• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aspek Finansial

Dalam dokumen Rencana Bisnis Industri Manisan Stroberi (Halaman 108-167)

xii DAFTAR LAMPIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

3. Memperluas ke pasar luar neger

2.3 Studi Kelayakan Bisnis

2.3.5 Aspek Finansial

Aspek ekonomi dan keuangan merupakan aspek yang menentukan kelayakan usaha dilihat dari segi ekonomi dan keuangan. Jika sebuah gagasan usaha yang direncanakan telah layak dilihat dari aspek pemasaran dan teknis produksi, langkah selanjutnya adalah mengadakan penilaian dari aspek ekonomi dan keuangan. Pembahasan yang dilakukan menyangkut dengan biaya investasi, modal kerja, biaya operasi dan pemeliharaan, sumber pembiayaan, perhitungan pendapatan yang mungkin diterima, serta perhitungan kriteria invetasi. Selain itu, dalam aspek ini juga dibahas mengenai proyeksi laba/rugi yang bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan dari usaha yang akan dilaksanakan (Ibrahim,2003).

Sedangkan Umar (2005) juga menambahkan bahwa bisnis dikatakan sehat apabila dapat memberikan keuntungan yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya. Dalam aspek

20

ini juga dapat ditentukan struktur pembiayaan bagaimana yang paling menguntungkan dengan menentukan berapa dana yang harus disiapkan lewat pinjaman dari pihak lain dan berapa dana dari modal sendiri. Evaluasi aspek finansial dilakukan untuk memperkirakan jumlah dana yang diperlukan. Selain itu, juga dipelajari struktur pembiayaan serta sumber dana yang menguntungkan (Djamin, 1993).

Menurut Solihin (2007), walaupun keduanya memang mempunyai kesamaan, yaitu sama- sama membahas aspek pemasaran, teknik produksi, manajemen dan keuangan, namun Rencana Bisnis dan Studi Kelauyakan Bisnis merupakan dua hal yang berbeda. Pemanfaatan Studi Kelayakan Bisnis dan Proposal Bisnis umumnya sama, yaitu untuk membantu dalam menganalisis keputusan bisnis dimana keduanya sama-sama menggunakan data historis. Namun data yang digunakan pada Studi Kelayakan Bisnis dapat diambil dari perusahaan lain yang sejenis dengan objek studi (data eksternal) sedangkan Business Plan (Proposal Bisnis) harus menggunakan data historis internal perusahaan sendiri.

Studi kelayakan bisnis didesain untuk menyediakan gambaran ringkas tentang persoalan pokok yang berhubungan dengan gagasan bisnis. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi apakah suatu gagasan bisnis dapat dikatakan layak atau tidak masuk dalam marketplace. Dengan kata lain, Studi Kelayakan Bisnis menentukan bagaimana menuangkan gagasan bisnis ke dalam statement

(pernyataan tertulis). Analisis Studi Kelayakan Bisnis menyediakan banyak informasi penting untuk membuat Business Plan (Proposal Bisnis). Sebagai contoh, analisis pasar dalam Studi Kelayakan Bisnis merupakan data penting dalam menentukan proyeksi karena digunakan sebagai dasar untuk menentukan seggemn pasar dan Rencana Bisnis.

Studi Kelayakan Bisnis mengindikasikan bahwa gagasan bisnis masih berupa statement dan langkah selanjutnya adalah membuat Business Plan (Rencana Bisnis). Rencana Bisnis memerlukan analisis yang lebih mendalam dan kompleks, serta dibangun berdasarkan fondasi yang telah dibuat pada Studi Kelayakan Bisnis. Rencana Bisnis memberikan kesempatan untuk menemukan kelemahan dan ancaman masalah yang berpotensi muncul di masa yang akan datang. Ada dua tujuan dalam Rencana Bisnis, yaitu menganalisis secara seksama bagaimana bisnis akan bekerja, serta mencatat aspek-aspek dalam bisnis (dokumen) guna mendapatkan loan (pinjaman). (Solihin, 2007)

Tabel 5. Perbedaan Studi Kelayakan Bisnis dan Business Plan (Rencana Bisnis)

Faktor  Studi Kelayakan Bisnis Business Plan 

Jenis Data Data Estimasi (Estimate Data) Berdasarkan data empiris perusahaan

Sumber Data Data Eksternal Data Internal

Penyusun/Analis Pihak Eksternal (Konsultan/Pakar)

Pihak Internal (manajemen) perusahaan (direksi perusahaan)

Tujuan Menilai kelayakan gagasan

bisnis

Merencanakan kegiatan bisnis untuk masa yang akan datang User (Pengguna) Investor, bank, pemerintah,

LSM

Manajemen, kreditor Waktu Pembuatan Bisa lebih dari 1 tahun Kurang dari 1 tahun

Biaya Relatif besar Relatif lebih kecil dari studi

Kelayakan Bisnis (Solihin, 2007)

21

Pada Studi Kelayakan Bisnis, jenis data bersumber dari estimasi atau asumsi, sedangkan pada Rencana Bisnis, data diambil dari data empiris perusahaan. Sumber data pada Studi Kelayakan Bisnis, berasal dari data eksternal atau dari luar perusahaan, sedangkan pada Rencana Bisnis, data diambil dari data internal perusahaan. Penyusun Studi Kelayakan Bisnis adalah pihak eksternal perusahaan yaitu konsultan atau pakar, sedangkan penyusun Rencana Bisnis adalah direksi perusahaan sendiri. Tujuan Studi Kelayakan Bisnis adalah menilai kelayakan gagasan bisnis, sedangkan Rencana Bisnis yaitu untuk merencanakan kegiatan bisnis untuk masa yang akan datang. Pengguna dari Studi Kelayakan Bisnis adalah investor, bank, dan pemerintah, sedangkan pengguna Rencana Bisnis adalah manjemen perusahaan sendiri dan kreditor. Waktu dan biaya untuk membuat Studi Kelayakan Bisnis dapat lebih dari satu tahun, dan biayanya relatif besar, sedangkan Rencana Bisnis dapat dibuat kurang dari satu tahun dan biayanya relatif lebih kecil.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji tentang rancangan bisnis atau Business Plan dan beberapa penelitian lain yang masih memiliki kaitan dengan variabel dalam penelitian ini. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan hasil penelitian terdahulu oleh peneliti yang pernah penulis baca. Penelitian yang dilakukan oleh Harris (2008), dengan judul “Rancang Bangun Business Plan Model untuk Agroindustri Paprika”, pada penelitian tersebut dijelaskan berbagai faktor dan parameter yang berpengaruh terhadap usahatani dan agroindustri paprika serta melakukan analisis investasi.

Kemudian penelitian Wijono (1993), yang berjudul “Kajian Teknologi Pembuatan Manisan Pepaya (Carica papaya) Kering”. Pada penelitian tersebut dijelaskan tentang teknologi dan proses pembuatan manisan kering Pepaya, dan diambil metode proses pembuatan manisan buah kering. Penelitian Masruri (1998), yang berjudul “Analisis Finansial usaha manisan buah pala (Myristica fragrans) dengan Menggunakan Pengering Rumah Kaca”. Pada penelitian tersebut dijelaskan bagaimana menanalisis usaha manisan buah pala serta kelayakannya. Serta penelitian Erviana (2011), yang berjudul “Pembuatan Manisan Stroberi Kering dan Perubahan Mutu Selama Penyimpanan”. Pada penelitian tersebut dijelaskan teknologi dan proses pembuatan manisan stroberi yang akan dianalisis kelayakan usahanya dan dibuat rancangan bisnisnya.

22

III.

METODOLOGI

3.1 Kerangka Pemikiran

Saat ini industri manisan stroberi jumlahnya masih terbatas di Indonesia. Peluang tersebut masih terbuka lebar bagi pengusaha dan investor yang berminat menanamkan modalnya pada sektor industri pengolahan stroberi menjadi manisan buah stroberi. Sebelum proyek pendirian industri manisan stroberi diimplimentasikan, terlebih dahulu dilakukan rencana bisnis yang meliputi rencana dari berbagai aspek. Hal ini dilakukan untuk memberikan rekomendasi kepada pihak pengambil keputusan rencana bisnis industri manisan stroberi.

Pengembangan industri manisan stroberi harus mempertimbangkan beberapa faktor, yaitu analisis pasar dan pemasaran, analisis ketersediaan bahan baku, analisis teknik dan teknologi, analisis manajemen operasi dan organisasi, analisis legalitas, analisis lingkungan, dan analisis finansial. Hasil dari analisis-analisis tersebut dapat memberikan gambaran mengenai permasalahan-permasalahan yang mungkin ada, sehingga dapat disusun rekomendasi pengembangannya.

Teknik yang dilakukan dalam melakukan studi kelayakan ini adalah dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, baik data primer maupun sekunder. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dihitung perincian biaya investasinya. Sebelum perincian biaya, terlebih dahulu ditentukan asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi finansial yang digunakan, antara lain: umur ekonomis proyek, biaya-biaya operasional, kapasitas produksi, jumlah produk yang terjual, dan sebagainya.

Secara konsep, penelitian ini dimulai dengan melakukan studi pustaka sekaligus mempelajari deskripsi produk dan industri manisan stroberi. Kemudian dilanjutkan dengan pengumpulan data dan informasi. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder yang meliputi aspek pasar dan pemasaran, analisis teknik dan teknologi, analisis manajemen dan organisasi, analisis lingkungan dan legalitas, serta analisis finansial. Apabila data yang dikumpulkan belum cukup, maka kembali dilakukan pengumpulan data. Namun jika data dan informasi yang dibutuhkan sudah mencukupi kemudian dilakukan tabulasi data dan analisis pada tiap aspek. Setelah itu dilakukan analisis data dan informasi yang sudah dianalisis disusun alam bentuk laporan lengkap.

Para petani, agroindustri/UKM, investor, lembaga keuangan, dan pemerintah memerlukan adanya suatu sistem yang dapat memberikan informasi dan alternatif pengambilan keputusan dalam hal budidaya, teknologi, pasar, kelayakan usaha, dan sebagainya. Rancang bangun Business Plan untuk agroindustri stroberi ini dilakukan untuk membuat suatu rancangan bisnis yang akan membantu dalam penyusunan suatu rencana bisnis agroindustri stroberi. Sistem ini dirancang untuk membantu pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan efisien apakah bisnis tersebut layak untuk direalisasikan atau tidak. Rencana bisnis yang dihasilkan meliputi rencana bisnis untuk agroindustri stroberi, termasuk usahatani sebagai pemasok utama bagi agroindustri.

Aspek yang secara khusus akan dikaji meliputi prakiraan permintaan di masa yang akan datang, penentuan prioritas produksi, pemilihan lokasi, penentuan rencana kebutuhan produksi, dan analisis kelayakan finansial. Aspek-aspek tersebut dikaji baik untuk usahatani stroberi maupun agroindustri stroberi.

Produksi yang berlebihan atau kekurangan produk dapat menimbulkan masalah bagi perusahaan. Oleh karena itu, prakiraan permintaan diperlukan untuk mengetahui tingkat permintaan yang berguna untuk perencanaan di masa yang akan datang.

23

Keberhasilan suatu usaha juga dipengaruhi dari lokasi dimana usaha tersebut berada, sehingga diperlukan analisis mengenai lokasi yang palingsesuai untuk usaha yang akan dijalankan. Penentuan lokasi budidaya bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya kegagalan panen dan mengurangi timbulnya biaya-biaya lain akibat ketidakefektifan dan ketidakefisienan lokasi. Selain lokasi budidaya, juga ditentukan lokasi agroindustri yang sesuai untuk pendirian agroindustri stroberi. Lokasi agroindustri ini harus memperhatikan kedekatan dengan pasar dan bahan baku.

Rencana kebutuhan produksi digunakan untuk mengetahui jumlah kebutuhan dengan jumlah produksi tertenu. Penentuan kapasitas produksi tergantung dari pihak perusahaan yang akan menjalankan bisnis ini. Analisis investasi dalam suatu rencana bisnis dapat dijadikan daya tarik terhadap suatu usulan investasi baik bagi petani maupun pihak lain termasuk masyarakat. Analisis finansial suatu usaha diperlukan untuk mengetahui apakah usaha tersebut dapat dijalankan atau tidak dengan menggunakan sarana dan prasarana, dan faktor-faktor yang telah ditentukan. Kelayakan industri dapat diketahui melalui beberapa faktor seperti NPV, BEP, B/C Rasio, dan PBP. Dengan mengetahui kelayakan suatu industri maka resiko penanaman investasi yang tidak berguna dapat dikurangi.

Perencanaan bisnis harus dilaksanakan sebaik mungkin agar kendala- kendala dan ketidakpastian di masa yang akan datang dapat diminimalisasi. Analisis-analisis di atas akan membantu dalam penyusunan suatu rencana bisnis. Dalam membuat suatu perencanaan bisnis, terdapat faktor-faktor yang saling mempengaruhi dan setiap rencana bisnis memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Penggunaan perangkat lunak (software) dalam penyusunan suatu rencana bisnis akan membantu para calon investor maupun pihak lain dalam menganalisis faktor-faktor tersebut untuk mengambil keputusan secara cepat dan tepat mengenai bisnis yang akan dijalankan. Hasil daripada penelitian ini adalah sebuah rencana bisnis Rancang Bangun Business Plan untuk Agroindustri Stroberi. yang terdiri dari profil perusahaan, visi dan misi perusahaan, deskripsi produk, strategi, aspek teknis, rencana, aspek bisnis dan aspek pembiayaan. Ringkasan rencana bisnis tersebut dapat digunakan oleh Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk meminta pinjaman kepada bank ataupun investor.

Teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan perencanaan bisnis ini adalah dengan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan, baik data primer maupun data sekunder. Data yang terkumpul kemudian diolah, dihitung perencanaan dan perincian biaya investasi, dan dibuat perencanaan strategi yang tepat pada setiap faktor perencanan. Sebelum dilakukan perincian biaya, terlebih dahulu menentukan asumsi-asumsi. Asumsi-asumsi finansial yang digunakan seperti umur ekonomis usaha, biaya-biaya operasional, kapasitas produksi, jumlah produk yang dijual, dan sebagainya.

24

3.2

Penelitian Pendahuluan : Pembuatan Manisan Stroberi Skala Laboratorium

Pembuatan manisan stroberi kering merupakan modifikasi antara manisan buah basah dan manisan buah kering. Penelitian cara pembuatan manisan stroberi kering dalam skala laboratorium telah dilakukan beberapa kali dengan cara trial and error. Salah satunya adalah perbedaan lama perendaman dalam konsentrasi gula yang berbeda, alat pengeringan, cara pengeringan, dan bahan pengawet.

Pada pembuatan manisan stroberi kering yang pertama adalah penyortiran dan pembersihan buah. Buah stroberi dikeluarkan dari kemasan kemudian dibersihkan dari kotoran yang menempel dan daunnya, setelah itu ditimbang dan dicuci dengan menggunakan air bersih. Kedua, perendaman dengan menggunakan bahan pengawet, buah kemudian dibagi menjadi tiga bagian, bagian pertama untuk perendaman dengan natrium metabisulfit 300 ppm, kedua untuk perendaman dengan natrium metabisulfit 150 ppm dan bagian ketiga tidak menggunakan bahan pengawet. Untuk bagian yang direndam dengan natrium metabisulfit, perendaman dilakukan selama 15 menit kemudian ditiriskan.

Ketiga, perendaman dengan larutan gula. Stroberi dimasukkan pada larutan gula dengan konsentrasi 30 % selama 24 jam. Setelah itu rendaman buah stroberi diangkat dan ditiriskan. Stroberi dimasukkan pada larutan gula dengan konsentrasi 60% selama 24 jam, kemudian diangkat dan ditiriskan. Setelah itu tiap bagian diambil setengahnya untuk langsung dikeringkan dalam oven dengan suhu 47°C selama 48 jam. Sebagian stroberi yang belum dikeringkan kemudian direndam kembali dalam larutan gula sisa perendaman sebelumnya yang telah dipanaskan dan didinginkan kembali. Setelah itu stroberi dikeringkan dalam oven dengan suhu 47°C selama 48 jam.

Penelitian pembuatan manisan stroberi skala laboratorium dilakukan penulis di Laboratorium DIT 1 dan DIT 2, Laboratorium Pengawasan Mutu, dan Laboratorium Pengemasan, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Bogor pada bulan Februari 2011 sampai bulan Mei 2011. Kemudian didapat proses untuk menghasilkan produk manisan stroberi yang terbaik adalah seperti diagram alir pada

Gambar 8.

25

                                                                                 

Gambar 4. Diagram Alir Pembuatan Manisan Stroberi

Stroberi

Pembersihan buah dari kotoran, penimbangan, dan pencucian

Pembagian buah menjadi dua bagian, yaitu A1, A2, dan A3

Perendaman dengan larutan natrium bisulfit untuk A1 dan A2

Perendaman dengan larutan gula 30% selama 24 jam Larutan natrium bisulfit

300 dan 150 ppm

Larutan gula 30% Larutan gula 30%

Perendaman dengan larutan gula 60% selama 24 jam

Penirisan buah Pemanasan larutan

Pendinginan larutan Larutan gula 60%

Pengeringan 48 jam suhu 47°(perlakuan B1)

Stroberi kering A1B1,A2 B1, dan A3B1

Perendaman dengan larutan gula 60% selama 10 jam

Pengeringan dalam oven 47° selama 48 jam(perlakuan B2)

Stroberi kering A1B2,A2 B2, dan A3B2

26

3.3 Kriteria Kelayakan Bisnis

Pendekatan studi kelayakan dilakukan untuk memecahkan masalah pendirian industri manisan stroberi. Djamin (1993) menyatakan bahwa studi kelayakan terdiri atas lima tahap, yaitu tahap identifikasi, tahap seleksi awal, tahap pengujian, tahap evaluasi, dan tahap penyusunan laporan.

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Penelitian Analisis manajemen dan organisasi

• Struktur organisasi • Deskripsi kerja • Kebutuhan tenaga kerja

Analisis lingkungan dan legalitas • Penanganan limbah

• Perizinan pendirian usaha • Peraturan pemerintah • Peraturan izin gangguan

Analisis finansial • Penentuan asumsi • Biaya investasi • Proyeksi aliran kas

• PBP, IRR, NPV, B/C Ratio, BEP • Analisis sensitivitas

Penyusunan laporan

Selesai

Mulai

Studi Pustaka, mempelajari deskripsi produk dan industri

Pengumpulan data (primer dan sekunder)

Tabulasi data

Analisis pasar dan pemasaran • Potensi pasar dan persaingan

Segmenting, targeting, positioning, marketing mix

Analisis teknik dan teknologi • Spesifikasi bahan baku

• Ketersediaan bahan baku • Penentuan kapasitas produksi • Penentuan proses produksi • Neraca massa

• Penentuan lokasi

• Perencanaan tata letak pabrik, bangunan, &fasilitas lain

27

3.4 Tata Laksana

Tahapan yang harus dilakukan pada perencanaan bisnis analisis ini adalah melakukan analisis masalah dan meneliti aspek-aspek yang berhubungan dengan perencanaan bisnis tersebut yaitu rencana pasar dan pemasaran, rencana teknik dan teknologi, rencana manajemen dan organisasi, dan rencana keuangan. Perencanaan bisnis ini terdiri dari pengumpulan data dan analisis data.

Pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan keterangan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penelitian yaitu perencanaan bisnis. Data tersebut diharapkan dapat digunakan untuk pemecahan masalah pengambilan suatu keputusan. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder.

Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara dengan pihak terkait serta para pakar pada bidang teknik dan teknologi yang sesuai. Untuk data sekunder diperoleh melalui laporan, artikel, jurnal, dan statistik dari instansi-instansi pemerintah, swasta, balai penelitian, dan sebagainya. Contoh data yang diperlukan dapat dilihat pada Tabel 6 berikut ini :

Tabel 6. Jenis Data, Sumber, Dan Metode Pengumpulan Data Yang Diperlukan Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan

Data 1. Rencana Pasar dan Pemasaran

a. Harga jual stroberi dan manisan stroberi b. Jumlah produksi stroberi c. Jumlah permintaan stroberi d. Jenis manisan buah terlaris

e.Daftar industri manisan stroberi pesaing dan pendatang baru

f. Daftar industri manisan stroberi lokal dan impor

Swalayan, internet, perkebunan

Badan Pusat Statistik (BPS) Badan Pusat Statistik (BPS) Swalayan, internet, konsumen Kementerian Perindustrian, internet Internet Survei Pengumpulan dokumen Pengumpulan dokumen Survei dan wawancara Pengumpulan dokumen

Pengumpulan dokumen

2. Rencana Teknik dan Teknologi

a.Daftar lokasi bahan baku manisan stroberi b.Daftar spesifikasi dan ketersediaan bahan baku

manisan stroberi

c.Kapasitas produksi bahan baku manisan stroberi d.Teknologi dan proses produksi pembuatan

manisan stroberi

e. Mesin dan alat pembuatan manisan stroberi f. Lokasi pendirian industri manisan stroberi g.Metode perencanaan tata letak pabrik

Internet

Dosen ahli, internet

Dosen ahli, internet

Dosen ahli dan internet

Dosen ahli dan pakar mesin dan alat manisan stroberi

Ahli peruntukan wilayah dan pemerintah setempat Buku dan dosen ahli

Pengumpulan dokumen Wawancara dan pengumpulan dokumen Pengumpulan dokumen Penelitian laboratorium Wawancara Wawancara Wawancara

28

Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan

Data 3. Rencana Manajemen dan Organisasi

a.Daftar jenis bentuk usaha b.Perizinan

c.Jenis struktur organisasi d.Spesifikasi dan deskripsi kerja

karyawan

Undang-undang Pengumpulan dokumen

Pemerintah setempat Pengumpulan dokumen

Undang-undang Pengumpulan dokumen

Buku, diktat, dan jurnal Pengumpulan dokumen 4.Rencana Keuangan

a.Daftar penentuan asumsi b.Daftar harga mesin dan alat

produksi

c.Metode perhitungan kriteria

investasi (NPV, IRR, Net B/C, PBP, dan BEP)

Buku, diktat, dan jurnal Pengumpulan dokumen Produsen penghasil

mesin, dosen ahli, internet

Wawancara dan pengumpulan dokumen

Buku, diktat, dan jurnal Pengumpulan dokumen

d.Analisis sensitivitas

e.Risiko nilai tukar

Dosen ahli, buku

Dosen ahli, buku

Wawancara dan pengumpulan dokumen Wawancara dan pengumpulan dokumen

Pengolahan data yang dilakukan meliputi rencana pasar dan pemasaran, rencana teknik dan teknologi, rencana manajemen dan organisasi, rencana keuangan. analisis terhadap pasar dan pemasaran pada suatu usulan proyek ditujukan untuk mendapatkan gambaran tentang potensi pasar bagi produk yang tersedia untuk masa yang akan datang. Analisis teknik berhubungan dengan input proyek berupa barang dan jasa dan menguji hubungan-hubungan teknik yang memungkinkan dalam suatu proyek yang diusulkan serta mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang terdapat dalam informasi selama perencanaan dan tahap pelaksanaan. Aspek manajemen dalam operasi meliputi bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih, struktur organisasi, deskripsi jabatan, jumlah tenaga kerja yang akan dipergunakan dan anggota direksi serta tenaga- tenaga terinci. Kajian aspek lingkungan hidup bertujuan untuk menentukan dapat dilaksanakannya industri secara layak atau tidak dari segi lingkungan hidup. Aspek menyangkut hukum yang mengatur tingkah laku badan usaha. Sedangkan aspek finansial menyangkut dengan biaya investasi, modal kerja, biaya operasi dan pemeliharaan, sumber pembiayaan, perhitungan pendapatan yang mungkin diterima, serta perhitungan kriteria invetasi

29

3.4.1 Analisis Pasar

Aspek-aspek yang dikaji rencana pasar dan pemasaran meliputi potensi pasar, strategi pemasaran yang meliputi bauran pemasaran (marketing mix), dan STP (segmenting, targeting, positioning). Langkah-langkah dalam rencana pemasaran dapat dilihat pada Gambar 6 berikut ini :

Gambar 6. Diagram alir proses rencana pasar dan pemasaran

3.4.2 Analisis Teknik Dan Teknologi

Rencana teknik dan teknologi meliputi spesifikasi dan ketersediaan bahan baku, penentuan kapasitas produksi dan lokasi, pemilihan teknologi proses, mesin dan peralatan, neraca massa, dan perencanaan tata letak serta kebutuhan luas ruang produksi dari pabrik tersebut. Aliran proses rencana teknis dan teknologis dapat dilihat pada Gambar 7 berikut ini :

 

Mulai

Pencarian data sekunder

Data cukup

Potensi pasar manisan stroberi

Penentuan strategi pemasaran manisan stroberi

Selesai

Tidak

Ya

Penentuan STP (segmenting, targeting, positioning) dan bauran pemasaran (strategi produk, strategi harga, strategi distribusi, dan

Mulai

Bahan baku (spesifikasi bahan baku dan ketersediaan bahan baku)

Perencanaan kapasitas produksi

Teknologi proses produksi

30

Gambar 7. Diagram alir proses rencana teknik dan teknologi

Pemilihan jenis teknologi proses produksi didasarkan pada kemudahan proses produksi dan perkiraan biaya produksi. Pemilihan mesin dan peralatan ditentukan berdasarkan teknologi dan proses produksi yang dipilih. Neraca massa disusun untuk melihat laju alir, jumlah input, dan jumlah output masing-masing komponen bahan pada setiap proses. Perencanaan tata letak pabrik dilakukan dengan menganalisis keterkaitan antar aktivitas, kemudian menentukan kebutuhan luas ruang dan alokasi area. Untuk menganalisis keterkaitan antar aktivitas, perlu ditentukan derajat hubungan aktivitas. Derajat hubungan aktivitas dapat diberi tanda sandi sebagai berikut :

• A (absolutely necessary) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berdekatan dan bersebelahan.

• E (especially important) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus bersebelahan. • I (important) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan cukup berdekatan.

• U (unimportant) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan bebas dan tidak saling mengikat, dan

• X (undesirable) menunjukkan bahwa letak antara dua kegiatan harus saling berjauhan atau tidak boleh saling berdekatan (Apple, 1990).

Sandi derajat hubungan aktivitas diletakkan pada bagian dalam kotak bagan keterkaitan antar aktivitas. Alasan-alasan yang mendukung kedekatan hubungan meliputi keterkaitan produksi, keterkaitan pekerja, dan aliran informasi. Alasan keterkaitan produksi meliputi urutan aliran kerja, penggunaan peralatan, catatan dan ruang yang sama, kebisingan, kotor, debu, getaran, serta kemudahan pemindahan barang. Alasan keterkaitan pekerja meliputi penggunaan karyawan

Dalam dokumen Rencana Bisnis Industri Manisan Stroberi (Halaman 108-167)

Dokumen terkait