• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis finansial terhadap suatu usaha berkaitan dengan keputusan pengalokasian sumberdaya yang langka kedalam suatu peluang investasi yang ada sehingga dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Analisis finansial dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi usaha, menghindari pemborosan sumber daya dan mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga dapat memilih alternatif usaha yang paling menguntungkan.

PT Aneka Tirta Surya merupakan suatu usaha perdagangan yang menggunakan sumber daya modal dalam menjalankan usahanya sehingga memerlukan perhitungan yang tepat dalam penggunaan sumber daya yang ada. Analisis kelayakan finansial ini ditujukan untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha perusahan Aneka Tirta Surya yang telah dijalankan. Kriteria kelayakan yang digunakan dalam analisis ini yaitu NPV, Net B/C, IRR dan Payback Periode.

6.1 Arus Tunai (Cash Flow)

Arus tunai ( cash flow) PT Aneka Tirta Surya terdiri dari komponen arus manfaat sebagai arus masuk kas (inflow) dan arus biaya sebagai arus keluar kas (outflow). Manfaat dan biaya yang bersifat tangible. Arus tunai yang diperhitungkan dalan analisis ini dimulai dari tahun ke-nol sebagai tahun saat perusahaan belum memulai produksi dan hanya mengeluarkan biaya investasi. Umur proyek yang digunakan dalam analisis ini adalah selama 5 tahun. Hal

tersebut berdasarkan umur ekonomis bak penampung yang merupakan asset yang paling penting dalam proses produksi pemeliharaan terumbu karang di perusahaan ini.

Analisis finansial pada usaha ini menggunakan asumsi bahwa semua manfaat dan biaya yang terjadi pada tahun pertama adalah sama sampai dengan tahun ke-lima. Tingkat diskonto (discount rate) yang digunakan adalah sebesar 11 persen yang merupakan tingkat suku bunga deposito berjangka rata-rata bank umum periode Oktober 2007 – September 2008 yang disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Rata-Rata Bank Umum

Periode Oktober 2007- September 2008

No Bulan Suku Bunga (%)

1 Okt-07 7,70 2 Nop-07 7,95 3 Des-07 8,25 4 Jan-08 8,49 5 Feb-08 9,51 6 Mar-08 10,00 7 Apr-08 11,00 8 Mei-08 12,25 9 Jun-08 12,75 10 Jul-08 12,75 11 Agust-08 12,75 12 Sep-08 12,75 Rata-rata 10,51 Sumber : www.bi.go.id

6.1.1 Arus Manfaat (Inflow)

Arus manfaat dari PT Aneka Tirta Surya terdiri dari nilai penjualan total yaitu penjualan dari komoditas invertebrata yaitu terumbu karang maupun hewan lainnya sebagai hasil sampingan. Selain itu di dalam arus manfaat terdapat pinjaman yang diperoleh dari bank.

a. Nilai Penjualan Total

Nilai penjualan total perusahaan terumbu karang PT Aneka Tirta Surya berasal dari penjualan terumbu karang yang diproduksi yaitu dimulai dari proses perawatan hingga pengiriman komoditas ke negara tujuan. Nilai penjualan total tahun pertama yaitu hasil perkalian antara jumlah produk yang dihasilkan dengan harga jualnya. Nilai total tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 berbeda sesuai dengan order yang dibutuhkan importir dan stock list yang ada di perusahaan. Sebagian besar komoditas tergantung dari kondisi geo-kelautan yang tidak menentu yang mengakibatkan gelombang pasang di laut. Nilai penjualan diasumsikan berbeda dari tahun pertama proyek sampai akhir proyek.

Tabel 7. Perubahan Harga Input dan Output Selama 5 Tahun (2002-2006)

Tahun Harga Input (Rp)/ pieces Harga Output (US$) /pieces

2002 7500 35

2003 7500 35

2004 8000 40

2005 8500 45

2006 8500 45

Sumber : PT Aneka Tirta Surya (2008)

Rata-rata jumlah produksi terumbu karang sebesar 15-20 pieces per hari dengan harga beli dari pemasok sebesar Rp 10.000,00 / pieces tergantung ketersediaan barang tersebut di pemasok. PT Aneka Tirta Surya menjual komoditas terumbu karang sebesar 40 US$ - 60 US $ kepada importir. Rata-rata penjualan produk sebsar 50 US $ / pieces. Proyeksi penjualan total PT Aneka Tirta Surya dalam satu tahun yang diasumsikan 365 hari disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Proyeksi Penjualan Total PT Aneka Tirta Surya No. Jenis Komoditas

Jumlah

Produksi Harga Per Nilai Pertahun

per Hari (pcs) Satuan (Rp) (Rp)

1 Terumbu Karang 15 450000 2268000000

2 Invertebrata Lain 7 270000 635040000

Total Penjualan 2903040000

Sumber : PT Aneka Tirta Surya (Data Diolah), Tahun 2008

b. Pinjaman Bank

Modal usaha yang digunakan PT Aneka Tirta Surya adalah modal sendiri serta pinjaman dari bank. Pemilik meminjam modal usaha kepada Bank BRI ,Jakarta. Pinjaman modal yang diberikan pihak bank adalah sebesar Rp 300 juta yang harus dilunasi selama 5 tahun dengan bunga sebesar 15 persen dan pelunasannya dilakukan melalui cicilan per tahun sebanyak Rp 58 juta

6.1.2 Arus Biaya (Outflow)

Arus biaya dari perusahaan PT Aneka Tirta Surya terdiri dari investasi yang dikeluarkan sebelum memulai suatu usaha . Jumlah biaya investasi yang dikeluarkan pemilik yaitu sebesar Rp 1,8 milyar. Biaya investasi ini terdiri dari biaya mendirikan bangunan senilai Rp 1 milyar , selanjutnya perusahaan ini membeli dua kendaraan mobil senilai Rp 400 juta dan 2 motor serta 1 truk masing-masing senilai Rp 10 juta dan Rp 130 juta.

PT ATS mengeluarkan biaya reinvestasi untuk asset yang umurnya kurang dari umur proyek yaitu selama 5 tahun. Untuk semua asset yang berunur ekonomis hanya satu tahun, maka reinvestasi asset tersebut dilakukan setiap tahun. Sedangkan asset perusahaan yang berumur ekonomis selama lima tahun maka reinvestasi dilakukan pada tahun ke-lima.

2. Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan setiap tahun selama PT Aneka Tirta Surya beroperasi. Adapun yang termasuk kedalam biaya operasional perusahaan ini yaitu biaya pembelian bahan baku utama, bahan pembantu, biaya gaji dan upah, biaya listrik dan air, biaya telepon, biaya perawatan mesin, biaya insentif tenaga kerja, biaya administrasi, biaya sewa lahan, pelunasan pinjaman dan bunga, dan biaya lain-lain.

Pembelian bahan baku terumbu karang yang diterima dari pemasok sebesar 6720 pieces / tahun dengan harga senilai Rp 100.000,00 / pieces atau sekitar 10 US $ / pieces. Pembelian bahan pembantu seperti obat-obatan salahsatunya karbonat. Bahan tersebut penting saat proses pengiriman terumbu karang ke luar negeri dalam waktu lama. Rincian biaya operasional dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Biaya Operasional Rata-rata pertahun PT Aneka Tirta Surya

No Uraian Nilai (Rp) (juta)

1 Bahan baku 604,8

2 Bahan Pembantu

- obat-obatan 5

- karet 0,1

- plastik 0.5

3 Gaji/ Upah Tenaga Kerja 225,6

4 Biaya Listrik dan Air 24

5 Biaya telepon 18

6 Biaya Perawatan Mesin 24

7 Biaya Transportasi 25

8 Biaya Insentif Tenaga Kerja 33,6

9 Biaya Administrasi 36

10 Biaya Sewa Lahan 45

11 Pembelian Air Laut 100

12 Pelunasan Pinjaman dan Bunga 58

13 Biaya lain-lain 6

Total Biaya Operasional 1610

Pada Tabel 9. dapat ditunjukkan bahwa biaya pembelian bahan baku merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaan yaitu mencapai nilai Rp 604 juta tahun dari total biaya opearsional perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bahan baku utama terumbu karang sangat penting karena masih tingginya permintaan bunga karang, baik dari domestik maupun non domestik. Bahan pembantun lainnya seperti karet dan plastik merupakan bahan untuk mengikat dan membungkus dengan lapisan plastik. Jumlah lapisan laret sebanyak 3 lembar. Hal ini dilakukan agar plastik tidak bocor karena bahan terumbu karang yang tajam.

Biaya operasional lainnya yaitu biaya gaji dan upah karyawan perusahaan. Sebanyak 16 karyawan yang terdiri dari karyawan 12 karyawan berpendidikan tinggi serta 4 karyawan berpendidikan menengah. Gaji yang diberikan berbeda-beda tergantung skill yang dimiliki serta posisi diperusahaan. Rata-rata gaji untuk karyawa biasa berkisar Rp 900.000,00 – Rp 1.000.000,00 / bulan. Gaji yang diberikan untuk karyawan dalam berkisar Rp 1,6 juta – Rp 2 juta / bulan.

Biaya transportasi digunakan untuk mengirim komoditas ke luar negeri melalui transportasi udara. Biaya yang dikeluarkan meliputi pengeluaran pembelian bahan bakar bensin dan transportasi jalan tol sebesar Rp 25 juta / tahun. Biaya insentif bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Pelunasan pinjaman dan bunga bank dihitung berdasarkan pinjaman bank sebesar Rp 300juta yang harus dilunasi selama satu tahun dengan bunga 15 persen per tahun. Berdasarkan perhitungan, maka dalam satu tahun perusahaan melunasi pinjaman dan bunga sebesar Rp 58.080.588,00/ tahun selama lima tahun. Selain itu juga terdapat biaya administrasi, biaya sewa lahan dan biaya lain-lain (pungutan liar di

kargo bandara) serta tarif pengangkutan sampah maupun tarif keamanan lingkungan perusahaan.

6.2 Analisis Kriteria Kelayakan Finansial

Analisis kriteria kelayakan finansial digunakan untuk menilai kelayakan usaha ekspor terumbu karang ini. Dalam penelitian ini digunakan beberapa kriteria kelayakan usaha yaitu NPV, Net B/C, IRR dan discounted payback periode. Tingkat diskonto yang digunakan yaitu sebesar 11 persen yang merupakan tingkat suku bunga deposito berjangka rata-rata bank umum.

Perhitungan kelayakan usaha pada PT Aneka Tirta Surya yaitu dengan menggunakan data manfaat bersih (net benefit) yang diperoleh dari selisih manfaat dan biaya setiap tahun serta dikurangi pajak berdasarkan tarif pajak yang ditentukan di dalam peraturan pemerintah. Tarif pajak wajib kepada bentuk usaha dalam negeri dan bentuk usaha tetap dengan manfaat bersih diatas 100 juta dikenakan tarif pajak 30% (UU RI No.17 Tahun 2000 Tentang Perubahan Ketiga Atas UU No.17 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan dalam Suherliyanti, 2003.)

Data manfaat bersih yang diperoleh kemudian didiskonto dengan tingkat diskonto tertentu untuk melihat nilai sekarang (present value) dari manfaat bersih tersebut, kemudian dilakukan perhitungan NPV, Net B/C, IRR serta discounted payback periode analisis kelayakan finansial dilakukan dengan menggunakan tingkat suku bunga 11 persen yang merupakan tingkat suku bunga deposito berjangka rata-rata bank umum. Arus tunai (cashflow) PT Aneka Tirta Surya dengan tingkat diskonto 11 persen dapat dilihat pada Lampiran 4.

Berdasarkan cashflow tersebut, dapat dianalisis kelayakan finansial berdasarkan kriteria NPV, Net B/C, IRR serta discounted payback periode.

Tabel 10. Hasil Analisis Kelayakan Usaha PT Aneka Tirta Surya pada Tingkat Diskonto 11 Persen

Nilai Investasi (Rp) NPV (Rp) Net B/C IRR (%) Payback Periode 1,8 milyar 1 milyar 1,72 36,98 2 tahun 5 bulan

Dari hasil perhitungan analisis kelayakan finansial PT Aneka Tirta Surya pada tingkat diskonto 11 persen diperoleh nilai NPV sebesar Rp 1 milyar atau lebih besar daripada nol. Hal ini berarti bahwa usaha perdagangan ekspor terumbu karang PT Aneka Tirta Surya adalah layak untuk dilaksanakan karena akan memberikan keuntungan dengan nilai sekarang (present value) selama umur proyek yaitu selama lima tahun.

Nilai Net B/C yang dihasilkan pada tingkat diskonto 11 persen yaitu sebesar 1,72. Nilai tersebut menunjukkan bahwa setiap nilai pengeluaran biaya sebesar Rp 1,00 akan menghasilkan manfaat sebesar 1,72. Selain itu, dapat disebutkan bahwa pendapatan bersih yang diperoleh adalah sebesar 1,72 kali dari biaya yang dikeluarkan. Nilai Net B/C yang lebih besar dari satu menunjukkan bahwa usaha ekspor terumbu karang PT Aneka Tirta Surya layak untuk dilaksanakan.

Hasil analisis tersebut juga menunjukkan bahwa nilai IRR yang diperoleh yaitu sebesar 36,98 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa akan lebih menguntungkan bagi perusahaan jika modal yang dimiliki digunakan untuk investasi terhadap penjualan bunga karang dibandingkan apabila modal tersebut

didepositokan ke bank yang hanya memiliki tingkat suku bunga sebesar 11 persen.

Hasil analisis tingkat pengembalian investasi (payback periode) yang berdasarkan nilai sekarang dengan tingkat diskonto 11 persen memperlihatkan bahwa untuk memperoleh kembali nilai investasi yang telah ditanamkan, maka diperlukan waktu selama 2 tahun 5 bulan. Hal ini berarti bahwa usaha ini dapat dilaksanakan karena memenuhi kriteria kelayakan. Dari hasil analisis finansial yang menggunakan 4 kriteria kelayakan usaha, dapat disimpulkan bahwa perusahaan ekspor bunga karang PT Aneka Tirta Surya layak untuk dijalankan.

6.3 Analisis Sensitivitas

Hasil kelayakan finansial menunjukkan bahwa usaha ekspor terumbu karang PT Aneka Tirta Surya layak untuk dilaksanakan berdasarkan beberapa kriteria investasi. Keadaan tersebut terjadi apabila tidak terdapat perubahan-perubahan baik arus manfaat maupun pada arus biaya. Untuk melihat kembali hasil analisis kelayakan usaha ini apabila terjadi perubahan-perubahan dalam perhitungannya, maka dilakukan analisis sensitivitas terhadap arus manfaat dan biaya.

Penelitian ini menganalisis kelayakan usaha melalui kriteria kelayakan usaha apabila terjadi perubahan pada manfaat dan biaya. Beberapa asumsi yang digunakan di dalam analisis ini adalah :

1. Peningkatan harga beli bunga karang dari pemasok, yaitu berdasarkan biaya yang merupakan komponen terbesar dari total biaya operasional perusahaan.

2. Penurunan harga penjualan bunga karang, yaitu akibat dampak krisis moneter di Amerika, memppengaruhi kemampuan daya beli masyarakat dunia khususnya negara-negara importir bunga karang.

3. Semua manfaat dan biaya selain harga bahan baku dan volume penjualan diasumsikan konstan (cateris paribus).

Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui seberapa besar perubahan pada harga beli dan volume penjualan yang akan menghasilkan keuntungan normal. Mencari nilai pengganti dilakukan dengan menguji secara coba-coba sampai seberapa persen perubahan harga beli dan volume penjualan dapat terjadi yang masih memenuhi kriteria minimum kelayakan investasi.

Pada Tabel 10. ditunjukkan bahwa secara finansial pada tingkat diskonto 11 persen usaha ekspor terumbu karang PT Aneka Tirta Surya akan memperoleh keuntungan normal jika harga bahan baku naik maksimal sebesar 25 persen dan volume penjualan turun maksimal sebesar 20 persen.

Tabel 11. Analisis Usaha dan Sensitivitas

Perubahan Harga (%) Kriteria Investasi

Bahan Baku Penjualan IRR NPV Net B/C Payback Periode

0 0 36% 1 milyar 1,72 2 tahun 5 bulan

+25% 0 14% 408 juta 1,27 3 tahun 3 bulan 0 -20% 18% 338 juta 1,22 3 tahun 4 bulan +15% -30% 15% 127 juta 1,08 3 tahun 9 bulan

Tabel di atas menunjukkan nilai-nilai kriteria investasi yang tidak layak lagi akibat adanya perubahan-perubahan pada masing-masing harga bahan baku. Hasil analisis sensitivitas manunjukkan bahwa NPV maksimal diperoleh pada kenaikan harga bahan baku sebesar 25 persen. Hal ini mengandung arti kenaikan yang masih ditoleransi oleh kelayakan usaha adalah lebih kecil dari 25 persen.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis kelayakan finansial usaha ekspor terumbu karang PT Aneka Tirta Surya pada tingkat diskonto 11% diperoleh NPV sebesar Rp 1 milyar; IRR sebesar 36,89 persen ; Net B/C 1,72 sebesar dan discounted payback periode selama 2 tahun 5 bulan, dengan demikian usaha tersebut layak untuk dilaksanakan.

Selain itu, dari hasil analisis sensitivitas diketahui bahwa kenaikan harga bahan baku dan penurunan harga penjualan sensitif terhadap perubahan. Hal ini menunjukkan resiko yang besar terhadap usaha ekspor bunga karang dan invertebrata oleh PT Aneka Tirta Surya dalam menjalankan usahanya.

Dokumen terkait