PMN 31 Desember
C.2.26. Aset Lainnya
Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp175.467.502.161.107 dan Rp422.232.167.508.465terdiri dari (dalam Rp):
Uraian
31 Desember 2009 (Audited)
31 Desember 2008 (Audited)
Tagihan Penjualan Angsuran 217.273.759 554.504.816
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi 47.520.521.456 32.729.236.792
Kemitraan dengan Pihak Ketiga 83.647.500.000 501.250.000
Penerusan Pinjaman 78.561.103.000 -
Aset Tak Berwujud 7.031.604.402.391 4.347.118.670.932
Aset yang Dibatasi Penggunaannya 34.471.434.956.330 30.544.739.790.835
Dana Kelolaan BLU 5.565.054.549.000 4.572.815.302.821
Dana Penjaminan 172.808.669.214 167.595.976.198
Aset Lain-lain 128.016.653.185.957 382.566.112.776.071
Jumlah 175.467.502.161.107 422.232.167.508.465
TPA Rp217,27 juta
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA)
Saldo TPA per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp217.273.759 dan Rp554.504.816 merupakan saldo TPA yang berada di (dalam Rp):
Kementerian Negara/Lembaga 31 Desember 2009 (Audited) 31 Desember 2008 (Audited) 1. Kementerian Perhubungan 216.000.000 432.000.000 2. Kementerian Negara PPN/BAPPENAS 1.273.759 122.504.816 Jumlah 217.273.759 554.504.816
Audited
Tagihan TGR Rp47,52 miliar
Kemitraan dengan Pihak Ketiga Rp83,65 miliar
Penerusan Pinjaman Rp78,56 miliar
Aset Tak Berwujud Rp7,03 triliun
Dana yang Dibatasi Penggunaannya Rp34,47 triliun
Tagihan Tuntutan Ganti Rugi
Saldo Tagihan TGR per 31 Desember 2008 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp47.520.521.456 dan Rp32.729.236.792 merupakan saldo Tagihan TGR yang berada di K/L. Rincian Tagihan TGR pada K/L dapat dilihat pada Daftar 23.
Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp83.647.500.000 dan Rp501.250.000 merupakan saldo Kemitraan dengan Pihak Ketiga yang berada di (dalam Rp):
Kementerian Negara/Lembaga
31 Desember 2009 (Audited)
31 Desember 2008 (Audited)
1. Kementerian Hukum dan HAM - 220.000.000
2. Kementerian Negara PPN/ BAPPENAS 83.647.500.000 281.250.000
Jumlah 83.647.500.000 501.250.000
Penerusan Pinjaman
Saldo Penerusan Pinjaman per 31 Desember 2009 sebesar Rp78.561.103.000
merupakan total pokok pinjaman yang akan jatuh tempo mulai tahun 2011 terhadap perjanjian penerusan pinjaman yang ditandatangani setelah 31 Desember 2008. Penerusan pinjaman ini merupakan penerusan pinjaman kepada BUMN.
Aset Tak Berwujud
Saldo Aset Tak Berwujud per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp7.031.604.402.391 dan Rp4.347.118.670.932 merupakan aset yang berupa software, biaya survey/penelitian, dan hak paten yang berada di K/L dan BA 999.06. Rincian Aset Tak Berwujud pada K/L dapat dilihat pada Daftar 24.
Dana yang Dibatasi Penggunaannya
Saldo Dana yang Dibatasi Penggunaannya per 31 Desember 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp34.471.434.956.330 dan Rp30.544.739.790.835 terdiri atas (dalam Rp):
Masing-masing Aset yang Dibatasi Penggunaannya dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Luar Negeri sebesar
Uraian
31 Desember 2009 (Audited)
31 Desember 2008 (Audited)
1. Kementerian Luar Negeri 344.790.485.660 441.350.836.437
2. Kementerian Pertahanan 1.065.282.380.931 1.924.404.572.003
3. Kementerian ESDM 15.156.151.643 11.605.862.081
4. Kementerian Agama 1.549.610.795.295 1.635.169.829.354
5. Kementerian Nakertrans 244.136.650.000 240.527.000.000
6. Kementerian Kehutanan 17.693.469.394 18.560.981.651
7. Kementerian Kelautan dan Perikanan 96.428.953.601 104.717.638.499
8. Kementerian Lingkungan Hidup 15.268.063.284 17.655.268.752
9. BRR NAD-Nias 67.315.316.490
10.BUN 31.123.068.006.522 26.083.432.485.568
Audited
Rekening Cadangan
Rp344.790.485.660 merupakan saldo kas besi pada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang dibentuk berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-2.18/424/0182 tanggal 13 Januari 1992 untuk keperluan berjaga-jaga terhadap keadaan/kejadian yang mungkin timbul, terutama untuk membiayai perwakilan
apabila remise (cash supply) terlambat dan keperluan lainnya yang
penggunaannya harus mendapat persetujuan/instruksi dari Sekretariat Jenderal Kementerian Luar Negeri.
2. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Pertahanan sebesar
Rp1.065.282.380.931 merupakan dana devisa berupa L/C yang belum dicairkan oleh pihak ketiga.
3. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian ESDM sebesar
Rp15.156.151.643 merupakan rekening penjaminan berupa uang deposito untuk perusahaan-perusahaan Kuasa Pertambangan, Kontrak Karya, dan Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B).
4. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Agama sebesar
Rp1.549.610.795.295 adalah Dana Abadi Umat (DAU) yang merupakan dana yang diperoleh dari hasil efisiensi biaya penyelenggaraan haji dan dari sumber lain sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 17 Tahun 1999. DAU dialokasikan untuk kemaslahatan umat Islam di bidang pendidikan, dakwah, pembangunan sarana dan prasarana ibadah serta bidang penyelenggaraan haji. Pada LKPP Tahun 2008, DAU disajikan sebagai bagian dari BUN.
5. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi sebesar Rp244.136.650.000 merupakan rekening penjaminan
berupa uang jaminan dari Perusahaan Penempatan TKI Swasta (PPTKIS/JTKI) dan jaminan dari Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta.
6. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Kehutanan sebesar
Rp17.693.469.394 merupakan Deposito Terbeku Dana Kredit Usaha Konservasi Daerah Aliran Sungai (KUK-DAS).
7. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Kelautan dan Perikanan sebesar Rp96.428.953.601 merupakan Dana Penguatan Modal.
8. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada Kementerian Lingkungan Hidup
sebesar Rp15.268.063.284 merupakan dana yang berada di rekening untuk menampung penerimaan awal dari programan Debt for Nature Swap (DNS) dan menampung alokasi biaya peneingkatan kemampuan kualitas Sumber daya Manusia dalam memahami pengelolaan lingkungan hidup dan pembiayaan di sector lingkungan hidup.
9. Dana yang Dibatasi Penggunaannya pada BUN sebesar Rp31.123.068.006.522 terdiri dari Rekening Khusus, Rekening Cadangan, Aset Bapertarum, dan Dana pada BA 999.04 (Direktorat Sistem Manajemen Investasi-Kementerian Keuangan), dengan rincian:
• Saldo Rekening Khusus sebesar Rp3.930.523.401.603 yang merupakan
rekening khusus Pemerintah di BI. Rincian per rekening dapat dilihat pada
Daftar 25.
• Rekening Cadangan sebesar Rp24.266.868.283.889 merupakan rekening
yang digunakan untuk menampung sisa anggaran belanja yang terdiri dari (dalam Rp): Uraian 31 Desember 2009 (Audited) 31 Desember 2008 (Audited)
Audited Reboisasi Rekening Cadangan Subsidi Rekening Cadangan DBH
Rekening Cadangan Subsidi/PSO 10.672.960.497.793 12.468.045.418.908
Rekening Cadangan Dana Bagi Hasil
9.013.541.234.519 3.811.009.278.885
Rekening Cadangan PMN - 1.000.000.000.000
Jumlah 24.266.868.283.889 22.842.120.112.460
– Rekening Cadangan Reboisasi, adalah rekening milik Menteri Keuangan c.q Direktur Jenderal perbendaharaan yang digunakan untuk menampung sisa dana reboisasi setiap tahun dari bagian pemerintah pusat setelah dikurangi alokasi ke Kementerian Kehutanan. Dana yang terdapat dalam rekening cadangan reboisasi digunakan untuk membiayai kegiatan reboisasi seperti Program Gerakan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (Gerhan) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi, Peraturan Bersama antara Menteri Keuangan dan Menteri Kehutanan No. 06.1/PMK.01/2007 dan No. 02/Menhut-II/2007 tanggal 5 Februari 2007 tentang Pengelolaan Dana Reboisasi Dalam Rekening Pembangunan Hutan.
– Rekening Cadangan Subsidi, adalah rekening milik Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan yang digunakan untuk menampung sisa pagu DIPA subsidi/PSO yang belum dapat dicairkan karena belum didukung oleh bukti-bukti yang sah. Pencairan dana yang terdapat dalam Rekening Cadangan Subsidi/PSO dibatasi sampai dengan akhir bulan Februari tahun anggaran berikutnya sebagaimana diatur dalam PMK No. 82/PMK.05/2007 tentang Tata Cara Pencairan Dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Melalui Rekening Kas Umum Negara, kecuali rekening cadangan Subsidi/PSO yang berkaitan dengan BULOG pencairannya menunggu hasil audit BPK.
Rincian Rekening Cadangan Subsidi adalah sebagai berikut:
Uraian 31 Desember 2009 (Audited) 31 Desember 2008 (Audited) Subsidi Premium - 220.433.592.000 Subsidi Minyak Tanah - 367.655.649.000 Subsidi Minyak Solar - 278.453.350.000 Subsidi LPG - 57.024.692.990
Subsidi BBM 2.139.196.658.861 - Subsidi Listrik - 4.705.443.232.963
Subsidi Pangan 1.018.854.936.573 913.470.485.100 Subsidi Perawatan Beras - 39.115.727.252 Subsidi Benih 577.464.581.022 508.321.232.420 Subsidi Pupuk 4.238.281.790.561 2.844.357.844.858 Subsidi Minyak Goreng - 1.245.992.000 Subsidi PELNI 150.000.000.000 268.842.667.873 Subsidi PT KAI 133.750.000.000 136.166.250.000 Subsidi PT Pos dan Giro 43.750.000.000 29.687.500.000 Subsidi Lainnya (Benih Ikan Budidaya) - 19.270.251.000 Bunga, Biaya, dan Pajak (Neto) - 1.211.547.218
Sub Jumlah 8.301.297.967.016 10.390.700.014.674
Konversi minyak tanah ke LPG-BPH Migas
2.357.600.621.501 2.054.036.151.700 PSO LKBN Antara - 9.277.137.475 PSO Perum BULOG 14.061.909.276 14.032.115.059
Jumlah 10.672.960.497.793 12.468.045.418.908
Lihat Catatan B.2.2.1.5.
Audited
Dana Kelolaan BLU yang Belum Digulirkan Rp5,56 triliun
adalah rekening milik Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan yang digunakan untuk menampung sisa penerimaan sumber daya alam setiap tahun yang berasal dari sektor kehutanan, pertambangan umum, dan perikanan yang belum disalurkan kepada Pemerintah Daerah karena belum teridentifikasi daerah penghasilnya. Rekening sebesar 9.013.485.322.284,00 ini seluruhnya merupakan Cadangan DBH.
– Rekening Cadangan Penanaman Modal Negara (PMN) merupakan rekening penampungan sisa dana PMN yang belum disalurkan kepada Perusahaan Pembiayaan di Bidang Infrastruktur karena dokumen belum lengkap. Sisa Dana PMN Tahun 2008 sebesar Rp1.000.000.000.000 telah disalurkan semua kepada PT Sarara Multi Infrastruktur pada awal tahun 2009.
Rincian masing-masing rekening cadangan disajikan pada Daftar 26.
• Rekening escrow sebesar Rp162.431.776.280 adalah rekening No. 1022- 000320250-001 atas nama Dirjen Anggaran yang berada di Bank Mutiara (dulu Bank Century) yang setara dengan USD17,279,976.20 untuk menampung hibah dari Pemerintah Amerika Serikat. Pada LKPP Tahun 2008, rekening tersebut disajikan sebagai bagian dari Rekening Khusus. • Aset Bapertarum sebesar Rp2.756.006.261.663 merupakan nilai ekuitas
(kekayaan bersih) Bapertarum.
• Dana yang ada di BA 999.04 (Dit. SMI) sebesar Rp7.238.283.087
merupakan dana yang belum digulirkan yang ada di Rekening Usaha Kecil cq. Proyek KKPA No. 301.00275.15.
Dana Kelolaan BLU Yang Belum Digulirkan/Disalurkan
Dana Kelolaan BLU sebesar Rp5.565.054.549.000 merupakan dana yang masih berupa kas yang belum disalurkan/diinvestasikan pada pihak ketiga, yang berada di 3 (tiga) K/L, yaitu:
Kementerian Negara/Lembaga Jumlah (Rp)
1.Kementerian Keuangan 3.315.400.000.000
2.Kementerian Kehutanan 2.014.582.699.000
3.Kementerian Koperasi dan UKM 235.071.850.000
Jumlah 5.565.054.549.000
Dana Kelolaan BLU yang berada di Kementerian Keuangan sebesar
Rp3.315.400.000.000 merupakan dana yang ada di BLU PIP yang disimpan pada
rekening giro dan deposito sebagai berikut:
No. Nama Bank Jumlah (Rp)
1. Giro di Bank Mandiri 300.400.000.000
2. Deposito Bank Mandiri 600.000.000.000
3. Deposito Bank BRI 400.000.000.000
4. Deposito Bank BRI 480.000.000.000
5. Deposito Bank Syariah BRI 45.000.000.000
6. Deposito Bank Bukopin 300.000.000.000
7. Deposito Bank Jabar Banten 235.000.000.000
8. Deposito Bank BNI 340.000.000.000
9. Deposito Bank Syariah Mandiri 100.000.000.000
Audited
Dana Penjaminan Rp172,81 miliar
Aset Lain-lain Rp409,22 triliun
11. Deposito Bank Muamalat 100.000.000.000
12. Deposito Bank BTN 215.000.000.000
Jumlah 3.315.400.000.000