• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Sistem Jaringan Prasarana Lainnya

II. Rencana kawasan budidaya

Pola ruang untuk kawasan budidaya meliputi: a. Kawasan perumahan;

arahan pengembangan permukiman di Kota Pasuruan berdasarkan klasifikasi kepadatannya yaitu:

- Permukiman kepadatan rendah

- Permukiman dengan kepadatan rendah direncanakan pada SPK bagian timur. Hal ini dikarenakan lahan terbangun pada SPK tersebut masih relatif kecil dibandingkan dengan SPK lainnya. Selain itu juga distribusi penduduk eksisting SPK bagian timur memiliki tingkat kepadatan penduduk terendah.

- Arahan pengembangan permukiman dengan kepadatan rendah yaitu pengembangan perumahan sederhana (RSS) yang diarahkan pada SPK bagian Timur yaitu Kelurahan Bugul Kidul dan Kelurahan Bakalan.

- Permukiman kepadatan sedang

- Permukiman dengan kepadatan sedang diarahkan pada SPK bagian Barat dan SPK bagian Selatan. Hal ini dikarenakan pada SPK bagian Barat diarahkan pada kegiatan industri sehingga nantinya, direncanakan pula permukiman bagi para pekerjanya. Selain itu juga jumlah luas lahan yang tersedia juga masih memungkinkan untuk pengembangan kawasan permukiman.

- Permukiman kepadatan tinggi

- Permukiman dengan kepadatan tinggi tersebar pada kawasan PPK dan SPK bagian Utara. Hal ini dikarenakan PPK ditetapkan sebagai CBD dan Civic Centre yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana sehingga pertumbuhan penduduk dan perumahan tertinggi terpusat wilayah ini. Perkembangan yang terjadi pada SPK bagian Utara sebagai kawasan industri dan pelabuhan menyebabkan konsentrasi kegiatan di wilayah ini.

- Perencanaan permukiman hingga tahun 2031, PPK dan SPK bagian Utara ditetapkan sebagai kawasan permukiman dengan kepadatan tinggi. Adapun arahan pengembangan pada kawasan permukiman pada PPK dan SPK bagian Utara yaitu dengan menetapkan pertumbuhan perumahan kearah vertikal sehingga mampu mempertahankan keberadaan RTH dan efisiensi lahan. Khususnya pada SPK bagian Utara dikembangkan rumah susun sehingga mengurangi kepadatan perumahan yang pada saat ini terlihat kumuh.

Pengembangan kawasan perumahan meliputi

a. pengembangan perumahan vertikal berupa rumah susun sewa (Rusunawa) di Kelurahan Tambaan, Kelurahan Tembokrejo, Kelurahan Gadingrejo, Kelurahan Petahunan dan Kelurahan Karangketug;

b. penataan kawasan perumahan yang ada di Kelurahan Blandongan dan Kelurahan Kepel;

c. perumahan kepadatan rendah diarahkan pada perumahan sederhana (RSS) di Kelurahan Bugul Kidul, Kelurahan Bakalan dan Kelurahan Sekargadung;

d. perumahan kepadatan sedang diarahkan pada bagian barat dan selatan; e. perumahan kepadatan tinggi diarahkan pada bagian utara;

f. penataan kembali perumahan kumuh di Kelurahan Panggungrejo, Kelurahan Mandaranrejo, Kelurahan Ngemplakrejo, Kelurahan Tambaan dan Kelurahan Gadingrejo;

g. pengembangan perumahan yang menyediakan ruang terbuka di seluruh wilayah kota;

h. pengembangan taman pada masing-masing unit lingkungan, taman sub pusat pelayanan kota, dan

i. pengembangan sumur–sumur resapan individu dan kolektif di setiap pengembangan lahan terbangun.

b. Kawasan perdagangan dan jasa;

Seiring dengan perkembangan Kota Pasuruan maka perkembangan perdagangan dan jasa juga akan meningkat. Adapun arahan rencana kawasan perdagangan yaitu diarahkan untuk menyebar. Kawasan perdagangan dan jasa di Kota Pasuruan yang tersebar di seluruh wilayah kota, terutama di pusat kota.

Adapun arahan pengembangan masing-masing klasifikasi perdagangan yaitu: 1. Pasar Tradisional

Pasar Arahan pengembangan untuk pasar tradisional diarahkan pada Kelurahan Bangilan, Kelurahan Gadingrejo, Kelurahan Karangketug, Kelurahan Blandongan, dan Kelurahan Kebonagung.

2. Pasar Khusus yang meliputi pasar meubel yang ada di Kelurahan Bukir dan Kelurahan Randusari.

3. Pusat Perbelanjaan

a. pengembangan perdagangan skala regional kota di koridor Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Wachid Hasyim, berupa perdagangan grosir dan pasar besar; dan b. pengembangan kawasan perdagangan berbentuk rumah toko di Jalan Panglima

Sudirman, Jalan Veteran, dan Jalan Nusantara. Jalan Diponegoro, Jalan Hasanuddin, Jalan Kartini, Jalan KH.Abdul Hamid, dan Jalan Gajah Mada.

4. Toko Modern

a. Pengembangan pertokoan diarahkan pada kawasan baru atau pada kawasan yang kurang berkembang;

b. Pengembangan toko dan warung yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari diarahkan menyatu dengan permukiman penduduk;

c. Pengembangan sentra-sentra PKL di kawasan pusat pelayanan sekaligus sebagai daya tarik wisata;

d. Perdagangan skala regional dilengkapi dengan pusat-pusat perbelanjaan, perdagangan grosir, maupun sektor jasa; dan

e. Perdagangan jasa skala kota diarahkan pada jalan-jalan utama kota dengan jenis atau kegiatan perdagangan dan jasa yang mempunyai bangkitan atau pergerakan yang rendah.

f. Pengembangan pusat perbelanjaan dan toko modern di Kelurahan Kebonsari dan Kelurahan Karanganyar.

c. Kawasan perkantoran;

Perkembangan perkantoran di Kota Pasuruan saat ini cenderung menyebar terutama untuk kantor pemerintahannya diarahkan pada Kelurahan Pekuncen, dan mempertahankan perkantoran pemerintah berskala lokal. Pusat pemerintahan ini dikembangkan secara terpadu dimana seluruh kantor pemerintahan dijadikan dalam satu lokasi yang berdekatan.

d. Kawasan industri dan pergudangan;

Perkembangan kawasan industri dan pergudangan di Kota Pasuruan tergolong cukup pesat terutama untuk home industry mebel yang terkonsentrasi di Kelurahan Bukir, Randusari, Krapyakrejo, Sebani, Petahunan dan Gentong. Untuk kawasan pergudangan banyak ditemukan di Kelurahan Gadingrejo, Karangketug dan Mandaranrejo. Adapun arahan pengembangan kawasan industri di Kota Pasuruan yaitu :

1. Kawasan industri ringan yang diarahkan ke Kelurahan Blandongan dan Randusari. 2. Kawasan Home Industry (industri rumah tangga/ kecil) diarahkan meliputi:

a. industri rumah tangga mebel di Kelurahan Bukir, Randusari, Krapyakrejo, Sebani, Petahunan dan Gentong;

b. industri rumah tangga pengolahan logam di Kelurahan Mayangan dan Kelurahan Trajeng;

c. industri pengolahan tepung ikan di Kelurahan Ngemplakrejo; dan

d. kawasan pergudangan diarahkan pada Kelurahan Gadingrejo, Kelurahan Karangketug, Kelurahan Mayangan dan Kelurahan Mandaranrejo.

3. Kawasan pergudangan diarahkan pada Kelurahan Mayangan dan Mandaranrejo dengan pertimbangan lebih dekat dengan pelabuhan yang merupakan akses barang.

Pengelolaan kawasan peruntukkan industri, meliputi :

a. Penetapan kegiatan industri ramah lingkungan dan harus dilengkapi dengan pengolahan limbah;

b. Pengembangan kawasan industri yang didukung oleh jalur hijau sebagai penyangga antar fungsi kawasan.

e. Kawasan pariwisata;

- Kawasan ruang terbuka non hijau; - Kawasan ruang evakuasi bencana;

- Penyediaan ruang untuk kegiatan sektor informal;

- Kawasan peruntukan lainnya meliputi kawasan pertanian, perikanan, peruntukan pelayanan umum serta peruntukan pertahanan dan keamanan.

3.4.5 Penetapan Kawasan Strategis Kota

Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting terhadap perkembangan kawasan makro Kota Pasuruan baik dari segi ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Selain itu, kawasan strategis juga akan berpengaruh terhadap tata ruang di wilayah sekitarnya, kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. Mengingat kawasan ini mempunyai pengaruh yang sangat penting maka diperlukan penetapan secara tegas dan rencana serta penanganan perkembangannya harus dilihat secara komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai sektor, sinergis dengan kawasan yang ada di sekitarnya, dan harmonis tetap mempertimbangkan dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan.

Kawasan strategis kota yang ditetapkan di wilayah Kota Pasuruan, meliputi:

I. Kawasan strategis dari sudut kepentingan aspek ekonomi, merupakan kawasan terpadu yang

Dokumen terkait