TAHUN III
A. Arahan Kebijakan
Beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang sistem pengelolaan drainase, antara lain :
1. Undang‐Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.
Aksesibilitas, kualitas, maupun cakupan pelayanan sarana dan prasarana masih rendah berdasarkan UU No.17 tahun 2007. Untuk sektor drainase, cakupan pelayanan drainase baru melayani 124 juta jiwa.
2. Undang‐Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.
Mengatur Pembagian wewenang dan tanggungjawab Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kab./Kota dan Pemerintah Desa dalam pengelolaan sumber daya air
3. Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Pengaturan Sarana dan Prasarana Sanitasi dilakukan salah satunya melalui pemisahan antara jaringan drainase dan jaringan pengumpul air limbah pada kawasan perkotaan.
4. Peraturan Presiden No.5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010 – 2014
Sasaran pembangunan Nasional bidang AMPL telah ditetapkan dalam RPJMN tahun 2010‐2014 khususnya drainase adalah menurunnya luas genangan sebesar 22.500 ha di 100 kawasan strategis perkotaan.
5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Dalam upaya pengelolaan sistem drainase perkotaan guna memenuhi SPM perlu tersedianya sistem jaringan drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun
B. Kondisi Eksisting dan Isu Strategis
Untuk sektor drainase permukiman, panjang saluran drainase/gorong‐
gorong yang sudah tertangani dari tahun 2009‐2013 adalah 129.347,90 m’.
Untuk sektor drainase berapa yang panjang yang belum tertangani masih tidak terinventarisir dengan baik. Infrastruktur drainase yang perlu dilakukan rehabilitasi juga belum terinventarisir dengan baik. Sehingga direncanakan penyusunan masterplan sistem drainase Kabupaten dan database system drainase kawasan. Berdasarkan masterplan dan database ini nanti,maka dapat diketahui dengan jelas mengenai kondisi eksisting infrastruktur drainase kabupaten.
Saat ini,perencanaan teknis pembangunan drainase di Kabupaten,yaitu:
Rencana Saluran dan Gorong‐Gorong Drainase
- Perencanaan teknis pembangunan saluran dan gorong‐gorong drainase
- Pembangunan salauran dan gorong‐gorong drainase
- Supervisi pembangunan saluran dan gorong‐gorong drainase
Rencana Rehabilitasi Saluran Drainase
- Perencanaan teknis rehabilitasi saluran dan gorong‐gorong drainase
- Pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi saluran dan gorong‐gorong drainase
- Supervisi pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi saluran dan gorong‐
gorong drainase
- Pemeliharaan saluran drainase lingkungan
- Pengerukan sedimen saluran drainase lingkungan
Rencana Non Fisik pendukung
- Masterplan Drainase Skala Kabupaten
- Penyusunan data base Sistem drainase Kawasan - Studi Kelayakan Tanggul dan kolam retensi
- Survey Investigasi Design (SID) Lokasi Kolam Retensi
Sistem drainase yang terdapat di Kabupaten Kotawaringin Barat masih belum terpisah antara saluran pembuangan rumah tangga, saluran limpasan air hujan dan saluran irigasi. Umumnya saluran drainase yang ada merupakan saluran pembuangan rumah tangga sekaligus untuk menampung limpasan air hujan, yang kemudian dialirkan ke saluran irigasi dan sungai sebagai tujuan akhir pembuangan (saluran drainase primer). Sungai Arut yang merupakan sungai besar dimana lintasannya membelah kota, berfungsi sebagai tujuan pembuangan akhir. Untuk saluran drainase primer yang merupakan saluran yang mengalirkan air buangan ke tujuan akhir pembuangan (kali) terdapat pada jalan‐jalan utama. Untuk saluran drainase sekunder yang mengalirkan air buangan ke saluran drainase primer, sudah terdapat hampir di semua wilayah kota. Sedangkan untuk saluran drainase tersier mengalirkan air buangan ke saluran drainase sekunder terdapat di sepanjang jalan‐jalan lokal dan jalan lingkungan pada lingkungan perumahan penduduk.
Saluran drainase yang ada di Perkotaan merupakan saluran drainase yang terletak di tepi kanan kiri sepanjang jalan, yang merupakan saluran tertutup dan terbuka. Pada saluran tertutup pada bagian atasnya difungsikan untuk trotoar dan pada saluran terbuka bila difungsikan sebagai bahu jalan.
Sebagian besar sistem drainase hanya pada ruas jalan utama yang terdapat pada kanan dan kiri jalan. Pada musim hujan sering dijumpai genangan air pada ruas jalan utama.
Adapun isu strategis kondisi Drainase di Kabupaten Kotawaringin Barat berdasarkan kondisi eksisting adalah sebagai berikut:
Permukiman disekitar sungai arut sering terjadi kebanjiran. Hal tersebut diakibatkan oleh kenaikan air pasang Sungai Arut yang dibarengi kiriman air dari daerah hulu
Pada saat musim hujan terjadi banjir akibat dari jaringan drainase yang tidak baik atau belum terpenuhi
C. Arahan Pengembangan
Pembangunan sistem pematusan/drainase dilakukan secara terpadu dengan pembangunan prasarana dan sarana Kabupaten yang lain, yang mendukung rencana pengembangan wilayah sehingga sistem pematusan ini dapat berfungsi secara optimal.
Pembangunan sistem pematusan ditekankan pada upaya optimalisasi prasarana dan sarana drainase yang telah ada serta pembangunan prasarana dan sarana drainase baru. Pembangunan sistem drainase dilakukan untuk mewujudkan prasarana dan sarana drainase yang terpadu sehingga dapat meningkatkan kinerja sistem drainase Kabupaten Kotawaringin Barat.
Pengembangan dan pembangunan sistem drainase dilakukan secara terpadu melalui koordinasi dan kerjasama antara Pemerintah Daerah dan
pihak‐pihak lain yang terkait. Pembangunan sistem drainase ditetapkan sebagai berikut:
a) Peningkatan dan optimalisasi fungsi saluran drainase dan lokasi penampungan air yang telah ada yang disertai dengan penyediaan prasarana dan sarana penunjang yang dapat meningkatkan kinerja saluran pematusan;
b) Pembangunan saluran drainase dan lokasi penampungan air baru terutama pada kawasan‐kawasan pertumbuhan baru yang diintegrasikan dengan sistem saluran yang telah ada; dan
c) Peningkatan dan pembangunan saluran drainase disertai dengan upaya pengawasan terhadap pembangunan dan pemanfaatan lahan di sekitar saluran pematusan, serta upaya untuk pemeliharaan dan menjaga kebersihan saluran
61
Rencana Kegiatan Drainase Kab. Kotawaringin Barat
No. Uraian Kegiatan Detail Lokasi Pengurangan
Genangan Satuan
Tahun Pelaksanaan A. INFRASTRUKTUR DRAINASE PERKOTAAN
1 Studi Kelayakan Tanggul dan Kolam Retensi
Kel. Baru ‐ Paket
0 0 1 0 0 DPU
2 Survey Investigasi Design (SID)
Kel. Baru ‐ Paket
0 0 0 1 0 DPU
B. PERENCANAAN PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG‐GORONG