Urut Kepangkatan Guru dan Tenaga Kependidikan ... 52

Tabel 4. 2 Daftar Sarana dan Prasarana Sekolah ... 54

Tabel 4. 3 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Pretes... 56

Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Postes ... 57

Tabel 4. 5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Angket ... 57

Tabel 4. 6 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Barlett Pretes ... 58

Tabel 4. 7 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Barlett Pretes ... 59

Tabel 4. 8 Hasil Uji Lineritas ... 60

Tabel 4. 9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 60

Tabel 4. 10 Analisis Regresi Sederhana ... 61

Tabel 4. 11 Uji t pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 62

Tabel 4. 12 Uji t postes kelas eksperimen dan kelas kontrol ... 63

(14)

xiii

Tabel 4. 13 Distribusi frekuensi pretes siswa kelas eksperimen dan kontrol... 63

Tabel 4. 14 Distribusi frekuensi postes siswa kelas eksperimen dan kontrol ... 64

Tabel 4. 15 Kategorisasi N-Gain kelas ekperimen dan kontrol ... 65

Tabel 4. 16 Pernyataan nomor 1 ... 75

Tabel 4. 17 Pernyataan nomor 2 ... 75

Tabel 4. 18 Pernyataan nomor 3 ... 75

Tabel 4. 19 Pernyataan nomor 4 ... 76

Tabel 4. 20 Pernyataan nomor 5 ... 76

Tabel 4. 21 Pernyataan nomor 6 ... 77

Tabel 4. 22 Pernyataan nomor 7 ... 77

Tabel 4. 23 Pernyataan nomor 8 ... 78

Tabel 4. 24 Pernyataan nomor 9 ... 78

Tabel 4. 25 Pernyataan nomor 10 ... 79

Tabel 4. 26 Pernyataan nomor 11 ... 79

Tabel 4. 27 Pernyataan nomor 12 ... 80

Tabel 4. 28 Pernyataan nomor 13 ... 80

Tabel 4. 29 Pernyataan nomor 14 ... 81

Tabel 4. 30 Pernyataan nomor 15 ... 81

Tabel 4. 31 Pernyataan nomor 16 ... 82

Tabel 4. 32 Pernyataan nomor 17 ... 82

Tabel 4. 33 Pernyataan nomor 18 ... 83

Tabel 4. 34 Pernyataan nomor 19 ... 83

Tabel 4. 35 Pernyataan nomor 20 ... 84

(15)

xiv

Gambar 1.1 Jumlah pengguna smartphone di Indonesia tahun 2013-2017 ...2

Gambar 2. 1 Aplikasi World Map Quiz ... 14

Gambar 2. 2 Select mode ...14

Gambar 2. 3 Country name ...15

Gambar 2. 4 Tampilan Peta...15

Gambar 2. 5 Bagan alur kerangka berpikir penelitian ...21

Gambar 3. 1 Peta Lokasi MTs Negeri 13 Jakarta ...23

Gambar 4. 1 Grafik Nilai N Gain Kelas Eksperimen... 66

Gambar 4. 2 Grafik Nilai N Gain Kelas Kontrol ... 67

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 98

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 113

Lampiran 3 Soal Pretes –Postes ... 1287

Lampiran 4 Uji Validitas Soal ... 13231

Lampiran 5 Uji Validitas Angket ... 13332

Lampiran 6 Tingkat Kesukaran Soal... 13433

Lampiran 7 Daya Pembeda ... 13433

Lampiran 8 Nilai N-Gain ... 13534

Lampiran 9 Lembar Observasi ... 1376

Lampiran 10 Lembar Observasi ... 1387

Lampiran 11 Lembar Observasi ... 1398

Lampiran 12 Lembar Observasi ... 1409

Lampiran 13 Lembar Observasi ... 14140

Lampiran 14 Lembar Observasi ... 14241

Lampiran 15 Lembar Observasi ... 14342

Lampiran 16 Lembar Observasi ... 14443

Lampiran 17 Lembar Observasi ... 14544

Lampiran 18 Hasil Wawancara ... 14645

Lampiran 19 Hasil Wawancara ... 1487

Lampiran 20 Dokumentasi ... 15150

Lampiran 21 Lembar Uji Referensi ... 15352

Lampiran 22 Surat Bimbingan Skripsi ... 15655

Lampiran 23 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 1576

Lampiran 24 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 1587

(17)

1

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi telah memasuki era baru yang bernama Revolusi Industri 4.0.

Klaus melalui The Fourth Industrial Revolution menyatakan bahwa dunia telah mengalami empat tahapan revolusi, yaitu: 1) Revolusi Industri 1.0 terjadi pada abad ke 18 melalui penemuan mesin uap, sehingga memungkinkan barang dapat diproduksi secara masal, 2) Revolusi Industri 2.0 terjadi pada abad ke 19-20 melalui penggunaan listrik yang membuat biaya produksi menjadi murah, 3) Revolusi Industri 3.0 terjadi pada sekitar tahun 1970an melalui penggunaan komputerisasi, dan 4) Revolusi Industri 4.0 sendiri terjadi pada sekitar tahun 2010an melalui rekayasa intelegensia dan internet of thing sebagai tulang punggung pergerakan dan konektivitas manusia dan mesin.

Revolusi Industri 4.0 secara fundamental mengakibatkan berubahnya cara manusia berpikir, hidup, dan berhubungan satu dengan yang lain. Era ini akan mendisrupsi berbagai aktivitas manusia dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam bidang teknologi saja, namun juga bidang yang lain seperti ekonomi, sosial, dan politik.1 Hal inilah yang menyebabkan manusia sangat tergantung dengan teknologi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat lepas dari peran teknologi. Salah satu teknologi yang paling banyak digunakan adalah smartphone.

Smartphone tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahkan data dari CNN Indonesia menyebutkan bahwa anak-anak mulai usia 4 tahun sudah punya perangkat mobile sendiri tanpa pengawasan orang tua. Kemudian mengutip situs New York Times, 70 persen orang tua mengaku memang mengizinkan anak-anak mereka yang usianya 6 bulan sampai 4 tahun bermain perangkat mobile ketika mereka sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, serta 65 persen melakukan hal yang sama untuk menenangkan si anak saat berada di tempat umum.2 Jumlah pengguna smartphone khususnya di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir kian bertambah.

1 Banu Prasetyo dan Umi Trisyanti, “Revolusi Industri 4.0 dan Tantanga Perubahan Sosial”, (Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2018)

2 Hani Nur Fajrina, Tingkat Kecanduan Gadget di Usia Dini Semakin Mengkhawatirkan.

https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20151103093518-185-89078/tingkat-kecanduan-gadget- di-usia-dini-semakin-mengkhawatirkan (akses, 21 Mei 2018)

(18)

2

Sumber: laporan E-Marketer penjualan smartphone di Indonesia

Gambar 1.1 Jumlah pengguna smartphone di Indonesia tahun 2013-2017 (dalam juta)

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa dalam 5 tahun terakhir jumlah pengguna smartphone di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan. Kementerian komunikasi dan informatika republik Indonesia (kominfo) mengatakan dalam webnya bahwa lembaga riset digital marketing Emarketer memperkirakan pada 2018 jumlah pengguna aktif smartphone di Indonesia lebih dari 100 juta oranag. Dengan jumlah sebesar itu, Indonesia akan menjadi negara dengan pengguna aktif smartphone terbesar keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika.3

Pesatnya perkembangan smartphone belakangan ini, membuat peran dari benda lain tergantikan. Salah satunya adalah peta. Saat ini orang mengandalkan peta digital yang tersedia di smartphone mereka. Peta digital tersaji lengkap dan detail, sehingga mempermudah penggunanya dalam membaca peta. Hal tersebut membuat masyarakat termanjakan sehingga mereka tidak lagi bisa membaca peta cetak, apalagi peta buta. Padahal kemampuan membaca peta sangat penting untuk digunakan dalam situasi darurat. Disekolah, siswa diajarkan cara membaca peta sebagai bekal pengetahuan kartografi dasar. Akan tetapi, minat siswa dalam mempelajari

3 Indah Rahmayani, Indonesia Raksaksa Teknologi Digital Asia,

https://www.kominfo.go.id/content/detail/6095/indonesia-raksasa-teknologi-digital asia/0/sorotan_media (akses, 21 Mei 2018)

(19)

peta cetak sangat minim, sehingga banyak siswa yang kesulitan untuk membaca peta, terutama peta buta.

Peta merupakan salah satu sarana penunjang belajar dalam pengajaran ilmu pengetahuan sosial di sekolah. Pentingnya peta dapat dilihat dari konsepsi ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari interaksi antara manusia dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Fenomena permukaan bumi yang sangat luas itu tidaklah mungkin dapat dipelajari secara langsung, akan tetapi diperlukan alat bantu berupa gambaran visual mengenai fenomena tersebut yang diperkecil dengan skala tertentu. Gambaran visual inilah yang disebut peta. Dengan menggunakan peta akan dapat dihindari dari pengajaran IPS yang verbalistik (hapalan, tahu namanya saja). Gambaran visual juga akan menstimulasi pemahaman siswa terhadap gejala sebenarnya di lapangan.

Beberapa pakar geografi menyatakan pendapatnya mengenai peranan peta dalam proses belajar mengajar IPS. Dengan bantuan peta tematik dan jenis peta lainnya yang relevan dengan pokok bahasan yang dipelajari akan dapat menunjang proses belajar mengajar serta tingkat penyerapan siswa dalam memahami materi IPS. Dengan peta pula siswa akan dapat mengetahui bagaimana keterkaitan antar berbagai fenomena yang dipelajari itu dapat menimbulkan fenomena yang agak berbeda atau bahkan sama sekali baru.4

Menurut hasil pengamatan peneliti saat melaksanakan pengenalan lapangan persekolahan (PLP) di MTs Negeri 13 Jakarta, saat pembelajaran IPS guru tidak menggunakan bantuan media peta sebagai media pembelajaran di dalam kelas. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru IPS di MTs Negeri 13 Jakarta menyatakan bahwa media peta di sekolah belum tersedia dengan layak, sehingga guru enggan menggunakannya sebagai media pembelajaran di kelas.

4 Ni Ketut Suryani, “Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik dan Motivasi Belajar Terhdapa Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangli”, (Program Studi Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Bali: Vol.2 No. 2 2011)

(20)

4

Untuk mendukung siswa dalam hal belajar membaca peta, saat ini terdapat banyak aplikasi smartphone yang dapat mempermudah siswa dalam menghafal peta. Salah satunya adalah aplikasi World Map Quiz yang merupakan aplikasi game peta offline, aplikasi tersebut menyajika berbagai macam permainan, mulai dari country name, capital mode, flag mode, dll semua tersaji dalam bentuk silluet foto.

Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan dapat menaikan minat siswa untuk mempelajari peta, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menghapal peta buta.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, masalah utama yang dibahas adalah mengenai:

1. Pesatnya perkembangan smartphone membuat masyarakat termanjakan sehingga mereka tidak lagi bisa membaca peta cetak, apalagi peta buta 2. Minat siswa dalam mempelajari peta cetak sangat minim, sehingga banyak

siswa yang kesulitan untuk membaca peta terutama peta buta,

3. Terdapat banyak aplikasi smartphone yang dapat mempermudah siswa dalam membaca peta buta, salah satunya adalah aplikasi World Map Quiz.

4. Apakah pemanfaatan aplikasi world map quiz sebagai media pembelajaran berpengaruh terhadap kemampuan siswa membaca peta buta di kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta

C. Batasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi permasalahan pada penggunaan aplikasi world map quiz selama penerapannya di dalam pembelajaran. Adapun batasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tidak membahas perkembangan smartphone secara luas.

2. Media pembelajaran yang digunakan adalah aplikasi world map quiz 3. Hanya mengukur hasil belajar siswa dan seberapa besar pengaruh aplikasi

tersebut dalam meningkatkan kemampuan siswa membaca peta buta.

(21)

D. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan aplikasi World Map Quiz berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca peta buta di kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta?

E. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah penggunaan aplikasi World Map Quiz berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca peta buta di kelas VIII MTs Negeri 13 Jakarta.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah literatur terhadap kajian ilmu pendidikan IPS dalam bidang media pembelajaran IPS.

2. Manfaat praktis

a. Manfaat praktis bagi peneliti:

Menambah pengetahuan dan memperluas wawasan dalam kajian media pembelajaran, khususnya penerapannya dalam membaca peta buta.

b. Manfaat praktis bagi pihak yang diteliti:

a) Siswa: Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dalam membaca peta buta

b) Guru: Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru di dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi saat ini

c) Sekolah: Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat serta prestasi siswa.

d) Peneliti selanjutnya: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan untuk terus mengembangkan metode pembelajaran yang efektif, khususnya membantu siswa dalam membaca peta buta.

(22)

6 BAB II

LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teori 1. Belajar

a. Pengertian

Chaplin dalam Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya menyatakan bahwa belajar memiliki dua definisi yaitu ”acquisition of any relatively permanent change in behaviour as a result of a practice and experience.” (perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman) dan ”process of aquiring responses as a result of special practice.” (proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus).

Menurut Paul Eggen dan Don Kauchak dalam Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, belajar adalah perubahan struktur mental individu yang memberikan untuk menunjukkan perubahan perilaku (learning is a change in a person’s mental structure that provides the capacity to demonstrate change in behaviour).1

Jadi dari beberapa pengertian mengenai belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap pada seseorang akibat pengalaman atau latihan yang menyangkut aspek fisik maupun psikis, seperti dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak berpengetahuan menjadi tahu tentang sesuatu, dari tahu menjadi lebih tahu, dari tidak memiliki keterampilan menjadi memiliki keterampilan dan sebagainya.

b. Kognitivisme

Penting untuk dipahami bahwa dua pemikiran pokok dari kognitivisme adalah teori pemrosesan informasi dan teori skema.

Kedua gagasan pokok ini dikembangkan baik oleh Jean Piaget maupun Jerome S. Bruner, David P. Ausubel, dan Robert M. Gagne.

1 Ahmad Syarifuddin, “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya”,(Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang: Vol. XVI No.

01 Edisi Juni 2011), hlm. 114-115

(23)

Menurut pendekatan kognitif, dalam kaitan teori pemrosesan informasi, unsur terpenting dalam proses belajar adalah pengetahuan yang dimiliki setiap individu sesuai dengan situasi belajarnya. Apa yang telah diketahui siswa akan menentukan apa yang akan diperhatikannya, dipersepsi olehnya, dipelajarai, diingat atau bahkan dilupakan (unlearn).

Dalam konteks kognitivisme yang dianggap pengembangan teori pemrosesan informasi justru Robert M. Gagne, yang kemudian dikembangkan oleh George Miller. Asumsi yang melandasi teorinya adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Menurut Gagne, dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang selanjutnya diolah sehingga menghasilkan keluaran berupa hasil belajar.

Landasan yang kedua dari teori belajar kognitivisme adalah teori skema yang di pionirkan oleh Sir Fredeic Barlett (Inggris). Skema adalah suatu poses atau cara mengorganisasikan dan merespon berbagai pengalaman belajar. Belajar merupakan proses aktif untuk mengembangkan skema sehingga pengetahuan saling terkait, bukan sekaedar tersusun secara hierarkis.2

Jadi dari beberapa pengertian mengenai kognitivisme yang telah dikemukakan oleh para ahli maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa teori kognitivisme adalah teori belajar yang mengakui pentingnya faktor individu dalam belajar tanpa meremehkan faktor eksternal atau lingkungan. Bagi kognitivisme, belajar merupakan interaksi antara individu dan lingkungan. Jadi, dalam hal belajar, lingkungan belajar siswa sangat mempengaruhi proses belajar siswa dalam menyerap informasi yang diperoleh, salah satunya dnegan menggunakan media pembelajaran yang nantinya akan membuat suasana baru dalam belajar di dalam kelas yang biasanya hanya dengan metode ceramah.

2 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, (Bandung:

PT Remaja Rosdakarya Offset, 2011), hlm. 73-79

(24)

8

c. Faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut Syah dalam Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Ngalim Purwanto dalam bukunya Psikologi Pendidikan mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dibedakan menjadi dua golongan:

1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri atau yang kita sebut dengan faktor individual. Yang termasuk faktor individual antara lain faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi.

2) Faktor yang ada diluar individu atau yang kita sebut faktor sosial.

Yang termasuk faktor sosial antara lain: faktor keluarga (rumah tangga), guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.3

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dapat dibagi ke dalam dua faktor yaitu:

1) Faktor internal, antara lain: kondisi jasmani dan rohani siswa, kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, minat, latihan dan kebiasaan belajar, motivasi pribadi dan konsep diri.

3 Ahmad Syarifuddin, Op. Cit, hlm. 125-128

(25)

2) Faktor eksternal, antara lain: pendekatan belajar, kondisi keluarga, guru dan cara mengajarnya, kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

2. Media Pembelajaran a. Pengertian

Kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium”, yang secara harfiah berarti “perantara atau pengantar”.

Menurut Smaldino dalam Desain Pembelajaran Inovatif, media secara harfiah bermakna perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan, sedangkan menurut Dobald P. Ely &

Vernon S. Gerlach arti sempit dari media pembelajaran adalah bawa media itu berwujud: grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi.4

Jadi dari beberapa pengertian mengenai media pembelajaran yang telah dikemukakan oleh para ahli maka peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa media pembelajaran yaitu sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima agar penerima mempunyai motivasi untuk belajar sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang lebih memuaskan, sedangkan bentuknya bias bentuk cetak maupun non-cetak.

b. Jenis Media Pembelajaran

Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran Manual dan Digital mengatakan bahwa jenis media yang dimanfaatkan dalam proses pembelajaran cukup beragam, mulai dari media yang sederhana seperti: gambar, poster, peta, papan tulis, dll, sampai pada media yang cukup rumit dan canggih.5 Salah satu media pembelajaran yang saat ini banyak digunakan ialah media pembelajaran berbasis blended learning.

4Ali Mudlofir dkk, Desain Pembelajaran Inovatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2017), hlm. 121-124

5 Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), hlm. 57

(26)

10

Blended Learning

Blended learning terdiri dari kata blended (kombinasi/campuran) dan learning (belajar). Makna asli sekaligus yang paling umum blended learning mengacu pada belajar yang mengkombinasi atau mencampur antara pembelajaran tatap muka (face to face) dan pembelajaran berbasis computer (online dan offline).

Wasis D Dwiyogo dalam bukunya yang berjudul Pembelajaran Berbasis Blended Learning mengatakan bahwa Pembelajaran Berbasis Blended Learning (PBBL) adalah pembelajaran yang mengombinasi strategi penyampaian pembelajaran menggunakan kegiatan tatap muka, pembelajaran berbasis computer (offline), dan computer secara online (internet dan mobile learning). Hasil-hasil penelitian yang dilakukan Dziuban, Hartman, dan Moskal menemukan bahwa program blended learning memiliki potensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang sepenuhnya pembelajaran online.

Raganathan, Negash, dan Wilcox dalam Wasis D Dwiyogo membagi empat jenis klasifikasi e-learning yang kemudian berdasarkan empat klasifikasi tersebut dikembangkan menjadi enam jenis, salah satunya yaitu pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran tatap muka dilakukan dengan adanya kehadiran fisik pengajar yang melakukan presentasi materi secara fisik tetapi tidak melakukan komunikasi elektronik. Pembelajaran ini dimasukkan sebagai e-learning karena walaupun pembelajaran lebih didominasi oleh kegiatan tatap muka, namun sudah menggunakan media elektronik sebagai kegiatan penyampaian isi pembelajaran, misal melalui slide power point, klip video, dan multimedia untuk memberikan penjelasan dan contoh-contoh isi pembelajaran.6

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa media aplikasi yang akan peneliti gunakan yaitu aplikasi World Map Quiz adalah merupakan media pembelajaran berbasis blended learning tatap muka karena peneliti akan melakukan pembelajaran secara tatap muka

6 Wasis D Dwiyogo, Pembelajaran Berbasis Blended Learning, (Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2018), hlm.59-66

(27)

dengan siswa, namun saja sudah menggunakan media elektronik sebagai kegiatan penyampaian isi pembelajaran.

c. Fungsi Media

Ibrahim dkk dalam Desain Pembelajaran Inovatif menjelaskan bahwa fungsi media pembelajaran ditinjau dari dua hal, yaitu: proses pembelajaran sebagai proses komunikasi dan kegiatan interaksi antara peserta didik dan limgkungannya.

Ditinjau dari proses pembelajaran sebagai proses komunikasi, maka fungsi media adalah sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) ke penerima (peserta didik). Ditinjau dari proses pembelajaran sebagai kegiatan interaksi anatara peserta didik dan lingkungannya, maka fungsi dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan komunikasi yang mungkin timbul dalam proses pembelajaran.7

McKnown dalam Desain Pembelajaran Inovatif mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, yaitu: 1) mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada instruksional akademis menjadi pendidikan yang mementingkan kebutuhan kehidupan pembelajar, 2) membangkitkan motivasi belajar, 3) memberikan kejelasan, dan 4) memberikan rangsangan.8

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pembawa informasi dan pencegah terjadinya hambatan proses pembelajaran, sehingga informasi atau pesan dari komunikator dapat sampai kepada komunikan secara efektif dan efesien.

d. Peranan Media Pembelajaran dalam Konteks Belajar

Ali Mudlofir dkk dalam bukunya yang berjudul Desain Pembelajaran Inovatif menyatakan bahwa pembelajaran merupakan proses komunikasi, maka media berperan penting dalam mempermudah belajar. Media pembelajaran merupakan salah satu unsur atau komponen dalam system pembelajaran. Oleh karena media pembelajaran merupakan unsur atau komponen system pembelajaran, maka media pembelajaran merupakan bagian integral dari pembelajaran.

Pada awal sejarah pembelajaran, media hanyalah merupakan alat bantu yang dipergunakan oleh seorang guru untuk menerangkan materi ajar. Alat bantu yang mula-mula digunakan adalah alat bantu

7 Ali mudlofir, hlm. 129

8Ali Mudlofir dkk, Op. Cit, hlm.132

(28)

12

visual, yaitu untuk mendorong motivasi belajar, mempertinggi daya serap, dll. Kemudian dengan berkembangnya teknologi, khususnya teknologi audio pada pertengahan abad 20 lahirlah alat bantu ausio visual.

Kita sekarang berada dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang singkat. Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, walaupun dalam derajat yang berbeda-beda.9

3. Kemampuan Belajar

Menurut Gagne dalam Belajar dan Pebelajaran

,

ada lima kategori kemampuan belajar, yaitu:

a) Keterampilan intelektual atau kemmepuan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya masing-masing dengan penggunaan lambang.

b) Strategi/siasat kognitif yaitu keterampilan peserta didik untuk mengatur proses internal perhatian, belajar, ingatan dan pikiran

c) Informasi verbal, yaitu kemampuan untuk mengenal dan menyimpan nama atau istilah, fakta, dan serangkaian fakta yang merupakan kumpulan pengetahuan

d) Keterampilan motorik, yaitu keterampilan mengorganisasikan gerakan sehingga terbentuk keutuhan gerakan yang mulus, teratur, dan tepat waktu

e) Sikap, yaitu keadaan dalam diri peserta didik yang mempengaruhi (bertindak sebagai moderator atas pilihan untuk bertindak). Sikap ini meliputi komponen afektif, kognitif dan psikomotorik.

Gagne juga menyatakan bahwa untuk dapat memperoleh dan menguasai kelima kategori kemampuan belajar tersebut di atas, ada sejumlah kondisi yang perlu diperhatikan oleh pendidik. Ada

9 Ibid, hlm.134-138

(29)

kondisi belajar internal yang timbul dari memori peserta didik sebagai hasil belajar sebelumnya, dan ada sejumlah kondisi eksternal ditinjau dari peserta didik. Kondisi eksternal ini bila diatur dan dikelola dengan baik merupakan usaha untuk membelajarkan, misalnya pemanfaatan atau penggunaan berbagai media dan sumber belajar.10

4. Kemampuan Membaca Peta

Sukma perdana prasetya dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran Geografi mengatakan bahwa media yang utama dalam pembelajaran IPS khusunya materi geografi adalah model permukaan bumi yang berupa peta, atlas, dan globe. Prosesnya mulai dari pengenalan, pembacaan (map reading), pemilihan, dan pembuatan peta, sesuai dengan jenjang pendidikan peserta didik.

Peta merupakan media yang sangat penting karena dengan peta dapat ditunjukkan seluruh kenampakan muka bumi.11

Selanjutnya Sukma perdana prasetya Peta juga mengakatan sebagai media utama dalam pembelajaran IPS khusunya materi geografi harus dapat dibaca dan ditafsirkan oleh siswa. Membaca peta diartikan sebagai upaya mempelajari atau mengetahui medan (kenampakan-kenampakan yang ada dipermukaan bumi) secara grafis. Sedangkan menafsirkan peta merupakan upaya lebih lanjut setelah membaca peta, yakni berdasarkan kenampakan- kenampakan yang dibaca dari peta.12

Maka dari itu, untuk dapat membaca peta dengan benar diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang khusus. Agar media peta dapat berfungsi secara maksimal, maka pembelajaran dengan menggunakan media peta perlu diefektifkan.

5. Aplikasi World Map Quiz

Q bis Studio adalah pengembang Android yang telah aktif sejak 2015 dan memiliki satu buah game yaitu World Map Quiz di Google Play.

Dengan lebih dari 1 juta pemasangan, World Map Quiz adalah salah satu aplikasi yang lebih populer di Google Play.

10 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pebelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), hlm.

10-12

11 Sukma Perdana Prasetya, Media Pembelajaran Geografi, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2015)

12 Ibid, hlm. 90-91

(30)

14

Gambar 2. 1 Aplikasi World Map Quiz

World Map Quiz tersedia di Android dan IOS, dan juga diterjemahkan ke dalam 16 bahasa, salah satunya ialah bahasa Indonesia.

Berbagai mode permainan dapat membantu Anda dalam mempelajari lokasi negara serta bendera dan ibukota mereka.13

Mode yang tersedia didalam permainan ini antara lain: Country name, Elimination, Capital mode, Flag mode, Guess the name, City name, Oceans and seas. Namun dalam penelitian ini, peneliti hanya

menggunakan mode Country name.

Gambar 2. 2 Select mode

Country name: seperti namanya, mode ini untuk menebak nama Negara dari berbagai benua di dunia. Dikategorikan ke dalam 5 benua yakni benua amerika, benua eropa, benua afrika, benua asia, dan benua Australia, kemudian dibagi atas level easy, normal, dan hard yang disetiap levelnya ada ketentuannya tersendiri unutk lenjut ke level selanjutnya, untuk level easy hanya menebak 10 nama Negara dan kemudian bisa melanjtkan ke level selanjutnya, dan begitupun seterusnya.

13 Q bis studio, World Map Quiz, http://worldmapquiz.qbisstudio.com/index.html (akses 26 Januari 2020)

(31)

Gambar 2. 3 Country name

Kelebihan applikasi ini sendiri adalah, aplikasi ini berbasis game android yang mana semua oarng bisa mengaksesnya tanpa perlu repot, dan juga aplikasi ini offline sehingga bisa digunakan tanpa menggunakan internet. Untuk kekurangannya sendiri adalah, karena yang disajikan hanya berupa siluet poto saja, sehingga orang yang memainkannya (khususnya anak-anak) kurang begitu tertarik karena kurangnya permainan warna pada tampilan apliklasi ini.

Gambar 2. 4 Tampilan Peta B. Penelitian yang Relevan

1. Hasil penelitian Wulan Dewi Andhari, dkk yang berjudul “Penggunaan Media “Peta Buta Elektronik” Terhadap Pengetahuan Peta Buta Siswa Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Islam Terpadu An-Nadwah Bekasi)”.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan peta buta siswa sekolah dasar dengan menggunakan media peta buta elektronik. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDIT An-Nadwah Bekasi yang berjumlah 4

(32)

16

kelas. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkann bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen mengalami peningkatan lebih besar dibandingkan dengan kelas control, karena siswa kelas ekperimen merasa senang menggunakan peta buta elektronik yang dikemas seperti games.

2. Hasil penelitian Indrisari Sinthaputri yang berjudul “Efektivitas Media Pembelajaran Peta Buta Berbasis Puzzle Multimedia Ditinjau dari Pestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest pada eksperimen dan kelas control, perbedaan prestasi belajar kelas eksperimen dan kelas control, serta efektivitas media pembelajaran peta buta berbasis puzzle multimedia ditinjau dari prestasi blajar IPS siswa kelas IV SDN Kasihan Bantul tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimental design dengan desain control group pretest dan posttest. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 61 siswa (32 eksperimen dan 29 kontrol). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data adalah nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar IPS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan antara nilai pretest dan nilai posttest prestasi belajar pada kelas eksperimen dan kelas control menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai signifikansi.

3. Hasil penelitian Maya Kartika Sari yang berjudul “Pengaruh Media Peta Interaktif Terhadap Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menunjukkan letak dan lokasi, keaktifan dan hasil belajar. Penelitian ini menggunakan metode dengan 2 siklus dalam penelitian PTK pada 30 siswa kelas IV SD Jetis, Bangtul, Jogjakarta pada mata pelajaran IPS. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 siswa kelas IV IV SD Jetis, Bangtul, Jogjakarta. Teknik pengambilan data dengan lembar observasi, catatan lapangan, wawancara, dokumentasi.

(33)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peta interaktif efektif dalam pembelajaran IPS untuk siswa kelas IV.

4. Hasil penelitian Ni Ketut Suryani yang berjudul “Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangli”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Nageri 1 Bangli dengan menggunakan Post Test Only Control Group Design.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah post test only control design dengan rancangan faktorial 2 x 2. Sampel penelitian ini berjumlah 80 orang yang dipilih dengan menggunakan teknik Random Sampling.

Hasil penelitian bahwa metode pembelajaran ekspositori berbantuan peta tematik dan motivasi belajar memberikan pengaruh yang lebih efektif untuk meningkatkan prestasi belajar geografi siswa kelas X SMA Negeri 1 Bangli.

5. Hasil penelitian Ayi Badruzaman, dkk yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peta“.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media visual terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS materi peta. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Karangsambung Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pre-eksperimen dengan desain penelitian one group pretes-posttes design. Subyek penelitian ini adalah 32 siswa kelas IV, yang terdiri dari 17 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan. Hasil penelitian bahwa adanya perbedaan rata-rata data hasil belajar siswa dari yang menggunakan media visual dengan yang tidak menggunakan media visual.

(34)

18

Tabel 2. 1 Penelitian yang Relevan

Penulis Judul Sumber Persamaan Perbedaan

Wulan Dewi Andhari, dkk

“Penggunaan Media “Peta Buta Elektronik”

Terhadap Pengetahuan Peta Buta Siswa Sekolah Dasar (Studi Sekolah Dasar Islam Terpadu An- Nadwah Bekasi)”

Universitas Negeri Jakarta

Media yang digunakan dalam peenilitian ini sama- sama menggunakan peta, yaitu peta elektronik. Teknik sampling yang digunakan sama, yaitu purposive sampling. Uji homogenitas yang digunakan juga sama, yaitu uji barlett.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan yakni terletak pada uji normalitas yang digunakan, uji yang digunakan peneliti sebelumnya yakni menggunakan uji liliefors.

Indrisari Sinthaputr i

“Efektivitas Media

Pembelajaran Peta Buta Berbasis Puzzle Multimedia Ditinjau dari Pestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Kasihan Bantul Tahun Pelajaran 2013/2014”

Universitas PGRI Yogyakarta

Teknik pengumpulan data antara penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah sama- sama menggunakan pretest dan posttest.

Uji reliablitias yang digunakan sama, yaitu menggunakan uji alpha cronbach dan uji normalitas yang digunakan juga sama, yaitu

menggunakan uji Kolmogorov smirnov

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan yakni terletak pada media pembelajaran yang digunakan Indrisari Sinthaputri adalah peta buta berbasis puzzle multimedia, sedangkan penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan aplikasi game world map quiz.

Maya Kartika Sari

“Pengaruh Media Peta Interaktif Terhadap Pemahaman dan Hasil Belajar Siswa pada Mata

IKIP PGRI Madiun

Media yang digunakan dalam penelitian ini sama- sama menggunakan peta digital. Tujuan dari penelitian ini

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan yakni terletak pada jenis data yang digunakan

(35)

Pelajaran IPS Kelas IV SD”

juga untuk melihat peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi dan

menunjukkan letak pada peta.

oleh peneliti sebelumnya ada 2 yakni kualitatif dan juga kuantitatif.

Penelitian ini juga merupakan penelitian PTK, berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yakni penelitian eksperimen.

Ni Ketut Suryani

“Pengaruh Metode Pembelajaran Ekspositori Berbantuan Peta Tematik dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangli”

Universitas Pendidikan Ganesha Bali

Persmaan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data yang digunakan sama-sama

menggunakan tes dan kuesioner, serta analisis yang digunakan adalah analisis statistic menggunakan program spss.

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan yakni terletak pada desain penelitian. Desain penelitian yang digunakan Ni Ketut Suryani adalah post test only control, sedangkan desain yang akan digunakan peneliti adalah nonequivalent grup pre test-post test design. Penelitian ini juga merupakan penelitian mengenai pembelajara ekspositori dengan berbantuan peta tematik.

Ayi Badruzam an, dkk

“Pengaruh Penggunaan Media Visual

Universitas Pendidikan Indonesia

Pendekatan penelitian yang dilakukan

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan Lanjutan Tabel 2.1

(36)

20

Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Peta“

sebelumnya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah sama-sama menggunakan pendekatan

kuantitatif. Penelitian ini juga sama-sama mengghitung N- Gain, dan uji normalitas pada penelitian ini juga sama-sama menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.

dilakukan yakni terletak pada media yang digunakan, media yang digunakan oleh peneliti sebelumnya bukan hanya peta, tetepi juga media visual lainnya seperti gambar dan juga power point. Desain penelitian yang digunakan peneliti sebelumnya adalah one group pretest- posttest, sedangkan desain yang akan di pakai oleh peneliti adalah nonequivalent grup pre test-post test design.

C. Kerangka Berpikir

Pesatnya perkembangan smartphone belakangan ini, membuat peran dari benda lain tergantikan. Salah satunya adalah peta. Saat ini orang mengandalkan peta digital yang tersedia di smartphone mereka. Peta digital tersaji lengkap dan detail, sehingga mempermudah penggunanya dalam membaca peta. Hal tersebut membuat masyarakat termanjakan sehingga mereka tidak lagi bisa membaca peta cetak, apalagi peta buta. Padahal kemampuan membaca peta sangat penting untuk digunakan dalam situasi darurat. Disekolah, siswa diajarkan cara membaca peta sebagai bekal pengetahuan kartografi dasar. Akan tetapi, minat siswa dalam mempelajari peta cetak sangat minim, sehingga banyak siswa yang kesulitan untuk membaca peta, terutama peta buta.

Lanjutan Tabel 2.1

(37)

Untuk mendukung siswa dalam hal belajar membaca peta, saat ini terdapat banyak aplikasi smartphone yang dapat mempermudah siswa dalam menghafal peta. Salah satunya adalah aplikasi World Map Quiz yang merupakan aplikasi game peta offline, aplikasi tersebut menyajika berbagai macam permainan, mulai dari country name, capital mode, flag mode, dll semua tersaji dalam bentuk silluet foto. Dengan adanya aplikasi tersebut diharapkan dapat menaikan minat siswa untuk mempelajari peta, serta meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan menghapal peta buta.

Adapun bagan alur kerangka berpikir pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Keterangan: Alur Berpikir, Fokus Penelitian Gambar 2. 5 Bagan alur kerangka berpikir penelitian

Ketergantungan terhadap peta digital

Kemampuan siswa membaca peta buta Penggunaan aplikasi

world map quiz Perkembangan

Teknologi

(38)

22

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan, maka perumusan hipotesis yang diajukan adalah sebagia berikut:

a. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak terdapat pengaruh penggunaan aplikasi world map quiz terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam membaca peta buta.

b. Hipotesis Kerja (Ha)

Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi world map quiz terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam membaca peta buta.

(39)

23

METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah MTs Negeri 13 Jakarta yang beralamat di Jl. H. Dilun, Kecamatan Ulujami, Pesanggrahan, Kab/ Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Tempat penelitian ini diambil karena jarak yang dekat antara rumah penulis dengan lokasi sekolah, serta sekolah ini merupakan sekolah tempat penulis melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) sehingga penulis mengenal keadaan sekolah.

Gambar 3. 1 Peta Lokasi MTs Negeri 13 Jakarta 2. Waktu Penelitian

Proses penelitian ini dilakukan secara bertahap mulai dari penyusunan dan pengajuan proposal, observasi, pengajuan surat izin penelitian, menenetukan dan menyusun instrumen, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data penelitian. Rentang waktu yang peneliti butuhkan secara

Gambar

Gambar 1.1 Jumlah pengguna smartphone di Indonesia tahun 2013-2017   (dalam juta)
Gambar 2. 1 Aplikasi World Map Quiz
Gambar 2. 3 Country name
Tabel 2. 1 Penelitian yang Relevan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tersebut citra uji masukan memiliki koefisien korelasi yang tinggi dengan jenis motif Star Biege DF dengan nilai 0.826264 yang juga menandakan nilai

Pada siklus I skor rata-rata sebesar 3 atau 75%, siklus II sebesar 3,35 atau 83,86%, dan siklus III sebesar 3,68 atau 92,08%, (3) penerapan mind mapping dengan

[r]

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan: (a) langkah pembelajaran dengan metode inkuiri pada pokok bahasan aturan perkalian

Dengan adanya aplikasi perpustakaan yang terkomputerisasi ini, diharapkan dapat menambah nilai guna terhadap perpustakaan di SMAN 1 Sakra, terutama bagi petugas perpustakaan

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi responden mengenai faktor pembentuk budaya keselamatan yang terdiri dari komitmen manajemen, peraturan dan prosedur,

Di samping itu, semua peserta perkhemahan perlu sentiasa menjunjung nilai permuafakatan dalam melaksanakan setiap aktiviti yang dijalankan bagi mencapai kejayaan yang cemerlang,

No Nama Depan Nama Belakang Nama perguruan Tinggi L/P Ukuran Baju (S/M/L) (Instruktur/ Peserta) Keterangan.. 1 Fauzyah