• Tidak ada hasil yang ditemukan

Area permainan dengan remote control

Dalam dokumen Arena Sepatu Roda (Halaman 55-60)

Bulutangkis

Gambar 2.20. Denah kompleks olahraga Saparua

Sarana olahraga di kompleks olahraga Saparua tidak dibangun secara bersamaan. Track sepatu roda di Saparua dibangun pada tahun 2010 untuk

menghadapi Porda yang diselenggarakan di Bandung. Pengadaan track untuk kejuaraan sepatu roda pada Porda di Bandung ini menjadi awal kebangkitan kembali olahraga sepatu roda di Bandung.

Arena ini dilengkapi dengan toko penyewaan dan penjualan peralatan sepatu roda. Sehingga, siapapun yang tertarik dengan olahraga sepatu roda, baik yang memiliki sepatu roda atau pun tidak, bisa mencoba bermain di Saparua.

Tabel 2.4. Jadwal penggunaan track sepatu roda Saparua N

O.

Waktu Hari

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu 1. 08.00-

10.00

Pelatda Pelatda Pelatda Pelatda Pelatda Balan-ce B-Blades 2. 10.00- 12.00 - - - - - Pelatda - 3. 14.00- 16.00

- Falcon Pelatda Falcon Balan-ce Pelatda Falcon 4. 16.00-18.00 Pelatda Pelatda B-Blades Pelatda Pelatda B-Blades Balan-ce Sumber: Arsip Pengelola Saparua

Track sepatu roda bersifat publik, tetapi ketika atlet pelatda atau klub sepatu roda yang sudah terdaftar sedang melakukan latihan, maka penggunaan track terbatas sesuai jadwal.

Track sepatu roda di Saparua merupakan track yang sesuai standard internasional, yaitu dengan keliling 200 meter dan lebar lintasan 6 meter. Track ini berbahan aspal. Selain menyediakan track sepatu roda speed, Saparua juga menyediakan peralatan latihan sepatu roda dari jenis extreme yaitu aggressive. Peralatan yang disediakan berupa palang-palang besi.

Gambar 2.21. Peralatan untuk sepatu roda jenis aggressive

Walaupun track sepatu roda di Saparua berstandard internasional, tetapi masih terdapat kekurangan. Salah satunya adalah permukaan aspal yang tidak rata menyebabkan ada genangan air di lintasan sehabis hujan. Jika dalam keadaan seperti ini ada altet atau klub yang akan latihan, maka mereka harus menyapu genangan air ini untuk menghindari kecelakaan saat latihan. Hal ini merupakan salah satu kelemahan track sepatu roda outdoor.

BAB 3

ELABORASI TEMA

1.10. Struktur sebagai Elemen Estetika

Pengertian struktur:

Struktur adalah sarana untuk menyalurkan beban dari titik dimana gaya tersebut bekerja dalam bangunan ke pondasi yang pada akhirnya menahan gaya-gaya tersebut.4

Pengertian elemen:

Elemen adalah bagian (yang penting, yang dibutuhkan) dari keseluruhan yang lebih besar.5

Pengertian estetika:

Estetika berasal dari bahasa Yunani yaitu Aisthesis yaitu cabang filsafat yang membahas mengenai keindahan baik rasa, kaidah, maupun sifat hakiki dari keindahan. Cara menguji keindahan tersebut dengan perasaan dan pikiran manusia, pengaruh lingkungan dan tradisi atas penilaian dan apresiasi sebagai suatu kategori yang terpisahkan dari logika dan etika.

Menurut Webstus New School dan Office Dictionarys Acsthetios yaitu ilmu atau teori dari keindahan berada dalam perasaan ataupun suatu seni. Jadi dari penjabaran di atas dapat disimpulkan Estetika merupakan kata pengganti dari indah, bagus, menarik, dan sebagainya yang semuanya itu bersifat subjektif dimana penilaian dan apresiasi atas indah, bagus, menarik berbeda-beda pada setiap manusia.

4

Angus J. Macdonald, Struktur dan Arsitektur, hal A-112 5

1.11. Interpretasi Tema

Dari penjabaran di atas, maka diperoleh pengertian bahwa Struktur sebagai Elemen Estetika adalah estetis bangunan tercipta melalui inovasi logika struktur yang dipengaruhi oleh kaidah-kaidah estetika arsitektur yaitu kesatuan, keseimbangan, proporsi, skala, dan irama. Dalam hal ini, inovasi-inovasi struktur didukung oleh pemakaian material struktur memegang peranan penting terciptanya estetika bangunan arsitektur.

Dalam bidang rancang bangunan, arsitektur mempunyai landasan yaitu fungsi, struktur, dan estetika, maka hubungan struktur dan estetika saling terkait dan saling mempengaruhi. Untuk merancang suatu bentuk arsitektur seorang arsitek harus mampu mengaplikasikan landasan fungsi struktur dan estetika secara seimbang ditambah pemahaman yang luas terhadap faktor yang mempengaruhi fungsi struktur maupun estetika yang kemudian disusun kedalam keseluruhan yang tunggal. Dalam arsitektur, dinyatakan suatu prinsip bahwa semua bangunan akan menjadi baik apabila ada kesatuan antara denah, tampak, potongan.

Bangunan yang menerapkan konsep ini memunculkan dan cenderung menonjolkan struktur bangunannya sebagai elemen estetika dimana bangunan lain pada umumnya lebih banyak menyembunyikan strukturnya sendiri, atau memakai material sebagai pelapis strukturnya untuk menambah nilai estetis dari bangunan itu. Penggunaan struktur yang tidak awam dan diekspose merupakan karakter menonjol dari bangunan yang menerapkan tema ini.

Angus J. Macdonald dalam buku berjudul Struktur & Arsitektur mengemukakan bahwa struktur sebagai elemen estetika adalah:

“Bangunan dimana batas dari apa yang mungkin secara teknis dikerjakan, tanpa memungkinkan kompromi terhadap persyaratan struktur.”6

1.12. Pendekatan Struktur

Banyak hal yang mempengaruhi bentuk-bentuk arsitektur, karena bentuk arsitektur tidak lahir begitu saja tanpa ada penyebabnya. Arsitektur dihadapkan pada persoalan baru untuk menjawab persoalan berkembangnya kebutuhan dan pengetahuan manusia. Karena itu, struktur dengan metode-metode baru mampu membuat langgam-langgam arsitektur yang baru dan kemudian memajukan bentuk arsitektur itu sendiri. Adalah wajar bila suatu bentuk arsitektur kemudian memunculkan atau menampilkan bentuk struktur yang dikandungnya. Perkembangan bentuk arsitektur ini kemudian menimbulkan adanya persepsi dan konsep struktur yang berkembang menjadi sebuah langgam, yang memunculkan bentuk melalui permainan struktur.

Struktur bangunan yang paling ideal adalah yang paling stabil, kuat, fungsional, ekonomis dan estetis. Bila syarat fungsi, struktur dan bentuk sudah tepat maka segi estetikanya yang mencakup segi-segi arsitektur, ekonomi, politik, sosial budaya, sejarah, dan tradisi merupakan syarat selanjutnya yang harus diperhitungkan. Dalam kasus proyek Arena Sepatu Roda, struktur yang akan dipergunakan adalah struktur bentang lebar. Struktur jenis ini memungkinkan untuk ruangan besar yang bebas kolom, sehingga dapat dimanfaatkan untuk lapangan pertandingan, yang sudah tentu harus bebas kolom.

Struktur bentang lebar diklasifikasikan oleh Heinrich Engel dalam buku Structure System, 1987, sebagai berikut:

1. Vector Active Structure System

Struktur pembebenan berupa gaya tekan (compression) atau tarik

Dalam dokumen Arena Sepatu Roda (Halaman 55-60)

Dokumen terkait