• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asal-Usul Bahasa Dunia

Dalam dokumen sma11antro Bhs Antropologi Supriyanto (Halaman 166-169)

Bab III Kesamaan dan Keragaman Bahasa dan Dialek

H. Contoh-contoh Tradisi Lisan

I. Asal-Usul Bahasa Dunia

Kehadiran teknologi komunikasi, informasi dan transportasi membuat setiap orang memiliki peluang yang sangat besar untuk mendengar pembicaraan dalam bahasa asing, bahasa yang tidak dimengerti sama sekali olehnya. Mungkin beberapa bahasa asing sudah akrab ditelinga kita, meskipun tidak mengetahui artinya. Melalui televisi, setiap hari kita dapat mendengar dan menyaksikan pembicaraan bahasa asing, contoh yang sudah akrab di telinga kita tetapi masih sedikit memahaminya adalah bahasa Inggris, bahasa China, dan berbagai bahasa asing lainnya yang memang asing ditelinga kita.

Berapakah jumlah bahasa di dunia ini? Tentu mengingat ruang lingkupnya yang sangat luas, melibatkan semua masyarakat dan suku bangsa di dunia, maka sangat sulit untuk memberi jawaban yang pasti. Bahkan menurut Comrie (2001) yang dikutip oleh Lucy Ruth Montolalu,

Muhadjir dan Multamia RMT Kauder dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Lingustik (2005), belum ada pihak yang dapat menjawab dengan pasti jumlah bahasa di dunia. Buku-buku acuan umumnya menyebut ada sekitar 6.700 bahasa di dunia. Dari 6.700 bahasa, diperkirakan hanya 20 bahasa di dunia yang memiliki penutur dengan jumlah terbanyak di dunia. Dengan perincian sebagai berikut.

1. Bahasa Cina, jumlah penutur 1 miliar orang 2. Bahasa Inggris, jumlah penutur 350 juta orang 3. Bahasa Spanyol, jumlah penutur 250 juta orang 4. Bahasa Hindi, jumlah penutur 200 juta orang

5. Bahasa Arab,jumlah penutur 150 juta orang 6. Bahasa Bengali, jumlah penutur 150 juta orang 7. Bahasa Rusia, jumlah penutur 150 juta orang 8. Bahasa Portugis, jumlah penutur 135 juta orang 9. Bahasa Jepang, jumlah penutur 120 juta orang 10. Bahasa Jerman, jumlah penutur 100 juta orang 11. Bahasa Prancis, jumlah penutur 70 juta orang 12. Bahasa Punjabi, jumlah penutur 70 juta orang 13. Bahasa Jawa, jumlah penutur 65 juta orang 14. Bahasa Bihari, jumlah penutur 65 juta orang 15. Bahasa Italia, jumlah penutur 60 juta orang 16. Bahasa Korea, jumlah penutur 60 juta orang 17. Bahasa Telugu, jumlah penutur 55 juta orang 18. Bahasa Tamil, jumlah penutur 55 juta orang 19. Bahasa Marathi, jumlah penutur 50 juta orang 20. Bahasa Vietnam, jumlah penutur 50 juta orang

Pertanyaan yang muncul dengan keanekaragaman bahasa di dunia ini adalah darimanakah asal usul bahasa yang sangat banyak itu? Apakah bahasa itu tidak memiliki hubungan satu sama lainnya, tumbuh dan berkembang sendiri-sendiri dan terpisah? Atau adakah hubungan di antara bahasa-bahasa di dunia ini, berasal dari satu bahasa berkeebang menjadi ribuan bahasa? Ada satu fakta yang tidak terbantahkan, yaitu adanya kemiripan kata-kata tertentu pada berbagai bahasa di dunia. Perhatikan tabel di bawah ini yang disajikan oleh Lucy Ruth Montolalu, Muhadjir dan Multamia RMT Kauder dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Lingustik (2005),

Indonesia Toloi Paanasee Fiji Maori

dua aurua elu Rua rua

tiga autul etel Tolu toru

empat aivat ehat Va fa

Lima ailima elim Lima rima

Batu vat ahat Vatu kofatu

Bahasa Indonesia adalah behasa negara Indonesia, bahasa Toloi terdapat di Papua, Bahasa Paanase di Vanuatu. Bahasa Fiji di Lautan Pasifik dan bahasa Maori juga di Lautan Pasifik. (Lucy Ruth Montolalu, Muhadjir dan Multamia RMT Kauder dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal

Memahami Lingustik (2005). Bila kita perhatikan dengan seksama, meskipun tidak sama, tetapi kita merasakan adanya kemiripan kata dan makna pada kelima bahasa di atas. Apa yang menyebabkan kemiripan kata dan makna dalam kelima bahasa itu?

Lucy Ruth Montolalu, Muhadjir dan Multamia RMT Kauder

dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Lingustik (2005),

menjawab dengan mengatakan; “Tidak ada kemungkinan untuk saling meminjam kata karena jarak antardaerah yang berjauhan. Kontak satu sama lain pun tidak ada buktinya.” Lalu apa yang menyebabkan kemiripan itu? Apakah hal itu terjadi dengan sendirinya? Salah satu penjelasan yang masuk akal adalah adanya hubungan sejarah (historis) di antara kelima bahasa itu. Pada satu titik waktu di masa lalu, kelima bahasa yang dipaparkan di atas itu merupakan bahasa yang sama, tetapi karena berbagai alasan, kelompok-kelompok penuturnya berpisah. Misalnya saja masyarakat bahasa itu terbagi menjadi lima kelompok dan berpisah satu sama lainnya. Lalu masing-masing kelompok dengan modal bahasa yang sama mengembangkan komunikasinya. Pada akhirnya setiap kelompok memiliki bahasa masing-masing yang mirip tetapi tidak sama.

Untuk menjelaskan asal-usul bahasa di dunia ini, para linguis pada umumnya berteori bahwa pada awalnya di dunia ini hanya ada satu bahasa saja. Seiring dengan tumbuhkembangnya, manusia berpisah menjadi beberapa kelompok besar, kelompok terpisah menjadi beberapa kelompok kecil, kelompok kecil yang menjadi besar kemudian terpisah menjadi beberapa kelompok dan seterusnya. Setiap kelompok yang terpisah itu kemudian mengembangkan bahasanya menurut situasi dan karakteristik geografis, sosial, ekonomi dan teknologi, sehingga lama kelamaan, muncullah bahasa yang unik dan berbeda dengan bahasa asalnya. Akhirnya dari 1 bahasa timbullah ribuan bahasa di dunia.

Sampai saat ini para peneliti masih terus berusaha untuk menemukan bahasa asal pertama bahasa-bahasa di dunia. Langkah maju telah diperoleh. Menurut para ahli, setidaknya ada 3 rumpun besar yang disebut dengan proto di dunia ini, yaitu:

1. Proto Eropa;

Rumpun bahasa Eropa terbagi menjadi tiga keluarga besar bahasa, yaitu keluarga bahasa Germania, keluarga bahasa Roman dan keluarga bahasa Rusia. Keluarga bahasa Germania berkembang menjadi bahasa Inggris, Belanda dan Jerman. Keluarga bahasa Roman berkembang menjadi bahasa Prancis, Italia dan bahasa Spanyol.

2. Proto Austronesia

Menurut Lucy Ruth Montolalu, Muhadjir dan Multamia RMT Kauder dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Lingustik (2005), kelompok bahasa rumpun Austronesia meliputi wilayah yang sangat Dari Madagaskar hingga Kepulauan Easter, dan dari Taiwan hingga ke Hawaii ke Selandia Baru. Kelompok ini merupakan kelompok terbesar, baik, keluarga bahasa, maupun penutur. Jumlah bahasanya berkisar antara 500 dan 700 bahasa. Dengan demikian, kalau bahasa dunia berjumlah 6.700 bahasa, sepersepuluh bahasa dunia ada di kelompok rumpun Austronesia.

Menurut Lucy Ruth Montolalu, Muhadjir dan Multamia RMT Kauder dalam buku yang sama, seluruh wilayah pemakaian bahasa- bahasa rumpun Austronesia terbagi menjadi dua, yaitu kelompok Barat dan kelompok Timur. Kelompok Barat meliputi sekitar 400 bahasa. Kelompok ini terdiri dari bahasa-bahasa Madagaskar, Malaysia, Kepulauan Indonesia, Filipina, Taiwan, sebagian Vietnam dan Kamboja. Sementara itu, Austronesia Timur meliputi bahasa-bahasa Oseania yang meliputi 300 bahasa yang kebanyakan dituturkan di Papua, Melanesia, Mikronesia dan Polinesia.

3. Proto Indo – Pasifik

Menurut Crystal yang dikutip oleh Lucy Ruth Montolalu, Muhadjir dan Multamia RMT Kauder dalam buku Pesona Bahasa, Langkah Awal Memahami Lingustik (2005), rumpun Indo-Pasifik meliputi sekitar 650 bahasa yang dituturkan di Papua dan 100 bahasa lain yang dituturkan di pulau-pulau sebelah barat dan timur, yang tidak termasuk rumpun bahasa Austronesia. Bahasa-bahasa Andaman di Pulau Andaman di Teluk Benggala dan bahasa Tasmanis di Pulau Tasmania, Australia Selatan, juga termasuk keluarga bahasa Indo – Pasifik. Lebih dari separuh bahasa-bahasa rumpun Indo – Pasifik telah memperlihatkan kekerabatannya, terutama yang berada di New Guinea Tengah. Masih ada sebagian wilayah New Guinea yang belum terjangkau, masih ada suku-suku terasing yang belum dapat ditemui, dan bahasa-bahasa mereka tentunya belum dapat dideteksi.

Dalam dokumen sma11antro Bhs Antropologi Supriyanto (Halaman 166-169)