• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 ANALISIS .................................................................................................................. V-1

6.2 ARAHAN PENGEMBANGAN KAWASAN MINAPOLITAN

6.2.1 Kecamatan Puger Sebagai Pusat Pengembangan Kawasan

6.2.1.2 Arahan Subsistem Minapolitan

A. Arahan Sub Sistem Minapolitan Perikanan Budidaya

Pengembangan agro input yang mendukung peningkatan produksi komoditas unggulan ikan lele terdiri dari bahan baku dan bibit, pakan ikan, pupuk, obat-obatan, peralatan dan teknologi. Berikut merupakan permasalahan dan arahan agro input, agro proses, agro output dan subsistem penunjang yang terdapat di pusat kawasan minapolitan di Kecamatan Puger.

1) Arahan Agro Input

Pengembangan agro input yang mendukung peningkatan produksi komoditas unggulan ikan lele di Kecamatan Puger terdiri dari bahan baku dan bibit, pakan ikan, pupuk, obat-obatan, peralatan dan teknologi. Berikut merupakan permasalahan dan arahan agroinput yang terdapat di kawasan pusat pengembangan minapolitan di Kecamatan Puger.

Tabel 6. 1 Arahan Agro Input Kawasan Minapolitan di Kecamatan Puger

No AgroinputVariabel Masalah Arahan

1. Bibit - Belum adanya lokasi sentra budidaya minapolitan yang terintegrasi antara pengembangan bibit, pemeliharaan dan pemasaran hasil komoditas perikanan budidaya.

- Kurangnya pengetahuan tentang jenis bibit

- Terbatasnya modal bagi kelompok budidaya kolam

- Penyuluhan mengenai kriteria benih layak tebar

- Melakukan kerjasama dengan lembaga penelitian pemerintah dan perguruan tinggi serta memberikan penyuluhan kepada para pembudidaya ikan lele di Kecamatan Puger tentang pencegahan dan penyelasaian permasalahan penyakit pada ikan lele saat pergantian musim

¦ §¨©r§ª Akhir VI -11

No AgroinputVariabel Masalah Arahan

- Pembinaan mengenai penyediaan benih yang baik oleh penyuluh dari Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember.

- Pemberian bantuan modal dari pemerintah bagi pembudidaya ikan yang mengalami keterbatasan dana dalam memperoleh bibit ikan lele.

- Pengoptimalan fungsi BBI yang ada di Kabupaten Jember dalam penyediaan bibit ikan yang unggul. 2. Pakan Ikan - Harga pakan ikan pabrikan

yang relative mahal

- Terbatasnya modal bagi kelompok budidaya kolam

- Membuat pakan alami atau alternatif yang berkualitas dan cocok untuk perkembangan produksi ikan serta dapat dijangkau oleh para pembudidaya ikan lele

- Adanya bantuan dana dari pemerintah/pihak investor bagi pembudidaya ikan yang mengalami keterbatasan dana dalam memperoleh pakan ikan (kerja sama dengan perusahaan pakan pabrikan)

3. Pupuk dan Obat-Obatan

- Harga pupuk dan obat-obatan yang relative mahal

- Terbatasnya modal bagi kelompok budidaya kolam

- Pemberian bantuan dana dari pemerintah bagi pembudidaya ikan yang mengalami keterbatasan dana dalam memperoleh obat-obatan ikan

- Pengembangan pembuatan dan penggunaan pupuk alami dengan teknologi modern sederhana yang dapat dijangkau oleh para pembudidaya ikan

4. Peralatan

Perikanan Peralatan yang digunakanmasih banyak tradisional dan sederhana

- Peningkatan kerjasama dengan lembaga penelitian, perguruan tinggi dan instansi pemerintah dalam pembinaan teknis kepada pembudidaya ikan

- Pengembangan penggunaan peralatan dengan teknologi modern sederhana yang dapat dijangkau oleh para pembudidaya ikan

- Adanya program bantuan Pemerintah setempat terkait

« ¬­®r¬¯ Akhir VI -12

No AgroinputVariabel Masalah Arahan

peralatan perikanan dan modal

5. Sumber Daya Energi Perikanan (Air Irigasi)

- Pada saat musim kemarau, ketersediaan air tanah berkurang (sulit mengalir dan air agak payau)

- Penerapan teknologi tepat guna untuk mengatasi kesulitan air pada saat musim kemarau

- Pembuatan saluran irigasi dengan banyak saluran sehingga air bersih dan air kotor tidak bercampur dan menyebar ke petak kolam lain

Sumber: Hasil Rencana, 2014

2) Arahan Agro Proses

Agroproses usaha budidaya perikanan kolam ikan lele di kawasan Pusat Penggembangan Minapolitan di Kecamatan Puger terbagi menjadi dua yaitu proses ° ± ²³ ´ µ yaitu berupa proses budidaya ikan dan ° ²² ²³ ´ µ yang merupakan proses pengolahan hasil budidaya ikan lele. Permasalahan dan arahan agroproses usaha budidaya ikan lele di kawasan pusat pengembangan minapolitan di Kecamatan Puger dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6. 2 Arahan Agro Proses Kawasan Minapolitan di Puger

No Variabel AgroProses Masalah Arahan

On Farm

1. Sumber Daya Manusia

- Kurangnya kualitas SDM pelaku budidaya perikanan (tenaga kerja)

- Peningkatan SDM dengan pengadaan pembinaan, pelatihan, sosialisasi terkait usaha pembudidayaan dan teknologi perikanan dengan cara kerja sama dengan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember, maupun lembaga penelitian dan perguruan tinggi. 2. Pengelolaan

Kolam

- Belum maksimalnya sistem pengolahan budidaya perikanan kolam.

- Peningkatan teknologi terkait pengolahan lahan perikanan disertai sosialisasi dan pembinaan kepada pekerja di lahan perikanan

¶ ·¸¹r·º Akhir VI -13

No Variabel AgroProses Masalah Arahan

- Biaya pengolahan budidaya perikanan kolam cukup tinggi

- Pemberian bantuan dana pengolahan lahan perikanan bagi pembudidaya ikan 3. Teknologi

Perikanan

- Sebagian besar peralatan yang ada masih tradisional.

- Penerapan teknologi tepat guna untuk budidaya kolam sehingga mampu meningkatan hasil ikan.

Off Farm

1. Sumber Daya Manusia

- Keterbatasan kualitas dan kemampuan SDM pekerja

- Peningkatan SDM dengan pengadaan pembinaan, pelatihan, sosialisasi terkait usaha pembudidayaan dan teknologi perikanan

- Kurangnya inovasi dalam pengolahan hasil ikan

2. Teknologi dan Peralatan

- Proses pengolahan masih menggunakan peralatan sederhana

- Peningkatan teknologi terkait pengolahan hasil perikanan perikanan disertai sosialisasi dan pembinaan kepada pekerja di lahan perikanan

- Keterbatasan modal dan bahan baku dalam proses hasil olahan ikan

- Pemberian bantuan modal bagi para pembudidaya ikan yang memiliki keterbatasan biaya pengolahan

Sumber: Hasil Rencana, 2014

3) Arahan Agro Output

Arahan pengembangan » ¼½ ¾¿¾utÀut yang mendukung peningkatan produksi ikan lele di Pusat Penggembangan Minapolitan Kecamatan Puger Kecamatan Puger dapat dilihat di bawah ini:

Tabel 6. 3 Arahan Agro Output Kawasan Minapolitan di Kec. Puger

No Variabel Agrooutput Masalah Arahan

1. Produk Hasil Olahan

- Produk olahan masih belum ada, sehingga langsung di jual ke pasaran dalam kondisi ikan segar

- Peningkatan SDM dengan pengadaan pembinaan, pelatihan, sosialisasi terkait usaha produk hasil olahan perikanan budidaya kolam dengan cara kerja sama dengan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember.

Á ÂÃÄrÂÅ Akhir VI -14

No Variabel Agrooutput Masalah Arahan

- Pengetahuan dalam proses pengolahan ikan lele masih rendah.

- Penerapan teknologi tepat guna untuk proses pengolahan ikan

2. Pemasaran - Harga penjualan ikan lele yang tidak stabil sehingga merugikan pembudidaya

- Penentuan standar harga jual ikan lele dari pemerintah untuk mencegah kerugian para pembudidaya ikan akibat harga yang naik turun secara fluktuatif

- Belum ada pemasaran yang terpusat sehingga harga jual menjadi lebih stabil.

- Penentuan pusat pemasaran hasil produksi dan olahan ikan untuk menstabilkan harga jual dan beli ikan 3. Kemitraan - Bantuan kemitraan

pemerintah-pembudidaya perikanan kolam masih belum bisa berjalan dengan baik karena belum ada kemitraan yang solid antara pembudidaya dengan investor maupun pengepul/pedagang.

- Peningkatan hubungan kemitraan antara pembudidaya ikan, pemerintahan dan pihak investor misal dengan pemberian pinjaman modal bagi pembudidaya ikan untuk meningkatkan hasil produksi perikanan

Sumber: Hasil Rencana, 2014

4) Subsistem Penunjang

Subsistem penunjang merupakan penyedia jasa bagi sub sistem minapolitan input, subsistem minapolitan proses dan subsistem minapolitan output. Berikut adalah arahan subsistem penunjang kawasan minapolitan di Kecamatan Puger sebagai berikut.

Tabel 6. 4 Arahan Subsistem Penunjang Kawasan Minapolitan di Kec. Puger

No PenunjangSubsistem Masalah Arahan

1. Informasi Pasar Perikanan - Kurangnya tersedianya informasi budidaya perikanan mengenai proses pengelolaan lahan/kolam dan pengolahan hasil produksi untuk budidaya air tawar.

- Kurangnya informasi mengenai harga perikanan di pasar

- Harga jual rendah/tidak stabil

- Kurangnya informasi pemasaran yang dimiliki

- Penerapan sistem komputerisasi dan internet untuk meng-up date mengenai informasi harga dan pengolahan hasil perikanan

- Pelaksanaan pelatihan budidaya perikanan dengan mendatangkan tenaga ahli di bidang perikanan dan memperkenalkan

teknologi modern dan tepat guna untuk budidaya

Æ ÇÈÉrÇÊ Akhir VI -15

No PenunjangSubsistem Masalah Arahan

oleh

nelayan/pembudidaya, karena terkait tentang informasi pemasaran banyak dikuasai oleh para pengepul/pengambek

ikan kepada masyarakat

- Peningkatan operasional pasar lokal untuk mendukung aktivitas pemasaran ikan.

2. Kredit Perikanan - Belum ada bantuan kredit untuk pengembangan perikanan budidaya air tawar khususnya

- Pemerintah memfasilitasi bantuan dana/kredit untuk usaha pengembangan perikanan

- Memaksimalkan fungsi dan peranan koperasi di masing-masing kelompok 3. Pendidikan dan

Pelatihan - Materi yang disampaikanoleh PPL ke nelayan/pembudidaya biasanya tidak bisa diaplikasikan sepenuhnya di lapangan karena terkendala modal dan SDM

- Pembuatan jadwal rutin pelatihan dan pendidikan mengenai perikanan yang dihadiri oleh kelompok-kelompok pembudidaya ikan

4. Sarana dan

Prasarana penunjang Perikanan

- Kondisi jaringan jalan menuju tambak/kolam banyak yang rusak.

- Perbaikan dan peningkatan kualitas perkerasan jalan guna mendukung sistem aksesibilitas pemasaran di Kecamatan Puger

5. Organisasi kelompok - Kurang maksimalnya peran kelompok pembudidaya dalam kegiatan produksi perikanan, terutama dalam kemitraan dengan investor

- Peningkatan intensitas sosialisasi dan penyuluhan mengenai budidaya perikanan dengan melibatkan lebih seluruh elemen masyarakat mulai dari persiapan hingga kegiatan pelaksanaan

- Memaksimalkan fungsi dan peranan kelompok perikanan demi peningkatan produktivitas budidaya lele.

Sumber: Hasil Rencana, 2014

B. Arahan Sub Sistem Minapolitan Perikanan Tangkap

Hasil analisa Location Quotient menunjukkan tingkat produksi sub sektor perikanan komoditas unggulan yang menjadi sumber dalam pengembangan kawasan minapolitan Kabupaten Jember. Berdasarkan jumlah produksi dan hasil analisis Location Quotient, komoditas unggulan perikanan tangkap di Kecamatan Puger adalah jenis ikan tongkol.

Ë ÌÍÎrÌÏ Akhir VI -16

Tabel 6. 5 Arahan Pengembangan Kawasan Minapolitan berbasis Perikanan Tangkap di Kecamatan Puger

No Variabel Masalah Arahan

1. Agro input :

- Peralatan Tangkap

- Peralatan tangkap yang digunakan masih sangat sederhana.

- harga peralatan tangkap dirasa terlalu mahal oleh nelayan

- Pengembangan penggunaan peralatan dengan teknologi modern tepat guna yang dapat dijangkau oleh para nelayan tangkap di Kecamatan Puger dan sekitarnya.

- Adanya program bantuan Pemerintah setempat terkait peralatan tangkap dan modal 2. Agro proses : - SDM Nelayan - Kurangnya kualitas SDM nelayan - Peningkatan SDM dengan pengadaan pembinaan, pelatihan, sosialisasi terkait usaha dan teknologi penangkapan ikan dengan cara kerja sama dengan Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Jember, maupun lembaga penelitian dan perguruan tinggi.

- Peningkatan teknologi terkait pengolahan hasil perikanan tangkap disertai sosialisasi dan pembinaan kepada nelayan. 3. Agro output :

- Produk Hasil Olahan Tangkap

- Keterbatasan modal (biaya produksi dirasa sangat besar) bagi para pelaku industri kecil produk olahan ikan .

- Teknologi yang digunakan untuk melakukan proses pengolahan masih tradisional (manual). - Pemberian bantuan modal/dana usaha

- Peningkatan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan produk olahan hasil perikanan laut

- Penerapan teknologi tepat guna untuk proses pengolahan ikan 4. Sub Sistem Penunjang : - Sarana dan Prasarana penunjang - Adanya sedimentasi/pendangka lan di muara sekitar TPI Puger

- Kondisi jaringan jalan menuju TPI Puger banyak yang rusak.

- Peningkatan fungsi operasional TPI dan pasar ikan yang ada di Kecamatan Puger guna menunjang kegiatan perikanan tangkap di wilayah tersebut

- Perbaikan dan peningkatan kualitas perkerasan jalan guna mendukung sistem aksesibilitas dan pemasaran di Kecamatan Puger

- Pembangunan ÐÑ Ò Ókwater guna memecah gelombang sehingga meminimalisir

sedimentasi/pendangkalan di muara/Pelabuhan di Kecamatan Puger

Ô ÕÖ×rÕØ Akhir VI -17

Dokumen terkait