• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

II. Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek sosial budaya, diarahkan di kawasan Masjid Agung Al Anwar Jalan Nusantara dan Makam Mbah Slagah di Jalan Pahlawan

3.4.6 Arahan Persebaran Penduduk

Daerah yang memiliki aktivitas perekonomian tinggi akan memiliki kepadatan penduduk yang tinggi, seperti halnya Kelurahan Mayangan, Kecamatan Purworejo yaitu sebesar 170 jiwa/Ha atau lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk rata-rata di Kota Pasuruan sebesar 44 jiwa/Ha. Kelurahan Trajeng (Kecamatan Gadingrejo) dan Kelurahan Petamanan (Kecamatan Bugulkidul) adalah wilayah-wilayah yang memiliki kepadatan diatas 90 jiwa/ha. Jika ditinjau dari kedua wilayah tersebut juga memiliki pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan merupakan kelurahan dengan fungsi ibu kota Kecamatan. Sedangkan kepadatan penduduk yang rendah dijumpai di Kelurahan Blandongan dan Kepel (Kecamatan Bugulkidul), sebesar 6 jiwa/Ha dan 7 jiwa/Ha.

3

3..55 SSKKEENNAARRIIOO PPEENNGGEEMMBBAANNGGAANN BBIIDDAANNGG PPUU// CCIIPPTTAA KKAARRYYAA 3

3..55..11 SSkkeennaarriioo PPeennggeemmbbaannggaann BBeerrddaassaarrkkaann SSttrraatteeggii SSaanniittaassii KKoottaa ((SSSSKK))

Skenario pengembangan berdasarkan Strategi Sanitasi Kota (SSK) meliputi Sektor air limbah, Sektor persampahan, Sektor drainase lingkungan. dan Sektor PHBS.

I

I.. SSeekkttoorr AAiirr LLiimmbbaahh

Tertanggulanginya masalah air limbah di Kota Pasuruan akhir tahun 2015 baik di tingkat Kota maupun tingkat kelurahan dan wilayah pesisir yang merupakan wilayah prioritas pembangunan sanitasi di Kota Pasuruan

Sasaran pencapaian untuk sektor air limbah ini sebagai berikut :

1. Tersedianya masterplan drainase pada akhir tahun 2015 sehingga dapat dijadikan acuan untuk pembangunan system drainase di Kota Pasuruan

2. Tersedianya IPLT di Kota Pasuruan sehingga limbah black water dapat dibuang ke badan air melalui pengolahan terlebih dahulu

3. Terdaftanya perusahaan swasta penyedotan tinja rumah tangga dan masing-masing perusahaan swasta tersebut sudah mempunyai IPLT untuk mengolah hasil sedotan tinjanya, tidak dibuang begitu saja ke tambak, sungai atau pantai

4. Adanya pengarahan pemanfaatan limbah kotoran ternak dari Rumah Potong Hewan menjadi sumber biogas yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber tenaga listrik atau genset

5. Meningkatnya pembangunan MCK dan septiktank individual sehingga di setiap rumah sudah memiliki satu WC dan satu Septictank.

6. Meningkatkan peranan masyarakat dalam penggunaan dan pentingnya pembuatan septiktank di setiap rumah, dan adanya peningkatan pembangunannya dari 15% menjadi 20%, sehingga ada peningkatan pertahunnya 1-2%

7. Adanya rencana strategis untuk pengolahan air limbah skala kota

8. Meratanya fasilitas pengolahan limbah di Kota Pasuruan dengan peningkatan alokasi anggaran pengolahan limbah

9. Meningkatkan kesadaran pada masyarakat yang telah sadar membangun septiktank di setiap rumahnya atau secara komunal, untuk secara rutin menyedot keluar limbah tinja yang dihasilkan

10. Kota Pasuruan terbebas dari polusi limbah di tahun 2015 11. Peningkatan jumlah investasi untuk pengolahan air limbah

12. Peningkatan anggaran dan biaya perawatan tahunan untuk pengelolaan air limbah terus meningkat sesuai kebutuhan

I

III.. SSeekkttoorr PPeerrssaammppaahhaann

Kondisi pengelolaan sampah di Kota Pasuruan telah dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum UPT persampahan melalui Satuan Pelaksana Kelurahan dimana di setiap KK pada tiap RT

dan Kelurahan telah memiliki tempat sampah pribadi di depan rumahnya. Tahun 2015 diupayakan agar kota pasuruan bebas sampah.

Sasaran pencapaian untuk sektor Persampahan ini sebagai berikut : 1. Adanya sistem pengolahan sampah onsite di setiap rumah tangga

2. Adanya non rumah tangga yang ,melakukan pemilahan sampah basah dan kering sebelum dibuang ke TPS untuk kemudian ke TPA

3. Adanya proses pengomposan untuk jenis sampah organik rumah tangga 4. Peningkatan jumlah armada pengangkutan sampah,

5. Optimalnya fungsi TPS dan TPA yang ada

6. Kota Pasuruan mempunyai fasilitas persampahan yang sesuai standard pelayanan minimal 7. Adanya peran swasta yang bergerak di bidang persampahan

8. Mencari ruang terbuka untuk penyimpanan peralatan berat persampahan seperti container, gerobak, dump truk, arm roll, dan peralatan lainnya

9. Meningkatkan upah /gaji pegawai pasukan persampahan

10. Menampung dan membina para pemulung agar peranannya dalam memilah sampah lebih optimal dan sesuai standard

11. Mengembangkan lebih luas mengenai 3R dengan proses yang didahului dengan pemilahan sampah organik dan anorganik

12. Memperbaiki teknologi pengumpulan, pewadahan dan pembuangan sampah agar lebih efektif 13. Mengingatkan warga kota melalui kampanye akan pentingnya kebersihan kota dengan

mengoptimalkan peran serta segala aspek masyarakat baik pemuka agama maupun SKPD Kota Pasuruan

14. Mendorong para petani menggunakan pupuk organik

15. Meningkatkan penyebaran informasi dan keterbukaan terhadap system pengelolaan persampahan di Kota Pasuruan sehingga minat swasta terhadap pengelolaan persampahan meningkat.

16. Menyusun rencana strategis dan operasional untuk pengelolaan sampah skala kota, dan melakukan pembagian tugas dan tanggungjawab antara pemerintah kota dan organisasi masyarakat secara formal dan profesional

17. Melakukan propaganda untuk kampanye kebersihan kota 18. Mengadakan kegiatan rutin kebersihan Kota Pasuruan

I

IIIII.. SSeekkttoorr DDrraaiinnaassee LLiinnggkkuunnggaann

Berdasarkan kondisi drainase saat ini di Kota Pasuruan dan beberapa permasalahan yang ditemui serta tujuan dan sasaran yang diinginkan, maka disusunlah strategi untuk melaksanakan pembangunan sanitasi Kota Sub sektor drainase sebagai berikut :

1. Merumuskan masterplan drainase Kota Pasuruan untuk dapat menjadikan acuan pembangunan drainase Kota Pasuruan

2. Melakukan pembangunan drainase dengan dimensi yang sesuai dengan debit rencana untuk ruas jalan yang salurannya belum tersambung

3. Melakukan pelebaran dan pendalaman drainase yang sudah ada sesuai dengan debit air tertinggi dan mengintegrasikannya dengan saluran induk

4. Meningkatkan pemeliharaan saluran drainase yang sudah ada dengan normalisasi atau pengerukan secara berkala

5. Membersihkan tumpukan sampah dan tanaman pengganggu yang tumbuh di saluran drainase.

6. Melakukan perawatan rutin yaitu suatu upaya untuk mempertahankan kondisi atau fungsi system tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti; untuk saluran tertutup (offsite), maka kegiatan perawatan dilakukan dengan cara :

- Melakukan inspeksi lubang control (man hole) untuk mengetahui ketebalan endapan sedimen dan material sampah yang ada dalam saluran

- Membersihkan sampah dan tumbuhan pengganggu yang ada pada saluran - Memperbaiki longsoran-longsoran yang terjadi di lereng saluran

- Menambal dinding saluran yang retak atau rusak dan merapikan bentuk profil saluran - Melakukannperawatan secara berkala, dengan jalan : pengerukan secara manual atau alat

berat dengan periode pengerukan 1-4 tahun sekali dilakukan pada musim kemarau, dengan cara penyedotan lumpur atau sedimen

7. Membangun pinggiran saluran drainase dengan plengsengan 8. Menarik minat swasta dalam layanan pengelolaan drainase

9. Meningkatkan koordinasi antara Dinas Pekerjaan Umum Kota Pasuruan dengan Kantor Lingkungan Hidup, dan Dinas Kesehatan Kota Pasuruan dalam hal etika perilaku hidup bersih dan sehat, tidak membuang sampah sembarangan dan pembuangan limbah rumah tangga dengan penyediaan pengolahan SPAL masing-masing rumah tangga

10. Menyusun rencana strategis dan rencana operasional pengelolaan drainase skala kota dan melakukan pembagian tanggungjawab antara pemerintah Kota Pasuruan dengan organisasi masyarakat di bidang lingkungan

I

IVV.. SSeekkttoorr PPHHBBSS

Strategi pola Hidup Bersih dan Sehat adalah sebagai berikut: 1. Melakukan pengkajian Lingkungan sehat

2. Penerapan PHBS kepada Posyandu, UKBM dan Sekolah 3. Penanggulangan penyakit malaria dan Demam Berdarah

4. Memperkecil terjangkitnya diare dengan pembersihan lingkungan

5. Melakukan upaya kesehatan masyarakat dengan menyelenggarakan dan memberantas penyakit menular

3

3..55..22 SSkkeennaarriioo PePennggeemmbbaannggaann BBeerrddaassaarrkkaann SSttrraatteeggii PePennggeemmbbaannggaann PePerrmmukukiimmaann ddaann I

Innffrraassttrruukkttuurr PePerrkkoottaaaann ((SSPPPPIIPP)) ddii KKoottaa PPaassuurruuaann

Perumusan skenario pengembangan bidang permukiman dan infrastuktur perkotaan tak lepas dari strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang menjelaskan mengenai strategi permukiman dan infrastrukturnya yang memiliki cakupan skala kota dan kawasan, dimana strategi skala kota membahas mengenai strategi permukiman dan infrastrukturnya yang memiliki lingkup wilayah Kota Pasuruan, sedangkan strategi pengembangan skala kawasan membahas mengenai strategi pengembangan permukiman dan infrastrukturnya pada kawasan yang telah ditetapkan.

I

I.. PPeerruummuussaann SSttrraatteeggii PPeennggeemmbbaannggaann SSkkaallaa KKoottaa

Perumusan strategi pengembangan skala kota seperti yang telah dijelaskan pada sub bab di atas merupakan strategi untuk pengembangan permukiman dan infrastruktur Kota Pasuruan secara keseluruhan, dimana strategi pengembangan ini akan mendukung misi Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrsatuktur Perkotaan Kota Pasuruan.

Tabel 3.1 Strategi Misi SPPIP

No Misi Strategi Pengembangan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan

1 Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur) permukiman di perkotaan

Melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur permukiman

Menyiapkan dukungan infrastruktur kawasan permukiman

2 Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman.

Fasilitasi masyarakat dengan teknologi tepat guna sesuai dengan produksi industry local

Melakukan perbaikan kualitas kelembagaan formal

3 Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh, rawan bencana dan permukiman pekerja

Relokasi pada kawasan permukiman sempadan Memperjelas status kepemilikan lahan masyarakat Memberikan sosialisasi dan fasilitasi permukiman

layak huni bagi masyarakat

Relokasi dan penertiban pada permukiman yang menempati milik negara

Mengembangkan rusun

Fasilitasi pengembangan kawasan permukiman 4 Memperbaiki kerusakan infrastruktur

permukiman dan penanggulangan darurat akibat bencana alam serta kerusuhan sosial.

Sosialisasi dan fasilitasi bagi permukiman rawan bencana

Mengembangkan permukiman yang ramah lingkungan

Membangun kelembagaan masyarakat tanggap bencana dan kerusuhan social

Sumber : Hasil Diskusi (FGD, KP dan Diseminasi)

I

III.. PPeerruummuussaann SSttrraatteeggii PPeennggeemmbbaannggaann SSkkaallaa kkaawwaassaann

Perumusan strategi pengembangan skala kawasan seperti yang telah dijelaskan pada sub bab di atas merupakan strategi untuk pengembangan permukiman dan infrastruktur pada lingkup

lokasi kawasan tipologi ditata, tipologi didorong dan tipologi dibatasi. Berikut strategi pengembangan permukiman dan infrastruktur perkotaan skala kawasan.

I

IIIII.. PPeerruummuussaann SSttrraatteeggii PPeennggeemmbbaannggaann PPaaddaa KKaawwaassaann TTiippoollooggii DDiittaattaa

Perumusan strategi pengembangan pada kawasan tipologi ditata merupakan strategi pengembangan pada kawasan yang memiliki berbagai macam permasalahan, dimana permasalahannya meliputi banjir, kepadatan, sanitasi, drainase dan lain – lain serta perlu adanya penataan kawasan, berikut strategi pengembangan pada kawasan tipologi ditata :

1) Meningkatkan kualitas permukiman perkotaan dengan pengembangan kegiatan revitalisasi, perbaikan dan peremajaan kawasan melalui pelaksanaan tridaya (manusia, lingkungan dan usaha);

2) Mengendalikan lingkungan permukiman sesuai dengan fungsinya pada kawasan perkotaan 3) Meningkatkan keterkaitan antar kawasan melalui peningkatan kualitas dan pengembangan

jalan

4) Menangani permasalahan banjir

5) Mengembangkan pelayanan air bersih pada wilayah yang belum terlayani;

6) Mengurangi tingkat kebocoran pipa air bersih dan menambah jaringan pipa pada kawasan perumahan dan permukiman

7) Mengembangkan sistem drainase yang handal dan pembuatan embung/bozem untuk menanggulangi bencana banjir

8) Menangani limbah rumah tangga dengan fasilitas sanitasi per KK juga sanitasi umum 9) Melakukan delineasi terhadap kawasan lindung

10) Merehabilitasi lahan dengan menanam vegetasi yang mampu memberikan perlindungan 11) Mengelola kawasan sekitar hutan mangrove dengan prinsip kemitraan

12) Menetapkan tanah oloran sebagai kaw. Konservasi 13) Menetapkan lokasi dan konsep wisata hutan mangrove 14) Menangani sampah rumah tangga

15) Meningkatkan sistem pelayanan persampahan untuk permukiman, produksi, jasa, industri, pariwisata dan kegiatan sosial ekonomi lainnya.

16) Menangani limbah rumah tangga dengan fasilitas sanitasi per KK juga sanitasi umum 17) Meningkatkan sanitasi lingkungan untuk permukiman, produksi, jasa, industri, pariwisata dan

kegiatan sosial ekonomi lainnya.

18) Meningkatkan kualitas permukiman perkotaan dengan pengembangan kegiatan revitalisasi, perbaikan dan peremajaan kawasan melalui pelaksanaan tridaya

19) Memberikan perlindungan terhadap kawasan permukiman dari kemungkinan bencana 20) Menertibkan bangunan – bangunan liar di sekitar pelabuhan

21) Revitalisasi kawasan pelabuhan

23) Meningkatkan kualitas permukiman perkotaan dengan pengembangan kegiatan revitalisasi, perbaikan dan peremajaan kawasan melalui pelaksanaan tridaya (manusia, lingkungan dan usaha).

I

IVV.. PPeerruummuussaann SSttrraatteeggii PPeennggeemmbbaannggaann PPaaddaa KKaawwaassaann TTiippoollooggii DDiiddoorroonngg

Perumusan strategi pengembangan pada kawasan tipologi didorong merupakan strategi pengembangan pada kawasan yang termasuk dalam rencana pengembangan permukiman sesuai dengan kebijakan di Kota Pasuruan. Berikut strategi pengembangan pada kawasan tipologi didorong :

1) Mengembangkan sistem drainase yang handal dan pembuatan embung/bozem untuk menanggulangi bencana banjir

2) Mengembangkan pelayanan air bersih pada wilayah yang belum terlayani;

3) Mengurangi tingkat kebocoran pipa air bersih dan menambah jaringan pipa pada kawasan perumahan dan permukiman

4) Meningkatkan keterkaitan antar kawasan melalui peningkatan kualitas dan pengembangan jalan

5) Mengembangkan sistem drainase yang handal untuk menanggulangi bencana banjir 6) Meningkatkan keterkaitan antar kawasan melalui peningkatan kualitas dan pengembangan

jalan

7) Meningkatkan kualitas permukiman perkotaan dengan pengembangan kegiatan revitalisasi, perbaikan dan peremajaan kawasan melalui pelaksanaan tridaya

V

V.. PPeerruummuussaann SSttrraatteeggii PPeennggeemmbbaannggaann PPaaddaa KKaawwaassaann TTiippoollooggii DDiibbaattaassii

Perumusan strategi pengembangan pada kawasan tipologi dibatasi merupakan strategi pengembangan pada kawasan yang memiliki potensi berkembang tetapi berada di luar wilayah peruntukan permukiman berdasarkan kebijakan yang ada di Kota Pasuruan. Berikut strategi pengembangan pada kawasan tipologi dibatasi :

1) Meminimalisai dampak banjir tahunan

2) Meningkatkan kesehatan lingkungan permukiman

3) Mengembangkan pasar tradisional dengan memasarkan hasil produksi dari potensi SDA lokal.

4) Meningkatkan keterkaitan antar kawasan melalui peningkatan kualitas dan pengembangan jalan

3

3..55..33 SSkkeennaarriioo PPeennggeemmbbaannggaann BBiiddaanngg AAiirr MMiinnuumm

Skenario pengembangan didasarkan pada peningkatan status kesehatan PDAM Kota Pasuruan, dimana saat ini kondisi PDAM Kota Pasuruan masih dalam kondisi sakit maka target utama yang dilakukan adalah :

2. Selama proses penyehatan PDAM tidak dibebani target deviden selama tempo penyehatan. 3. Investasi air minum tidak dibebankan ke PDAM tetapi secara proporsional oleh penyertaan oleh

Pemerintah Pusat, Provinsi dan Pemerintah Kota.

4. Kompensasi dari penundaan PDAM akan melaksanakan,

- Menyiapkan rencana menyehatakan PDAM termasuk biaya investasi dalam rangka meningkatkan pendapatan.

- Mengikuti program penghapusan sebagian beban pinjaman oleh Pemerintah Pusat. Program pengembangan harus disesuaikan dengan penyelesaian masalah utang berdasarkan PMK 120 tahun 2008 khusus bagi PDAM-PDAM yang terlibat dalam masalah utang.

Berdasarkan target utama tersebut, maka skenario pengembangan disusun sebagai berikut :

1. Peningkatan pelayanan direncanakan bertambah 2% per tahun sedikit diatas rata-rata peningkatan pelayanan PDAM sebesar 1.98% per tahun dan target MDG’s Perpipaan perkotaan sebesar 1.616 % per tahun

2. konsumsi air berdasar air terjual adalah 140 l/orang/hari akan diturunkan betahap menjadi 120 l/orang/hari pada tahun 2013 sesuai dengan gerakan hemat air

3. Rencana menurunkan tingkat kehilangan air sampai tahun 2013 direncanakan menjadi 42% atau diturunkan 2% per tahun mulai tahun 2010.

Dengan skenario ini kebutuhan air minum Kota Pasuruan mencapai 346 l/detik sehingga perlu penambahan kapasitas Umbulan 100 l/detik disamping pengembalian kapasitas sumur bor Plered 20l/detik.

Dokumen terkait