RESTORATION OBLIGATIONS AND OTHER PROVISIONS
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
Tujuan Kelompok Usaha dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Kelompok Usaha.
The Group’s aim in managing the financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and return and minimize potential adverse effects on the Group’s financial performance.
Kelompok Usaha mendefinisikan risiko keuangan sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal yang berpotensi negatif terhadap pencapaian tujuan Kelompok Usaha.
The Group defines financial risk as the possibility of losses or profits foregone, which may be caused by internal or external factors which might have negative potential impact to the achievement of the Group’s objectives.
Direksi menyediakan kebijakan tertulis manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan tertulis untuk area khusus, seperti risiko nilai tukar mata uang, risiko tingkat bunga, risiko harga, risiko kredit, risiko likuiditas penggunaan instrumen keuangan derivatif dan non-derivatif. Kelompok Usaha mengidentifikasi, mengevaluasi dan melakukan aktivitas lindung nilai secara ekonomis atas risiko keuangan. Masing-masing unit bisnis melaksanakan manajemen risiko berdasarkan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Komite Manajemen Risiko memonitor pelaksanaan manajemen risiko yang dilaksanakan oleh Kelompok Usaha.
The Directors provide written policies for overall risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, price risk, credit risk, liquidity risk use of derivative financial instruments and
non-derivative financial instruments. The Group
identifies, evaluates and economically hedges its financial risks. Each business unit carries out the risk management based on the written policies approved by the Directors. Risk Management Committee monitors the risk management carried out by the Group.
Manajemen risiko dilaksanakan oleh Komite Manajemen Risiko dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Dewan Direksi. Kelompok Usaha mengidentifikasi, mengevaluasi dan melakukan aktivitas lindung nilai secara ekonomis atas risiko keuangan. Dewan Direksi menyediakan kebijakan tertulis manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan tertulis untuk area khusus, seperti risiko nilai tukar mata uang, risiko suku bunga, risiko kredit, risiko likuiditas, penggunaan instrumen keuangan derivatif dan non-derivatif.
Risk management is carried out by Risk Management Committee under policies approved by the Board of Directors. The Group identifies, evaluates and economically hedges financial risks. The Board of Directors provides written principles for overall risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, liquidity risk, use of derivative financial instruments and non-derivative financial instruments.
Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko keuangan, termasuk diantaranya adalah risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas.
The risks arising from financial instruments to which the Group is exposed are financial risks, which include credit risk, market risk and liquidity risk.
a. Risiko Kredit a. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Kelompok Usaha gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Kelompok Usaha. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan dari penjualan gas.
Credit risk is the risk of suffering financial loss, when the Group’s customers fail to fulfill their contractual obligations to the Group. Credit risk arises mainly from trade receivables from the sale of gas to customers.
41. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko Kredit (lanjutan) a. Credit Risk (continued)
(i) Pengukuran risiko kredit (i) Credit risk measurement
Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, dimana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu.
The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models, as the value of a product varies with changes in market variables, expected cash flows and the passage of time.
Kelompok Usaha telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Dalam mengukur risiko kredit untuk piutang yang diberikan, Kelompok Usaha mempertimbangkan “Probability of
Default” (PD) pelanggan atas kewajiban dan
kemungkinan rasio pemulihan atas kewajiban yang telah wanprestasi (Loss
Given Default) (LGD). Model ini ditelaah
secara rutin untuk membandingkan dengan hasil aktualnya.
The Group has developed models to support the quantification of the credit risk. In measuring credit risk of receivables, the Group considers the “Probability of Default” (PD) by the customers on its obligations and the likely recovery ratio on the defaulted obligations (Loss Given Default) (LGD). The models are reviewed regularly to compare to actual results.
LGD merupakan ekspektasi Kelompok Usaha atas besarnya kerugian dari suatu piutang pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. LGD biasanya bervariasi sesuai dengan tipe pelanggan.
LGD represents the Group’s expectation of the extent of loss on a receivable should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. LGD typically varies by the type of customers.
(i) Pengendalian batas risiko dan kebijakan mitigasi
(ii) Risk limit control and mitigation policies
Jaminan Deposits
Kelompok Usaha menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta jaminan dalam bentuk (kas atau standby L/C senilai dua bulan pemakaian gas).
The Group implements a range of policies and practices to mitigate credit risk. The most common practice of these is the taking of deposits in form of (cash or standby L/C equivalent to two months gas usage).
(iii) Penurunan nilai dan kebijakan pencadangan (iii) Impairment and provisioning policies
Cadangan penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian (berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai).
Impairment allowances are recognized for financial reporting purposes only for losses that have been incurred at the date of the consolidated financial statements (based on objective evidence of impairment).
41. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko Kredit (lanjutan) a. Credit Risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan jaminan
(iv) Maximum exposure to credit risk before deposit held
Eksposur risiko kredit terhadap aset pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:
Credit risk exposure relating to assets in the consolidated statement of financial position is as follows:
Eksposur maksimum/
Maximum exposure
2013
Piutang usaha - neto 279.956.482 Trade receivables - net
Piutang lain-lain - neto 20.197.882 Other receivables - net
Piutang lain-lain jangka panjang 40.265.562 Otherlong-term receivables
Total 340.419.926 Total
Eksposur maksimum/
Maximum exposure
2012
Piutang usaha - neto 258.652.097 Trade receivables - net
Piutang lain-lain - neto 3.417.800 Other receivables - net
Total 262.069.897 Total
Sehubungan dengan risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya yang mencakup kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya, risiko kredit yang dihadapi Kelompok Usaha timbul karena wanprestasi dari counterparty. Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk tidak menempatkan investasi pada instrumen yang memiliki risiko kredit tinggi dan hanya menempatkan investasinya pada bank-bank dengan peringkat kredit yang tinggi. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 7, 8 dan 12.
With respect to credit risk arising from the other financial assets, which comprise cash and cash equivalents and restricted cash, the Group’s exposure to credit risk arises from default of the counterparty. The Group has a policy not to place investments in instruments that have a high credit risk and only put the investments in banks with a high credit ratings.The maximum exposure equal to the carrying amounts as disclosed in Notes 7, 8 and 12.
Konsentrasi risiko aset keuangan dengan eksposur risiko kredit:
Concentration of risks of financial assets with credit risk exposure:
(a) Sektor geografis (a) Geographical sectors
Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Kelompok Usaha pada nilai tercatat yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2013. Untuk tabel ini, Kelompok Usaha telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat mereka beroperasi.
The following table breaks down the Group’s credit exposure at their carrying
amounts, as categorized by
geographical region as of
December 31, 2013. For this table, the Group has allocated exposures to regions based on the geographical area which activities are undertaken.
41. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko Kredit (lanjutan) a. Credit Risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan jaminan (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk before deposit held (continued)
(a) Sektor geografis (lanjutan) (a) Geographical sectors (continued) 2013
Jawa Sumatera
Piutang usaha - neto 230.266.487 49.689.995 Trade receivables - net
Piutang lain-lain - neto 19.877.432 320.450 Other receivables - net
Piutang jangka panjang 40.265.562 - Long-term receivables
Total 290.409.481 50.010.445 Total 2012 Jawa Sumatera
Piutang usaha - neto 216.231.124 42.420.973 Trade receivables - net
Piutang lain-lain - neto 2.430.618 987.182 Other receivables - net
Total 218.661.742 43.408.155 Total
(b) Jenis pelanggan (b) Customer types
Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Kelompok Usaha pada nilai tercatat (tanpa memperhitungan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan operasi utama.
The following table breaks down the Group’s credit exposure at carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit support), as categorized by the main operations.
2013
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/
Non impaired Impaired Total
Distribusi 190.746.186 57.364.326 248.110.512 Distribution
Transmisi 20.845.219 12.321.880 33.167.099 Transmission
Minyak dan gas 8.141.743 - 8.141.743 Oil and gas
Operasi lainnya 2.682.759 16.823 2.699.582 Other operations
Total 222.415.907 69.703.029 292.118.936
Dikurangi: Less:
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai - (12.162.454) (12.162.454) losses
Neto 222.415.907 57.540.575 279.956.482 Net
41. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko Kredit (lanjutan) a. Credit Risk (continued)
(iv) Eksposur maksimum risiko kredit tanpa memperhitungkan jaminan (lanjutan)
(iv) Maximum exposure to credit risk before deposit held (continued)
(b) Jenis pelanggan (lanjutan) (b) Customer types (continued)
2012
Tidak mengalami Mengalami
penurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/
Non impaired Impaired Total
Distribusi 216.659.254 24.519.006 241.178.260 Distribution
Transmisi 17.521.606 9.847.598 27.369.204 Transmission
Operasi lainnya 3.787.094 - 3.787.094 Other operations
Total 237.967.954 34.366.604 272.334.558 Total
Dikurangi: Less:
Cadangan kerugian Allowance for impairment
penurunan nilai - (13.682.461) (13.682.461) losses
Neto 237.967.954 20.684.143 258.652.097 Net
Entitas Anak mempunyai konsentrasi risiko kredit atas seluruh penjualan minyak dan gas bumi kepada pembeli tunggal. Penjualan minyak pada umumnya dijual berdasarkan kontrak jangka pendek dan tidak membutuhkan jaminan dari pembeli yang mencerminkan kurang lebih sebesar 57% dari jumlah piutang minyak dan gas bumi. Gas alam dijual berdasarkan perjanjian penjualan gas antara PSC Pangkah kepada pembeli tunggal, dimana mencerminkan kurang lebih 23% dari jumlah piutang minyak dan gas. LPG dijual berdasarkan perjanjian jual beli LPG antara Pangkah PSC kepada pembeli tunggal, yang mencerminkan kurang lebih sebesar 22% dari piutang minyak dan gas.
-The Subsidiary is subject to concentration of credit risk as all of their crude oil and gas sales are to single counter party. Crude oil sales are generally sold under short-term contracts and generally do not require collateral from the counter party, which represents approximately 57% of total oil and gas trade receivables. Natural gas sales are sold under Gas Sales Agreement between Pangkah PSC to a single counter party, which represent approximately 23% of oil and gas trade receivable. LPG sales are sold under LPG sales and purchase agreement between Pangkah PSC to a single counter party, which represent approximately 22% of oil and gas trade receivable.
b. Risiko Pasar b. Market Risk
Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko tingkat bunga dan risiko mata uang asing.
The Group is exposed to market risk, in particular interest rate risk and foreign currency risk.
Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Kelompok Usaha memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan bunga variabel. Kelompok Usaha akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka Perusahaan akan menegosiasikan kembali suku bunga tersebut dengan para lender.
The Group’s short-term and long-term loans are charged with variable interest rates. The Group will strictly monitor the market interest rates fluctuation and if the interest rates significantly increased, they will renegotiate the interest rate to the lenders.
41. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko Pasar (lanjutan) b. Market Risk (continued)
Kelompok Usaha juga melakukan transaksi
swap suku bunga untuk menyesuaikan risiko suku bunga yang terasosiasi dengan efek pinjaman bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjang dengan tingkat bunga variabel, akan tetapi tidak memberlakukan akuntansi lindung nilai.
The Group also enters into interest rates swap to match the interest rate risk associated with the variable rates short-term bank loans and long-term loans, however no hedge accounting is applied.
(i) Risiko tingkat bunga (i) Interest rate risk
Kelompok Usaha memiliki eksposur terhadap dampak fluktuasi tingkat suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas.
The Group takes an exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates, both its fair value and cash flow risks.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur nilai wajar instrumen keuangan Kelompok Usaha terhadap risiko tingkat bunga:
The table below summarizes the Group’s fair value exposures to interest rate risks: 2013
Bunga mengambang/Floating rate
Lebih dari 1 bulan Lebih dari 3 bulan
sampai dengan sampai dengan
3 bulan/ 1 tahun/ Lebih dari
Bunga tetap/ Over 1 month up to Over 3 months 1 tahun/ Total/
Fixed rate 3 months up to 1 year Over 1 year Total
Pinjaman bank Short-term bank
jangka pendek - - 300.000.000 - 300.000.000 loans
Pinjaman jangka Current maturities
panjang jatuh tempo of long-term
dalam waktu 1 tahun 26.833.743 72.460.855 14.686.004 - 113.980.602 loans
Pinjaman jangka panjang - setelah
dikurangi bagian Longterm loans
-jatuh tempo dalam net of current
waktu 1 tahun 476.864.616 127.768.533 7.343.000 - 611.976.149 maturities
Total 503.698.359 200.229.388 322.029.004 - 1.025.956.751 Total
2012
Bunga mengambang/Floating rate
Lebih dari 1 bulan Lebih dari 3 bulan
sampai dengan sampai dengan
3 bulan/ 1 tahun/ Lebih dari
Bunga tetap/ Over 1 month up to Over 3 months 1 tahun/ Total/
Fixed rate 3 months up to 1 year Over 1 year Total
Pinjaman jangka Current maturities
panjang jatuh tempo of long-term
dalam waktu 1 tahun 11.545.515 72.395.708 14.686.005 - 98.627.228 loans
Pinjaman jangka panjang - setelah
dikurangi bagian Longterm loans
-jatuh tempo dalam net of current
waktu 1 tahun 635.644.005 182.333.518 22.029.004 - 840.006.527 maturities
Total 647.189.520 254.729.226 36.715.009 - 938.633.755 Total
41. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko Pasar (lanjutan) b. Market Risk (continued)
(i) Risiko tingkat bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued)
Analisa sensitivitas untuk risiko suku bunga Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat suku bunga pinjaman meningkat/menurun sebesar 50 basis poin dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar US$868.352 terutama sebagai akibat kenaikan/penurunan biaya bunga atas pinjaman dengan tingkat bunga mengambang.
Sensitivity analysis for interest rate risk As of December 31, 2013, if the interest rates of the loans have been 50 basis points higher/lower with all other variables held constant, profit before tax expense for the year then ended would have been
US$868,352 lower/higher, mainly as a
result of higher/lower interest expense on loans with floating interest rates.
(ii) Risiko mata uang asing (ii) Foreign exchange risk
Risiko mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar Dolar Amerika Serikat sebagai mata uang penyajian terhadap mata uang asing, khususnya Rupiah dan Yen Jepang. Risiko ini muncul disebabkan aset, liabilitas dan transaksi operasional Kelompok Usaha didominasi oleh mata uang asing sehingga pelemahan Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing tersebut dapat mempengaruhi kinerja Kelompok Usaha.
Foreign exchange risk is the risk that arise from the changes of exchange rate of US Dollar as presentation currency against foreign currencies, especially Rupiah and Japanese Yen. Assets, liabilities and operational transactions of the Group are
denominated in foreign currencies,
therefore, the weakening of US Dollar will influence the financial performance of the Group.
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi tingkat mata uang asing Kelompok Usaha terutama berasal dari Yen Jepang yang didenominasi dari pinjaman jangka panjang.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Group’s exposure to exchange rate fluctuations results primarily from Japanese Yen which denominated from long-term loans.
Untuk mengatur risiko mata uang asing, Perusahaan melakukan kontrak cross
currency swap. Kontrak ini akan dicatat
sebagai transaksi bukan lindung nilai, dimana perubahan atas nilai wajar akan masuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
To manage foreign exchange rate risks, the Company entered into cross currency swap contract. This contract is accounted as transaction not designated as hedge, wherein the changes in the fair value are charged or credited directly to the consolidated statement of comprehensive income for the current year.
Sebagian besar pembelian gas dalam mata uang Dolar Amerika Serikat juga dijual dalam Dolar Amerika Serikat, sehingga lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing terjadi secara alami. Saat ini, liabilitas yang timbul dari pembiayaan dalam mata uang asing tidak dilindung nilai.
Most purchases of gas in US Dollar are also sold in US Dollar, thus naturally hedging the
related foreign currency exposures.
Currently, liabilities denominated in foreign currency arising from financing activities are not hedged.
41. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko Pasar (lanjutan) b. Market Risk (continued)
(ii) Risiko mata uang asing (lanjutan) (ii) Foreign exchange risk (continued)
Kelompok Usaha mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 yang disajikan pada Catatan 43.
The Group had monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 which are presented in Note 43.
Analisa sensitivitas untuk risiko mata uang asing
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing meningkat sebanyak 10% dengan semua variabel konstan, laba sebelum beban pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut lebih rendah sebesar
US$21.004.835, terutama sebagai akibat kerugian/keuntungan translasi kas dan setara kas dan pinjaman dalam mata uang asing, sedangkan jika nilai tukar Dolar Amerika Serikat terhadap mata uang asing menurun sebanyak 10%, maka laba sebelum manfaat (beban) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih tinggi sebesar US$25.539.668.
Sensitivity analysis for foreign exchange risk
As of December 31, 2013, if the exchange rates of the US Dollar against foreign currencies appreciated by 10% with all other variables held constant, profit before tax expense for the year then ended would
have been US$21,004,835lower, mainly as
result of foreign exchange losses/gains on the translation of cash and cash equivalents
and loans denominated in foreign
currencies, while, if the exchange rates of the US Dollar against foreign currencies depreciated by 10%, profit before tax benefit (expense) for the year then ended would have been US$25,539,668 higher.
(iii) Risiko harga (iii) Price risk
Kelompok Usaha mempunyai investasi dalam obligasi yang nilai wajarnya sangat terpengaruh dengan risiko harga pasar. Kelompok Usaha mengelola risiko ini dengan mendiversifikasikan ke beberapa investasi. Dewan Direksi melakukan audit dan menyetujui setiap keputusan investasi jangka pendek.
The Group has investment in bonds which the fair value of these investments are affected by the market price risk. The Group manages this risk through diversification the investments. Board of Directors reviews and approves all short-term investments decision.
Analisa sensitivitas untuk risiko harga
Pada tanggal 31 Desember 2013, jika tingkat harga pasar investasi meningkat/menurun sebesar 10% dengan semua variabel konstan, investasi jangka pendek Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut lebih rendah/tinggi sebesar US$8.538.483.
Sensitivity analysis for price risk
As of December 31, 2013, if the price rates