• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASeT TIDAK LAnCAR

Dalam dokumen Accelerating for The Future Growth (Halaman 103-106)

Non-Current Assets

2018

234.331

2019

236.185 300.000 290.000 280.000 270.000 260.000 250.000 240.000 230.000 220.000 210.000 200.000 190.000 180.000 170.000 160.000 150.000 140.000 130.000 120.000 110.000 100.000 90.000 80.000 70.000 60.000 50.000 40.000 30.000 20.000 10.000 0

ASeT LAnCAR

Aset lancar adalah sumber daya finansial yang diharapkan memiliki tingkat likuiditas tinggi kurang dari 1 (satu) tahun. Saldo aset lancar 2019 adalah Rp230,43 miliar, naik Rp19,93 miliar atau 9,47% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp210,51 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh kenaikan kas dan setara kas, serta uang muka dan beban dibayar dimuka.

Kas dan Setara Kas

Saldo kas dan setara kas 2019 adalah Rp113,93 miliar, naik Rp38,39 miliar atau 50,83% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp75,53 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh menurunnya angka outstanding piutang usaha tahun 2019 sebesar Rp31 miliar apabila dibandingkan dengan tahun 2018 .

Piutang Usaha

Saldo piutang usaha pihak berelasi 2019 adalah Rp45,87 miliar, turun Rp37,21 miliar atau 44,79% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp83,08 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh terbayarnya piutang usaha untuk penjualan bulan November 2019 sedangkan untuk piutang usaha tahun 2018 merupakan outstanding atas piutang bulan November dan Desember 2018 .

ASeT LAnCAR

Aset lancar adalah sumber daya finansial yang diharapkan memiliki tingkat likuiditas tinggi kurang dari 1 (satu) tahun. Saldo aset lancar 2019 adalah Rp230,43 miliar, naik Rp19,93 miliar atau 9,47% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp210,51 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh kenaikan kas dan setara kas, serta uang muka dan beban dibayar dimuka.

Kas dan Setara Kas

Saldo kas dan setara kas 2019 adalah Rp113,93 miliar, naik Rp38,39 miliar atau 50,83% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp75,53 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh menurunnya angka outstanding piutang usaha tahun 2019 sebesar Rp31 miliar apabila dibandingkan dengan tahun 2018 .

Piutang Usaha

Saldo piutang usaha pihak berelasi 2019 adalah Rp45,87 miliar, turun Rp37,21 miliar atau 44,79% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp83,08 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh terbayarnya piutang usaha untuk penjualan bulan November 2019 sedangkan untuk piutang usaha tahun 2018 merupakan outstanding atas piutang bulan November dan Desember 2018 .

Analisa & P

embahasan Manajemen

Manag

ement Discus

sion & Analy

sis

Saldo piutang usaha pihak ketiga 2019 adalah Rp18,18 miliar, naik Rp5,95 miliar atau 48,69% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12,22 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh angka piutang usaha tahun 2019 merupakan penjualan untuk bulan November dan Desember 2019, sedangkan untuk tahun 2018 merupakan penjualan untuk bulan Desember 2018.

Piutang Lain-lain

Saldo piutang lain-lain pihak berelasi 2019 adalah Rp1,26 miliar, turun Rp6,61 miliar atau 83,98% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp7,87 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh adanya perubahan harga gas yang mengakibatkan adanya kelebihan pembayaran ke perusahaan pemasok gas .

Saldo piutang lain-lain pihak ketiga 2019 adalah Rp2,22 miliar, turun Rp2,13 miliar atau 48,97% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp4,34 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh menurunnya angka outstanding piutang atas Pajak Penerangan Jalan Umum ke pelanggan.

Persediaan

Saldo persediaan 2019 adalah Rp20,33 miliar, turun Rp1,77 miliar atau 8,01% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp22,10 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh tercapainya minimum stok persediaan sehingga mengurangi jumlah pembelian persediaan di tahun 2019.

Kas yang Dibatasi Penggunaannya

Saldo kas yang dibatasi penggunaannya 2019 adalah Rp6,40 miliar, naik 100% dari tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh adanya penerbitan bank garansi untuk pengiriman batubara ke PT. Pupuk Kaltim dimana tidak terdapat pada tahun 2018 .

Pajak Dibayar Dimuka

Saldo pajak dibayar dimuka 2019 adalah Rp108,51 juta, naik Rp66,68 juta atau 159,41% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp41,83 juta. Kondisi ini dipicu oleh naiknya nilai PPN masukan tahun 2019 apabila dibandingkan dengan tahun 2018.

Uang Muka dan Beban Dibayar Dimuka

Saldo uang muka dan beban dibayar dimuka 2019

Saldo piutang usaha pihak ketiga 2019 adalah Rp18,18 miliar, naik Rp5,95 miliar atau 48,69% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp12,22 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh angka piutang usaha tahun 2019 merupakan penjualan untuk bulan November dan Desember 2019, sedangkan untuk tahun 2018 merupakan penjualan untuk bulan Desember 2018.

Piutang Lain-lain

Saldo piutang lain-lain pihak berelasi 2019 adalah Rp1,26 miliar, turun Rp6,61 miliar atau 83,98% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp7,87 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh adanya perubahan harga gas yang mengakibatkan adanya kelebihan pembayaran ke perusahaan pemasok gas .

Saldo piutang lain-lain pihak ketiga 2019 adalah Rp2,22 miliar, turun Rp2,13 miliar atau 48,97% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp4,34 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh menurunnya angka outstanding piutang atas Pajak Penerangan Jalan Umum ke pelanggan.

Persediaan

Saldo persediaan 2019 adalah Rp20,33 miliar, turun Rp1,77 miliar atau 8,01% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp22,10 miliar. Kondisi ini terutama dipicu oleh tercapainya minimum stok persediaan sehingga mengurangi jumlah pembelian persediaan di tahun 2019.

Kas yang Dibatasi Penggunaannya

Saldo kas yang dibatasi penggunaannya 2019 adalah Rp6,40 miliar, naik 100% dari tahun sebelumnya. Kondisi ini dipicu oleh adanya penerbitan bank garansi untuk pengiriman batubara ke PT. Pupuk Kaltim dimana tidak terdapat pada tahun 2018 .

Pajak Dibayar Dimuka

Saldo pajak dibayar dimuka 2019 adalah Rp108,51 juta, naik Rp66,68 juta atau 159,41% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp41,83 juta. Kondisi ini dipicu oleh naiknya nilai PPN masukan tahun 2019 apabila dibandingkan dengan tahun 2018.

Uang Muka dan Beban Dibayar Dimuka

Analisa & P

embahasan Manajemen

Manag

ement Discus

sion & Analy

sis

adalah Rp22,14 miliar, naik Rp16,83 miliar atau 317% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,31 miliar. Kondisi ini dipicu oleh kenaikan harga gas bulan Januari dan Februari 2019 yang dicatat sebagai uang muka pembelian sebesar Rp 14 miliar.

ASeT TIDAK LAnCAR

Aset tidak lancar tahun 2019 tercatat Rp236,19 miliar, naik Rp1,85 miliar atau 0,79% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp234,33 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan aset tetap.

Uang Muka

Uang muka – bagian tidak lancar tahun 2019 tercatat turun 100% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp2,76 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh tidak adanya pembayaran uang muka untuk pembelian aset yang lebih dari satu tahun.

Properti Investasi

Properti investasi tahun 2019 tercatat Rp22,13 miliar, turun Rp2,94 miliar atau 11,71% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp25,07 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pencadangan penurunan nilai atas properti investasi berupa tanah km 13 dan 14 dimana tanah tersebut berada dikawasan hutan lindung berdasarkan surat dari Badan Penetapan Kawasan Hutan (BPKH) .

Aset Tetap

Aset tetap tahun 2019 tercatat Rp206,36 miliar, naik Rp15,44 miliar atau 8,09% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp190,92 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan nilai aset mesin pabrik atas kegiatan turn around tahun 2019 dan kenaikan aset dalam pelaksanaan atas proyek yang masih berjalan di tahun 2019.

estimasi Tagihan Pajak

Estimasi tagihan pajak tahun 2019 tercatat Rp2 miliar, turun Rp7,36 miliar atau 78,60% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp9,37 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2017 sebesar Rp 6 miliar yang tidak terjadi di tahun 2018 sehingga terjadi penurunan angka untuk estimasi tagihan pajak tersebut.

adalah Rp22,14 miliar, naik Rp16,83 miliar atau 317% dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp5,31 miliar. Kondisi ini dipicu oleh kenaikan harga gas bulan Januari dan Februari 2019 yang dicatat sebagai uang muka pembelian sebesar Rp 14 miliar.

ASeT TIDAK LAnCAR

Aset tidak lancar tahun 2019 tercatat Rp236,19 miliar, naik Rp1,85 miliar atau 0,79% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp234,33 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan aset tetap.

Uang Muka

Uang muka – bagian tidak lancar tahun 2019 tercatat turun 100% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp2,76 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh tidak adanya pembayaran uang muka untuk pembelian aset yang lebih dari satu tahun.

Properti Investasi

Properti investasi tahun 2019 tercatat Rp22,13 miliar, turun Rp2,94 miliar atau 11,71% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp25,07 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pencadangan penurunan nilai atas properti investasi berupa tanah km 13 dan 14 dimana tanah tersebut berada dikawasan hutan lindung berdasarkan surat dari Badan Penetapan Kawasan Hutan (BPKH) .

Aset Tetap

Aset tetap tahun 2019 tercatat Rp206,36 miliar, naik Rp15,44 miliar atau 8,09% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp190,92 miliar. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya kenaikan nilai aset mesin pabrik atas kegiatan turn around tahun 2019 dan kenaikan aset dalam pelaksanaan atas proyek yang masih berjalan di tahun 2019.

estimasi Tagihan Pajak

Estimasi tagihan pajak tahun 2019 tercatat Rp2 miliar, turun Rp7,36 miliar atau 78,60% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp9,37 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh adanya lebih bayar pajak penghasilan badan tahun 2017 sebesar Rp 6 miliar yang tidak terjadi di tahun 2018 sehingga terjadi penurunan angka untuk estimasi tagihan pajak tersebut.

Analisa & P

embahasan Manajemen

Manag

ement Discus

sion & Analy

sis

Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan tahun 2019 tercatat Rp4,94 miliar, turun Rp753,03 juta atau 13,23% dari tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp5,69 miliar. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pengurangan akibat kerugian fiskal yang tidak dapat dikompensasi.

Aset Takberwujud

Aset takberwujud tahun 2019 tercatat Rp748,89 juta, naik Rp222,87 juta atau 42,37% dari 2018 yang tercatat sebesar Rp526,01 juta. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh pada tahun 2018 nilai aset sistem SAP yang tercatat masih 70% dari keseluruhan nilai proyek sedangkan pada tahun 2019 sudah tercatat sebesar 100% dari nilai proyek..

LIABILITAS

Pada 2019, total liabilitas tercatat Rp87,77 miliar, turun Rp26,85 miliar atau 23,42% dibanding 2018 yang tercatat sebesar Rp114,62 miliar. Komposisi liabilitas 2019 terdiri dari 85,64% liabilitas jangka pendek dan 14,36% liabilitas jangka panjang.

Dalam dokumen Accelerating for The Future Growth (Halaman 103-106)

Dokumen terkait