ESTIMATES AND ASSUMPTIONS Penyusunan laporan keuangan konsolidasian
14. ASET TETAP (lanjutan) FIXED ASSETS (continued)
Akun ini terdiri dari: (lanjutan) This account consists of: (continued)
2012
Penyesuaian/
Pengurangan/
Penambahan/ Reklasifikasi/
Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Adjustments/ Saldo Akhir/
Beginning Additions / Deductions/ Ending
Balances Reclassifications Reclassifications Balances
Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation
Kepemilikan langsung Direct ownership
Bangunan dan prasarana 30.521.603 6.548.466 13.137 37.083.206 Buildings and improvements
Mesin dan peralatan 1.050.720.948 176.072.204 (291.714) 1.226.501.438 Machineries and equipment
Kendaraan bermotor 2.387.477 356.299 884 2.744.660 Vehicles
Peralatan kantor 7.183.138 1.591.327 (129.805) 8.644.660 Office equipment
Peralatan dan perabot 3.263.901 2.829.715 (188.774) 5.904.842 Furnitures and fixtures
Aset belum terpasang 3.965.488 2.006.744 (1.434.858) 4.537.374 Uninstalled assets
Total akumulasi penyusutan 1.098.042.555 189.404.755 (2.031.130) 1.285.416.180 Total accumulated depreciation
Total nilai tercatat 1.733.489.755 1.693.706.757 Total carrying amount
Penambahan aset dalam penyelesaian termasuk kapitalisasi biaya pinjaman untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar US$35.181 (31 Desember 2012 sebesar US$1.235.636).
The additions to construction in progress include capitalized borrowing costs for the year ended December 31, 2013 amounting to US$35,181
(December 31, 2012 amounting to
US$1,235,636).
Penyusutan yang dibebankan pada usaha masing-masing sebesar US$185.636.321 dan US$189.404.755 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 (Catatan 27 dan 28).
Depreciation charged to operations amounted to US$185,636,321 and US$189,404,755 for the years ended December 31, 2013 and 2012, respectively (Notes 27 and 28).
Aset kerjasama operasi merupakan tanah milik Perusahaan di Surabaya yang digunakan oleh PT Citraagung Tirta Jatim untuk pembangunan pusat perbelanjaan dan tanah milik Kantor Pusat di Jakarta yang akan digunakan oleh PT Winatek Sinergi Mitra Bersama untuk pembangunan pusat perbelanjaan, fasilitas parkir dan fasilitas pendukung lainnya (Catatan 37.6).
Joint venture assets represent the Company’s land in Surabaya which is used by PT Citraagung Tirta Jatim for shopping centre development and Head Office’s land in Jakarta which is used by
PT Winatek Sinergi Mitra Bersama for
development of shopping center, parking facility and other supporting facilities (Note 37.6).
Jangka waktu hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) yang dimiliki oleh Perusahaan akan berakhir pada berbagai tanggal mulai dari Maret 2014 sampai tahun 2042 dan dapat diperpanjang.
The terms of the landrights (“Hak Guna Bangunan”) owned by the Company will be expired in various dates from March 2014 to 2042 and can be extended.
Proyek 1 Project 1
Aset dalam penyelesaian dari proyek 1 terdiri dari: Construction in progress of project consist of: • Proyek Pembangunan LNG Floating Storage
And Regasification Facilities (FSRF)
Proyek ini mencakup:
• LNG Floating Storage And Regasification
Facilities Project (FSRF) This project consists of:
- Pembangunan pipa offshore sepanjang kurang lebih 21 km dari fasilitas penambat FSRU (mooring system) ke
landfall dan pipa onshore dengan
panjang kurang lebih 1 km dari landfall
ke Fasilitas Penerima Onshore (ORF) di Labuhan Maringgai;
- Construction of offshore pipeline in which
the approximate length is 21 km from mooring system to landfall area and
onshore pipeline with approximate
length is 1 km from landfall area to Onshore Receiving Facilities (ORF) in Labuhan Maringgai;
14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued)
Proyek 1 (lanjutan) Project 1 (continued)
• Proyek Pembangunan LNG Floating Storage
And Regasification Facilities (FSRF)
(lanjutan)
• LNG Floating Storage And Regasification
Facilities Project (FSRF) (continued)
- Pembangunan Fasilitas Penerima
Onshore (ORF) di Labuhan Maringgai
dengan kapasitas 240 mmscfd;
- Construction of Onshore Receiving
Facilities (ORF) in Labuhan Maringgai with capacity of 240 mmscfd;
- Pembangunan Off-Take Station (OTS) di Labuhan Maringgai dengan kapasitas 80 mmscfd.
- Construction of Off-Take Station (OTS) in
Labuhan Maringgai with capacity of 80 mmscfd.
LNG FSRF ini merupakan fasilitas untuk menunjang Floating Storage and
Regasification Unit (FSRU). FSRU adalah
sebuah vessel dengan kapasitas
penyimpanan 170.000 m3. FSRU tersebut memiliki kapasitas send out rate LNG sampai dengan 240 mmscfd dengan send out
pressure sebesar 1140 Psig. Proses transfer
LNG dari LNG carrier ke FSRU menggunakan metode ship to ship transfer dengan kapasitas tingkat muatan 5.000 m3 per jam. Pembangunan FSRU ini dilengkapi dengan fasilitas penambat FSRU (mooring system).
LNG FSRF is a facility to support Floating
Storage and Regasification Unit (FSRU).
FSRU is a vessel with storage capacity
170,000 m3. The FSRU will have send out rate LNG up to 240 mmscfd with send out pressure up to 1140 Psig. LNG transfer system from LNG carrier to FSRU by ship to ship transfer method with capacity of loading rate 5,000 m3 per hour. The construction of FSRU is supported with mooring system facility.
• Proyek Distribusi Lampung Proyek ini terdiri dari:
• Lampung Distribution Project
This project consist of:
- Jalur Labuhan Maringgai - Tanjung Karang sepanjang ±88 km;
- Proyek Konsultan Manajemen (PMC) terkait pemasangan pipa baja.
- Labuhan Maringgai - Tanjung Karang
project ±88 km;
- Project Management Consultancy
(PMC).
Proyek Pembangunan LNG Floating Storage And
Regasification Facilities (FSRF) dan Proyek
Distribusi Lampung diperkirakan akan diselesaikan pada bulan Juni 2014.
The LNG Floating Storage And Regasification
Facilities Project (FSRF) and Lampung
Distribution project is expected to be completed in June 2014.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,
manajemen Perusahaan memperkirakan
persentase penyelesaian Proyek 1 dalam aspek keuangan adalah sebesar 32,48% (tidak diaudit) dan 14,40% (tidak diaudit) (Catatan 45).
As of December 31, 2013 and 2012, the
Company’s management estimated the
percentage of completion in financial terms of Project 1 is 32.48% (unaudited) and 14.40% (unaudited) (Note 45).
Proyek 2 Project 2
Aset dalam penyelesaian dari Proyek 2 terdiri dari tiga paket:
Construction in progress of Project 2 consists of three packages as follows:
• Paket Invitation For Bid (IFB) 4 terkait dengan pengadaan Engineering, Supply
& Installation for SCADA and
Telecommunication System;
• Paket Construction Project (CP) 8 terkait dengan pekerjaan konstruksi jalur pipa Panaran - Tanjung Uncang;
• Proyek Konsultan Manajemen (PMC).
• Package Invitation For Bid (IFB) 4
related to Engineering, Supply &
Installation for SCADA and
Telecommunication System;
• Package Construction Project (CP) 8
related to Panaran - Tanjung Uncang pipeline construction project;
• Project Management Consultancy
14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued)
Proyek 2 (lanjutan) Project 2 (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,
manajemen Perusahaan memperkirakan
persentase penyelesaian Proyek 2 dalam aspek keuangan adalah sebesar 77,14% (tidak diaudit) dan 74,00% (tidak diaudit) (Catatan 45).
As of December 31, 2013 and 2012, the
Company’s management estimated the
percentage of completion in financial terms of Project 2 were 77.14% (unaudited) and 74.00% (unaudited), respectively (Note 45).
Paket IFB 4 dan paket CP8 diperkirakan akan selesai pada bulan Maret 2014.
Package IFB 4 and package CP8 is expected to be completed in March 2014.
Proyek 3 Project 3
Aset dalam penyelesaian dari Proyek 3 terdiri dari:
• Jalur Cikande - Bitung (CP3B) sepanjang ±30,5 km;
• Proyek Konsultan Manajemen (PMC) terkait proyek jalur Bojonegara - Cikande;
• Pemasangan pipa baja Muara Bekasi - Muara Karang sepanjang ±45 km (CP9);
• Proyek Konsultan Manajemen (PMC) terkait proyek jalur Muara Bekasi - Muara Karang.
Construction in progress of Project 3 consists of:
• Cikande - Bitung pipeline (CP3B) length
±30.5 km;
• Project Management Consultancy (PMC)
related to Bojonegara - Cikande pipeline project;
• Muara Bekasi - Muara Karang pipeline
project ±45 km (CP9);
• Project Management Consultancy (PMC)
related to Muara Bekasi - Muara Karang pipeline project.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012,
manajemen Perusahaan memperkirakan
persentase penyelesaian proyek yang dalam aspek keuangan adalah sebesar 73,14% (tidak diaudit) dan 75,00% (tidak diaudit) (Catatan 45).
As of December 31, 2013 and 2012, the
Company’s management estimated the
percentage of completion in financial terms is 73.14% (unaudited) and 75.00% (unaudited) (Note 45).
Proyek Jalur Cikande - Bitung (CP3B) diperkirakan akan diselesaikan pada akhir tahun 2014 dan pemasangan pipa baja Muara Bekasi - Muara Karang diperkirakan akan selesai pada tahun 2015.
Cikande - Bitung pipeline project (CP3B) is expected to be completed at the end of 2014 and fitting of steel pipe on Muara Bekasi - Muara Karang is expected to be completed in 2015.
Pada tanggal 31 Desember 2013, aset tetap Perusahaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lain berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan total nilai pertanggungan untuk pipa onshore sebesar US$50.000.000 untuk setiap kejadian kerugian atas nilai pertanggungan sebesar US$886.976.259 dan pipa offshore sebesar US$336.463.804 untuk setiap kejadian kerugian dan US$35.169.518 dan Rp14.357.458.909.905 untuk aset lainnya.
As of December 31, 2013, fixed assets are covered by insurance against losses from fire and other risks under certain blanket policies for with sum insured for onshore pipeline of US$50,000,000 for any one accident or occurrence of sum insured totaling US$886,976,259 and offshore pipeline of US$336,463,804 for anyone accident or occurrence
and US$35,169,518 and Rp14,357,458,909,905for
14. ASET TETAP (lanjutan) 14. FIXED ASSETS (continued)