Dana yang digunakan untuk membiayai 8 program dengan 43 kegiatan senilai Rp. 8.882.100.000,- dengan realisasi Rp. 6.950.237.487,- atau 78,25 %.
Jumlah dana tersebut bersumber dari APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan tahun 2015 dengan perincian sebagai berikut :
No. Program /No.DPA/
Kegiatan Pagu Dana Realisasi Persentase
1 Program Pelayanan
94,000,000.00 93,323,000.00 99.28
•[1.22.1.22.01.00.01.18.5.2] - Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
490,000,000.00 474,884,200.00 96.92
•[1.22.1.22.01.00.01.17.5.2] - Penyediaan Makanan dan Minuman
98,720,000.00 59,455,000.00 60.23
•[1.22.1.22.01.00.01.16.5.2] - Penyediaan Bahan Logistik Kantor
165,000,000.00 159,629,376.00 96.75
•[1.22.1.22.01.00.01.15.5.2] - Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan
Perundang-undangan
10,600,000.00 9,580,000.00 90.38
•[1.22.1.22.01.00.01.12.5.2] - Penyediaan Komponen Instalansi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
6,000,000.00 5,813,000.00 96.88
•[1.22.1.22.01.00.01.11.5.2] - Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
15,000,000.00 7,749,100.00 51.66
•[1.22.1.22.01.00.01.08.5.2] - Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
112,200,000.00 111,026,800.00 98.95
•[1.22.1.22.01.00.01.07.5.2] - Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
146,600,000.00 136,800,000.00 93.32
•[1.22.1.22.01.00.01.02.5.2] - Penyediaan Jasa
Telekomunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
180,230,000.00 130,643,699.00 72.49
•[1.22.1.22.01.00.01.01.5.2] - Penyediaan Jasa Surat Menyurat
4,400,000.00 2,175,000.00 49.43
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
811,950,000.00 748,154,000.00 92.14
No. Program /No.DPA/
Kegiatan Pagu Dana Realisasi Persentase
•[1.22.1.22.01.00.02.104.5.2] - Pengadaan Peralatan Kerja/Kantor
65,000,000.00 65,000,000.00 100
•[1.22.1.22.01.00.02.22.5.2] - Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
126,500,000.00 126,500,000.00 100
•[1.22.1.22.01.00.02.24.5.2] - Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
166,450,000.00 135,340,000.00 81.31
•[1.22.1.22.01.00.02.26.5.2] - Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
10,000,000.00 6,540,000.00 65.4
•[1.22.1.22.01.00.02.28.5.2.] -
18,000,000.00 8,734,000.00 48.52
•[1.22.1.22.01.00.02.05.5.2.P] - Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
420,000,000.00 402,890,000.00 95.93
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
150,000,000.00 77,560,000.00 51.71
•[1.22.1.22.01.00.05.62.5.2.] - Peningkatan Sumber Daya Manusia Aparatur
Pemberdayaan Masyarakat
150,000,000.00 77,560,000.00 51.71
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem
17,700,000.00 3,200,000.00 18.08
6 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
600,000,000.00 420,853,400.00 70.14
No. Program /No.DPA/
Kegiatan Pagu Dana Realisasi Persentase
•[1.22.1.22.01.00.15.01.5.2.] - Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan
270,000,000.00 232,806,900.00 86.22
7 Program Pengembangan Lembaga Ekonomi
580,000,000.00 278,493,671.00 48.02
•[1.22.1.22.01.00.16.10.5.2.] - Pemberian Stimulan Pembangunan Desa
120,000,000.00 77,911,600.00 64.93
•[1.22.1.22.01.00.16.05.5.2] - Peningkatan permodalan Bagi Usaha Mikro Kecil dan Menenegah di Perdesaan
1,100,000,000.00 940,702,900.00 85.52
•[1.22.1.22.01.00.16.07.5.2] - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
100,000,000.00 33,176,901.00 33.18
•[1.22.1.22.01.00.16.16.5.2.] - Penguatan Kelembagaan Program Penanggulangan Kemiskinan
286,000,000.00 169,932,550.00 59.42
8 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat
200,000,000.00 131,033,630.00 65.52
•[1.22.1.22.01.00.17.08.5.2] - Peningkatan Kapasitas Pengembangan Pemdes/Kelurahan
505,925,000.00 449,439,770.00 88.84
•[1.22.1.22.01.00.17.09.5.2] -
300,000,000.00 249,606,570.00 83.2
•[1.22.1.22.01.00.17.11.5.2] - Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan dan Pemanfaatan SDA
250,000,000.00 197,602,500.00 79.04
•[1.22.1.22.01.00.17.12.5.2] - Penguatan Kelembagaan Posyantek
150,000,000.00 106,297,600.00 70.87
•[1.22.1.22.01.00.17.13.5.2] - Koordinasi dan Pembinaan Sarana dan Prasarana Perdesaan
160,000,000.00 56,419,000.00 35.26
9 Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
696,075,000.00 571,423,270.00 82.09
•[1.22.1.22.01.00.18.05.5.2] - Pembinaan Pengelolaan Administrasi Desa dan Kelurahan
496,075,000.00 409,668,870.00 82.58
•[1.22.1.22.01.00.18.06.5.2] - Pengembangan Wilayah Desa dan Kelurahan
200,000,000.00 161,754,400.00 80.88
TOTAL 8,882,100,000.00 6,950,237,487.00 78.25
Pada tahun 2015 terdapat dua kegiatan yang dibiayai oleh Dana APBN dengan jumlah sebesar 51.447.444.000,- dan realisasi sebesar 26.284.459.101,- atau 51,09 % dengan detail sebagai berikut :
No Program Jumlah
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp) % 1. Bina Pemerintahan Desa 14.885.600.000,- 10.551.129.400,- 70,88 2. Pembangunan dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa
36.561.844.000,- 15.733.329.701,- 43,03
JUMLAH 51.447.444.000,- 26.284.459.101,- 51,09 C. KESIMPULAN
DESA SWASEMBADA
Desa sebagai ujung tombak pemerintahan memegang peranan penting dalaem pembangunan daerah.Berkembangnya desa menjadi salah satu indikator dalam mengukur keberhasilan pemerintah. Tingkat perkembangan desa dapat diklasifikasikan kedalam tiga kategori yakni sebagai berikut :
a. Desa Swadaya
Desa pada tingkatan ini masih belum mampu menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri, administrasi pemerintahan dan tingkat perekonomian yang belum baik, teknologi masih rendah, serta peran lembaga kemasyarakatan yang belum berfungsi dengan baik untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
b. Desa Swakarya
Pada tahap ini desa telah mampu menyelenggarakan rumah tangga sendiri, administrasi cukup baik, telah memiliki tingkat perekonomian yang cukup baik, masyarakat sudah mulai menggunakan alat – alat dan teknologi dan lembaga kemasyarakatan telah mulai berfungsi dalam menggerakkan masyarakat
c. Desa Swasembada
Merupakan tingkatan perkembangan desa yang paling tinggi dimana desa sudah mampu menyelenggarakan urusan rumah tangganya sendiri, memiliki administrasi desa yang baik, tingkat perekonomian yang baik, penggunaan alat – alat dan teknologi dan sudah berfungsinya lembaga kemasayarakatan terkait mendorong partisipasi masyarakat secara efektif
Dalam upaya menjadikan desa di Kalsel sebagai desa swasembada, BPMPD Provinsi Kalsel memfokuskan pada peningkatan empat indikator desa swasembada yakni:
1. Pemerintahan Yang Baik
Desa dapat dikategorikan sebagai desa swasembada ketika mampu menyelenggarakan pemerintahan desa yang efektif. Salah satunya dengan pengadministrasian desa yang lengkap baik data terkait kependudukan, keuangan desa maupun kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di desa. Administrasi yang baik telah menjadi salah satu kriteria penilaian lomba desa dan kelurahan yang diselenggarakan oleh BPMPD Provinsi Kalsel sehingga dengan keberadaan lomba desa menjadi pendorong bagi desa agar dapat menjadi desa swasembada.
Efektivitas manajemen pemerintahan desa juga menjadi kriteria pendukung berjalannya pemerintahan desa yang baik.BPMPD Provinsi Kalsel telah menyelenggarakan Pelatihan Manajemen Pemerintahan Desa untuk mempersiapkan Kepala Desa yang ada agar dapat menjalankan roda pemerintahan di desa. Pelatihan ini mencakup pemberian pengetahuan terkait pengelolaan administrasi dan keuangan, pemberian pelayanan kepada warga, dan sistem pelaporan yang tertib dan benar.
2. Majunya tingkat perekonomian desa
Peningkatan perekonomian desa menjadi salah satu fokus BPMPD Provinsi Kalsel dalam mendorong desa menjadi desa swasembada dikarenakan salah satu cirri
dari desa swasembada adalah tingkat perekonomiannya yang sudah lebih maju disbanding desa swadaya dan swakarsa. Upaya – upaya yang telah dilakukan oleh BPMPD Provinsi Kalsel meliputi pemberian dana stimulan kepada desa, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dimana hasil keuntungan BUMDES digunakan untuk pembangunan infrastruktur desa yang nantinya membawa implikasi pada meningkatnya perekonomian warga desa.
3. Penggunaan alat – alat dan teknologi di desa
Salah satu bentuk upaya BPMPD Provinsi Kalsel dalam mendorong penggunaan alat – alat dan teknologi di desa yakni lewat pendirian posyantek sebagai sarana pemberian pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis Teknologi Tepat Guna.BPMPD Provinsi Kalsel juga memberikan hibah berupa alat kepada Posyantek untuk mendukung berkembangnya Posyantek yang ada.
4. Peran Lembaga Kemasyarakatan dalam mendorong partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa merupakan faktor penting dalam menjadikan desa sebagai desa swasembada sehingga diperlukan keberadaan Lembaga Kemasyarakatan yang mandiri dan aktif dalam mendorong partisipasi masyarakat desa. BPMPD Provinsi telah melakukan upaya peningkatan kapasitas Lembaga Kemasyarakatan melalui pembinaan terhadap Desa Percontohan PKK, Kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan oleh BPMPD Provinsi Kalsel membawa implikasi pada semakin bertambahnya desa swasembada yang ada di Kalsel.Pengumpulan data desa swasembada dimulai pada tahun 2009 bertepatan dengan diselenggarakannya Lomba Desa Tingkat Provinsi Kalsel.Hal ini dikarenakan kriteria – kriteria yang diperlukan desa untuk mengikuti lomba desa memiliki kesamaan dengan kriteria desa swasembada.
Pada tahun 2009 sebanyak 110 desa, dengan perincian masing – masing 10 desa pada 11 kabupaten, telah masuk pada kategori desa swasembada. Jumlah desa swasembada ini meningkat pada tahun 2010 menjadi 220 desa dan terus mengalami peningkatan yang stabil pada tahun 2011 sebanyak 330 desa, tahun 2012 sebanyak 440 desa, tahun 2013 sebanyak 550 desa dan tahun 2014 sebanyak 660 desa dan tahun 2015 sebanyak 770 desa dengan perincian pada tabel berikut :
REKAPITULASI DESA SWASEMBADA 2009 S/D 2015
KABUPATEN 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Kab. Barito Kuala 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Banjar 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Tapin 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Hulu Sungai Selatan 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Hulu Sungai Tengah 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Hulu Sungai Utara 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Balangan 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Tabalong 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Tanah Laut 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Tanah Bumbu 10 20 30 40 50 60 70
Kab. Kotabaru 10 20 30 40 50 60 70
JUMLAH 110 220 330 440 550 660 770
Peningkatan ini dapat digambarkan pada grafik berikut :
Provinsi Kalimantan Selatan memiliki 11 kabupaten dan 2 kota dengan rincian 152 kecamatan, 143 kelurahan dan 1866 desa. Dengan total 1866 desa, BPMPD Provinsi Kalsel telah berhasil mendorong 770 desa atau sekitar 41,26 % desa mencapai tingkatan sebagai desa swasembada.
Kedepannya BPMPD Provinsi Kalsel akan terus berupaya untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan yang dapat mendorong desa – desa lainnya agar menjadi desa swasembada serta menunjang keberadaan desa – desa swasembada yang telah ada.
D. KENDALA DAN SOLUSI YANG DIBERIKAN 1. Kendala yang Dihadapi
Dalam rangka merealisasikan seluruh program dan kegiatan yang telah direncanakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2014, terdapat beberapa kendala yang cukup berpengaruh yakni :
1. Pada pencapaian sasaran Meningkatkan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat kendala yang dihadapi antara lain :
a. Kinerja lembaga kemasyarakatan di desa dan kelurahan masih dirasakan lemah dalam mendorong peran aktif masyarakat mengelola program-program pembangunan guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan masyarakat;
b. Masih kurangnya kualitas sumber daya manusia dan dana yang dimiliki oleh lembaga kemasyarakatan
c. Adanya Undang – Undang Desa yang baru menyebabkan perubahan dalam payung hukum legal lembaga kemasyarakatan sehingga perlu penyesuaian lebih lanjut
2. Pada pencapaian sasaran Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat dan Pengembangan Usaha Mikro kendala yang dihadapi antara lain :
a. Perlunya perluasan cakupan desa penerima program dan penambahan dana dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan b. Terbatasnya SDM yang mampu mengembangkan BUMDES;
c. Terbatasnya alokasi dana bagi Kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa dan Gerbangmas-Taskin sehingga tidak seluruh desa dan kelurahan mendapatkan bantuan dana
d. Masih pasifnya baik desa/kelurahan maupun kabupaten/kota dalam menjalankan peran untuk meningkatkan perekonomian daerah
3. Pada pencapaian sasaran Penerapan Teknologi Tepat Guna kendala yang dihadapi antara lain :
a. Masih minimnya Posyantek yang dapat didirikan di Kabupaten/Kota;
b. Dana yang tersedia masih terbatas untuk koordinasi dan pembinaan / fasilitasi / pelatihan untuk kegiatan Posyantekdes/Posyantek dll
c. Dengan adanya Undang – Undang Desa yang baru memerlukan penyesuaian lebih lanjut terkait Posyantek
4. Pada pencapaian sasaran Peningkatan Kapasitas Pemerintahan Desa dan Kelurahan kendala yang dihadapi antara lain :
a. Pengisian Data profil desa dan kelurahan secara online masih menemui hambatan baik dalam pendanaan maupun ketersediaan jaringan internet di desa dan kelurahan;
b. Kualitas sumber daya manusia yaitu aparatur pemerintahan desa masih rendah baik dari segi pendidikan maupun pengetahuan dan wawasan, sehingga belum mampu bekerja secara optimal dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat
2. Solusi yang Diberikan
a. Perlu adanya sosialisasi dan penyamaan persepsi dari seluruh stakeholders bahwa setiap program yang masuk ke desa agar melibatkan lembaga kemasyarakatan di desa untuk mendorong berperannya lembaga kemasyarakatan yang ada
b. Melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap aparatur lembaga masyarakat untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada
c. Penambahan cakupan wilayah dan dana untuk mendukung kegiatan stimulan dan Gerbangmas-Taskin
d. Perlu peningkatan dana koordinasi dan pembinaan/fasilitasi /pelatihan untuk kegiatan Posyantekdes/Posyantek
e. Memfasilitasi dengan melakukan pembinaan baik berupa pelatihan, bintek dan sosialisasi peraturan yang menyangkut penyelenggaraan pemerintahan desa
f. Untuk menunjang proses pengumpulan dan pengolahan Data Profil Desa dan Kelurahan, tiap-tiap Kabupaten / Kota agar mengalokasikan dana tersebut di APBD daerah masing-masing.
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan
Dalam usaha mewujudkan visi kemandirian masyarakat dan pemerintahan desa, BPMPD Provinsi Kalimantan Selatan memfokuskan program-program kegiatannya pada empat kategori yakni peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat, penguatan lembaga perekonomian masyarakat, penerapan teknologi tepat guna dan penguatan kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan.
Adapun dalam mendukung pencapaian visi tersebut dilaksanakan 8 program dengan 43 kegiatan yang dibiayai oleh dana APBD tahun 2015 senilai Rp. 8.882.100.000,- dengan realisasi Rp. 6.950.237.487,- atau 78,25 % sedangkan dana APBN sebesar 51.447.444.000,- dan realisasi sebesar 26.284.459.101,- atau 51,09 %.
Sebagai bagian penutup dari LAKIP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalsel dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2015 hasil capaian kinerja sasaran yang ditetapkan secara umum dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Meskipun demikian, berbagai pencapaian target indikator kinerja BPMPD Provinsi Kalsel memberikan gambaran bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan sangat ditentukan oleh komitmen, keterlibatan dan dukungan aktif segenap komponen pemerintah daerah baik di level provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa/kelurahan serta peran aktif dari masyarakat.
B. STRATEGI PENINGKATAN KINERJA
Strategi yang ditempuh dalam meningkatkan kinerja Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalsel antara lain :
1. Penyusunan rencana pelaksanaan program dan kegiatan guna pencapaian target indikator kinerja yang telah ditetapkan akan dilakukan secara lebih cermat dengan mempertimbangkan tujuan organisasi secara tepat dan kemampuan sumber daya yang tersedia serta kemampuan yang ada termasuk berbagai faktor yang mempengaruhi perubahan alokasi anggaran Tahun berjalan, langkah percepatan
pelaksanaan kegiatan pada awal Tahun anggaran dan perkembangan masalah-masalah aktual di bidang pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
2. Memperbaiki sistem pengumpulan dan pengolahan data kinerja agar pemenuhan indikator sasaran organisasi dapat dilaksanakana secara maksimal
3. Upaya koordinasi dan peningkatan kerjasama dengan berbagai instansi terkait baik di provinsi maupun kabupaten/kota akan dilakukan dengan lebih intensif, mengingat berbagai pencapaian target indikator yang telah ditetapkan hanya dapat dilakukan dengan melibatkan segenap instansi pemerintah di semua level, dunia usaha dan masyarakat.
KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Drs. H. GUSTI SYAHYAR Pembina Utama Muda NIP. 19610512 198503 1 014