• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asas-asas pemerintah daerah menurut UU Nomor 32 Tahun 2004

Dalam dokumen Buku Ajar HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT & DAERAH (Halaman 149-153)

UNDANG DASAR 1945

F. Asas-asas pemerintah daerah menurut UU Nomor 32 Tahun 2004

Desentralisasi yaitu penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selanjutnya desentralisasi dibagi menjadi empat tipe, yaitu :

1. Desentralisasi politik, yang bertujuan menyalurkan semangat demokrasi secara positif di masyarakat

2. Desentralisasi administrasi, yang memiliki tiga bentuk utama, yaitu : dekonsentrasi, delegasi dan devolusi, bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan secara efektif dan efisien

3. Desentralisasi fiskal, bertujuan memberikan kesempatan kepada daerah untuk menggali berbagai sumber dana

4. Desentralisasi ekonomi atau pasar, bertujuan untuk lebih memberikan tanggungjawab yang berkaitan sektor publik ke sektor privat. Sumber-sumber Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan desentralisasi meliputi:

a) Pendapatan asli daerah (PAD) Hasil pajak daerah Hasil restribusi daerah Hasil perusahan milik daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah,antara lain hasil penjualan asset daerah dan jasa giro;

b) Dana perimbangan Dana Bagi Hasil Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Khusus ;

c) pinjaman daerah

1) Pinjaman Dalam Negeri 2) Pemerintah pusat

3) Lembaga keuangan bank

4) Lembaga keuangan bukan bank

5) Masyarakat (penerbitan obligasi daerah) 6) Pinjaman Luar Negeri

7) Pinjaman bilateral 8) Pinjaman multilateral

9) Lain-lain pendapatan daerah yang sah;

10) hibah atau penerimaan dari daerah propinsi atau daerah Kabupaten/Kota lainnya,

11) penerimaan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan Lahirnya konsep desentralisasi merupakan upaya untuk mewujudkan seuatu pemerintahan yang demokratis dan mengakhiri pemerintahan yang sentralistik.

Pemerintahan sentralistik menjadi tidak populer karena telah dinilai tidak mampu memahami dan memberikan penilaian yang tepat atas nilai-nilai yang hidup dan berkembang di daerah. Desentralisasi adalah pembentukan daerah otonom dengan kekuasaan kekuasaan tertentu dan bidang-bidang kegiatan tertentu yang diselenggarakan berdasarkan pertimbangan, inisiatif, dan administrasi sendiri, sehingga akan dijumpai proses pembentukan daerah yang berhak mengatur kepentingan daerahnya. Tujuan Penyelenggaraan Desentralisasi Pada dasarnya tujuan penyelenggaraan desentralisasi antara lain :

1) Dalam rangka peningkatan efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan Sebagai wahana pendidikan politik masyarakat di daerah.

2) Dalam rangka memelihara keutuhan negara kesatuan atau integrasi nasional.

3) Untuk mewujudkan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang dimulai dari daerah.

4) Guna memberikan peluang bagi masyarakat untuk membentuk karir dalam bidang politik dan pemerintahan.

5) Sebagai wahana yang diperlukan untuk memberikan peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pemerintahan.

6) Sebagai sarana yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan di daerah.

7) Guna mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa · Dekonsentrasi yaitu pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikal di wilayah tertentu. · Tugas Pembantuan yaitu penugasan dari pemerintah kepada daerah dan/atau desa, dari pemerintah propinsi kepada kabupaten/kota dan/atau desa, dari pemerintah kabupaten/

kota kepada desa untuk melaksanakan tugas tertentu. Dalam pasal 18 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 ditegaskan bahwa

“pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”.

Dampak positif dan negatif otonomi daerah

1. Dampak Positif dan Negatif Otonomi Daerah dari Segi Ekonomi Dampak Positif Dari segi ekonomi banyak sekali keutungan dari penerapan otonomi daerah diantaranyapemerintahan daerah memberikan wewenang kepada masyarakat daerah untuk mengelola sumber daya alam yang dimiliki di masing-masing daerah, dengan demikian apabila sumber daya alam yang dimiliki telah dikelola secara maksimal maka pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat akan meningkat. Dengan begitu masyarakat akan mandiri dan berusaha untuk mengembangkan suber daya alam yang mereka miliki, karena mereka lebih mengetahui hal-hal apa saja yang terbaik bagi mereka. Pengelolaan sumberdaya alam khususnya sumberdaya kelautan berbasis komunitas lokal sangatlah tepat

diterapkan di indonesia, selain karena efeknya yang positif juga mengingat komunitas lokal di Indonesia memiliki keterikatan yang kuat dengan daerahnya sehingga pengelolaan yang dilakukan akan diusahakan demi kebaikan daerahnya.

2. Dampak Negatif

Namun demikian, sejak orde lama sampai berakhirnya orde baru, pemerintah pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi daerah sebagai tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya tersendiri, keadaan ini dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan ketergantungan kepada pemerintah pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan inisiatif lokal untuk membangun lokalitasnya. Dan dengan adanya penerapan sistem ini membukan peluang yang sebesar-besarnya bagi pejabat daerah (pejabat yang tidak benar) untuk melalukan praktek KKN.

3. Dampak Positif dan Negatif Otonomi Daerah dari Segi Sosial Budaya a. Dampak Positif

Dengan diadakannya desentralisasi akan memperkuat ikatan sosial budaya pada suatu daerah. Karena dengan diterapkannya desentralisasi ini pemerintahan daerah akan dengan mudah untuk mengembangkan kebudayaan yang dimiliki oleh daerah tersebut. Bahkan kebudayaan tersebut dapat dikembangkan dan di perkenalkan kepada daerah lain.

Yang nantinya bisa di jadikan symbol daerah tersebut.

b. Dampak Negatif

Dapat menimbulkan kompetisi yang tidak sehat antar daerah karena setiap daerah ingin menonjolkan kebudayaan masing-masing dan merasa bahwa kebudayaannya paling baik.

4. Dampak Positif dan Negatif Otonomi Daerah dari Segi Keamanan Politik

a. Dampak Positif

Dengan diadakannya desentralisasi merupakan suatu upaya untuk mempertahankan kesatuan Negara Indonesia, karena dengan diterapkannya kebijakna ini akan bisa meredam daerah-daerah yang ingin

memisahkan diri dengan NKRI, (daerah-daerah yang merasa kurang puas dengan sistem atau apa saja yang menyangkut NKRI).

b. Dampak Negatif

Disatu sisi otonomi daerah berpotensi menyulut konflik antar daerah satu dengan yang lain.

G. Dampak Positif dan Negatif Otonomi Daerah Secara Umum

Dalam dokumen Buku Ajar HUBUNGAN PEMERINTAH PUSAT & DAERAH (Halaman 149-153)