• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Tata Letak dan Kebutuhan Ruang Pabrik

Dalam dokumen Rencana Bisnis Industri Manisan Stroberi (Halaman 54-59)

PEMOTONGAN SLICE

4.2.4.5 Perencanaan Tata Letak dan Kebutuhan Ruang Pabrik

Perencanaan tata letak sangat dibutuhkan dalam rangka pendirian suatu pabrik, karena hal ini berhubungan dengan penyusunan letak mesin, peralatan-peralatan produksi, dan ruangan-ruangan dalam pabrik. Pada tahapan proses pendirian industri manisan stroberi, penentuan desain tata letak menjadi salah satu faktor yang sangat diperhatikan karena akan membuat proses produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Hal ini mengacu pada Heizer dan Render (2004) yang menyatakan bahwa tata letak merupakan salah satu strategi wilayah yang akan menentukan efisiensi operasi dalam jangka panjang. Tata letak yang efektif dapat membantu sebuah perusahaan mendapatkan strategi yang mendukung perbedaan, harga yang rendah atau respon.

Menurut Purnomo (2004) perancangan tata letak pabrik dapat meminimumkan elemen- elemen biaya, seperti biaya untuk konstruksi dan instalasi baik untuk bangunan, mesin, maupun fasilitas produksi lainnya, biaya pemindahan bahan, biaya produksi, perawatan mesin, dan biaya penyimpanan produk jadi. Beberapa prinsip dasar yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tata letak fasilitas pabrik adalah sebagai berikut :

1. Prinsip integrasi total, seluruh elemen produksi yang ada merupakan satu unit operasi yang besar.

54

3. Prinsip aliran proses kerja, diusahakan menghindari gerakan balik (back tracking) gerakan memotong (cross movement) dan kemacetan dalam aliran kerja.

4. Prinsip pemanfaatan ruang, mempertimbangkan dimensi dan tidak sekedar mempertimbangkan luasnya.

5. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja, tata letak yang baik adalah tata letak yang mampu menjamin kepuasan dan keselamatan kerja.

6. Prinsip fleksibilitas, suatu tata letak harus fleksibel untuk diadakan penyesuaian atau pengaturan kembali dalam usaha mengimbangi perkembangan perusahaan.

Industri manisan stroberi memproduksi satu jenis produk yaitu manisan stroberi (praline). Oleh karena itu, tipe tata letak yang digunakan adalah tipe produk. Layout by Product adalah cara pengaturan dan penempatan semua fasilitas produksi yang diperlukan ke dalam suatu departemen tertentu atau khusus. Suatu produk dapat diproduksi sampai selesai di dalam departemen tersebut, dan tidak perlu dipindah-pindahkan ke departemen yang lain. Dalam Layout by Product, mesin- mesin atau alat bantu disusun menurut urutan proses dari suatu produk. Produk bergerak secara terus menerus dalam suatu garis perakitan. Layout by Product akan digunakan apabila volume produksi cukup tinggi dan variasi produk tidak banyak dan sangat sesuai untuk produk yang kontinyu. Tujuan dari Layout by Product pada dasarnya adalah untuk mengurangi proses pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan di dalam aktivitas produksi, sehingga pada akhirnya terjadi penghematan biaya (Purnomo, 2004).

Ruangan yang terdapat di industri manisan stroberi ini antara lain ruang pencucian, ruang perendaman, ruang pemasakan larutan, ruang oven, laboratorium, gudang bahan baku dan bahan penunjang (buah stroberi dan gula), ruang pengemasan, gudang produk jadi, ruang utilitas, unit sanitasi, kantor, musholla dan toilet. Luas ruang produksi adalah sekitar 676 m2.

Tabel 12. Kebutuhan Luas Ruangan Pabrik

NO Keterangan

Luas (m²)

Kelonggaran

50% (m²) Total (m²)

1 Pencucian & Pemotongan 16 8 24

2 Area Perendaman 20 10 30

3 Area Pemasakan Larutan 18 9 27

4 Area oven 18 9 27 5 Sanitasi 13 6.5 19.5 6 Gudang Gula 16.5 8.25 24.75 7 Pengemasan 16 8 24 8 Gudang Produk 16 8 24 9 Laboratorium 13 6.5 19.5 10 Utilitas 16.5 8.25 24.75 11 Kantor 26 13 39

12 Musholla dan Toilet 13 6.5 19.5

13 Koridor 24 12 36

14 Area Parkir 170.5 85.25 255.75

15 Lahan Kosong 54 27 81

55

Tabel 13. Kebutuhan Luas Ruangan

NO Keterangan Luas (m²)

1 Ruang Produksi 108

2 Ruang Non Produksi 231

3 Lain-lain 336.75

Total 675.75

Terdapat beberapa pola aliran bahan dalam ruang produksi, yaitu : pola aliran garis lurus jika proses produksinya pendek dan sederhana, pola aliran bentuk “L” jika terdapat keterbatasan pada besar gedung, pola aliran bentuk “U” jika aliran masuk dan keluar pada lokasi yang sama, pola aliran bentuk “O” jika bahan baku dan produk ditempatkan pada satu ruang, dan pola aliran bentuk “S” (zig zag) jika aliran produksi panjang. Aliran bahan yang lancar secara otomastis akan mengurangi biaya dan akhirnya akan meningkatkan produktivitas. Pola aliran bahan dalam ruang produksi untuk memproduksi manisan stroberi adalah pola aliran bahan berbentuk garis lurus yang bertujuan untuk mengefisienkan waktu dan pergerakan. Analisa aliran bahan sangat diperlukan dalam merancang suatu tata letak industri atau pabrik. Penentuan aliran bagi manajemen, material, aliran bahan, distribusi fisik dan logistik merupakan salah satu langkah dalam perencanaan fasilitas yang sangat penting terutama penentuan pola aliran bahan.

56

Tabel 14. Tabel Nilai TCR (Total Closeness Ratio)

NO Kegiatan Nilai TCR Peringkat

1 Pencucian dan Pemotongan 331 4

2 Perendaman 342 3

3 Pemasakan Larutan Gula 367 1

4 Oven 349 2 5 Pengemasan 128 8 6 Laboratorium 146 6 7 Ruang Utilitas 138 7 8 Gudang Gula 192 5 9 Kantor 11 11 10 Sanitasi 108 9

11 Musholla dan Toilet 16 10

Penentuan tata letak pabrik dilakukan dengan menganalisis keterkaitan antar aktivitas, kemudian menentukan kebutuhan luas ruang dan alokasi area. Untuk menganalisis keterkaitan antar aktivitas, perlu ditentukan derajat hubungan aktivitas. Derajat hubungan aktivitas dapat diberi tanda sandi A (absolutely important) dikarenakan proses pencucian dan pemotongan buah stroberi harus dekat dengan proses perendaman. Ruang perendaman juga harus dekat dengan ruang pemasakan larutan gula dan gudang gula. Ruang Perendaman harus dekat dengan ruang Oven sehingga buah setelah direndam dalam larutan gula, dapat segera dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan. Selain itu juga harus dekat dengan ruang pengemasan, agar manisan stroberi setelah dikeringkan di oven dapat segera dikemas dalam kemasan produk. Ruang Laboratorium dan Sanitasi sifatnya O (ordinary) namun ditempatkan dekat dengan ruang proses produksi.

Perancangan tata letak pabrik didasarkan atas diagram alir proses produksi dan diagram keterkaitan aktifitas yang telah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya tata letak pabrik disusun dengan denah yang efektif dan efisien serta disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Keefektifan dan keefisienan perancangan pabrik ini diperoleh dari minimalnya jarak perpindahan bahan, keteraturan tempat kerja, dan runutnya aliran proses. Kebutuhan luas ruang produksi tergantung pada jumlah mesin dan peralatan, tenaga kerja atau operator yang menangani fasilitas produksi, serta jumlah dan jenis sarana yang mendukung kegiatan produksi.

57

58

Dalam dokumen Rencana Bisnis Industri Manisan Stroberi (Halaman 54-59)

Dokumen terkait