• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Analisa Dalam Perancangan Bandar Udara

Dalam dokumen BAB II KAJIAN PUSTAKA (Halaman 40-45)

2. Exit Taxiway

2.3. TERMINAL BANDARA

2.3.2 Sistem Terminal Penumpang

2.3.3.1 Aspek Analisa Dalam Perancangan Bandar Udara

Perancangan harus mempertimbangkan kombinasi dari seluruh tujuan tersebut dalam mengembangkan kriteria rancangan bagi suatu kompleks terminal penumpang, kriteria itu harus digunakan sebagai ukuran-ukuran daya guna untuk menilai alternatif rancangan tertentu. Untuk mendapatkan nilai-nilai tersebut, harus dibuat rancangan yang terinci, kemudian penganalisa dapat meneruskan untuk menghitung berbagai ukuran dengan menggunakan sejumlah cara analisis.

a. Parameter-parameter permintaan terminal

Penentuan kebutuhan-kebutuhan ruangan di terminal penumpang sangat dipengaruhi oleh tingkat pelayanan yang dikehendaki. Suatu tinjauan terhadap terminal penumpang sehubungan dengan volume penumpang di bandar-bandar

commit to user

KonsepPerancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Radin Inten II Lampung

II - 41 udara yang ada menunjukan adanya perbedaan yang besar dalam ukuran. Meskipun demikian, beberapa petunjuk untuk penentuan kebutuhan ruangan dapat ditetapkan. Tujuan dari petunjuk-petunjuk tersebut adalah untuk memberikan besarnya nilai-nilai secara umum yang dapat diubah tergantung pada ketentuan-ketentuan dari rancangan tertentu.

b. Penentuan pembagi cara dan model jalan masuk

Biasanya, volume kendaraan di darat didapatkan dari proyeksi peramalan penumpang dan pesawat terbang. Volume itu sangat mempengaruhi rancangan fasilitas jalan masuk bebas hambatan, sistem jalan lingkungan dan sirkulasi di dalam daerah bandar udara, kebutuhan pelataran depan untuk mobil-mobil pribadi, bus, taksi, dan mobil sewaan serta pelataran parkir. Survei-survei pada umumnya dilaksanakan untuk menentukan cara jalan masuk bagi penumpang dan tingkat pengisian kendaraan. Apabila survei-survei seperti itu tidak dilaksanakan, sumber-sumber sekunder dapat diselidiki untuk menentukan karakteristik-karakteristik jalan masuk dari penumpang dalam lingkungan bandar udara yang serupa. Parameter-parameter paling penting yang harus didapatkan meliputi volume jam puncak tipikal dari kendaraan yang memasuki dan meninggalkan bandar udara pada hari rencana, fasilitas-fasilitas jalan masuk yang digunakan dan lama penggunaannya, termasuk tempat parkir dan pelataran depan. Harus diperhatikan bahwa jumlah karyawan dan pengunjung sebagaimana halnya dengan penumpang harus dimasukkan dalam penelaahan cara jalan masuk tersebut dan untuk menghubungkan karakteristik-karakteristik puncak dan cara-cara jalan masuk dari setiap kelompok manusia yang menggunakan bandar udara. c. Penetapan jumlah dan tipe penumpang

Jumlah penumpang bisa didapatkan dari peramalan yang pada umumnya dilakukan sehubungan dengan telaah-telaah perencanaan bandar udara. Digunakan dua ukuran jumlah penumpang, yang pertama adalah jumlah penumpang tahunan, yang digunakan untuk penetapan awal dari ukuran gedung terminal. Yang kedua adalah jumlah penumpang per jam yang lebih terinci. Biasanya menggunakan jumlah penumpang pada jam puncak tipikal sebagai jumlah rencana penumpang per jam bagi rancangan terminal penumpang. Angka

commit to user

KonsepPerancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Radin Inten II Lampung

II - 42 ini merupakan indeks rancangan dan biasanya berkisar dari 0,03 sampai 0,05 persen dari jumlah penumpang tahunan.

Pengenalan terhadap tipe penumpang adalah perlu karena tipe penumpang yang berbeda menimbulkan permintaan yang berbeda pula pada berbagai bagian bandar udara. Tipe penumpang secara garis besar dapat digolongkan ke dalam penumpang-penumpang dalam negeri dan luar negeri dan kemudian digolongkan ke dalam penumpang transit, transfer, langsung, yang naik ke pesawat dan yang baru turun dari pesawat. Berbagai pengelompokan penumpang tersebut dibuat berdasarkan fasilitas-fasilitas di dalam terminal yang pada umumnya digunakan oleh setiap tipe penumpang. Data historis dan peramalan-peramalan mengenai pembagian jumlah total yang disusun dari setiap tipe penumpang yang berbeda adalah berguna dalam mendapatkan perkiraan parameter-parameter yang dibutuhkan untuk rancangan dari berbagai fasilitas.

d. Penetapan permintaan komponen penumpang dan jalan masuk

Hal ini dilakukan dengan membandingkan tipe-tipe penumpang dan kendaraan dengan fasilitas-fasilitas yang ada didalam daerah terminal. Tabulasi seperti yang diperlihatkan dalam Tabel II.1 akan sangat membantu. Tabel ini memperlihatkan tipe penumpang yang menggunakan setiap fasilitas. Dengan menyatakan volume dari setiap tipe penumpang yang dihubungkan dengan fasilitas yang ada, adalah mungkin untuk menghitung beban total pada setiap fasilitas. Hal ini dilakukan dengan menjumlahkan pada baris fasilitas yang dimasukan ke dalam tabel.

Fasilitas ( j ) Penumpang tipe i, kedatangan Penumpang tipe i, keberangkatan Dalam negeri tidak ada koper, dikendar ai sendiri* Dalam negeri ada koper, memakai supir Luar negeri ada koper, memakai supir Dalam negeri ada koper, memakai supir Dalam negeri tidak ada koper, dikendar ai sendiri Luar negeri ada koper, dikendar ai sendiri Jum-lah total v Pelataran, kedatangan - Vij# Vij - - - Pelataran, keberangkatan - - - Vij - Vij

Ruang tunggu dalam negeri - Vij - Vij Vij -

Ruang tunggu luar negeri - - - - - Vij

Tabel II.14 Penentuan permintaan bagi berbagai tipe fasilitas penumpang

commit to user

KonsepPerancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Radin Inten II Lampung

II - 43

Tempat penjualan tiket - - - Vij - -

Pemrosesan (assembly) - - - Vij - Vij Lapor masuk - - - Vij Vij Vij Pengawasan keamanan - - - Vij Vij Vij Pabean, kesehatan - - Vij - - - Imigrasi - - Vij - - Vij Pengambilan bagasi - Vij Vij - - -

* Supir pribadi : penumpang yang sedangmengemudikan mobil dari dan ke bandara # Penumpang pribadi : penumpang yang mengemudikan ke dan dari bandara Vij : Jumlah penumpang = rencana tipe i yang menggunakan fasilitas tipe j

e. Penetapan permintaan komponen penumpang dan jalan masuk

Fasilitas terminal bandar udara dapat digolongkan menurut karakteristik-karakteristik utamanya sehubungan dengan peranan fungsionalnya. Secara umum, bandar-bandar udara dapat digolongkan sebagai stasiun asal dan tujuan, stasiun transfer atau stasiun langsung, dan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk setiap terusan adalah berbeda, baik dalam besar maupun konfigurasinya.

Suatu stasiun asal dan tujuan memroses penumpang dalam jumlah besar yang memulai atau mengakhiri perjalanan udara di bandar udara tersebut. Di stasiun asal dan tujuan seperti itu, jumlah penumpang dapat mencapai 70 sampai 90 persen dari jumlah penumpang total. Stasiun-stasiun seperti itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang relatif tinggi untuk pelataran depan. Fasilitas tiket dan bagasi dan pelataran parkir. Data tipikal menunjukan bahwa gerakan pesawat per jam pintu per gate adalah berkisar antara 0,9 sampai 1,1.

Suatu stasiun transfer, sebaliknya, mempunyai presentase yang tinggi dari jumlah penumpang totalnya yang menghubungkan antara penerbangan-penerbangan kedatangan dan keberangkatan. Stasiun-stasiun itu memroses penumpang yang pindah penerbangan dan lebih sedikit membutuhkan pengembangan fasilitas jalan masuk darat. Ruangan untuk penjualan tiket dan pengambilan bagasi biasanya lebih kecil dibandingkan dengan stasiun asal. Meskipun demikian, fasilitas-fasilitas bagasi antar pesawat dari perusahaan yang sama atau berbeda (intaline and interline baggage) biasanya lebih besar.

Dalam perencanaan letak (gate) harus berdekatan satu sama lain untuk mengurangi arus terminal pusat dan waktu untuk pemindahan. Data menunjukan

commit to user

KonsepPerancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Radin Inten II Lampung

II - 44 bahwa bandar-bandar udara seperti itu mempunyai kegiatan pesawat sebesar 1,3 sampai 1,5 pesawat perpintu (gate) per jam pada periode-periode puncak.

Stasiun langsung menggabungkan presentasi yang tinggi dari penumpang asal dengan presentase yang rendah dari penerbangan asal. Di stasiun-stasiun itu presentase penumpang yang tetap tinggal dipesawat adalah besar. Waktu darat pesawat adalah kecil, rata-rata antara 1,6 dan 2,0 gerakan pesawat per jam per pintu pada periode-periode puncak. Ruang tunggu keberangkatan di stasiun ini tidaklah besar dan pelataran depan tempat penjualan tiket dan fasilitas bagasi, adalah lebih kecil dibandingkan dengan stasiun asal.

f. Penetapan permintaan komponen penumpang dan jalan masuk

Sangat penting untuk menghitung secara pendekatan ukuran keseluruhan suatu fasilitas terminal sebelum membuat perhitungan yang lebih terinci untuk kebutuhan-kebutuhan ruangan tertentu. Perhitungan-perhitungan tersebut memungkinkan perencana untuk menetapkan secara garis besar ruangan lingkup proyek berdasarkan keterangan yang memberi ringkasan ruangan yang disediakan di fasilitas-fasilitas lainnya yang sudah ada. FAA ( Federal Aviation Administation ) telah menyatakan bahwa kebutuhan ruangan terminal kotor sebesar 0,08 sampai 0,12 kaki2 perpenumpang yang naik ke pesawat tahunan adalah wajar. Perhitungan yang lain didapat dengan menggunakan rasio sebesar 150 kaki2 per penumpang jam rencana. Perhitungan jumlah penumpang pada jam puncak, operasi pesawat pada jam puncak dan posisi (gate) juga didapat berdasarkan jumlah penumpang yang naik kepesawat tahunan dengan prosedur yang serupa seperti terlihat pada Gambar II.1. Prosedur lainnya memberikan petunjuk perhitungan untuk ruangan terminal total seperti terlihat pada Gambar II.2. perkiraan alokasi ruangan diantara berbagai tujuan dalam suatu gedung terminal juga berguna bagi perencanaan awal. FAA menyatakan bahwa kurang lebih 55 persen ruangan terminal dapat disewakan dan 45 persen tidak dapat disewakan. Suatu perincian pendekatan dari alokasi – alokasi ruangan tersebut diberikan sebesar 38 persen untuk operasi-operasi perusahaan penerbangan, 17 persen untuk konsesi dan administrasi, toko, terowongan, dan tangga. Penentuan akhir dari alokasi ruangan sebenarnya didapat melalui analisis yang terinci dan

commit to user

KonsepPerancangan dan Pengembangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Radin Inten II Lampung

II - 45 bagian-bagian sistem setelah hasil perencanaan dari pemrograman ruangan melalui setiap tahap berikutnya dalam proses tersebut.

Dalam dokumen BAB II KAJIAN PUSTAKA (Halaman 40-45)

Dokumen terkait