DALAM EKSEPSI:
1. SITI ASNAH
Hal. 70 dari Hal. 114 Putusan Perkara Nomor 38/G/2016/PTUN.SMD 44. Bukti T-41 Foto copy sesuai dengan aslinya Surat Perintah Tugas
Lanjutan terhadap hasil Pemeriksaan atas dugaan pemalsuan data oleh 7 (tujuh ) orang CPNS guru pada SDN 031 Tenggarong tanggal 08 Maret 2016;
45. Bukti T-42 Foto copy dari foto copy Surat ICI kepada Inspektorat Kab. Kutai Kartanegara Nomor. 001/Investigasi /II/2015 lampiran 1 berkas perihal Indikasi Manipulasi Data CPNS tanggal 18 Pebruari 2015;
46. Bukti T-43 Foto copy dari foto copy Surat ICI kepada Inspektorat Kab. Kutai Kartanegara Nomor.002/Inviestigasi /III/2015 tanggal 02 Maret 2015 perihal Indikasi Manipulasi Data CPNS;
47. Bukti T-44 Foto copy sesuai dengan aslinya Surat Pernyataan Siti Asnah mantan kepala Sekolah SD Negeri 031 Tenggarong;
Menimbang, bahwa selain mengajukan Bukti Surat, untuk memperkuat dalil Gugatan dan Repliknya Penggugat telah mengajukan 2 (dua) orang saksi yaitu:
1. SITI ASNAH
Tempat Tanggal Lahir Tenggarong 9 Maret 1947, Jenis Kelamin Perempuan, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Pensiunan Pegawai Negeri Sipil, Agama Islam, Alamat Jln. KH. Dewantara. Gang I, No. 09, Rt/Rw. 023/-, Des/Kel. Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang
Hal. 71 dari Hal. 114 Putusan Perkara Nomor 38/G/2016/PTUN.SMD dalam persidangan telah memberikan keterangan dibawah sumpah menurut Agama Islam yang pada pokoknya sebagai berkut:
- Bahwa saksi adalah Pensiunan Pegawai Negeri Sipil pada SDN. 031 Triti, Tenggarong sebagai Kepala Sekolah sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 dan sebelunya bertugas sebagai Kepala Sekolah di SDN 031 Sukarame yang sekarang berubah menjadi SDN 09;
- Bahwa sebelum memasuki masa pensiun saksi telah menyelesaikan semua yang menjadi tanggung jawabnya, semua berkas telah ditandatangani;
- Bahwa saksi kenal dengan Penggugat (Rika Hariyati), dia adalah tenaga honorer guru pada sekolah SDN 031 Triti, Loa Ipuh, Tenggarong sejak tahun 2004 secara terus menerus sebagai guru , dan dia diangkat sebagai CPNS pada tahun 2015;
- Bahwa saksi tidak mengumumkan adanya kekurangan tenaga guru mengajar di SDN.031 Triti, Tenggarong, akan tetapi dari Kepala Dinas Pendidikan yang memberitahukan mereka untuk menjadi tenaga honorer guru, dan mereka mengajukan lamaran;
- Bahwa pada waktu melamar sebagai tenaga honorer guru pada SDN 031 Triti, Tenggarong, Penggugat tidak diadakan tes terlebih dahulu hanya berdasarkan Ijazah yang dimiliki saja;
- Bahwa Penggugat bekerja sebagai tenaga honorer guru secara terus menerus dan ada absensi daftar hadirnya yang berbentuk buku yang ditulis sendiri-sendiri dan sekarang disimpan di SDN 031 Triti, Loa Ipuh, Tenggarong; - Bahwa saksi pernah diperiksa oleh Inspektorat Kabupaten Kutai Kartanegara
Hal. 72 dari Hal. 114 Putusan Perkara Nomor 38/G/2016/PTUN.SMD kawan-kawan sebanyak 2 (dua) kali, yang pertama bulan Agustus 2015 dan yang kedua pada bulan Maret 2016;
- Bahwa pada saat pemberkasan persyaratan pengangkatan CPNS telah dilakukan Verifikasi yang dihadiri oleh Dinas Pendidikan dan Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara yang dilakukan di Dinas Pendidikan yang dinyatakan tidak ditemukan kekurangan;
- Bahwa data yang dimanipulasi oleh saksi adalah 1. Rika Hariyati, S.PdI, 2. Ernawati, S. PdI, 3. Tuslam, 4. Murdhani Eka Aspita, SS, Norhidayati,
Juarni, dan Arbainah Ariyani, dan dari ke 7 (tujuh) orang ini salah satu ada hubungan darah dengan saksi yaitu Sdri . Murdhani Eka Aspita, SS anak kandung saksi;
- Bahwa selama saksi menjabat Kepala Sekolah di SDN 031 Triti, Tenggarong dari tahun 2003 sampai dengan 2007 ada SK Pengangkatanya, tetapi sekarang hilang;
- Bahwa sistem pembayaran gaji tenaga honorer guru di SDN 031 Triti, Tenggarong adalah bersumber pendanaan dari iuran wali murid dan ditambah dari dana BOS, yang uangnya dikumpulkan melalui bendahara, setalah terkumpul baru dibagikan kepada tenaga honorer dengan tanda terima; - Bahwa dalam membuat laporan kegiatan guru, tenaga honorer tidak diikut
sertakan di dalam pelaporannya ke Dinas Pendidikan tetapi dilaporkan kepada wali murid, dengan alasan yang memberikan gaji mereka adalah wali murid; - Bahwa tenaga honorer guru tidak dilaporkan ke Dinas Pendidikan karena
dinas pendidikan tidak pernah memintanya dan telah dilaporkan kepada wali murid sebagai yang membayar gaji mereka dan ada tanda terimanya yang disimpan oleh bendahara;
Hal. 73 dari Hal. 114 Putusan Perkara Nomor 38/G/2016/PTUN.SMD 2. SUPRAJITNO
Tempat Tanggal Lahir Lamongan 21 Juli 1967, Jenis Kelamin Laki-laki, Kewarganegaran Indonesia, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, Agama Islam, Alamat Jalan Melak II043/-, Kel/Desa Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, yang dalam persidangan telah memberikan keterangan dibawah sumpah menurut Agama Islam yang pada pokoknya sebagai berikut:
- Bahwa saksi mengetahui yang disengketakan dalam perkara ini yaitu mengenai pemberhentian tidak dengan hormat 7 (tujuh) guru SDN 031 Triti, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong;
- Bahwa saksi adalah bekerja di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kutai Kartanegara, selain itu menjadi Ketua Komite di SDN 031 Triti, Loa Ipuh, Tenggarong sejak tahun 2004 hingga sampai dengan sekarang; - Bahwa pekerjaan Komite adalah mewakili orang tua murid bersama pihak
sekolah untuk membicarakan permasalahan yang menyangkut pendidikan dan lainnya termasuk penggajian guru-guru honorer yang digaji dari iuran orang tua murid yang pada waktu itu belum ada dana BOS dan juga membahas mengenai besarnya biaya untuk perpisahan Kelas 6;
- Bahwa di SDN 031 Triti, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong ada guru honor sebanyak 10 (sepuluh) orang yang digaji dari iuran orang tua wali murid; - Bahwa saksi tidak hafal nama gugu honor di SDN 031, karena bertemunya
hanya kalau ada acara bersalam-salaman pada waktu perpisahan Kelas 6, kalau melihat wajahnya tahu;
- Bahwa pada tahun 2004 yang menjadi Kepala Sekolah di SDN 031 Triti, Loa Ipuh, Tenggarong adalah Ibu Siti Asnah;
Hal. 74 dari Hal. 114 Putusan Perkara Nomor 38/G/2016/PTUN.SMD - Bahwa saksi tidak pernah melihat sruktur organisasi guru di SDN 031, karena
kalau ada pertemuan/rapat langsung ke ruang rapat;
- Bahwa rapat komite di SDN 031 Triti, Loa Ipuh Tenggarong tidak dilaksanakan setiap bulan sekali, tetapi dilaksanakan pada waktu akan ada acara perpisahan Kelas 6 yang membahas masalah iuran untuk biaya perpisahan;
- Bahwa pada tahun 2004 tidak diadakan rapat komite, setelah tahun 2005 baru diadakan rapat komite setiap akan diadakan acara perpisahan dengan Kelas 6; - Bahwa selama saksi menjadi Ketua komite tidak pernah mendapat laporan
tertulis mengenai perubahan jumlah guru honorer, soal pengeluaran uang untuk membayar kegiatan guru honorer;
- Bahwa saksi diangkat menjadi Ketua Komite SDN 031 Triti, Loa Ipuh, Tenggarong oleh orang tua murid yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Legimin;
- Bahwa rapat komite diadakan dalam setahun 2 (dua) kali, yang pertama untuk merencanakan besarnya biaya perpisahan dan berapa yang harus dibebankan kepada setiap orang tua wali murid, dan yang kedua dalam rangka menghadiri acara perpisahan Kelas 6 dalam rangka memberikan sambutan;
- Bahwa pada saat rapat komite sekolah selain dihadiri oleh orangtua wali murid kelas 6, komite juga dihadiri oleh guru, notulen dan Kepala Sekolah;
- Bahwa kegiatan sehari-hari di sekolah saksi tidak tidak mengetahui apa aktivitas Penggugat (Rika Hariyati), saksi hanya mengetahui pada saat rapat dan bersalam-salaman pada saat perpisahan Kelas 6, itupun hanya melihat wajahnya sepintas saja namun nama tidak hafal;
- Bahwa yang saksi ketahui yang menjadi Kepala Sekolah di SDN 031 Triti, Loa Ipuh, Tenggarong dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 adalah Ibu Siti
Hal. 75 dari Hal. 114 Putusan Perkara Nomor 38/G/2016/PTUN.SMD Asnah dan setelah pensium pada tahun 2007 digantikan oleh almarhun Bapak Darjat;
- Bahwa selama saksi menjadi Ketua Komite di SDN 031 Triti Loa Ipuh, Tenggarong tidak pernah membuat kop surat atau stempel komite sekolah;
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil Jawaban dan Dupliknya, selain mengajukan Bukti Surat Tergugat juga telah mengajukan 5 (lima) orang saksi yaitu: