• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. Metode Penelitian

3.5. Aspek Non Finansial

Selain aspek finansial, kriteria dari studi kelayak usaha adalah aspek non finansial. Aspek non finansial terdiri dari:

1. Aspek Pasar 2. Aspek Teknis 3. Aspek Manajemen 4. Aspek Sumber Daya 5. Aspek Lingkungan Hidup

3.5.1.Studi Kelayakan Aspek Pasar dan Pemasaran 3.5.2.

Menurut Husein Umar, aspek pemasaran bertujuan untuk mengetahui berapa luas pasar, pertumbuhan, permintaan, market share dari produk bersangkutan, kondisi persaingan antar produsen dan siklus hidup produk. Aspek pasar berkaitan dengan pemasaran yaitu kegiatan yang bertujuan menjual barang atau jasa yang diproduksi ke pasar. Aspek pemasaran bertanggung jawab dalam menentukan ciri-ciri pasar yang akan dipilih. Analisis kelayakan dari aspek ini yang utama adalah dalam hal:

1. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya. 2. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal

sikap, perilaku, serta kepuasan mereka atas produk.

3. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.

3.5.2.1. Pasar

Menurut Stanton, pasar adalah sekumpulan orang-orang yang memiliki keinginan untuk puas, memiliki uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakan uangnya. Faktor-faktor yang dapat menunjang terbentuknya pasar adalah sekumpulan orang dengan segala keinginannya, daya beli, serta tingkah laku dalam pembeliannya.

3.5.1.2. Permintaan

Permintaan dapat diartikan jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang mempunyai kemampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Permintaan di bagi menjadi dua yaitu:

1. Permintaan Efektif

Permintaan efektif adalah permintaan yang didukung oleh kekuatan tenaga pembeli.

2. Permintaan Potensial

Permintaan yang didasarkan pada kebutuhan konsumen saja.

Hukum permintaan menyatakan semakin rendah harga dari suatu barang, maka semakin banyak permintaan terhadap barang tersebut; sebaliknya semakin tinggi harga barang, maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.

3.5.1.3. Penawaran

Penawaran adalah berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Penawaran

juga diartikan sebagai jumlah komoditi yang akan dijual oleh perusahaan. Hukum penawaran adalah semakin tinggi harga suatu barang, maka akan semakin tinggi jumlah barang yang ditawarkan; semakin rendah harga suatu barang , maka akan semakin rendah jumlah barang yang ditawarkan.

3.5.1.4. Bentuk Pasar

Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen dan konsumen. Dari sisi penjual pasar dapat dibedakan menjadi:

1. Pasar Persaingan Sempurna.

Persaingan sempurna dapat diartikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

2. Pasar Monopoli.

Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja, dan produsen ini menghasilkan barang yang unik yang tidak mempunyai barang pengganti atau subtitusi.

3. Pasar Oligopoli

Oligopoli dibagi menjadi dua yaitu oligopoli dimana para produsen bersepakat untuk melakukan tindakan bersama dalam menentukan harga dan tingkat produksi dan yang kedua adalah pasar oligopoli yang tidak melakukan kesepakatan.

4. Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak.

Dilihat dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan sebagai berikut:

1. Pasar Konsumen.

Pasar ini merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi (tidak untuk dibisniskan). 2. Pasar Industri.

Pasar ini adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang atau jasa lain, baik untuk dijual maupun disewakan.

3. Pasar Penjual Kembali.

Suatu pasar yang terdiri dari perorangan atau organisasi yang biasa disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer, distributor, grosir, dan agen

4. Pasar Pemerintah

Pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas-tugas pemerintah.

3.5.1.5. Pemasaran

Menurut Stanton (1995) pemasaran meliputi keseluruhan sistem yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik yang aktual ataupun yang potensial.

3.5.1.6. Segmentasi Pasar

Pasar terdiri dari banyak sekali konsumen dengan keinginan yang berbeda-beda maka dari itu harus ditentukan segmentasi pasar. Segmentasi dapat diidentifikasi melalui beberapa aspek sebagai berikut:

1. Aspek geografis seperti: bangsa, negara, propinsi, dan kabupaten.

2. Aspek demografis: usia, jenis kelamin dan pendapatan.

3. Aspek psikografis seperti: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

3.5.1.7. Posisi dan Sasaran Pasar

Tiga faktor yang mempengaruhi penetapan pasar sasaran adalah:

1. Ukuran dan pertumbuhan segmen. 2. Kemenarikan struktural segmen. 3. Sasaran dan sumber daya.

3.5.1.8. Perilaku dan Kepuasan Konsumen

Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (FX.Budiyanto).

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja yang dipikirkan dengan kinerja yang dihasilkan. Jika kinerja berada dibawah harapan maka pelanggan tidak puas namun jika kinerja berada diatas yang diharapkan maka konsumen dikatakan puas.

3.5.1.9. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar yang menjadi sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari 4P yaitu product (produk), price (harga), place (tempat), promotion (promosi).

3.6. Aspek Teknik dan Teknologi

Studi pada aspek ini adalah untuk memberikan gambaran apakah secara teknis dan pilihan teknologi, usaha tersebut dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat

pembangunan proyek atau operasional secara rutin. Pokok bahasan dari studi ini adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan strategi produksi.

2. Pemilihan dan perencanaan produk. 3. Rencana kualitas.

4. Pemilihan teknologi.

5. Rencana kapasitas produksi. 6. Perencanaan letak pabrik. 7. Perencanaan tata letak.

8. Perencanaan jumlah produksi. 9. Manajemen persediaan. 10.Pengawasan kualitas produk.

3.7. Aspek Manajemen

Studi ini bertujuan untuk mengetahui layak atau tidak suatu perusahaan dalam membangun proyek bisnis dan mengimplementasikan bisnis secara rutin dilihat dari aspek manajemen. Komponen yang akan dikaji adalah sebagai berikut:

1. Pembangunan Bisnis

1) Perencanaan kegiatan, waktu, SDM, keuangan, dan produk.

2) Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk, dan prestasi organisasi. 3) Penggerakkan, termasuk kepemimpinan.

4) Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif. 2. Implementasi Bisnis

2) Perencanaan, termasuk perihal kegiatan, waktu, SDM, keuangan, dan produk.

3) Pengorganisasian, termasuk struktur, bentuk, dan prestasi organisasi. 4) Penggerakkan, termasuk kepemimpinan.

5) Pengendalian, termasuk penentuan sistem pengendalian yang efektif.

3.8. Analisis Kelayakan Sumber Daya Manusia

Aspek ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam pembangunan dan implementasi bisnis layak atau tidak layak dilihat dari ketersediaan sumber daya manusianya. Komponen yang akan dianalisis adalah:

3. Rekrutment dan seleksi. 4. Produktivitas.

5. Pelatihan dan pengembangan. 6. Kompensasi.

7. Kesehatan dan keselamatan kerja. 8. Pemberhentian

3.9. Analisis Dampak Usaha

Analisis ini menjelaskan tentang rencana perusahaan dalam menjaga lingkungan sekitar agar tidak rusak karena proses produksi dari bisnis tersebut. Bisnis ini dapat dikatakan layak apabila proses produksi ramah lingkungan, tidak menimbulkan pencemaran baik udara, air, tanah dan suara.

Dokumen terkait